Too Poor To Have Money Left - Bab 412 Kamu Sama Sekali Tidak Sanggup Memberikan Penjelasan

Aula Pemujaan Leluhur Keluarga Wu.

Dibangun dengan dikelilingi oleh beberapa bangunan dengan dinding merah dan ubin hijau di bagian luar dan kolom yang diukir dengan megah.

Selama ribuan tahun, apapan arwah leluhur Keluarga Wu semuanya ditempatkan di sini.

Di tengah Aula Pemujaan leluhur ada sebuah halaman besar.

Lebih dari seratus Sesepuh Keluarga Wu duduk bersila di halaman besar ini.

Di dalam para Sesepuh ini, kedudukan Berly Wu, tidak termasuk yang paling tua.

Hanya saja hidup selama lebih dari 300 tahun, dan mencapai Jindan Dzogchen.

“Waktu, memang merupakan sesuatu yang bagus, jika Jika memberi aku umur seribu tahun dan mencapai Yuanying, bukan tidak mungkin juga…..”

Berly Wu menghela nafas diam-diam, pikirannya melayang jauh.

Meskipun demikian, saat ini racun ini telah menembus ke sumsum tulang, dia, racunnya sudah sangat parah.

Racun Aura Darah ini, sedang dengan terus menerus mengikis esensi dan darah dagingnya.

Namun juga tidak bisa menghalangi dia, untk mengenang masa lalu.

Dia, merupakan Keluarga cabang dari Keluarga Wu.

Ayahnya, juga merupakan Keluarga cabang dari Keluarga Wu.

Kakeknya, Kakek dari kakeknya……

Untuk 10 generasi nenek moyangnya diatasnya, semuanya merupakan Keluarga cabang Keluarga Wu.

Ditambah dengan keterbatasan bakatnya sendiri, dan nenek moyangnya juga tidak pernah muncul orang dengan bakat yang hebat.

Ini sudah menakdirkan…….kedudukannya di dalam Keluarga Wu, tidak terhormat.

Dia dalam 300an tahun ini, telah melakukan yang terbaik untuk Keluarga Wu.

Atas kebaikan hati Kepala Keluarga Wu yang mengingat semua usaha yang telah dia lakukan untuk Keluarga Wu, bisa memberikan perlindungan yang layak kepada anak dan cucunya setelah dia meninggal dunia.

Dia berhasil melakukannya, akhirnya dia berhasil melakukannya.

Di hari ini saat ini, biarpun dia mentang-mentang senior, masih bisa mengatakan sepatah dua patah kata.

Namun siapa mengira, sampai di saat ia sudah hampir meninggal dunia, bisa terjadi kemalangan seperti ini.

Meninggal……

Dari dulu tidak ada orang yang tidak meninggal.

Hanya melihat, cara meninggal yang seperti apa saja.

Berly Wu tersenyum pahit, masalah ini, bagaimanapun hatinya tetap merasa tidak puas.

Dia melihat Dilan Wu tumbuh besar.

Pada saat itu bocah nakal yang selalu suka memanjat ke pundaknya, menarik janggutnya.

Sekarang, menjadi Kepala Keluarga Keluarga Wu.

“Sebenarnya, apakah dunia yang telah berubah, atau hati manusia yang mudah berubah? Aku sudah hidup selama 300an tahun, masih tidak bisa melihatnya dengan jelas…..”

Dia menghelakan nafas yang panjang.

Embusan darah hitam, diam-diam keluar dari sudut mulutnya.

“Aaaa…..”

Ada seorang Sesepuh dengan tingkat pelatihan yang kurang dalam, tidak bisa menahan kesakitan dari pengikisan esensi dan darah daging oleh racun tersebut, dan berteriak dengan histeris.

“Haha, dasar tidak beguna!”

Ada orang memuntahkan darah hitam, malah masih mengolok-olok.

Berly Wu, hanya tersenyum.

“Hoek………bangsat, benar-benar sakit sekali….”

Ada orang yang memuntahkan darah hitam lagi.

Dalam darah hitam tersebut, tercampur kepingan organ dalam.

Sebagai Sesepuh Keluarga Wu yang bermartabat, berkata kasar karena kesakitan.

“Phuu……haha, dasar kamu si tua, di depan Dewa Yama, jangan berkata kalau kamu kenal dengan aku!”

Masih tetap ada yang saling mengejek.

Mereka, adalah Sesepuh Keluarga Wu.

Mereka, sedikit banyak semuanya pernah berjasa untuk membangun Keluarga Wu.

Mereka, pada sisa masa terakhir di hidupnya, pergi dengan gagah.

......

