Akibat Pernikahan Dini - Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (1)

Yaya kali ini langsung menoleh pada tuannya sendiri dengan tatapan terkejut, sedang bercanda ya! Apakah dia adalah barang? Pinjam? Pinjam apaan!

Selain itu, bukankah dia diutus oleh Tuan untuk melakukan tugas besar! Tuan sekarang "meminjamkan" lagi dirinya kepada orang lain! Apa tugas itu tidak usah dikerjakan lagi! Tuan mudanya sudah gila!

Hati Yaya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan. Bolehkan tuannya ini memperlakukan dia dengan selayaknya! Dia manusia! Masa menggunakannya untuk urusan kecil begitu! Bahkan meminjamkannya kepada seorang wanita!!

Yaya menatap Kirana, lalu setelah mendengar kata-kata Marco Jiang yang perlahan-lahan diucapkan, wajahnya berubah serius, "Kata-katanya adalah kata-kataku, ketika kamu bekerja untuknya, kamu harus lebih serius! Kalau tidak, kamu tahu konsekuensinya."

Yaya awalnya merasa sangat tidak seimbang, tetapi setelah tiba-tiba mendengar tuan mudanya berkata demikian, dia yang awalnya merasa sangat enggan akhirnya hanya bisa menahannya, menjawab dengan penuh hormat.

"Baik!"

Mulut Kirana sedikit mengerut, ini terlihat seperti perdagangan manusia! Bukankah dia menjadi orang berdosa?

"Kalau begitu, aku memberikannya kepadamu. Ingat makananku. Aku masih punya sesuatu yang harus dilakukan, jadi aku pergi dulu!" Marco Jiang melambaikan tangannya pada Kirana, kemudian menghilang dengan cepat.

Kirana terkikik, selalu tidak lupa akan makanannya!! Dasar gentong makanan!

Berbalik, Kirana menatap Yaya, "Halo, namaku Kirana, memintamu datang, hanya ingin minta tolong padamu membantuku melakukan sesuatu."

Wajah Yaya sedikit tidak alami, tolong? Jelas-jelas "pinjam" kali! Hatinya sedih!

Tetapi setelah berpikir tentang perintah yang dikatakan tuan mudanya yang tidak bermoral itu, dia menjawab dengan penuh hormat, "Nona Kirana, panggil aku Yaya saja, aku merasa terhormat untuk melayani Anda. Jadi, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?"

'Yayan' ... Kirana jelas-jelas salah mendengarnya, ia berusaha menahan tawa, seorang wanita yang begitu cantik dan sexy, disebut 'yayan', tidak baik bukan, orangtuanya sembarangan sekali memberi nama!

"Ng, yaitu, coba kamu lihat luka di wajahku ini. Seseorang sengaja melukaiku. Aku ingin kamu membantuku membalas wanita yang melukai wajahku ini!" Kirana kembali ke topik.

Yaya menghadapi permintaan yang membingungkan. Mengapa harus dia yang membalas dendam? Namun, dia juga tidak tahan dengan masalah wajahnya yang terluka! Sebagai sesama wanita! Wajah sama pentingnya dengan kesucian!

Ketidakseimbangan yang dirasakan hatinya juga telah menghilang, dia sangat senang bermain permainan balas dendam!

“Katakanlah, apa yang kamu ingin aku lakukan,” Yaya memandang Kirana dengan bersemangat, membuat Kirana merasa bahwa seolah-olah orang yang ingin membalas dendam adalah Yaya.

Kirana mengerutkan kening, "Wanita itu berada di sebuah villa, ada pengawal di luar, dan, aku tidak bisa muncul, karena seseorang akan menghentikanku! Jadi, aku ingin bertanya padamu, dapatkah kamu memikirkan cara untuk membalas dendam kepada wanita itu! "

Yaya sedikit tersentak, bagus sekali, ternyata dia tidak hanya harus melakukan, tetapi juga harus memikirkan caranya!

Sakit kepala Yaya muncul sehingga dia memegang dahinya. Awalnya dia pikir hanya harus bertindak sesuai perintah, tetapi ternyata dia masih harus memikirkan caranya! Untuk memikirkan hal semacam ini, dia benar-benar ingin mengatakan kepadanya dengan jelas bahwa IQ-nya sangat rendah!

"Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu! Otakku berjalan sangat terbatas!" Yaya tidak tahan dengan Kirana yang menatapnya dengan tatapan penuh harapan!

Kirana mengerutkan kening lalu menghela nafas, ya baiklah, seharusnya ia bergantung pada dirinya sendiri.

Namun, tidak disangka Yaya akhirnya berkata, "Bukankah itu villa yang dilindungi oleh orang-orang? Jika mau menyelinap ke dalamnya, itu bukan masalah bagiku."

"Tetapi, aku hanya takut dan khawatir begitu alarm berbunyi. Aku akan sedikit sulit untuk keluar dari rumah. Bisakah wanita itu yang dikeluarkan dari villa?"