Cinta Di Balik Awan - Bab 288 Mencium Kelly

Kelly tertawa ringan: "Pria seteladan kamu seperti ini, tidak ada orang yang tidak puas denganmu, Ayahku yang tidak pernah bertemu denganmu, kalau saja Ayahku bertemu denganmu, pasti akan merasa sangat puas."

"Kalau begitu cepat sedikit membawaku bertemu dengan Ayahmu."

"Ayahku tidak puas hanya karena kamu terlalu kaya dan rumahmu ada di Zurich."

Mata Dion membelalak ngeri: "Memangnya uang sesuatu yang salah?"

"Uang tidak ada salahnya, hanya saja orang yang kaya reputasinya buruk."

"Itu hanya orang lain saja, orang tuamu tidak bisa menyamakan sekelompok orang?"

"Ayahku adalah orang yang seperti itu, sangat percaya kalau semuanya itu sama saja."

"Ha, aku tidak bisa menangis ataupun tertawa, aku berkata satu hal dan memintamu jangan marah."

"Ya" Kelly memintanya berbicara.

"Penglihatan Pak Min sangat buruk, kalau memang tidak menyukai orang kaya, juga tidak bisa menyukai orang yang sangat menyukai uang."

"Maksudmu Samuel?"

"Siapa lagi?"

"Samuel di depanmu sangat tamak akan kekayaan, di hadapan Ayahku berpenampilan sangat baik, mulut yang manis dan bisa bekerja, tidak peduli Ayah dari anak perempuan manapun, akan sangat berharap anak perempuannya bisa menikah dengan orang yang bisa diandalkan seperti ini."

"Mulut manis bisa bekerja …."

Dion berpikir dalam, Kelly menatap Dion yang berpikir panjang dan bertanya: "Apa yang dipikirkan?"

"Aku sedang berpikir, apakah mungkin hanya mulut manis bisa bekerja, tidak peduli betapa buruk bisa menjadi orang yang diandalkan?"

"Kurang lebih seperti itu."

"Baiklah, aku pun mengerti."

“Apa yang kamu ketahui?”

“Kelak ketika aku bertemu dengan Pak Min dia tahu apa yang harus dilakukannya."

Kelly bertanya apa yang akan dilakukannya?

"Di hadapannya berkata yang baik, bekerja keras, di belakangnya melecehkan putrinya dengan keras …."

"Kamu berani!"

Kelly mengangkat tinju dan memukul di bahu Dion, Dion terkekeh.

"Tentu saja aku tidak berani, hanya menakutimu saja."

"Menakuti siapa, apakah aku orang yang bisa dilecehkan olehmu?"

"Maksudku … pelecehan seks …."

Wajah Kelly memerah dan mengangkat tinju lagi ingin memukulnya dan ditangkap oleh Dion, tubuh Dion yang menunduk menekan Kelly, kemudian langsung ingin mencium Kelly.

"Tunggu sebentar."

Kelly langsung menahan, tatapan Dion yang tenggelam: "Kekurangan hasrat seksual?

“Dari kemarin malam aku tidak menyentuhmu.”

Dion dengan ekspresi yang sangat tidak puas dan tatapan yang sangat disalahkan.

"Tidak …."

Meskipun dalam hati sudah tidak tenang sekali, tetapi Kelly juga berusaha untuk mengatasi, Kelly tidak mungkin seumur hidup tidak membiarkan pria yang dicintainya untuk tidak menyentuh, Kelly hanya ada hal yang masih harus dibicarakan saja.

"Kalau begitu ada apa?"

"Aku belum selesai bicara …."

"Aku sudah menyetujui menunda pernikahan dan menyetujuinya untuk pergi jalan-jalan, masih ada permintaan apa lagi?"

Melihat ekspresi Kelly yang serius, alis Dion pun naik: "Kalau kamu masih berani mengajukan permintaan yang berlebihan, aku berjanji pasti akan mencekik mati kamu …."

"Tidak mengajukan permintaan lagi, aku hanya ingin berkata satu hal padamu saja."

"Baik, katakan saja, aku akan mendengarkanmu."

“Bisakah kamu cium dahiku?”

Kelly meminta Dion untuk mencium keningnya?

Dion tertegun, tanpa ragu untuk mencondongkan tubuh langsung mencium kening Kelly.

"Apakah masih ingat arti dari ciuman kening?"

"Aku memaafkan kamu."

Kata-kata sederhana itu, tetapi malah membuat air mata Kelly dalam sesaat tanpa kendali langsung menetes, Dion tercengang: "Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba menangis?"

"Kak Dion, kamu mencium keningku, kalau kelak nanti jika aku melakukan kesalahan, apakah benar kamu mau memaafkanku?"