Too Poor To Have Money Left - Bab 26 Saat Dokter Ajaib Bertindak, Langsung Bisa Mengetahuinya

Raut wajah Julien Lu, sama kacaunya dengan suasana hatinya.

Dia merasa Barry Wu ini sedang mengetes batasan kesabarannya dengan keterlaluan.

Barry Wu membalikkan bola mata putih terhadap sepasang kakak beradik, berkata, "Nona Liao, mari kita pergi ke kamar, alasan kedua anak ini terlalu banyak."

......

Ekspresi wajah Sophia Liao mulai sedikit cangung, tapi dia tetap menganggukkan kepala, "Baiklah, ikutlah denganku."

Julien Lu nyaris langsung mengamuk di tempat, tapi terakhir berhasil memaksakan diri untuk menahan diri.

Sang pria telah memutuskan.

Jika setengah jam kemudian, pengobatan Barry Wu tidak menghasilkan efek, dia akan mengantarkan penipu tua ini ke kantor polisi olehnya sendiri.

Sophia Liao membawa Barry Wu masuk ke dalam kamar.

Bang, terdengar suara pintu tertutup, kedua kakak beradik segera berjalan mendekat, menempelkan telinga di samping pintu, melebarkan telinga mendengar pergerakan di dalam kamar dengan seksama.

Lagi-lagi terdapat suara sorakan yang aneh, lalu tidak ada suara apapun dari dalam lagi.

Perasaan Julien Lu sangat resah, tapi malah tak berdaya.

Tujuan utama dari tindakannya ini hanya sekedar ingin membuat ibu angkatnya dan Nancy Lu menyerah sepenuhnya terhadap penipu ini.

......

Waktu selama setengah jam yang dilalui dalam penantian panjang, akan segera berakhir.

Julien Lu ingin berkata berulang kali, tapi karena pesan dari penipu itu, dia terpaksa menahannya, bagaimana kalau sampai benar-benar mengalami kesalahan karena hal ini, nantinya pasti tidak akan ada obat terhadap penyesalan.

Tiba-tiba.

Pintu kamar terbuka, Barry Wu keluar dengan tubuh penuh keringat.

"Kakek, mana mamaku? Bagaimana dengan keadaannya?" Nancy Lu segera menanyakan.

Saat tidak melihat adanya ibu angkat, hati Julien Lu seketika tertegun.

Barry Wu segera mengulurkan satu jari tangan, meletakkannya di tengah bibir secara tegak, "Shh~! Jangan ribut, mamamu sudah tidur di dalam, jangan mengganggu dia beristirahat dulu."

"Tidak boleh, aku harus pergi melihatnya!"

Perkataan baru saja terlontarkan, Julien Lu langsung mendorong Barry Wu, dan masuk ke dalam kamar.

Sophia Liao yang saat ini, memang sedang berbaring di atas ranjang tertidur pulas.

Napasnya stabil, yang terpenting adalah, wajah yang awalnya pucat, bahkan mulai merona.

Gambaran ini, sama sekali tidak pernah diduga oleh Julien Lu, ternyata dokter gadungan yang dicarikan oleh kakeknya itu memang benar-benar hebat!

Sepasang kakak beradik saling merasa senang, lalu keluar dari kamar.

Barry Wu saat ini telah duduk di sofa dan meminum teh dengan santai.

"Dokter ajaib! Ternyata kamu benar-benar adalah dokter ajaib!"

Julien Lu dengan begitu girangnya menggenggam tangan Barry Wu.

......

"...... Lepaskan."

"Dokter ajaib, sudah seberapa baik kondisi penyakit mamaku?" Julien Lu bertanya dengan panik.

"Kamu bisa tidak melepaskan tanganku dulu?"

......

Barry Wu dengan susah payah bisa membebaskan tangannya, lalu bersikap tenang, tapi sebenarnya dalam hati sedang merasa sangat bangga, memangnya siapa dirinya? Dia adalah seorang dokter ajaib yang terkenal, penyakit jantung yang sepele ini bukanlah hal yang rumit.

"Begini, ibu kalian pernah mengalami pukulan yang sangat serius, ditambah lagi dengan kelelahan dalam waktu yang lama beberapa tahun ini, makanya mengakibatkan jantungnya bermasalah."

"Tapi Tuan Muda Kecil tenang saja, aku ada cara, asalkan masih bernapas, maka tidak ada penyakit yang tak bisa terobati!"

Perasaan gembira Julien Lu sulit untuk digambarkan, seketika malah menjadi tidak tahu harus mengatakan apa, hanya bisa meminjam pernyataan dari dalam suatu film, "Dokter ajaib Wu, rasa hormatku terhadapmu sungguh bagaikan air sungai yang terus mengalir tak hentinya, juga bagaikan panjangnya Sungai Kuning yang tak berujung......"

"Hmm, bagus! Sanjunganmu ini sangat bagus! Rendah hati dan tak kuno, sederhana juga tak begitu berlebihan, tingkatannya sangat pas."

Barry Wu menyipitkan sepasang mata, mengelus jenggotnya dengan lembut dan menundukkan kepala, berekspresi sedang menikmati hal ini.

"Benar, bagus kalau kamu senang, oh iya Dokter ajaib Wu, kalau begitu, masih harus memerlukan waktu berapa lama untuk bisa menyembuhkan penyakit mamaku?” Julien Lu kembali bertanya.

Penyakit jantung ibu angkatnya ini, telah menggundahkan Julien Lu bertahun-tahun, setiap obat yang diambilnya dari rumah sakit hanya berfungsi untuk mengontrol kondisi penyakit.

Tapi semua orang tahu jelas, bahwa jantung bagaikan sebuah bom yang mampu meledak kapan saja, kalau sampai kambuh, pasti akan meledak, sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk berkompromi.

Beberapa tahun ini, Julien Lu melewati harinya di tengah rasa cemas dan tak tenang.

Sekarang, tiba-tiba telah muncul Barry Wu yang mampu mengobati penyakit Sophia Liao, membuatnya sangat ingin bersikap baik pada dokter itu, masalah kecil tadinya, sudah dilupakan oleh Julien Lu dari awal.

"Masalah ini, ini...... tergantung terhadap apa pilihanmu."

Barry Wu sampai melayang-layang karena sanjungan Julien Lu yang begitu tinggi, juga telah melupakan permasalahan sebelumnya.

"Pilihan? Apa maksudmu?" Nancy Lu ikut bertanya.

Selain Julien Lu, Nancy Lu juga sangat mengkhawatirkan penyakit ibunya, namun beberapa tahun ini, dia hanya bisa sekedar merasa resah, dia tahu dirinya tidak bisa membantu dalam hal apapun.

Tapi sekarang sudah berbeda, dia sekarang bagaikan telah mendapatkan benang jerami penyelamat.

Barry Wu melihat Nancy Lu sejenak, menghela napas kesal, lalu mengalihkan pandangan ke arah wajahnya Julien Lu.

"Benar, Dokter ajaib Wu, mohon Anda menjelaskannya." Julien Lu menyadari Barry Wu ini masih kesal terhadap Nancy Lu.

Melihat Julien Lu bekerja sama dengan baik, Barry Wu langsung menganggukkan kepala dengan puas, berkata, "Aku memiliki dua metode pengobatan."

"Satu, aku mampu membuat saluran peredaran darah ibumu yang tersumbat menjadi lancar dalam waktu 10 hari, tapi akan menguras banyak energi kalau melakukan cara ini, jadi nantinya akan meninggalkan efek samping, misalnya seperti akan merasa jantung begitu sesak dan napas sangat lemah saat memanjat tangga."

"Dua, aku akan menggunakan metode yang aman, tapi memerlukan waktu selama 3 bulan, aku akan membantunya memperbaiki kesehatannya, kesehatannya setelah pulih tidak akan berbeda dengan orang normal."

Julien Lu langsung berkata tanpa berpikir panjang, "Dokter ajaib Wu, kami memilih metode pengobatan kedua saja!"

"Benar, aku juga berpemikiran seperti itu." Barry Wu tersenyum, pandangan mata memancarkan sinar yang jahil, nada bicara juga mulai berubah, "Tapi waktuku sangat berharga, orang tua sepertiku tidak ingin terlalu lama menetap di satu tempat."

Julien Lu melongo, lalu segera mengerti, "Oh, kalau begitu Dokter ajaib Wu, maksudnya...... Anda memerlukan berapa banyak biaya pengobatan?"

Orang ini sangat tamak terhadap kekayaan, dia hari ini sudah mengetahuinya dari kejadian tadi pagi, sekarang Barry Wu berkata seperti ini, sepertinya juga demi hal ini.

Namun, reaksi Barry Wu malah berbeda dengan yang diperkirakan oleh Julien Lu.

Barry Wu melototi Julien Lu, berkata dengan kesal, "Memangnya aku terlihat bagaikan seseorang yang begitu rakus akan kekayaan? Kamu sendiri sudah mengatakan bahwa aku adalah dokter ajaib, tentu saja aku menganggap uang sebagai sampah......"

"Benar benar benar, semua yang Anda katakan memang benar, jadi??" Julien Lu merasa kepalanya sangat pusing, orang ini sungguh begitu sulit untuk ditaklukkan.

Barry Wu pura-pura menghela napas, mengangkat alis sambil berkata, "Ehem ehem, hmm, begini saja, nanti kamu pergi katakan pada kakekmu, anggaplah hutangku terhadapnya dulu sudah lunas. Tapi kamu tidak boleh mengatakannya dengan terus terang, bahwa ini adalah maksud dariku."

"Baik, ini tidak masalah!" Julien Lu langsung menyetujuinya dengan pasti.

Dia saat ini sama sekali tidak sempat mempedulikan ada masalah hutang apa di antara Barry Wu dan Terrence Lei, asalkan Barry Wu bisa mengobati penyakit ibunya, apapun akan disetujuinya.

"Haha, hmm, kita putuskan begitu saja!" Barry Wu merasa gembira sampai menepuk pahanya, lalu berdiri.

"Oh iya, biarkan saja mamamu tidur, jangan membangunkannya, semakin lama dia tidur, pemulihan kesehatannya akan semakin cepat."

"Dokter ajaib Wu, kamu ingin pergi sekarang juga?" Julien Lu menanyakan.

"Penyakit telah diobati, jadi untuk apa aku masih menetap di sini?"

"Dokter ajaib Wu, bagaimana kalau kamu pergi sehabis makan malam?" Nancy Lu menanyakannya dengan sopan.

Salah paham telah sirna, Nancy Lu telah kembali ke sikap lemah lembut seperti biasanya.

Tubuh Barry Wu berhenti, spontan meraba bekas memar merah yang masih tersisa di keningnya, kemudian melirik Nancy Lu dengan kesal sejenak.

"Tempat ini begitu sempit sampai membuat orang tua sepertiku merasa sesak, tak selera makan! Aku pergi!"

Setelah mengatakannya, Barry Wu keluar dari rumah Keluarga Lu tanpa memalingkan kepala sebentar pun.

Saat mengungkit tentang makan malam.

Kepalanya langsung terasa sakit.

Nancy Lu telah dua kali menyerangnya, hal ini membuat hatinya diselimuti dengan selapis trauma.

......

Setelah Sophia Liao menjalani metode pengobatannya Barry Wu, dia tertidur dengan sangat lelap, terus tidur dari siang hari hingga pagi hari di keesokan harinya.

Julien Lu dan Nancy Lu, tidak pergi meninggalkan rumah karena khawatir terhadap kondisi penyakit Sophia Liao, awalnya Nancy Lu sudah harus kembali ke sekolah pada malam hari, tapi tetap saja menetap di rumah, menunggu ibunya bangun.

Samar-samar, Julien Lu telah mendengar adanya suara dari ruang dapur, lalu sang pria bangun dan membuka pintu, tiba-tiba melihat Sophia Liao yang berwajah merona sedang membuat sarapan.

"Ma!" Julien Lu memanggilnya dengan gembira.

"Putraku!" Sophia Liao tersenyum bahagia, "Entah kenapa, semangatku hari ini saat bangun sangatlah baik, seluruh tubuhku bagaikan memiliki energi yang tak akan habis digunakan, kemampuan Dokter Wu itu sungguh hebat, kita harus mencari sebuah kesempatan untuk berterima kasih terhadapnya!"

Nancy Lu saat ini juga keluar dari kamarnya, melihat ibunya sendiri telah berubah bagaikan menjadi orang yang berbeda, dulunya eskpresinya selalu terlihat letih, Nancy Lu sangat girang hingga melompat dan berkeliling.

Membagikan perasaan bahagianya, mereka bertiga sekeluarga duduk di samping meja makan, dan mulai makan sarapan.

Namun saat sedang makan, bel pintu berbunyi.

"Mungkin adalah Dokter ajaib Wu, aku pergi membukakan pintu!" Saat Nancy Lu mendengarkan suara bel pintu, dia langsung bergegas bangun dan berjalan ke depan.

Tapi saat dia membuka pintu, yang terlihat malah bukan sebuah wajah yang penuh dengan kerutan.

"Kalian? Datang sepagi ini ke rumahku, apakah datang untuk mengembalikan uang?"

Orang yang datang, tepat merupakan Henley Chen dan istrinya.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu