Unplanned Marriage - Bab 196 Wenny Menangis Terus

Sama seperti saat Charles Tsi menggendong Jayden Tsi, dia akan merasa tidak suka, begitupun kalau ada wanita lain di samping Charles Tsi, dia juga tidak akan suka.

Wenny Gu, memukul bahu Charles Tsi meminta turun.

Setelah dia turun, dia masuk ke dalam kamar utama.

Steven mencari alasan ingin pergi. Setelah Imelda Xu meletakkan barangnya, dia mulai mengobrol dengan Charles Tsi, "Ketua dewan Tsi, kami hari ini sudah memberikan satu bantuan yang besar, apa kamu tidak berniat untuk mentraktir kami makan?"

Perkataan Imelda Xu ini terus terang, lurus, dan sangat jelas, tapi tidak membuat orang kesal. Setelah Charles Tsi bengong sebentar, dia menjawab, "Boleh juga, kalian mau makan dimana, aku yang traktir."

"Di mana pun boleh Ketua Dewan Tsi." tawa Imelda Xu semakin lebar. Tiba-tiba dia menyadari sebenarnya Charles Tsi bukanlah orang yang sulit diajak berteman, hanya saja harus mengetahui batasnya.

Kalau kamu menunjukkan sikap menggoda, dia akan sangat membencinya. Tapi kalau dia menunjukkan sikap yang sopan, maka yang Charles Tsi tunjukkan padamu, juga adalah sikap yang sangat baik.

Kemajuan seperti ini, sebenarnya Imelda Xu sudah sangat senang, tapi dia tidak menunjukkan kesenangan ini. Dia tetap berdiri dengan sikap sangat menghormati di sana, sedangkan Steven yang melihatnya tidak henti mengerutkan dahi.

Wenny membawa foto di tangannya dan berlari keluar kamar, menjinjitkan kakinya sambil melihat Charles Tsi, "Ayah, aku kangen sama ibu. Apa malam ini bisa minta ibu untuk makan bersama?"

Perkataan anak kecil sangat polos, tapi dalam kalimat itu, mengandung banyak arti. Setidaknya Imelda Xu yang merupakan orang luar saja, bisa dari dalam kalimat itu mendengar banyak arti 'merindukan ibu'. Artinya wanita itu tidak bersama dengan ketua dewan Tsi; Malam hari bisa mengajak ibu untuk makan malam bersama, artinya wanita itu sebenarnya ada di Kota Shanghai.

Imelda Xu memiliki lagi perasaan tidak aman. Pandangannya kebetulan berhenti pada tangan Wenny yang terangkat. Foto itu terdapat Charles Tsi juga seorang wanita yang berdiri depan belakang dengannya. Wanita yang memakai baju berwarna merah berada dalam pelukan Charles Tsi, wajahnya tenang dan gembira, sedangkan wajah Charles Tsi serius, bahkan bisa dibilang tersenyum dengan terpaksa.

Charles Tsi pikir Wenny kangen pada ibunya. Dia berjongkok lalu mengambil foto itu, meletakkannya di samping dan berkata dengan suara rendah, "Beberapa hari lagi ya?"

Wenny mengerucutkan bibir, dan matanya mulai berair.

Charles Tsi menghela napas, lalu menggendong Wenny dan menghiburnya, "Wenny yang patuh, dengar kata ayah ya, beberapa hari lagi ayah dan kamu pergi jemput ibu, ya?"

Wenny tidak tahu kalau ini adalah perkataan menghibur untuknya saja. Dia senang sekali dan berulang-ulang kali mengangguk-anggukan kepala, "Ok! Ayah tepat janji ya!"

Demi mengalihkan perhatian Wenny, dia menunduk dan bertanya pada Wenny apa yang mau dimakan malam ini.

Wenny mulai serius memikirkan tempat dimana dia ingin makan bersama dengan ayah dan tidak lagi meributkan ingin bertemu dengan ibu. Imelda Xu tersenyum di samping.

Steven mendengus merendahkan, hanya peran tambahan saja, apa wanita itu kira bisa benar-benar naik jabatan? Hehehehe ... dia hanya bisa mendoakan agar jangan sampai wanita ini malu karena ditolak nantinya.

Wenny menggoyangkan tangannya dan berteriak, "Ayah aku mau makan donat!"

"Donat tidak boleh dijadikan makanan utama." Charles Tsi berkata pada Steven, "Kita makan di restoran asia tenggara waktu itu saja. Kamu yang setir mobil."

Mereka sudah bersiap untuk pergi makan, dan Charles Tsi tetap menggendong Wendy. Sakura Dou akhirnya tidak bisa lagi hanya melihat dari samping dan langsung menyeret Charles Tsi ke samping agar Steven bisa melihat Wendy.

"Sebenarnya siapa anak kecil ini?" pertanyaan di hati Sakura Dou sangat banyak, tapi Charles Tsi ini tidak kunjung memberitahunya kebenaran.

Charles Tsi berkata dengan suara rendah, "Aku nanti akan makan dengan dua rekan kerja. Awalnya setelah kembali aku akan memberitahumu, tapi karena kamu sudah bertanya, aku kasih tahu kamu saja, ini Wenny ..."

Charles Tsi berhenti sebentar, namun tetap mengatakan kebenarannya, "Anak aku dan Veronica. Empat tahun yang lalu, Veronica tidak menggugurkan anaknya, melainkan melahirkannya di Inggris. Beberapa hari yang lalu, Tuan Zhou yang mengantar Wenny ke sini. Aku berencana dia tinggal bersamaku saja kedepannya. Aku harap kamu bisa menyetujui hal ini, karena bagaimana pun dia adalah cucumu juga."

Sakura Dou tiba-tiba sedikit bingung, lalu ia melihat ke arah Wenny yang sedang menatap ke arah sini juga. Tiba-tiba dia teringat pada perkataannya sendiri beberapa hari yang lalu, yang mengatakan anak ini dan Charles Tsi sangat mirip. Apa perkataan itu sekarang menjadi kenyataan?

"Mempunyai cucu perempuan tentu saja aku sangat senang." Sakura Dou langsung tersadar dan menjawab, "Tapi Charles, coba kamu beritahu ibu, apa karena cucu ini, kamu akan rujuk dengan Veronica?"

"Tidak akan." Charles Tsi langsung menjawabnya dengan tegas, "Untuk sementara ini tidak ada pertimbangan di bidang itu."

Dibanding mempedulikan cucu yang baru datang ini, Sakura Dou lebih mempentingkan masalah pernikahan putranya.

Perlu diketahui sebelum adanya Wenny, Charles Tsi adalah pria mapan yang memiliki nilai jual tinggi. Tapi semenjak dia memutuskan untuk membiarkan Wenny di sisinya, itu hanya akan menjadi sebuah beban dan harga jualnya langsung menjadi berbeda.

Sakura Dou melihat kepada Imelda Xu yang ada di belakang Charles Tsi, lalu bertanya dengan penasaran, "Apakah perempuan itu yang mau kamu ..."

"Ibu, ibu sudah salah paham. Dia adalah pegawai di perusahaan. Hari ini dia membantu membelikan barang untuk Wenny." Charles Tsi menjawab dengan tidak berdaya, "Kalau tidak ada yang penting lagi, aku bawa tamu pergi makan dulu. Setelah kembali nanti baru ngobrol lagi ya?"

Sakura Dou mencengkram pergelangan tangan Charles Tsi, "Charles, bukan ibu mau cerewet, tapi wanita ini wajahnya agak tidak baik. Meskipun kamu tidak memiliki rencana untuk rujuk dengan Veronica, maka kamu dengar kata ibu. Beberapa hari ke depan, akan ada acara perjodohan, ibu sudah membantumu mendaftar dengan membayar dana anggota. Kabarnya semua wanita yang ada di sana berasal dari keluarga kaya di Kota Shanghai ..."

Sebelum Sakura Dou selesai bicara, Charles Tsi sudah memutuskannya dengan menjawab "iya" lalu berbalik badan dan pergi. Dia benar-benar tidak ingin mendengar ibunya mengoceh tentang ini lagi. Selain itu, hampir setiap hari dia pulang, pasti akan bertemu dengan kejadian seperti ini.

Veronica Gu tidak mempunyai nomor ponsel Charles Tsi, juga tidak berencana memintanya pada Ricky Shen. Karena kalau pria itu tidak bersedia bertemu dengannya, mau dia tidak telepon juga tidak ada gunanya.

Perlu diakui juga, ada kekeraskepalaan juga dalam dirinya. Dia tahu empat tahun yang lalu, saat dia membohongi pria itu adalah salahnya. Bahkan dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi pria itu. Tapi dari sebelum menikah sampai bercerai, selalu dia yang salah?

Charles Tsi tidak bersedia memaafkannya, juga tidak memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan kejadian tahun itu. Tapi dia tetap harus mencari cara agar dapat bertemu dengan pria itu. Dia tidak bisa membiarkan Wenny pergi begitu saja dari sisinya.

Selain sikapnya yang keras kepala, dia juga memiliki sifat tidak akan menyerah sebelum mendapat apa yang dia inginkan. Jadi dia tidak percaya, kalau dia sudah menunggu di bawah gunung ini, tidak akan menemukan Charles Tsi!

Ternyata benar, dia berhasil menemukan pria itu. Mobil itu lagi, juga orang-orang itu lagi. Putrinya duduk dalam pangkuan Charles Tsi, di samping pria itu ada Imelda Xu, entah apa yang dua orang itu katakan, seru sekali.

Sebenarnya Veronica Gu tidak tahu ada arti apa dia mengikuti mereka seperti ini. Mungkin karena hatinya masih ada sedikit perasaan tidak rela, Caroline Ren sudah meninggal, dia juga sudah pergi. Kalau begitu apa akan ada orang baru lagi di sisi pria itu?

Kalau begitu perebutan antara dia dan Caroline Ren waktu itu, memiliki arti apa?

Dia pun mengikuti mereka hingga restoran asia tenggara itu. Veronica Gu melihat papan nama restoran untuk sesaat, akhirnya memilih melepaskan sabuk pengaman dan turun dari mobil.

Restoran asia tenggara ini baru dibuka dua tahun yang lalu. Kokinya adalah koki asli orang Asia Tenggara. Bahan makanannya sangat segar, selain itu koki dari Asia Tenggara itu sangat bisa mengatur rasa, membuat rasa semakin mendekati rasa penduduk lokal, jadi bisnis dua tahun ini selalu sangat terkenal.

Meskipun sangat terkenal, tapi orang yang datang tidak terlalu banyak.

Karena harga makanan di sini sangat mahal, jadi orang yang datang kalau bukan sangat kaya maka adalah bangsawan. Orang-orang seperti Imelda Xu dan Steven pasti tidak memiliki kesempatan ini dulunya.

Imelda Xu dengan wajah penuh iri menilai tempat ini, "Ketua dewan Tsi benar-benar sangat murah hati, bahkan membawa kita makan di tempat ini."

"Diam. Anak kecil akan makan dengan senang." Charles Tsi menaruh menu di hadapan Wenny, "Wenny mau makan apa, terserah mau pilih yang mana."

Wenny berlutut di atas kursi, tubuhnya mendekat ke meja, lalu tangannya mengetuk menu yang ada di atas meja.

Imelda Xu melihat harga makanan, tapi Wenny mau yang ini dan yang itu dan Charles Tsi langsung menyetujuinya, bahkan tidak melihat dulu harga makanannya.

Ada beberapa perasaan yang tiba-tiba muncul dalam hati Imelda Xu

Tang, dia tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaannya saat ini pada Charles Tsi. Pria seperti ini, benar-benar adalah pria yang sempurna. Bahkan cinta pria itu kepada putrinya, menjadi nilai tambah baginya.

Imelda Xu berterima kasih pada keputusan nekad yang dia ambil hari ini, sehingga bisa melihat peristiwa ini, membuat dia semakin ingin berjuang.

Steven lalu bersiul lagi, tapi saat dia menolehkan kepala, dia membelalakan mata kaget. Karena dia melihat Veronica Gu berjalan masuk dengan wajah pucat, mengikuti arahan pelayan, dan duduk di meja tidak jauh dari mereka.

Steven langsung duduk dengan tegak.

Veronica Gu tidak memesan makanan, tapi dia tahu aturan di sini, jadi dia memesan apapun dengan asal. Dia hanya ingin mencari kesempatan untuk bicara dengan Charles Tsi.

Dia mengepalkan tangan dengan erat. Mendengar putrinya memanggil ayah dengan manis, dia hanya merasa semakin tidak senang.

Dia mulai menyesal tahun ini tidak menjaga putrinya. Sehingga saat Wenny pergi dari sisinya, anak ini tidak memanggil ibu seperti anak-anak lain saat meninggalkan orang tuanya.

Steven seperti mau mengatakan sesuatu, tapi Veronica Gu menggelengkan kepala ke arahnya.

Dia hanya ingin bicara berdua dengan Charles Tsi, bukannya ingin merusak suasana makan bersama orang lain.

Steven sebenarnya lumayan menantikan adegan dimana Veronica Gu muncul di hadapan semua orang. Sayangnya, wanita itu tidak ingin berbuat seperti itu. Jadi dia hanya bisa mendengarkan pembicaraan orang dengan bosan di sini.

Charles Tsi sebenarnya makan tidak banyak, lebih banyak waktu dia menjaga putrinya. Dia merasa, menjadi seorang ayah, sebenarnya ada banyak hal yang sudah alami. Misalnya saat menyuapi anak makan, dia akan dengan teliti memperhatikan semua gerakan Wenny. Kalau menyadari Wenny makan sayur lebih banyak, dia akan memberikan lebih banyak ayam dan udang di piring anak itu.

Wenny diajari dengan baik. Saat makan sangat serius, hampir tidak bicara dan tidak memberontak. Saat tidak kesampaian mengambil sayur, dia akan meminta tolong ayah membantunya mengambilkan sayur. Saat ingin memakan sesuatu, dia akan menarik sedikit baju ayahnya, dengan mata besar dan pandangan polos menatap Charles Tsi, membuat Charles Tsi merasa, Veronica Gu melahirkan seorang putri baginya, benar-benar baik sekali.

Karena sikap putrinya, lebih banyak yang mirip dengan wanita itu.

Pikiran seperti itu membuat perasaan Charles Tsi jadi sedikit memburuk, lalu dia mengelus-elus kepala Wenny, "Biar Om Steven dan Bibi Imelda menemanimu dulu ya, ayah ke toilet sebentar."

Wenny mengangguk dengan kuat, "Ok!"

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu