Cantik Terlihat Jelek - Bab 320 Pria Di Belakang Itu Siapa?

Jantung dia berdetak dengan cepat, dia pun langsung mengikuti orang itu berlari ke depan.

Memasuki keramaian, suasana sangat kacau, wanita yang berpakaian modern menutupi kepalanya dengan tangannya, diselang kukunya masih bisa terlihat cairan darah jelas yang masih mengalir, Suya melihat dia bersuara kepada tiga pria yang berada di lapangan : "Pukul dia, pukul dengan kuat!"

Pada saat itu Suya baru melihat ke keramaian, bayangan belakang yang familier itu bukan orang lain tetapi Eren.

Suya merasa emosional, pada saat dia mau berteriak, kata-kata yang dia mau ucapkan ditelan kembali lagi pada saat dia melihat Eren mengelilingi ketiga orang itu dengan santai.

Gerakan dia yang sudah terlatih menyerang ketiga orang itu dengan cepat dan kejam, meskipun tiga orang itu juga terlatih, mereka tetap kalah terhadap Eren yang dari dulu sudah terus menjalankan latihan.

Suya menepuk Moe dan menghela sebuah nafas, untungnya kemampuan dan skil orang ini masih ada walaupun dia sudah menjadi bodoh.

Tiba-tiba, di tengah keramaian ada yang berteriak, "Polisi sudah datang"

Suya mengerutkan alisnya dan berteriak dengan cemas : "Eren, jangan pukul lagi, polisi sudah datang"

Mendengar suara Suya, fokus Eren tiba-tiba menghilang, jadi dia tidak sempat menghindar tendangan dari belakangnya, orang itu menendang dia dengan kuat dari belakang, kemudian Eren pun jatuh ke lantai dan kepalanya menabrak ke lantai dengan kuat.

Suya merasa sangat panik, dia segera mendekatinya dan berlutut di lantai sambil mengendong Moe, "Eren, apakah kamu baik-baik saja?"

Eren memengang kepalanya dan duduk dengan perlahan, dia melihat ke Suya dengan alis mengerut: "Sakit"

Melihat dia masih bisa berbicara, Suya menghela nafas lega, dia memukul tubuh Eren, "Kamu masih tahu sakit? Siapa yajng menyuruh kamu pergi sendiri? Bagaimana kalau kamu hialng, aku tidak bisa bertemu dengan kamu lagi?" Sambil berkata, Suya merasa semakin marah, tenaga yang dia memakai untuk memukul Eren pun menjadi semakin kuat, sampai Moe yang berada di pelukannya mulai menenangis, Suya baru berhenti dengan mata basah.

Eren tidak berkata dari awal sampai akhir, dia melihat ke beberapa orang itu dan berkata, "Orang jahat"

Suya mengangguk, "Akan ada orang yang menangkap orang jahat itu, lain kali kamu tidak boleh pergi begitu saja" Berhenti sejenak, Suya menambah, "Aku akan merisau"

Eren melihat ke Suya dengan ekspresi yang sepertinya mengerti.

Akhirnya mereka semua dibawa ke kantor polisi.

Ketiga orang itu mengalami luka tingkat berbeda, sementara Eren, selain kepalanya tertabrak ke lantai tadi, dia tidak mengalami luka apa pun, hal ini membuat hati Suya terasa agak lega.

Wanita itu mengira Eren pasti akan dipenjara hari ini, karena mereka semua mengalami luka yang lumayan parah, tetapi tidak menyangka, Suya sudah membawa Eren pergi dalam waktu sejenak.

Wanita itu masuk ke dalam ruangan dan bertanya kepada polisi, "Mengapa mereka bisa pergi begitu saja?"

"Kalau tidak? Menangkap dia? Dia menderita penyakit mental, mental kamu juga bermasalah? Melakukan tindakan yang begitu kejam terhadap satu orang yang menderita penyakit mental, kalian benar-benar pantas dipukul"

"Di sepanjang jalan, Suya tidak menghirau Eren. Melihat Suya tidak senang, Eren juga tidak berani berbicara.

Setelah sampai rumah, mereka urun dari mobil, kemudian Eren menarik sudut baju Suya.

Suya tiba-tiba menepuk kepalanya sendiri, "Oh iya, bubuk susu aku"

Gara-gara Eren, Suya melupakan bubuk susu di toko tadi.

Suya menoleh ke Eren, "Kamu berada di rumah saja, jangan pergi kemana-mana, aku pergi mengambil bubuk susu Moe"

Sambil berkata, Suya pun keluar lagi dengan buru-buru sambil mengendong Moe.

Sampai di sana, Suya mengambil bubuk susu dan buru-buru bergegas kembali ke rumah lagi karena merasa risau kepada Eren.

Pada saat tiba di depan rumah, Suya melihat keramaian mengelilingi di depan rumahnya.

Kakek tua berjalan sana sini di luar keramaian, melihat Suya pulang, kakek tua itu pun langsung menghampiri Suya, "Gadis, kamu cepat pergi melihat"

Suya mengerutkan alisnya, dia berjalan melewati keramaian dan melihat Eren berbaring di atas lantai dengan busa putih di mulutnya.

"Apa yang terjadi?"

"Tadi istriku menyuruh aku mengantar lauk untuk kalian, karena pintu terkunci, aku pun mau pulang, tetapi aku mendengar suara menabrak pintu dari dalam, aku mengira ada masalah apa, jadi aku membuka pintu dengan batu bara, kemudian aku pun melihat dia berbaring di sini"

Suya memberikan Moe kepada kakek tua itu.

"Kakek, kamu tolong membantu aku menjaga Moe, aku membawa dia ke rumah sakit" Suya menoleh ke keramaian, "Apakah ada orang yang bisa membantu?"

Wanita tidak sanggup membantu, pria inign membantu tetapi tidak berani setelah merasakan lirikan dari wanita mereka, untuk permata kali Suya merasa ternyata memiliki wajah cantik juga merupakan sebuah kesalahan.

"Aku saja" Tiba-tiba seorang pria berjalan keluar dari keramaian.

Pria itu memiliki wajah tampan dan aura mempesona, bisa dibilang pria ini adalah pria tertampan yang pernah Suya jumpai di kota ini.

Setelah sampai di rumah sakit.

Pria itu meminta orang-orang untuk melakukan pengobatan dengan terlatih, waktu itu Suya baru sempat bereaksi ternyata pria itu adalah seorang dokter.

Pada saat mau memasuki ruang operasi, pria itu menoleh Suya, "Cepat pergi mengurus surat masuk rumah sakit, setelah itu menunggu di sini"

Suya mengangguk, setelah melakukan pembayaran, Suya kembali ke depan ruang operasi.

Sambil merisaukan Eren, Suya juga merisaukan Moe, Suya merasa kepalanya sudah mau meledak, dia menjalani hidup yang mewah sejak kecil, masalah besar diurus oleh keluarga dia, masalah kecil dia juga tidak perlu merasa risau, tetapi baru-baru ini, Suya bisa dibilang dilatih oleh hidup, Suya memejamkan matanya dan menyuruh dirinya harus brsikap tenang, harus bersikap tenang.

Pintu ruang operasi terbuka setelah satu jam.

Pria yang tadi masuk ke dalam jalan keluar dengan baju putih.

Pria itu melihat ke Suya, "Lukanya tidak parah, sepertinya dia jatuh, tetapi ada satu hal yang harus beri tahu kamu, di dalam otak pasien terdapat sebuah gumpulan darah, sehingga saraf mental dia menjadi berantakan, kamu bisa mempertimbangkan apakah mau menjalani operasi"

Suya berdiri di tempat dengan kaget, "Kamu........kamu bilang apa?"

"Otak dia terdapat gumpulan darah yang menekan ke saraf otaknya, aku ada memerhatika kondisi sekelilingnya, seharusnya disebabkan oleh tabrakan kemarin, sehingga menyebabkan mentalnya bermasalah sekarang" Setelah berhenti beberapa saat, pria itu menambah, "Kamu jangan berkata mental dia itu normal?"

Suya menggelengkan kepalanya, sebelum pria ini masuk ke dalam ruang operasi, Suya masih sempat meragukan apakah pria muda ini bisa dipercaya? Tetapi setelah melihat dia bisa menjelaskan kondisi Eren tanpa bertanya kepaada Suya, Suya merasa kagum kepadamya.

Pria itu melihat ke Suya dengan mata menyipit, "Apakah kamu tidak membawa dia periksa ke rumah sakit sebelumnya?"

"Dia, bukannya kondisi mental dia disebabkan oleh bius yang berlebihan?" Suya bertanya dengan gemetaran.

Pria itu mengerutkan alisnya, "Kelebihan bius?" kemudian dia menggelengkan kepalanya, "Berdasarkan pengalaman aku, gumpulan darah itu adalah penyebab inti"

Berkata sampai sini, seorang asisten menghampiri mereka dan memberikan sebuah dokumen kepada dokter itu.

Pria itu membaca sejenak sebelum tanda tangan.

"Iya, pasien sudah dipindahkan ke ruangan, kamu bisa pergi menjenguknya sekarang, kalau masalah operasi, siilahkan datang mencari aku saat kamu memiliki waktu"

Setelah berkata, pria itu mengangguk terhadap Suya dan meninggalkan tempat.

"Wow, dokter Nathan sangat tampan"

"Benar, skilnya bagus, etikanya bagus, wajahnya tampan lagi"

..............

Perawat di samping sedang menggila di depan Suya, sementara perhatian Suya hanya berada di kata 'gumpulan darah' tadi.

Suya menarik nafas dengan kuat, setelah sangat lama dia baru bisa menenangkan dirinya, Suya sangat jelas kalau dokter tadi tidak salah, masalah ini akan menjadi sangat kacau.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu