Unplanned Marriage - Bab 21 Membereskan Kekacauan (1)

Charles berjalan beberapa langkah, menundukkan kepalanya, dengan hati-hati dia menyentuh bibirnya yang merah, menggunakan ujung jari tangannya.

Kemudian dia berdiri tegak dan berkata, "Kamu benar-benar cocok dengan riasan seperti ini."

Tampak elegan, seperti memancarkan sinar.

Dan alismu memiliki sebuah pesona.

Namun, itu hanya halusinasi di pagi hari, dia mengenakan piyama berwarna ungu.

Sebelumya Charles tidak berhubungan banyak dengan Veronica, dia hanya mendengar bahwa Veronica adalah keluarga besar Gu.

Di Kota Shanghai, Veronica bagaikan primadona yang banyak disukai oleh banyak pria.

Mereka mengatakan Veronica memiiliki temperamen yang dingin, dan berkata bahwa dia sangat populer, dan sering memberi kesan layaknya seorang peri.

Kemudian pada akhirnya, dia mulai bergaul dengan adik laki-lakinya Marco, Setiap kali mereka bertemu, maka mereka akan saling tersenyum.

Tetapi di mata orang-orang, Veronica yang bersikap seperti ini, membuat Charles justru merasa sangat canggung.

“Istirahat lagi sebentar, setelah sarapan mari bersiap untuk berangkat.” Kata Charles, setelah menarik tangannya.

Ruang teh Andri Xie, terletak dijalan yang sangat terkenal di kota Nanjing.

Jalan kuno ini memiliki sejarah beratus tahun lamanya, diukir dan dicat, dan kedua sisi jalan semuanya adalah rumah-rumah tua yang sudah direnovasi.

Banyak turis yang berdatangan, semuanya di jalan ini.

Untungnya, ruang teh Andri Xie , berada didekat jalan itu.

Parkiran mobil berada diluar gang, cukup berjalan beberapa menit sudah akan sampai tujuan.

Setelah Veronica turun dari mobil, dia mendengar ejekan dari Eliana, yang tidak jauh dari sana, "Ahh, masih tidak mau menyerah, kamu datang untuk merebut bisnis ini?"

Charles baru saja mengambil lukisan dari bagasi.

Dia melihat jas dan sepatu Marco, dan berdiri disamping Eliana.

Jelas, perkataan Eliana barusan, Marco pasti juga mendengarnya, tetapi dia hanya tersenyum saja.

Hal ini menyebabkan Charles mengerutkan kening dan berkata: "Marco, tentang masalah ini aku telah mempersiapkan ini selama sebulan."

Tujuan Charles agar dapat berkerja sama.

Dia tidak peduli, siapa yang akan mendapat kesuksesan diakhir.

Sangat disayangkan, karena Veronica telah membuat hubungan antara dua bersaudara ini dalam keadaan bahaya.

Bahkan jika dia menjelaskannya, sangat mudah untuk menimbulkan adanya kesalahpahaman.

Marco membawa Eliana dan berjalan di hadapan Charles.

Dia tersenyum secara alami, "Kakak, apa yang kamu bicarakan, kamu selalu bekerja keras, tidak memiliki waktu untuk beristirahat, tidak pernah santai, aku jadi sangat bingung."

Veronica menyadari, hari ini Eliana tampaknya tampil sangat beda.

Gaun renda garis merah yang di tubuhnya, kakinya bahkan memakai heels yang tingginya lebi dari sepuluh sentimeter.

Riasan Eliana sangat mempesona, seperti gadis modern di jalanan Milan.

Veronica berjalan kearah Charles dan bertanya dengan keheranannya, "Eliana, kamu bahkan sudah hamil, kenapa masih memakai pakaian seperti ini?"

“Kenapa kamu harus mengaturnya.” Eliana melotot dan menoleh melihat Marco. “Marco, waktu itu bukannnya paman dan bibi sudah setuju, di Nanjing ini akan diserahkannya kepadamu? Kakakmu datang kesini, untuk apa? "

Charles menyerahkan lukisan pemandangan tokoh sejarah Cina Shen Zhou kepada Marco, "Jika kamu bisa berhasil, aku tentu akan bahagia. Jika kalian pergi, aku dan Veronica tidak akan berbicara."

"Benarkah?" Eliana dengan gaya tidak percaya menatap Veronica.

Awalnya hubungan Charles dan Marco memiliki hubungan yang baik, tetapi dia juga terjerat dalam masalah Veronica.

Dia mengambil keputusan sendiri, dia bahkan tidak berterima kasih kepada kakaknya sendiri, karena pernikahan semuanya jadi berbeda.

Karena perkataan ibunya, dia bahkan masuk kezona yang salah

Ingin Marco menikah dengan Veronica, Alasannya karena dia ingin mengambil alih warisan keluarga.

Oleh karena itu, dia bahkan tidak bisa menampakkan raut wajah yang baik dihadapan Charles.

Meskipun Veronica benar-benar ingin membantah, tetapi memikirkan hal ini berulang kali, Sikap Charles yang tidak toleran terhadapnya , dia merasa sedikit tidak berdaya.

Memikirkan hal ini, Veronica hanya bisa menahannya.

Dalam hatinya, dia terus mengingat kata-kata yang diajarkan guru kepadanya, Setiap masalah ada waktunya.

Pada akhirnya, Veronica memilih untuk menggandeng lengan Charles dan membiarkannya mengurus masalah ini.

Charles mengangguk, "Jangan katakan, tolong."

Wajah Eliana pucat, dia menarik tangan Marco, menandakan bahwa dia ingin naik ke atas untuk menemui tuan muda kedua.

Selama hari ini dia bisa mendapatkan kerja samanya, maka perusahaan besar Daily Life, siapapun tidak akan berani mengatakan bahwa Marco adalah anak yang manja?

Setelah Eliana dan Marco naik ke atas,Veronica melepaskan tangannya.

Dia sedikit khawatir, dan menatap Charles.

Sebaliknya, Charles berbalik dan bertanya: "Kenapa kamu tadi tidak melawan?"

Menurut Charles jika diposisi Veronica, dia seharusnya melawan Eliana dan Marco.

Tindakannya seperti ini merupakan tujuan utamanya.

"Aku tidak sebodoh itu." Veronica berbisik. "Marco tidak memiliki pengalaman kerja. Eliana bukan orang yang mengerjakan tindakan yang besar. Kedua orang ini jika diajak bahas tentang kerja sama, maka akan menimbulkan keanehan, namun jelas aku akan menggantikan mereka membereskan kekacauan ini."

Charles mengangkat alisnya sedikit, "Kamu ..."

"Tentu saja, kontribusi kerja sama ini jelas milik Marco, tidak ada hubungannya denganmu. Bahkan aku merasa tidak nyaman, aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Lagi pula, ini adalah keputusanmu," Veronica memalingkan wajahnya. Melihat sebuah kedai kecil.

Ada banyak kerajinan tangan dikedai kecil itu, dan pemilik kedai itu tidak berhenti bekerja.

Jarang Charles akan tersenyum, dia meraih tangan Veronica. "Tunggu diatas."

Rumah teh ini merupakan bagian yang berharga didaerah YunHai. Didepan pintu yang tebal dan sederhana ini, ada sebuah papan yang tergantung dan tertulisl, "Yu Ming Pavilion".

Setelah memasuki pintu, dia melihat beberapa meja bambu yang di tata dengan rapi.