“Hoek……..sakit sekali…..”

Ada orang yang memuntahkan organ dalam lagi.

“Hoek……”

“Bangsat…….taik pun sudah dimuntahkan, ini adalah usus aku kah!”

“……..Hoek! Kepalamu, ini adalah ususku.”

......

Di bawah rasa sakit yang sangat menyakitkan ini, lebih dari seratus Sesepuh ini, mulai dari mengolok-olok satu sama lain hingga saling mengatai-ngatai.

Karena, benar-benar terlalu sakit……

Mereka dapat merasakan dengan jelas, organ di dalam tubuh mereka sendiri, sudah mulai hancur, kecepatan Racun Aura Darah ini, mengikis organ dalam mereka dengan semakin cepat…..

Berly Wu membuka matanya.

Seiring dengan dia membuka matanya, dua darah hitam mengalir ke bawah.

Hal yang sama terjadi di telinga dan hidungnya.

7 indranya berdarah.

Dia mengerutkan alis.

Karena ia merasakan adanya keanehan dalam suasana di Aula Pemujaan Leluhur ini.

Semuanya merupakan orang yang akan segera meninggal, mengapa masih tidak bisa meninggal dengan tenang?

Racun Aura Darah ini, dia juga mengetahuinya.

Saat dia masih mudah, hampir setiap hari mencoba menjalin hubungan dengan Delapan Keluarga Besar.

Tangan darah penghancur jiwa dari Keluarga Shangguan, dia juga mengetahuinya,

Tangan darah penghancur jiwa, yang dilatih adalah Aura darah.

Jika terkena Racun Aura darah, tidak ada perbedaan tingkat keparahan, karena Aura darah menyerang tubuh secara bertahap akan tumbuh seiring dengan mengikis esensi dan darah daging.

Jika tidak menyembuhkannya dalam waktu yang tepat, maka kematian adalah jalan satu-satunya.

Dia memahami dominasi dari Racun Aura Darah ini, namun untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia telah terinfeksi oleh racun ini.

Berly Wu memejamkan matanya lagi, melihat ke dalam.

Setelah beberapa saat kemudian, ia membuka matanya lagi.

Meskipun dia tidak peduli dengan hidup atau mati, namun dia tetap menunjukkan ekspresi wajah terkejut.

Aura Darah, mengapa Aura Darah?

Dia memiliki kepahaman yang lebih mendalam lagi.

Aura Darah, memiliki dua sisi.

Di satu sisi merupakan kemampuan bertahan hidup yang kuat, dan satu sisi adalah menelan segala sesuatu selain diri sendiri.

Dengan kata lain, saat Racun Aura Darah ini semakin dalam, kemampuan bertahan hidup di dalam tubuh menjadi semakin kuat, hingga……..berubah menjadi genangan darah!

Berly Wu tersenyum sedih.

Sepertinya, ingin mati pun tidak bisa mati dengan enak…..

“Aaa…….aaa! sakit, sakit sekali!”

“Saudara tuaku, aku sudah tidak tahan lagi, bantulah aku, hancurkan Jindanku!”

“Aku sudah mencobanya, tidak berguna…….aku tidak bisa mati! Hoek…….”

......

Waktu, berlalu.

Suara teriakan semakin histeris.

Ada sebagian besar Sesepuh sudah tidak bisa menahan kesakitan dari pengikisan Racun Aura Darah, dan terus berguling-guling di tanah.

Halaman besar tersebut, dipenuhi dengan darah hitam, terlihat sangat menakutkan, sangat tragis seperti neraka Asura.

“……..aa…..sakit!”

Akhirnya, Berly Wu juga tidak sanggup menahan, berteriak dengan histeris, dia tidak lagi duduk bersila, dan jatuh ke tanah sambil mencoba bertahan.

......

Villa Keluarga Wu.

Ayah dan anak berdua sedang duduk di ruang tamu, saling tidak berbicara.

Kondisi seperti ini, sudah berlanjut sementara waktu.

“Ayah, kamu pikun!”

Dan Dian Wu tidak bisa menahan, berkata dengan suara dingin.

“Kamu membiarkan mereka mati di Aula Pemujaan Leluhur, jika nanti Kakek Buyut marah, kamu sama sekali tidak bisa memberikan penjelasan!”

Bahu Dilan Wu bergetar, dan membentak dengan suara rendah, “Diam!”

Warna merah diwajahnya semua mereda, wajahnya terlihat seperti sebuah kertas putih.

Yang dia takut bukan pernyataan marah dari Christopher Wu, dia sudah tidak bisa mempedulikan begitu banyak lagi.

Tapi muncul ketakutan yang mendalam terhadap Racun Aura Darah!

Dia merupakan Yuanying.

Dibandingkan dengan Jindan Dzogchen, dia lebih sensitif terhadap Racun Aura Darah ini.

Bisa dikatakan, saat dia sadar dirinya terkena Racun Aura Darah ini.

Dia sudah tahu, jika ia tidak menawarkan Aura Darah yang di dalam tubuhnya, ia akan memiliki akhir yang seperti apa.

“Ayah, menolak untuk mendengarkan saran, keras kepala, apakah kamu sudah pikun! "

Melihat Dilan Wu tidak mengatakan apa-apa, Dian Wu berkata lagi dengan kesal.

Mata Dilan Wu tiba-tiba menyusut, dan melotot dengan tiba-tiba.

“Enyalah!” Dia berteriak dengan suara rendah.

Wajah Dian Wu langsung berubah, tapi tidak berani melawan, dia pergi dari tempat dengan wajah takut.

Bagaimana mungkin dia ingin membiarkan ratusan Sesepuh itu meninggal di Aula Pemujaan Leluhur.

Tapi.

Tapi, saat para Sesepuh berubah menjadi genangan darah, Aura darah yang ada di dalam tubuh mereka akan menyebar.

Siapa saja yang terkena, pasti tidak akan selamat.

Membiarkan mereka menunggu kematian di rumah, nanti akan mengalami kerugian yang lebih parah!

Jika membiarkan mereka menunggu kematian di alam liar, setelah Kakek Buyut pulang nanti, mempertanyakan kesalahan yang telah dia lakukan, dia hanya akan semakin bersalah.

Apalagi, jika adegan itu dilihat oleh anak-anak keluarga Wu lainnya ...

Dia tidak bisa membayangkan, akan berakhir seperti apa!

......

Subuh, jam 4.

Aula Pemujaan Leluhur Keluarga Wu.

Di luar, sudah terkumpul banyak orang.

Di hitung secara kasar, ada sebanyak ribuan orang.

Seluruh Keluarga Wu setidaknya ada ratusan orang.

Dan orang-orang ini, semua mendengar kabar dari di luar, dan bergegas kemari tanpa henti.

Keluarga Wu ada masalaah, mereka tidak mungkin tidak pulang kemari.

Di dalam Aula Pemujaan Leluhur, terdengar ratusan teriakan histeris, seperti hantu ganas yang menderita semua siksaan di neraka, namun tidak bisa mati.

Wajah mereka semuanya, terlihat sangat pucat!

Apa yang terjadi? Sebenarnya apa yang terjadi?

Mereka ingin masuk ke dalam dan melihat, namun dihalangi!

Karena di sekitar Aula Pemujaan Leluhur, dijaga 8 orang Sesepuh.

“Sesepuh! Mengapa tidak membiarkan kami masuk!” Ada yang bertanya dengan emosional.

“Sudah dikatakan tidak boleh ya tidak boleh, ini adalah perintah Berly Wu sebelum masuk ke dalam, apakah kamu ingin melawan!”

Seorang Sesepuh yang menjaga di luar membentak.

Mereka bisa tinggal di tempat leluhur Keluarga Wu, bisa dibayangkan status mereka.

Mungkin kemampuan mereka tidak termasuk yang sangat kuat, tapi nama baik mereka sangat tinggi.

Tapi, ada anggota keluarga yang pandai memutarkan aturan.

Seorang pria paruh baya berjalan keluar dari kerumunan, "Sesepuh, jika tidak, kami tidak akan masuk, lihat saja dari atas, bagaimana menurutmu?"

“Uhm…….”

Delapan Sesepuh saling memandang, terlihat keraguan di mata mereka.

Dikatakan cemas, mereka pasti lebih cemas dari siapapun.

Orang yang ada di dalam itu, semuanya merupakan saudara tua yang sudah lebih dari puluhan tahun.

Kalau bukan karena perintah dari Berly Wu, mereka dari awal sudah tidak sanggup menahan.

Dan saran ini, benar-benar cocok dengan keinginan 8 orang Sesepuh.

Mereka hendak ingin menampar diri sendiri, mengapa tidak terpikir ide ini!

Aula Pemujaan Leluhur ini, mirip dengan rumah Siheyuan.

Dilihat dari atas ke bawah, tentu saja dapat melihat segala sesuatu yang di dalam dengan jelas.

“Ini……..oke! kita pergi ke atas dan coba lihat!”

Salah satu Sesepuh setuju, dan sisa 7 Sesepuh lainnya juga setuju.

Mereka tidak tahu, karena keputusan ini, tragedi yang lebih besar akan datang.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu