Cinta Di Balik Awan - Bab 185 Melihat Sunrise (2)

"Benar sekali. "

"Sudah berapa banyak yang kamu gambar? "

"Masih awal-awal, baru gambar beberapa ratus.” Kelly memonyongkan bibirnya, “kamu setiap hari segitu sibuknya, waktuku bertemu denganmu terbatas, sekalinya bertemupun, sangat sedikit waktu luang untuk menggambar, jadi, masih agak jauh dari target. "

Dion menepuk-nepuk pundak kelly: "tak apa, kamu masih ada waktu seumur hidup, cukup untuk kamu menggambar. "

Kelly terinspirasi, lanjut menggambar, setelah menggambar 1 jam an lebih, ia tiba-tiba mengangkat kepala dan bilang:" Dion, jalan-jalan yang kamu janjikan itu, kapan bisa direalisasi?"

"Kapanpun boleh, besok juga boleh."

Kelly berpikir lagi, menggelengkan kepala: “tunggu keadaan Jesan membaik sedikit dulu baru bicarakan lagi ya, ia seperti ini, sepertinya kamu juga tidak tenang, kalau kamu tak tenang, aku juga tidak mood lagi.”

"Baik, kalau begitu tunggu."

Dion tiba-tiba menarik kembali tangannya, ia bertanya dengan kaget: "kenapa tidak gambarin aku lagi?"

"Barusan kamj panggil aku apa?"

"Namamu lah."

"Namaku siapa?

"Dionysius Stenheim. "

"Kamu memanggilku namaku begitu saja? "

Kelly menghela nafas dengan marah: "aku selalu memanggilmu begitu. "

"Sekarang aku dengarnya kesal. "

"Kalau begitu kamu mau aku panggil apa? Jangan bilang sama seperti Jesan yang manggil kamu Kak Dion? "

"Memangnya kenapa? "

"Tentu tidak boleh."

"Kenapa tidak boleh? "

"Sudah dinamai orang lain, aku tidak senang memanggilnya."

Dion menyentuh dahinya: "kalau begitu namaku? Tidak ada yang panggil?"

Kelly tertegun:" kalau begitu kamu mau aku panggil kamu apa?"

"Setidaknya, harus lebih akrab dikit kan. "

"Tapi aku tak mau terlalu menggelikan, saat kita berdua saja boleh lah, di hadapan banyak orang, merasa agak kesulitan. "

"Kamu wanitaku, takut apa kamu? "

"Kalau begitu kamu sebenarnya mau aku panggil apa? "

"Bagaimana aku memanggilmu? "

Ia menepuk kepalanya: "oh, aku tahu. Didi."

……

"Tidak suka ya? Aku rasa sangat bagus, terasa dekat, terasa intim, juga enak disebut."

"Ini juga menggelikan." Ia melanjutkan.

"Kamu tidak suka yang menggelikan? Yasudahlah, panggil nama saja, lagian aku juga sudah terbiasa."

Dion menghela nafas: "baiklah, aku tidak memaksamu lagi. "

Menjulurkan tangannya: "lanjut gambar."

Kelly menghitung dan menghitung, tiba-tiba memanggil dengan pelan: "Dion sayang. "

"Hm?" Meski suaranya kecil, Dion tetap mensengarnya: "manggil aku?"

"Di sini hanya ada kita berdua, manggil siapa lagi kalau bukan kamu. "

Kelly merangkul lehernya, dengan manis berkata: "Dion sayang, boleh tidak? "

Bibirnya hanh seksi menunjukkan senyuman puas: "boleh."

"Kalau begitu di kemudian hari, aku panggil kamu begini saja? "

"Iya".

"Orang lain tidak boleh memanggil seperti ini ya? Sudah hak milikku ya?"

"Oke. "

"Apa kamu suka aku panggil begini?"

"Suka."

"Kalau begitu aku panggil beberapa kali lagi untukmu."

"Baiklah."

" Dion sayang…… "

"Ya. "

" Dion sayang……"

"Ya. "

" Dion sayang……Dion sayang……Dion sayang……kamu selamanya adalah Dion sayangku seorang."

Saat selesai menggambar seribu lingkaran, akhirnya matahari terbit.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu