Menantu Bodoh yang Hebat - Bab 251 Hendrick Wei Mati (1)

Kevin Wu kalah, kalah dengan sangat menyedihkan.

Ia yang berada di atas langsung roboh. Ia tidak punya kekuatan dan kewibawaan lagi, tidak ada lagi kesombongan dan keangkuhan, yang tersisa hanyalah tubuh yang lemas dan napas yang sangat lemah.

Ia telah berada di ambang kehancuran antara hidup dan mati.

Harapan semua orang pun langsung hancur seiring dengan kekalahan Kevin Wu. Semua orang seakan telah jatuh ke dasar yang dalam. Seluruh badan mereka terpaku, hati mereka diselimuti keputusasaan, pandangan mata mereka menjadi gelap. Tak ada lagi hal yang patut diharapkan, bahkan Kevin Wu, kepala keluarga nomor 1 yang tidak terkalahkan, pun harus kalah di tangan Lewis Zhuge. Di dunia ini, masih ada siapa lagi yang bisa menandingi monster ini?

Tidak ada. Di hati orang-orang pun sudah tidak ada lagi harapan dan penantian, yang ada hanyalah keputusasaan yang tak terbatas.

Kevin Wu yang tersungkur di atas tanah, hatinya lebih gelap lagi. Berbagai macam perasaan merasuki hatinya, membuat Kevin Wu seakan hampir meledak. Hari ini ia menampakkan dirinya dengan gagah dan menghadapi Lewis Zhuge di hadapan semua orang, semua itu karena ia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi bahwa ia bisa mengalahkan orang ini. Ia ingin membuktikan kepada semua orang yang ada di penjuru negeri. Ia ingin semua orang bisa melihat kehebatannya agar semuanya takluk padanya dan mengagumi dirinya. Ia, Kevin Wu, hidupnya penuh tekanan dan kegelapan selama bertahun-tahun. Saat ini, ia bisa mencapai posisi tertinggi di keluarga Wu dan berdiri di puncak. Ia hanya ingin bersinar hingga ke seluruh pelosok negeri.

Akan tetapi, hasil akhirnya malah sangat menyedihkan. Ia kalah telak dan kehilangan martabatnya. Ia juga melenyapkan keinginannya dan tidak bisa menjadi penyelamat dunia, sebaliknya malah menjadi pecundang di mata semua orang. Hatinya mau meledak.

Di sisi lain, setelah Lewis Zhuge mengalahkan Kevin Wu, ia malah tidak pergi melihat Kevin Wu, melainkan menatap tajam Blood Dragon Knife yang masih digenggamnya itu. Blood Dragon Knife berwarna merah darah. Warnanya memang seperti darah karena juga sudah ternodai dengan lumuran darah yang tak terhitung. Lewis Zhuge selama hidupnya sangat suka dengan darah segar. Ia seolah mendapat kekuatan membunuh yang mengalir terus-menerus dari Blood Dragon Knife ini. Ia sangat menyukai perasaan ini. Sorot matanya pun perlahan-lahan memancarkan sinar yang terlihat begitu antusias. Sinar ini juga berwarna merah.

Tiba-tiba, Lewis Zhuge memegang gagang Blood Dragon Knife. Kemudian, ia melambaikan pisau itu dan mulai mencabik-cabik sekitarnya tak karuan. Ia menebas dengan penuh tenaga dan kekerasan. Ia seolah sedang meluapkan sesuatu dengan cara ini, tetapi juga seperti sedang melakukan sesuatu yang sangat ia gemari.

Praannggg! Praangggg!

Tebasan demi tebasan yang dilayangkan dengan sangat kejam dan tidak memberikan ruang untuk berlindung. Seluruh benda yang ada di lapangan besar tersebut hancur berkeping-keping dan mengeluarkan bunyi gemuruh. Debu dan asap pun bertebaran, sekitar pun menjadi kacau balau, bahkan beberapa mayat yang ada di atas tanah semuanya dipenggal Lewis Zhuge menjadi 2. Lewis Zhuge benar-benar tidak berhenti, semakin menebas ia semakin bersemangat. Pandangan matanya terhadap Blood Dragon Knife juga semakin terlihat penuh obsesi. Ia seperti seorang anak kecil yang bermain tanpa henti setelah mendapatkan mainan barunya.

Setelah bermain beberapa saat, Lewis Zhuge seakan belum terpuaskan. Ia mendadak melihat ke arah Kevin Wu yang terbaring di atas tanah.

Kedua matanya memancarkan cahaya merah dan melihat Kevin Wu dalam-dalam. Kakinya dilangkahkan lebar menuju ke arah Kevin Wu. Langkah kakinya sangat pelan dan berat. Setapak demi setapak, langkah kakinya itu mengguncang bumi dan bergema di langit.

Itu adalah langkah kaki dewa kematian.

Orang-orang yang ada di depan layar pun kembali diselimuti perasaan mencekam. Meski Kevin Wu sudah kalah, tetapi mereka juga tidak ingin Kevin Wu mati mengenaskan di tangan Lewis Zhuge!

Di saat-saat ini, semua orang berubah menjadi tegang. Napas mereka membeku, hati mereka berdegup kencang.

Di bawah pandangan begitu banyak orang, Lewis Zhuge dengan wibawa dewa kematiannya pun datang ke hadapan Kevin Wu. Ia melihat Kevin Wu dengan tatapan mengerikan, lalu tanpa berkata apa-apa lagi, ia mengangkat Blood Dragon Knife dan menebaskan ke arah Kevin Wu.

Kekuatan Blood Dragon Knife awalnya sudah begitu besar, Lewis Zhuge juga sama sekali tidak punya sedikit rasa belas kasihan. Dengan sekali tebas ini, mana mungkin Kevin Wu masih punya kesempatan untuk hidup.

Seketika, ketegangan yang dirasakan semua orang pun sampai pada titik puncak.

Namun, peristiwa Kevin Wu yang dibayangkan akan terbelah menjadi dua tidak terjadi. Tepat di saat-saat yang terjadi dalam sekejap mata, tiba-tiba sebuah reiki datang menyerang dan langsung mengarah ke tangan Lewis Zhuge yang sedang menggenggam Blood Dragon Knife itu.

Booommm!

Reiki itu menghantam keras tangan Lewis Zhuge sehingga tangan Lewis Zhuge menyimpang sedikit saat mengayunkan pisau itu. Tebasan itu pun jatuh di atas tanah di sebelah Kevin Wu.

Tanah spontan terbelah hingga membuat sebuah celah yang besar. Suara menggelegar terdengar hingga ke seluruh tempat, debu-debu beterbangan di udara.

Kevin Wu terselamatkan.

Kemudian, seorang tua dengan rambut putih beruban turun dari atas langit dan berdiri tegap di belakang Lewis Zhuge.

Ia adalah Hendrick Wei.

Hendrick Wei datang kemari dengan helikopter bersama Kevin Wu. Menurut rencana awal Kevin Wu, ia berencana menghadapi Lewis Zhuge sendirian. Ia ingin menggunakan kesempatan ini untuk menjadi terkenal dan menggegerkan seluruh negeri. Akan tetapi, harapannya pupus. Nyawanya pun hampir melayang. Karena itu, Hendrick Wei pun mau tak mau harus datang membantu.

Semua penonton yang tegang hingga kehabisan napas itu, begitu melihat ada seorang tua yang turun bagaikan malaikat, langsung menghela napas lega. Pada saat yang bersamaan, di hati mereka tumbuh kembali harapan yang baru. Hati semua orang berdebar sangat cepat. Kevin Wu belum mati dan sekarang muncul lagi satu orang hebat. Terlihat jelas bahwa yang menyelamatkan Kevin Wu ini adalah orang tua berambut putih. Apakah ini menandakan bahwa orang tua berambut putih ini lebih hebat daripada Kevin Wu?

Begitu terpikirkan sampai sini, orang-orang pun menjadi begitu bersemangat. Bagaimanapun juga, ini merupakan cahaya fajar yang muncul dalam kegelapan yang membuat semuanya kembali merangkul harapan yang baru.

Semua orang menitikberatkan perhatian mereka pada si orang tua berambut putih tersebut.

Hendrick Wei saat ini memang seperti superman. Ia berdiri tegap di sana, tubuhnya memancarkan wibawa yang luar biasa. Setiap hembusan napasnya ada di mana-mana. Ia bagaikan sebuah hamparan lautan yang tak terbatas dan tanpa dasar.

Lewis Zhuge yang awalnya berada dalam kondisi hendak membunuh secara keji dan tiba-tiba dihentikan oleh seseorang pun seketika naik pitam. Dengan mata merahnya, ia berbalik badan dan menatap tajam Hendrick Wei. Setelah itu, ia mengangkat Blood Dragon Knife dan mengarahkan tebasannya ke Hendrick Wei.

Lewis Zhuge tidak mengerti jurus-jurus dalam ilmu bela diri, tetapi ia memiliki kekuatan yang sangat besar. Blood Dragon Knife yang ada di tangannya juga ikut mengeluarkan kekuatan yang bertambah ganas.

Satu tebasan ini dilayangkan dengan mengerahkan semua tenaga. Tebasan ini menembus udara dan menggetarkan langit.

Melihat situasi ini, sorot mata Hendrick Wei pun berubah. Mata tuanya yang awalnya sedikit kabur langsung bersinar. Gestur tubuhnya juga ikut berubah. Reikinya tiba-tiba dikeluarkan bak pedang keramat yang baru saja dibuka dan muncul dengan luar biasa hebat. Kekuatan yang tiada tandingannya itu cukup membuat seluruh tubuh orang bergetar.

“Yin Yang Punch!”

Hendrick Wei berteriak, lalu tubuhnya segera bergerak secepat kilat. Di saat Blood Dragon Knife mengarah kepadanya, ia terus melangkah maju. Ia terlihat seperti pedang tajam yang mengarahkan tusukan ke Lewis Zhuge.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu