Yama's Wife - Bab 148 Sampah
Awalnya kupikir Celio Bai dan Raphael Bai semuanya terbunuh, sekarang mereka sepertinya masih hidup. Hanya saja bibi kecilku tidak sadarkan diri, aku tidak tahu bagaimana keadaannya, dia terlihat terluka parah, kuharap dia baik-baik saja, malam pertamanya dia meninggal dengan mengenaskan, aku tidak ingin dia menderita lagi setelah dia meninggal.
Setelah beberapa saat, hantu jahat Felix Yu kembali, di tangannya masih membawa dua gadis muda, tetapi keduanya terlihat sedang koma.
Dia melemparkan kedua gadis itu ke depan mayat berdarah, "Ambillah dulu."
Kedua gadis itu terbangun saat mereka terlempar ke tanah. Pertama mereka melihat sekeliling dengan tatapan kosong. Saat melihat mayat berdarah, mereka langsung berteriak ngeri.
Mayat berdarah meraih tangan mereka dan berjalan ke sudut gelap dari cahaya, meski sekarang dia lebih dekat ke kerangka, tapi masih bisa terlihat bahwa dia tinggi. Dia memunggungiku. Aku tidak bisa melihat apa yang dia lakukan, tetapi bisa menilai dari jeritan kedua gadis itu, itu jelas bukan hal yang baik.
"Biarkan aku pergi, kumohon ... ah ... lepaskan …." Salah satu gadis itu berteriak dan menjerit karena ditekan mayat berdarah ke tembok, berteriak sampai tidak terdengar suara lagi. Mayat berdarah itu melemparkan gadis itu ke samping, dan turun tangan ke gadis satunya.
Felix Yu melirik gadis yang jatuh ke tanah dan berkata, "Saudaraku, mempermainkan gadis itu begitu saja, sayang sekali, langsung mati secepat itu, racun mayat dalam darahmu agak menakutkan …."
Mayat berdarah itu menekan gadis itu dan mengguncang tubuhnya, lalu berkata, "Cepat atau lambat juga akan mati …."
Melihat kedua gadis itu dibunuh olehnya, aku tidak melakukan apa-apa. Kedua gadis itu menyentuh darah di tubuhnya dan diracuni dengan racun mayat, mereka ditakdirkan untuk dibunuh.
Setelah selesai, mayat berdarah berjalan keluar dari sudut, yang awalnya masih kerangka, berubah berkilauan nampak seperti orang pada umumnya, dan dengan cepat menumbuhkan rambut, meskipun hanya rambut pendek.
"Kakak Yu, aku lebih penasaran, untuk apa sebenarnya barang-barang wanita ini digunakan? Meskipun janin gaib dalam perut manusia bergizi, tapi itu tidak cukup untuk menyinggung perasaan Argus Yan, janin gaib tidak banyak berguna bagimu, mungkinkah ….”
Wajah hantu jahat Felix Yu sedikit suram, "Saudaraku, kamu tidak perlu khawatir tentang ini. Kita semua akan mendapatkan apa yang kita butuhkan, tidak ada yang akan mengganggu, lebih baik kamu cepat-cepat membalas dendam, waktunya mepet."
Apa yang dikatakan mayat berdarah itu agak terlalu informatif, jika hantu jahat Felix Yu bukan karena janin gaib di perutku, lalu untuk apa? Apakah ada hal lain dalam diriku yang dia butuhkan?
Aku tidak mengerti, aku benar-benar tidak mengerti, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Devil Yama ….
Mayat berdarah tidak banyak bertanya lagi, dia meninggalkan rumah bobrok ini. Hantu jahat Felix Yu tetap tinggal dan menatapku dan bibi kecilku. Hampir tidak mungkin bagi kami untuk melarikan diri, kami hanya bisa menunggu seseorang datang untuk menyelamatkan kami.
Rumah bobrok ini sangat sepi, hanya ada suara napasku, bahkan tidak ada suara serangga disekitar, mungkin karena kebencian pada diri Felix Yu, biasanya jika ada aura jahat yang kuat di sekitar, maka tidak akan ada makhluk di sekitar, binatang juga makhluk hidup, mereka akan menghindar dengan sendirinya.
Setelah beberapa saat, aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Felix Yu, apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku?"
Dia mengangkat matanya dan menatapku, lalu berkata, "Kamu tidak perlu tahu, jika kamu bekerja sama dengan baik, mungkin aku akan mengampuni nyawamu."
Aku tidak bertanya lagi, aku takut dia akan membunuhku sekarang, orang seperti dia bisa melakukan segalanya, aku tidak ingin mencari masalah.
Setelah beberapa saat, bibi kecilku menggerakkan tubuhnya, hatiku yang selama ini gelisah menjadi lebih rileks, "Bibi? Kamu sudah sadar?"
Bibiku membuka matanya, dia bangkit dari tanah dan memegangi dadanya, “Uhuk uhuk ... dimana kita ...? Dimana Raphael Bai dan Celio Bai?"
Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, aku kurang tahu dari yang dia tahu, aku langsung ada di sini segera setelah aku bangun, seharusnya dia yang tahu apa yang terjadi.
Ketika bibi kecil melihat hantu jahat Felix Yu, dia terkejut sesaat, kemudian dia menerjang seperti orang gila, “Kubunuh kamu!"
Aku berseru, "Jangan!"
Aku pikir bibi kecil pasti akan mati, tetapi Felix Yu tidak membunuhnya, hanya menekannya ke tanah, "Wanita bodoh, apa yang membuatmu begitu membenciku? Kamu melihatku membunuh priamu, Raphael Bai ? "
Bibi kecil meronta dan memukuli lengan Felix Yu, “Mati kamu! Sampah sepertimu seharusnya tidak hidup, seharusnya jiwamu hancur dan tidak akan bisa bereinkarnasi lagi!"
Raut wajah Felix Yu tiba-tiba menjadi sangat jelek, aku sangat ketakutan, ada niat membunuh di matanya!
Aku merasa putus asa, tidak ada yang bisa aku lakukan, aku hanya bisa melihat bibi kecilku meronta sekuat tenaga.
Felix Yu tiba-tiba melepaskannya, "Kamu juga berpikir bahwa aku sampah dan tidak seharusnya ada di dunia ini? Jelas-jelas aku tidak membuat kesalahan ... tidak ada! Tapi semua orang ingin aku mati, memaksaku mati, dan mengutukku selamanya! Kenapa orang hanya bisa melihat hal-hal secara sepihak? Bodoh, aku tidak pernah menyesali apa yang aku lakukan! "
Bibi kecil terus menggertakkan giginya dan berkata dengan getir, "Tidak peduli alasan kenapa kamu mati di kehidupan sebelumnya, apa yang kamu lakukan sekarang adalah salah! Kamu akan mendapat karma, kamu tidak akan bisa bereinkarnasi lagi, masih tidak bertobat!"
Felix Yu berjalan ke jendela bobrok sambil melipat tangan, "Aku tahu apa yang aku lakukan tidak benar, tetapi aku harus melakukannya, aku membutuhkan seseorang untuk memberiku jawaban. Selama aku bisa mendapatkan jawabannya, aku akan kembali ke Underworld, terserah mau dibunuh atau diapakan, tapi sekarang, aku tidak akan berhenti, aku juga tidak akan pernah menyesali apa yang aku lakukan hari ini, aku tidak akan pernah menyesalinya selamanya, aku tahu apa yang aku lakukan dan apa yang ingin aku lakukan! "
Kehidupan Felix Yu sebelumnya mungkin tidak lebih baik, meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi padanya di kehidupan sebelumnya, orang yang kasihan pasti memiliki rasa benci, perlakuannya sekarang, meski tahu kehidupan sebelumnya menyedihkan, aku tetap tidak bisa bersimpati.
Karena dia bilang dia tidak akan menyesal, kalau begitu terserah dia saja, aku tidak tahu jawaban apa yang dia inginkan, juga tidak tahu apakah orang yang dia cari masih hidup atau tidak, lalu apa hubungannya dengan janin gaib dalam perutku ….?
Mungkin Devil Yama benar dalam mengatakan bahwa aku idiot, aku tidak akan pernah bisa mengetahui penyebab masalah dalam pemikiranku sendiri, aku tidak bisa menebaknya ….
Mayat berdarah sudah siap untuk membalas dendam, aku tidak tahu berapa banyak lagi orang yang akan mati, aku berkata pada Felix Yu, "Meskipun kamu melakukan sesuatu sesuai dengan keinginanmu sendiri, tapi kamu dan mayat berdarah bersengkongkol untuk membunuh orang yang tidak bersalah, kamu juga ikut andil dalam berbuat dosa, sebuah jawaban, aku tidak tahu seberapa pentingnya hal itu bagimu, tetapi kamu menghancurkan diri sendiri seperti ini, itu tidak sepadan."
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Perfect Lady
AliciaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaYama's Wife×
- Bab 1 Mimpi yang Menakutkan
- Bab 2 Token
- Bab 3 Kamu Seharusnya Sudah Mati Sejak Lama
- Bab 4 Sesuatu Di Perut
- Bab 5 Orang Tua Penjaga Gerbang Mati
- Bab 6 Kepalanya Hancur Dilindas
- Bab 7 Zombie (1)
- Bab 8 Zombie (2)
- Bab 9 Hantu Sialan Itu Menolongku
- Bab 10 Toleransi
- Bab 11 Hanya Wanita Dan Pria Berpikiran Sempit Yang Sulit Dijaga
- Bab 12 Kasih Sayang Suami Istri Yang Baru Bersama Selama Sehari
- Bab 13 Tidak Boleh Memperlihatkan Kaki
- Bab 14 Kerasukan
- Bab 15 Raja Yama
- Bab 16 Bertemu Dengan Yang Sudah Pergi
- Bab 17 Dipukul Hantu
- Bab 18 Zombie
- Bab 19 Semua Hal Selalu Masuk Akal
- Bab 20 Kesulitan Di Dua Sisi
- Bab 21 Tidak Ada Temboh Tak Bercelah
- Bab 22 Harus Panggil 'Suamiku'
- Bab 23 Angin Beraura Energi Negatif
- Bab 24 Wajah Memerah Hati Berdebar (1)
- Bab 25 Wajah Memerah Hati Berdebar (2)
- Bab 26 Cerita Masa Lalu
- Bab 27 Devil Yama Menikah Lagi
- Bab 28 Giok yang Hancur
- Bab 29 Lagi-lagi Melihat Malaikat Maut
- Bab 30 Orang yang Belum Dewasa, Tak Bisa Diandalkan
- Bab 31 Memungut Manusia Hidup
- Bab 32 Bertemu Roh Setiap Hari
- Bab 33 Lebih Baik Tidak Kamu Ketahui
- Bab 34 Yama Punya Banyak Istri
- Bab 35 Terjebak
- Bab 36 Meski Menjadi Hantu Aku Juga Tidak Akan Melepaskanmu
- Bab 37 Janin Gaib (1)
- Bab 38 Janin Gaib (2)
- Bab 39 Janin Gaib (3)
- Bab 40 Habis Manis Sepah Dibuang
- Bab 41 Mimpi Di Siang Bolong
- Bab 42 Bicarakan Baik-Baik, Jangan Bersikap Kasar
- Bab 43 Bentuk Cinta
- Bab 44 Dengan Siapa Kamu Berbicara
- Bab 45 Dia Tidak Akan Bertahan Hidup
- Bab 46 Bermain Di Luar
- Bab 47 Merasuki Tubuh
- Bab 48 Memotong Umur 20 Tahun
- Bab 49 Perbedaan yang Hidup Dan Mati
- Bab 50 Membuat Segalanya Menjadi Sulit
- Bab 51 Rangsangan
- Bab 52 Gigit Lobak
- Bab 53 Mengintip
- Bab 54 Manik
- Bab 55 Video
- Bab 56 Mengancam
- Bab 57 Tidak Senang Setelah Membunuhny
- Bab 58 Berpura-Pura Bodoh
- Bab 59 Aku Sudah Memperhitungkannya
- Bab 60 Dirasuki
- Bab 61 Dipukul
- Bab 62 Ini Melanggar Hukum
- Bab 63 Kolam Panjang Umur
- Bab 64 Pinggang Terasa Mau Patah
- Bab 65 Mutiara Energi Negatif
- Bab 66 Orang Misterius Di Sosial Media
- Bab 67 Rumah Sudah Tidak Aman Lagi
- Bab 68 Ancaman Yang Aneh
- Bab 69 Hantu Jahat Mencongkel Jantung
- Bab 70 Berbohong
- Bab 71 Jangan Lupa Membagi Keuntungannya
- Bab 72 Tidak Tahan Lagi
- Bab 73 Halaman Belakangmu Kebakaran
- Bab 74 Cinta Baru Dan Lama
- Bab 75 Rasanya Menyenangkan
- Bab 76 Istri Pertama
- Bab 77 Aku Tidak Mau Mati Lebih Dulu Dari Orang Tuaku
- Bab 78 Dihantui
- Bab 79 Bakat yang Unik
- Bab 80 Rasa Manis
- Bab 81 Suami Yang Satu Ini Mengajarimu Dengan Cukup Baik
- Bab 82 Kamu Tahu Lebih Jelas Dibandingkan Diriku
- Bab 83 Aku Tetap Akan Mengenalmu Sekalipun Berubah Menjadi Debu
- Bab 84 Masih Saja Berkata Bukan
- Bab 85 Apakah Mungkin Seorang Wanita
- Bab 86 Mari Kuperlihatkan Yang Lebih Menarik
- Bab 87 Obsesi (1)
- Bab 88 Obsesi (2)
- Bab 89 Terakhir Kalinya
- Bab 90 Mengapa Ingin Mencelakaiku
- Bab 91 Tak Tahu Malu
- Bab 92 Hidup Berharga Beberapa Uang
- Bab 93 Hantu Mesum
- Bab 94 Jangan Main-Main Dengan Hubungan Antara Pria Dan Wanita
- Bab 95 Main Mata
- Bab 96 Apakah Kamu Seorang Wanita?
- Bab 97 Teman Sekamar
- Bab 98 Tidak Ada Air Yang Keluar
- Bab 99 Kebersihan Mental
- Bab 100 Ini Adalah Perilaku Penjahat
- Bab 101 Mengapa Tidak Ada Bulunya
- Bab 102 Di Mana Dimulai Di Situ Di Selesaikan
- Bab 103 Ilusi Hantu
- Bab 104 Bukan Orang Baik
- Bab 105 Pemandangan Indah Di Tempat Yang Jauh Dan Terpencil
- Bab 106 Berpikir Berlebihan
- Bab 107 Hantu Air
- Bab 108 Hubungan Dekat Kerabat
- Bab 109 Terungkap
- Bab 110 Semua Ada Balasannya
- Bab 111 Cinta Tengah Malam
- Bab 112 Mayat Kering Di Bawah Tempat Tidur
- Bab 113 Barang Ini Milikmu, Kan?
- Bab 114 Anggap Saja Melacur Gratis
- Bab 115 Sudah Berakhir
- Bab 116 Dimana Telur Naga
- Bab 117 Suamiku
- Bab 118 Membuka Postur Baru
- Bab 119 Telepati
- Bab 120 Hidup Abadi
- Bab 121 Waktu Itu Entah Mengapa Aku Bisa Menyukaimu
- Bab 122 Jurus Penggoda
- Bab 123 Pernikahan Gaib
- Bab 124 Menjadi Dewasa Belum Tentu Adalah Hal Yang Baik……
- Bab 125 Suara Apa
- Bab 126 Bantu Ucapkan Terima Kasih Pada Leluhurmu
- Bab 127 Sok Hebat Memerlukan Keterampilan
- Bab 128 Di Bawah Pancaran Sinar Mentari, Ini Terlalu Menyilaukan
- Bab 129 Lampu Gantung yang Meneteskan Air
- Bab 130 Tahu Tidak Orang Seperti Apa yang Tak Boleh Disinggung
- Bab 131 Teriak Apaan
- Bab 132 Apa yang Kalian Lakukan
- Bab 133 Kamu Siapa
- Bab 134 Kamu Bodoh Ya
- Bab 135 Bagian Mana yang Tak Pernah Kulihat
- Bab 136 Bukankah Hanya Masalah Kecil
- Bab 137 Tanah Yang Berdarah
- Bab 138 Ada Masalah Apa?
- Bab 139 Aku Percaya Padamu
- Bab 140 Seorang Wanita, Cara Berjalannya Seperti Itu Apa Pantas?
- Bab 141 Mengantarmu Kemana Saja
- Bab 142 Lari
- Bab 143 Kamu Hanya Memakai Ini Saat Keluar Tadi
- Bab 144 Takut Kedengaran Orang Lain?
- Bab 145 Hanya Saja Kamu Tidak Tahu
- Bab 146 Kata-Katanya Penuh Tipu Muslihat
- Bab 147 Kenapa Kamu Bisa Ada Di Sini
- Bab 148 Sampah
- Bab 149 Semuanya Adalah Wanita Raja Yama
- Bab 150 Konsekuensi Buruk