Untouchable Love - Bab 1 Suara Patah Hati

Bintang diluar jendela yang mengantung di langit malam yang gelap.

"Kamu sungguh indah.“ Tubuh John Lee menimpa Elsa Bai, satu demi satu ciuman jatuh di leher Elsa Bai, John menghempaskan nafasnya di samping telinga Elsa.

"Kamu pelan sedikit....... aku takut." tubuh Elsa Bai sedikit gemetaran.

"Hanya sebentar saja, sakitnya hanya sekali saja." John Lee mengigit bibir, dengan nada penuh godaan.

Elsa Bai sedikit mengangkatkan kepalanya dan menatap John Lee dengan mata sedikit basah : " John Lee, demi kamu aku telah meninggalkan semuanya, kamu tidak boleh selingkuh!"

John Lee sedikit melengkungkan mulutnya dan menjawabnya dengan muka tanpa kepastian : "bagaimana kalau selingkuh?"

Bagaimana kalau selingkuh?

Hanya saja cinta dan canda yang bagai madu ini akan berubah menjadi pisau pengukir tulang.

......

Jarum jam sedikit demi sedikit bergerak, suara buka pintu membuat Elsa Bai terbangun dari ingatannya waktu berumur 18 tahun.

"Kenapa jam segini masih belum tidur?” John Lee melepaskan jaketnya sambil memasuki pintu kamar dan melihat Elsa Bai dengan tatapan penuh kasih sayang.

Elsa Bai terlihat sedikit malu : "Aku tidak bisa tidur kalau kamu tidak pulang."

"Hmm." tubuh Elsa Bai tiba-tiba bergetar, John Lee mencium daun telinganya dan berbisik : "Belakangan ini kantor sedikit sibuk, nanti kedepannya tidak akan lagi."

Hidung Elsa Bai mencium ada wangi di tubuh John Lee.

Ini bukan parfum yang biasa dia pakai, dan ini juga bukan pewangi ruangan di mobil, semacam wangi...... wangi parfum wanita

“Apakah aku bisa percaya dengan perkataanmu?” suara Elsa Bai sangat kecil seolah-olah akan hilang terbawa angin.

“Kapan aku pernah bohong kepadamu?” John Lee sambil menjilat daun telinga Elsa Bai dan berkata penuh kasih sayang: ”Aku tidak akan membohongimu seumur hidupku.”

Elsa Bai menghirup udara dalam-dalam, sampai saat ini John Lee masih mempermainkannya.

“Tapi diatas koran dan majalah tertulis pernikahan keluarga Lee dan Chu telah tersebar luas.”

Wajah John Lee terpaku, gerakannya juga terhenti.

Mereka berdua saling bertatapan.

“Kamu mau menikahi perempuan lain?” seusai berkata Elsa Bai seolah-olah mendengar suara patah hati nya sendiri.

John Lee melepaskan Elsa Bai, dan berkata dengan tegas : “Menikahi Ana Chu akan membawa bantuan yang besar ke keluargaku, dia akan menjadi tangan kanan yang kuat, perempuan ini harus aku nikahi.”

Kata demi kata semakin menyakitkan hati.

Muka Elsa Bai seketika berubah pucat.

Dia tidak mau, dia tidak mau lelaki yang dia cintai menikahi perempuan yang lain.

“Aku mohon jangan, jangan menikahinya.” Suara Elsa Bai sedikit serak, dia memeluk John Lee dengan erat dan memohon kepadanya : “Sudah 4 tahun, kita telah bersama selama 4 tahun, demi kamu, aku telah merelakan semuanya, kumohon, tolong jangan menikahi dia, jangan menikahi dia......“

Elsa Bai terlihat lemas, mukanya semakin terlihat pucat.

John Lee terlihat tidak senang dan mengerutkan kening nya serta berkata : “Kamu tahu diri sedikit”

“Tahu diri? Tahu diri apa? Melihatmu menikahi wanita lain dan aku masih harus mengucapkan selamat? John Lee, apa yang kamu anggap dihatimu?” Hati Elsa Bai terasa kosong seolah-olah di congkel oleh orang lain.

Elsa Bai memegang erat tangan John Lee dan bersandaran di dadanya, merengek tanpa suara.

Urat di kening John Lee sedikit menonjol, ingin mendorong Elsa Bai dari pelukannya.

Elsa Bai memeluk erat pinggang John Lee. Dia tidak ingin melepaskannya. Elsa Bai merasa, melepaskan tangannya adalah sebuah pertanda, pertanda dia dan John Lee tidak akan kembali seperti dulu lagi, lelaki yang berada didepannya ini tidak lagi dimilikinya. Hanya dengan terus memeluknya, barulah hatinya tidak begitu sakit.

Seberapa bahagianya dulu maka akan seberapa sakit hatinya saat ini.

John Lee tetap saja ingin melepaskan tangannya Elsa Bai dan mendorongnya. Elsa Bai tidak berdiri dengan bagus dan terjatuh.

“Aku akan tidur di kantor, kamu pikirkan saja sendiri.”

Seketika di dorong oleh John Lee, Elsa Bai merasakan dingin, dingin yang sampai menyakitkan tulang.

Air matanya bertetesan dan perutnya juga terasa sakit.

“Aku telah mengandung.”

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu