Unplanned Marriage - Bab 192 Bawa Aku Mencari Ayah, ya?
Charles hanya mengatakan 'Oh' dengan datar. Lidahnya tiba-tiba menajam, "Bukankah kau selalu mau bersembunyi dariku? Kenapa hari ini tiba-tiba muncul?"
Veronica tak bisa menjawab. Jayden menarik-narik celana Charles dengan sedikit bingung, lalu melihatnya dengan sorot mata bertanya.
Charles menggendong Jayden, suaranya jadi jauh lebih lembut, "Jayden, ini teman ayah dulu."
Jayden sedikit terhenyak, mengapa paman tiba-tiba berubah jadi ayah?
Tapi Jayden sangat cerdas, saat itu juga ia mendukung Charles dan bertanya sambil memiringkan kepala, "Ayah, bibi ini cantik sekali."
Veronica sedikit terpukul oleh sebutan 'Ayah' itu. Setelah lama sekali ia baru bisa mengucapkan beberapa kata, "Kau...kau sudah punya anak...Bukankah beberapa waktu lalu di televisi kau bilang...bilang belum berkeluarga?"
Charles melihatnya sekilas, sudut bibirnya menyunggingkan senyum, "Kau tidak mau punya anak, tentu ada orang lain yang mau. Kalau tidak ada urusan, aku pergi."
Veronica berdiri di sana dalam diam. Melihat Charles pergi tanpa perasaan, ia membuka mulutnya, namun tidak berkata apa-apa lagi. Biarlah kalau Charles pergi, ia memutuskan berjaga di sini menunggu anaknya. Kalau sampai 2 hari lagi kedua orang ini tidak juga muncul, ia mungkin akan lapor polisi.
Jayden bersandar di pundak Charles dengan patuh. Kebetulan ia bisa menoleh melihat Veronica. "Paman, bibi itu sepertinya sangat sedih," katanya dengan suara pelan.
Charles menepuk-nepuk punggung Jayden, "Jayden sangat pintar."
"Kenapa Paman menyuruh Jayden memanggil ayah?" wajah dd dipenuhi keheranan.
Charles menjawab dengan hangat, "Terima kasih dd sudah membantu Paman. Setelah ini, kalau dibutuhkan lagi, Paman mungkin akan membutuhkan bantuan dd, bisa?"
"Ya!" Jayden membusurkan dadanya, menunjukkan kalau ia akan membantu apa saja yang dibutuhkan pamannya.
Charles membawa Jayden pulang. Rumah Keluarga Tsi berada di atas gunung, jadi perlu melewati jalan memutari gunung saat mengendarai mobil. Karena Marco dan Eva sedang berlibur, jadi Jayden dititipkan di sini. Hubungan Jayden dan Charles sangat baik. Hari ini Jayden merengek minta ikut Charles ke kantor, lalu terjadilah pemandangan Jayden menarik tangan Charles tadi.
Hanya saja suasana hati Charles masih tak kunjung membaik.
Dalam benaknya terus muncul sosok Veronica. Dibandingkan dengan 4 tahun lalu, Veronica tampak lebih anggun. Ia yang berusia hampir 30 tahun, kini tampak jauh lebih dewasa dan cantik. Tapi perubahan ini membuat Charles semakin marah, karena selama 4 tahun ini Veronica tak ada di sisinya, melainkan di sisi orang lain.
Charles juga sedikit banyak mengetahui tentang keadaan Veronica. Wanita ini berada di luar negeri untuk waktu yang sangat lama. Ia baru kembali ke China selama setahun ini dan bekerja di Gu Group.
Apa saja yang dilakukannya di luar negeri, Charles tidak tahu. Namun wewangian yang dipeloporinya bersama Gracia Xia mencapai hasil yang bagus.
Atau, ia sedang sibuk dengan urusan perusahaan.
Charles mendengar bahwa Elvian telah berkuasa di Gu Group. Selanjutnya, Veronica kembali lagi ke Gu Group. Ia dan Elvian mungkin berkaitan.
Tapi Charles sama sekali tak menyangka kalau Veronica bersedia menjadi tunangan Elvian.
Tangannya mencengkeram kemudi erat-erat. Kemarahan di benak Charles diam-diam tersulut, sampai-sampai ia tak bisa melihat jelas jalan di hadapannya.
Dennis menggendong Wenny naik ke atas gunung. Ia tahu kalau dirinya datang ke Perusahaan Besar Daily Life dengan menggendong Wenny, ia mungkin tak akan bisa bertemu dengan CEO Charles. Kalaupun ia menunggu di sana, siapa yang tahu Charles akan keluar dari mana. Pergi ke perusahaan bukanlah pilihan yang bijak.
Tapi Dennis sangat cerdas. Ia hanya bertanya pada sesepuh keluarganya dan langsung tahu di mana rumah keluarga Tsi berada.
Dennis yang selalu percaya bahwa manusia dan alam adalah satu, dengan gigih berjalan naik sambil menggendong Wenny walau hari telah gelap.
Wenny sudah mengantuk. Ia tertidur dengan bersandar pada pundak Dennis.
Tiba-tiba, sebuah mobil di belakang mereka berhenti mendadak. Dennis mengernyitkan alisnya dan segera mundur beberapa langkah hingga bersandar pada dinding tebing. Sepasang mata lembutnya menatap mobil itu dalam diam.
Charles turun dari mobil, "Kau tidak apa-apa, kan?"
Pemuda dan balita di hadapannya ini sepertinya orang luar yang tiba-tiba muncul di jalanan ini. Pada saat Charles dan mata pemuda itu bertatap-tatapan, pemuda itu langsung terkesiap, "Charles?"
Charles tak menyangka kalau pemuda ini mengenalnya, "Kamu...?"
Dennis baru saja hendak menyerahkan Wenny padanya. Tiba-tiba ia melihat Jayden yang sedang duduk mengamati mereka di kursi mobil. Matanya tampak agak mirip dengan Charles. Kejadian tak terduga ini membuat Dennis mengerutkan alisnya. Ia memilih untuk mengamati terlebih dulu sebelum berbicara.
Dennis pun memperkenalkan diri, "Tuan Tsi, ya? Perkenalkan, saya cucu 周吾正. Awalnya saya berniat berjalan-jalan untuk menikmati musim semi, hasilnya sekarang saya tersesat karena sudah terlalu malam. Entah apakah Tuan bisa membantu...Kupikir, Anda pasti mengenal kakek saya."
Charles awalnya ingin mengantar mereka turun gunung, namun melihat Jayden yang sudah mengantuk di kursi mobil, ia pun berkata, "Tentu saya mengenal Kakek Zhou, kalau tuan muda Zhou tidak keberatan, kalian boleh menginap semalam di rumah kami. Besok saya akan mengantarmu."
"Baik," Dennis tersenyum.
Senyum ini membuat Charles tertegun. Ia sungguh tak menyangka, cucu 周吾正 ternyata tampak seperti ini, sangat tak biasa.
Setelah naik mobil, Dennis terus menggendong Wenny dengan badan tegap seperti bambu. Charles pun bertanya santai, "Gadis ini sudah berapa tahun?"
"Empat tahun," Mungkin karena hatinya tersentuh, mata Dennis seketika menyorotkan segaris rasa iba, "Ibunya tidak pernah ada di sisinya, dan ayahnya tidak pernah muncul, gadis yang malang," katanya dengan suara pelan.
Dalam hati Charles terbersit rasa yang tak asing. Tanpa sadar ia mengamati Wenny dari kaca spion, ia tampak seperti boneka yang tertidur dalam gendongan Dennis. Ia tampak sangat cantik dan lucu, bibir merah mudanya manyun, sebentar-sebentar menggumamkan kata-kata yang tak bisa dimengerti.
Hati Charles seketika melunak.
Mobil berhenti di luar mansion. Charles turun dan menggendong Jayden, lalu berkata pada Dennis, "Tuan Muda Zhou, sudah sampai."
Udara dingin di luar membuat Wenny bergerak-gerak. Ia mengusap-usap matanya sambil membukanya perlahan. Sosok Charles tiba-tiba memasuki pandangannya, membuatnya tercengang.
Wenny kembali mengusap-usap matanya, ia seketika membuka kedua lengannya dengan gembira, "A...yah, ayah!"
Charles tertegun.
Saat itulah Wenny baru melihat dengan jelas kalau Charles sedang menggendong Jayden. Dalam sekejap ia cemberut dan mulai menangis, "Ayah kenapa tidak menggendong Wenny, ayah...Wenny mau ayah...huaa..."
Sebenarnya Wenny punya kesan yang sangat dalam terhadap Charles. Elvian sering mengunjunginya, juga selalu menyuruhnya memanggil 'Ayah Elvian'. Terkadang Wenny keceplosan memanggilnya ayah di depan Veronica. Veronica tak hanya menghukumnya, ia juga akan menarik Wenny ke depan foto Charles, lalu memberitahunya terus-menerus kalau ia barulah ayah Wenny yang sebenarnya.
Wenny punya kesan yang amat dalam terhadap wajah Charles.
Hanya saja selama ini Charles tak pernah berdiri senyata ini di hadapannya.
Wenny mulai meronta, bahkan Dennis pun sedikit kewalahan dibuatnya. Nona kecil itu menangis bergulung-gulung dan memberontak hingga membuat Dennis pusing. Ia melihat Charles dengan ekspresi minta tolong.
Charles merasa sedikit canggung, namun akhirnya ia meletakkan Jayden juga sambil berkata lembut, "Jayden, masuklah dan bermainlah bersama kakek dan nenek."
Jayden sedikit tak puas dengan sikap nona kecil ini, siapa ayahnya, sembarangan mengenal orang saja.
Tapi Jayden sangat patuh terhadap pamannya. Setelah Charles selesai berkata, Jayden menganggukkan kepala dalam-dalam, lalu berlari ke arah rumah.
James dan Tina telah menunggu seharian. Mereka senang sekali saat melihat sang cucu datang. Mereka menyambut Jayden di depan pintu, lalu menggendongnya masuk ke rumah.
Mansion ini selalu saja terasa seaneh ini. Karena perkataan Charles, Sakura jadi tak mengacuhkan Tina, sebaliknya, James juga tak tahu bagaimana cara menghadapi Sakura.
Charles berjalan ke hadapan Dennis, melihat Wenny yang menangis tiada henti dalam gendongannya, "Anak ini..."
"Dia adalah keponakanku," jawab Dennis memperkenalkan, "Tadi saya juga sudah bilang, ia tak pernah bertemu dengan ayahnya. Mungkin ia merasa Anda dan ayahnya lumayan mirip? Apakah Tuan Tsi keberatan untuk menemani anak ini sebentar? Dia sangat malang."
Tiga kata terakhir ini diucapkan Dennis dengan sangat pelan, tapi Charles mendengar semuanya. Di matanya terbersit rasa iba. Ia pun mengulurkan tangannya dan menggendong Wenny.
Begitu digendong, air matanya langsung berhenti mengalir. Mata besarnya menatap Charles lurus-lurus dalam waktu yang lama. Senyum cerah merekah di pipi merah mudanya, "Ayah! Ayah!"
Kata 'ayah' nona kecil ini terucap dengan sangat lancar, namun di dalam hatinya Charles merasa sedikit aneh.
Ia bukan orang yang baik terhadap semua anak. Jayden adalah putra Marco dan Eva, dan juga adalah keponakannya, jadi normal kalau ia menyukai Jayden. Sebenarnya Charles tidak seberapa terbiasa berhubungan dengan anak-anak, tapi saat Wenny menggelayut di lehernya sambil memanggilnya 'ayah', hati Charles tanpa disangka melunak.
Charles menoleh melihat Wenny. Sepertinya gadis ini sedikit lelah setelah menangis tadi. Matanya menyipit, namun tangannya menggelayut erat di leher Charles. Gadis ini tak sama dengan anak lelaki seperti Jayden. Di tubuhnya tercium aroma susu yang masih belum hilang, tubuhnya sangat lembut dan lunak. Charles menggendongnya dengan sangat berhati-hati.
Wenny menggosokkan pipinya di pipi Charles, "Ayah, Wenny mengantuk..."
Wenny?
Charles menatap Dennis dengan sedikit terkejut. Dennis tertawa, "Sepertinya keponakanku ini sangat ditakdirkan bertemu Anda, dia belum pernah sesuka ini terhadap orang lain."
Charles menggendong Wenny, lalu mengajak Dennis masuk ke dalam rumah. Ia menunduk dan berkata pada Wenny, "Setelah ini kau bisa segera tidur, Paman akan membawamu."
Wenny mengerjapkan mata, suaranya mulai bergetar, "Ayah...kamu adalah ayah..."
Charles mendapati kalau kali ini ia kembali menyebut dirinya 'Paman', gadis kecil ini sepertinya akan kembali menangis dan meronta. Dalam kepasrahannya, Charles pun berucap, "Baik, ayah."
"Ayah!" Wenny senang sekali. Ia mengecup pipi Charles keras-keras, lalu bersandar di pundaknya dengan patuh, "Paman Adik Kelas, Wenny sudah menemukan Ayah, Wenny sangat senang!"
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangPerjalanan Selingkuh
LindaMy Greget Husband
Dio ZhengMy Lady Boss
GeorgeMy Perfect Lady
AliciaMy Only One
Alice SongUnplanned Marriage×
- Bab 1 Siapa Yang Menikahiku Disini
- Bab 2 Terima Kasih
- Bab 3 Baru Menikah
- Bab 4 Taktik
- Bab 5 Aku pikir kamu adalah Cathy
- Bab 6 Kau Berhutang Maaf Padaku
- Bab 7 Aku Akan Mempersatukan Mereka
- Bab 8 Sandiwara Sempurna
- Bab 9 Membuat Tiga Kesepakatan Denganmu
- Bab 10 Kalian Harus Pergi Berbulan Madu
- Bab 11 Pernikahan adalah sebuah pertaruhan
- Bab 12 Bulan Madu di Kota NanJing
- Bab 13 Badanmu bagus
- Bab 14 Social Butterfly Kota Nanjing
- Bab 15 Kamu tidak bisa lari kemana-mana
- Bab 16 Melakukannya dengan sempurna
- Bab 17 Terimakasih sudah membiarkanku bahagia
- Bab 18 Masih saja berpura-pura
- Bab 19 Tidak bisa menikah dengan wanita yang disukai diri sendiri
- Bab 20 Hanya permintaanku
- Bab 21 Membereskan Kekacauan (1)
- Bab 21 Membereskan Kekacauan (2)
- Bab 22 Nona Veronica tidak boleh pergi (1)
- Bab 22 Nona Veronica Tidak boleh pergi (2)
- Bab 23 Mengapa aku harus mengakui kesalahan (1)
- Bab 23 Mengapa aku harus mengakui kesalahan (2)
- Bab 24 Mari kita berpisah (1)
- Bab 24 Mari kita berpisah (2)
- Bab 25 Bisakah tidak merendahkanku (1)
- Bab 25 Bisakah tidak merendahkanku (2)
- Bab 26 Pengakuan Yang Tersembunyi (1)
- Bab 26 Persetujuan Yang Tersembunyi (2)
- Bab 27 Dia tidak mau berakting lagi (1)
- Bab 27 Dia tidak ingin berakting lagi (2)
- Bab 28 Malam ini kita tinggal dimana (1)
- Bab 28 Malam ini kita tinggal dimana (2)
- Bab 29 Apakah sudah menderita (1)
- Bab 29 Apakah merasa menderita (2)
- Bab 30 Semakin menjadi dekat (1)
- Bab 30 Semakin menjadi dekat (2)
- Bab 31 Apakah wanita ini normal? (1)
- Bab 31 Apakah wanita ini normal? (2)
- Bab 32 Selama kamu merasa berharga (1)
- Bab 32 Selama kamu merasa berharga (2)
- Bab 33 Dia ingin menikmatinya (1)
- Bab 33 Dia ingin menikmatinya (2)
- Bab 34 – Angkatlah telepon dulu (1)
- Bab 34 Angkatlah telepon dulu (2)
- Bab 35 Apakah dia tidak mempercayai kita?
- Bab 36 Keromantisan Charles
- Bab 37 Charles, Dengar-Dengar Kamu Sedang Mencari Rumah (1)
- Bab 37 Charles, Dengar-Dengar Kamu Sedang Mencari Rumah (2)
- Bab 38 Kamu Berada Di Wilayahku (1)
- Bab 38 Kamu Berada Di Wilayahku (2)
- Bab 39 Dia Tidak Berencana Untuk Menikah (1)
- Bab 39 Dia Tidak Berencana Untuk Menikah (2)
- Bab 40 Ternyata Kamu Datang Untuk Membuat Masalah (1)
- Bab 40 Ternyata Kamu Datang Untuk Membuat Masalah (2)
- Bab 41 Lagi Haid (1)
- Bab 41 Lagi Haid (2)
- Bab 42 Ini adalah hukuman (1)
- Bab 42 ini adalah hukuman (2)
- Bab 43 Terserah kamu mau kasih sanksi apa (1)
- Bab 43 Terserah kamu mau kasih sanksi apa (2)
- Bab 44 Aku kepikiran (1)
- Bab 44 Aku kepikiran (2)
- Bab 45 Aku antar kamu saja (1)
- Bab 45 Aku antar kamu saja (2)
- Bab 46 Tertinggal (1)
- bab 46 Tertinggal (2)
- Bab 47 Kamu harusnya memanggil dia kakak ipar (1)
- Bab 47 Kamu harusnya memanggil dia kakak ipar (2)
- Bab 48 Pojok bicara (1)
- Bab 48 Pojok bicara (2)
- Bab 49 Aneh jika benaran teman (1)
- Bab 49 Aneh jika beneran teman (2)
- Bab 50 Andri Xie adalah bantuan dari Tuhan (1)
- Bab 50 Andri Xie adalah bantuan dari Tuhan (2)
- Bab 51 Veronica, Sampai Besok. (1)
- Bab 51 Veronica, Sampai Besok. (2)
- Bab 52 Kami Memang Suami Istri (1)
- Bab 52 Kami Memang Suami Istri (2)
- Bab 53 Apa Kamu Benar-benar Tidak Ingin Berdiri Sendiri (1)
- Bab 53 Apa Kau Benar-benar Tidak Ingin Berdiri Sendiri (2)
- Bab 54 Pria Lembut berubah menjadi Pria Liar (1)
- Bab 54 Gunung Es Berubah Menjadi Binatang Liar(2)
- Bab 55 Ada Hal Penting Yang Ingin Dibicarakan (1)
- Bab 55 Ada Hal Penting Yang Ingin Dibicarakan (2)
- Bab 56 Kenapa tidak langsung bertanya padanya? (1)
- Bab 56 Kenapa tidak langsung bertanya padanya? (2)
- Bab 57 Ini mengartikan apa? (1)
- Bab 57 Ini mengartikan apa? (2)
- Bab 58 Aku tidak akan takut (1)
- Bab 58 Aku tidak akan takut (2)
- Bab 59 Tampaknya benar-benar sudah terjebak (1)
- Bab 59 Tampaknya benar-benar sudah terjebak (2)
- Bab 60 Memasak tidak semudah itu (1)
- Bab 60 Memasak tidak semudah itu (2)
- Bab 61 Dia Memperlakukanku dengan Baik (1)
- Bab 61 Dia Memperlakukanku dengan Baik (2)
- Bab 62 Aku akan menemanimu pergi (1)
- Bab 62 Aku akan menemanimu pergi (2)
- Bab 63 Apakah Ini Hadiah Untukku? (1)
- Bab 63 Apakah Ini Hadiah Untukku? (2)
- Bab 64 Charles Tsi tidak pernah bermain-main dengan bawahannya,(1)
- Bab 64 Charles Tsi tidak pernah bermain-main dengan bawahannya,(2)
- Bab 65 Perperangan (1)
- Bab 65 Perperangan (2)
- Bab 66 Siapa yang ingin dia provokasi? (1)
- Bab 66 Siapa yang ingin dia provokasi? (2)
- Bab 67 Ada yang harus kita lakukan (1)
- Bab 67 Ada yang harus kita lakukan (2)
- Bab 68 Veronica, Jangan Genit (1)
- Bab 68 Veronica, Jangan Genit (2)
- Bab 69 Terlalu Mengundang Dendam (1)
- Bab 69 Terlalu Mengundang Dendam (2)
- Bab 70 Lalat Tidak Mengigit Telur Yang Tidak Bercelah! (1)
- Bab 70 Lalat Tidak Akan mengigit Telur Yang Tak Bercelah! (2)
- Bab 71 Dia Marah Denganmu? (1)
- Bab 71 Dia Marah Denganmu? (2)
- Bab 72 Kamu Bukan Orang yang Bisa Menemaninya... (1)
- Bab 72 Kamu Bukan Orang yang Bisa Menemaninya... (2)
- Bab 73 Hampir Patah (1)
- Bab 73 Hampir Patah (2)
- Bab 74 Gerakan Pinggulmu Kurang, Harus Banyak Latihan (1)
- Bab 74 Gerakan Pinggulmu Kurang, Harus Banyak Latihan (2)
- Bab 75 Hatinya Terbuat dari Baja (1)
- Bab 75 Hatinya Terbuat dari Baja (2)
- Bab 76 Terjatuh Duluan (1)
- Bab 76 Terjatuh Duluan (2)
- Bab 77 Mungkin Hanya Kebetulan (1)
- Bab 77 Mungkin Hanya Kebetulan (2)
- Bab 78 Charles, Kamu dan Veronica Harus Mempertimbangkan Untuk Memiliki Anak... (1)
- Bab 78 Charles, Kamu dan Veronica Harus Mempertimbangkan Untuk Memiliki Anak... (2)
- Bab 79 Setiap Keluarga Pasti Punya Masalah (1)
- Bab 79 Setiap Keluarga Pasti Punya Masalah (2)
- Bab 80 Suami, Kamu Suamiku... (1)
- Bab 80 Suami, Kamu Suamiku... (2)
- Bab 81 Sungguh Ingin Minum? (1)
- Bab 81 Sungguh Ingin Minum? (2)
- Bab 82 Charles Tsi, Kamu Milikku! (1)
- Bab 82 Charles Tsi, Kamu Milikku! (2)
- Bab 83: Aku sudah bilang, kamu salah lihat (1)
- Bab 83 Aku sudah bilang, kamu salah lihat (2)
- Bab 84 Veronica Gu, apakah begitu sulit untukmu mengandalkanku... (1)
- Bab 84 Veronica Gu, apakah begitu sulit untukmu mengandalkanku … (2)
- Bab 85 Semua Kekasih Simpanan Menaikkan Panji Cinta Sejati ... (1)
- Bab 85 Semua Kekasih Simpanan Menaikkan Panji Cinta Sejati ... (2)
- Bab 86 Kita keluarga Tsi benar tidak berani menerima (1)
- Bab 86 Kita keluarga Tsi benar tidak berani menerima (2)
- Bab 87 Charles, kamu juga setuju bercerai denganku?... (1)
- Bab 87 Charles, kamu juga setuju bercerai denganku?... (2)
- Bab 88 Dia sudah hampir tidak ada tempat pulang (1)
- Bab 88 Dia sudah hampir tidak ada tempat pulang (2)
- Bab 89 Benar, kita sudah bercerai (1)
- Bab 89 Benar, kita sudah bercerai (2)
- Bab 90 Mungkin latar belakangku tidak begitu bagus (1)
- Bab 90 Mungkin latar belakangku tidak begitu bagus (2)
- Bab 91 Bisa-bisanya dia mau membawa perempuan itu pergi bulan madu? (1)
- Bab 91 Bisa-bisanya dia mau membawa perempuan itu pergi bulan madu? (2)
- Bab 92 Aku lihat-lihat kamu dulu (1)
- Bab 92 Aku lihat-lihat kamu dulu (2)
- Bab 93 Dia sedang membantunya (1)
- Bab 93 Dia sedang membantunya (2)
- Bab 94 Tiga bulan lagi, aku akan mengembalikan statusmu sebagain Nyonya Tsi...(1)
- Bab 94 Tiga bulan lagi, aku kan mengembalikan statusmu sebagai Nyonya Tsi...(2)
- Bab 95 Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit (1)
- Bab 95 Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit (2)
- Bab 96 Sebentar lagi akan ada tontonan seru! (1)
- Bab 96 Sebentar lagi akan ada tontonan seru (2)
- Bab 97 Aku tidak menyukainya (1)
- Bab 97 Aku tidak menyukainya (2)
- Bab 98 Apakah kamu menyukaiku? Kali ini, apakah bisa memberikan... (1)
- Bab 98 Apakah kamu menyukaiku? Kali ini, bisakah memberikan... (2)
- Bab 99 Ternyata, kamu sudah tidak dapat membuat keputusan (1)
- Bab 99 Ternyata, kamu sudah tidak dapat membuat keputusan lagi (2)
- Bab 100 Malam ini hanya kita berdua (1)
- Bab 11 Malam ini hanya kita berdua (2)
- Bab 101 Nyonya Tsi tidak mungkin kamu (1)
- Bab 101 Nyonya Tsi bukan kamu (2)
- Bab 102 Dia sudah pasti menang (1)
- Bab 102 Kemenangan mereka sudah di pastikan (2)
- Bab 103 Dia siapa...(1)
- Bab 103 Siapa dia... (2)
- Bab 104 Charles Charles, Jangan Berbuat Jahat (1)
- Bab 104 Charles Charles, Jangan Berbuat Jahat (2)
- Bab 105 Kalau Begitu, Kamu Terus Terang saja Kepadanya (1)
- Bab 105 Kalau Begitu, Kamu Terus Terang saja Kepadanya (2)
- Bab 106 Pria ini Gila! (1)
- Bab 106 Pria ini Gila! (2)
- Bab 107 Sama Sekali Tidak Berjalan Sesuai Rencana! (1)
- Bab 107 Sama Sekali Tidak Berjalan Sesuai Rencana! (2)
- Bab 108 Aku Ingin Bercerai Denganmu, Lalu Menikah Dengannya! (1)
- Bab 108 Aku Ingin Bercerai Denganmu, Lalu Menikah Dengannya! (2)
- Bab 109 Pohon Sagu Tua ini Akhirnya Berbunga Juga (1)
- Bab 109 Pohon Sagu Tua ini Akhirnya Berbunga Juga (2)
- Bab 110 Ingin Cari Pria Lain? (1)
- Bab 110 Ingin Cari Pria Lain? (2)
- Bab 111 Tandanya Apa? Tandanya Aku Tua Tapi Kuat
- Bab 112 Orang Tuamu, Setuju Kamu Menikahinya... (1)
- Bab 112 Orang Tuamu, Setuju Kamu Menikahinya... (2)
- Bab 113 Malam ini Raja Masih Ingin Bersama Permaisuri (1)
- Bab 113 Malam ini Raja Masih Ingin Bersama Permaisuri (2)
- Bab 114 Suami yang Baik (1)
- Bab 114 Suami yang Baik (2)
- Bab 115 Perlakuan Nakal (1)
- Bab 115 Perlakuan Nakal (2)
- Bab 116 Percayalah Kepadaku (1)
- Bab 116 Percayalah Kepadaku (2)
- Bab 117 Veronica, apakah kamu bersedia menjadi istriku?
- Bab 117 Veronica, apakah kamu bersedia menjadi istriku?
- Bab 118 Tidak usah hiraukan, Tersenyumlah. (1)
- Bab 118 Tidak usah hiraukan, Tersenyumlah. (2)
- Bab 119 Halo Nona Gu, aku adalah ... nya Veronica (1)
- Bab 119 Halo Nona Gu, aku adalah ... nya Caroline (2)
- Bab 120 Aku dengan dia tak sama, di hatiku, ada dirimu... (1)
- Bab 120 Aku dengan dia tak sama, di hatiku, ada dirimu... (2)
- Bab 121 Benar-benar dipermainkan takdir (1)
- Bab 121 Benar-benar Dipermainkan Takdir (2)
- Bab 122 Kali Ini Kamu Yang Tidak Menginginkanku (1)
- Bab 122 Kali Ini Kamu Yang Tidak Menginginkanku (2)
- Bab 123 Apapun Yang Terjadi, Tolong Tenang (1)
- Bab 123 Apapun Yang Terjadi, Tolong Tenang (2)
- Bab 124 Tuan Albert (1)
- Bab 124 Tuan Albert (2)
- Bab 125 Kamu Hanya Boleh Membawa Satu Orang Pergi (1)
- Bab 125 Kamu Hanya Boleh Membawa Satu Orang Pergi (2)
- Bab 126 Charles Kamu Jangan Mengatakan Apapun, Aku Tidak Ingin Mendengarnya! ... (1)
- Bab 126 Charles Kamu Jangan Mengatakan Apapun, Aku Tidak Ingin Mendengarnya! ... (2)
- Bab 127 Dia Harus Belajar Menjadi Kuat (1)
- Bab 127 Dia Harus Belajar Menjadi Kuat (2)
- Bab 128 Selamat Nona, Kamu Memang Benar Telah Hamil ... (1)
- Bab 128 Selamat Nona, Kamu Memang Benar Telah Hamil ... (2)
- Bab 129 Masalah Perasaan Harus Lihat Orang Juga (1)
- Bab 129 Masalah Perasaan Harus Lihat Orang Juga (2)
- Bab 130 Kebahagiaan Yang Ingin Aku Berikan, Selalu Adalah Untukmu (1)
- Bab 130 Kebahagiaan Yang Ingin Aku Berikan, Selalu Adalah Untukmu (2)
- Bab 131 Apakah ingin turun menjemputnya?
- Bab 132 Kamu sudah mabuk , jauhlah dariku
- Bab 133 Kenapa Veronica Gu masih belum pulang?
- Bab 134 Siapa lagi yang bisa menerima pria ini sekarang? (1)
- Bab 134 Siapa lagi yang bisa menerima pria ini sekarang? (2)
- Bab 135 Siapakah kamu, mengapa kamu mengurusi diriku? (1)
- Bab 135 Siapakah kamu, mengapa kamu mengurusi diriku? (2)
- Bab 136 Tak Ada yang Bisa Dibicarakan Lagi di Antara Kita (1)
- Bab 136 Tak Ada yang Bisa Dibicarakan Lagi di Antara Kita (2)
- Bab 137 Dia Menciumnya? (1)
- Bab 137 Dia Menciumnya? (2)
- Bab 138 Caroline Ren dia celakakan hingga seperti sekarang ini...(1)
- Bab 138 Caroline Ren dia celakakan hingga menjadi seperti sekarang ini... (2)
- Bab 139 Apakah ini caramu mempelakukan tamu? (1)
- Bab 139 Apakah ini caramu mempelakukan tamu? (2)
- Bab 140 Aku dengar mempertahankan kehamilan sangat menderita (1)
- Bab 140 Aku dengar mempertahankan kehamilan sangat menderita (2)
- Bab 141 Terkadang, Aku Menjadi Orang jahat (1)
- Bab 141 Terkadang, Aku Menjadi Orang jahat (2)
- Bab 142 Berkata Gawat,Maka Hal Tersebut Akan Menjadi Gawat (1)
- Bab 142 Berkata Gawat,Maka Hal Tersebut Akan Menjadi Gawat (2)
- Bab 143 Apa ini kamu? Apa ini kamu Charles Tsi? (1)
- Bab 143 Apa ini kamu? Apa ini kamu Charles Tsi? (1)
- Bab 144 Kamu Pasti Sangat Sayang Pada Direktur Tsi (1)
- Bab 144 Kamu Pasti Sangat Sayang Pada Direktur Tsi (2)
- Bab 145 Di Antara Kami, Benar-Benar Ada Pengkhianat (1)
- Bab 145 Di Antara Kami, Benar-Benar Ada Pengkhianat (2)
- Bab 146 Hal itu tidak ada hubungannya dengan aku
- Bab 147 Apa karena Charles?
- Bab 148 Direktur Tsi, apakah kamu mau pergi menyapanya
- Bab 149 Kapan pernah mengatakan kata-kata ini?
- Bab 150 Nona, cepatlah hubungi Charles
- Bab 151 mengapa dia menjadikan mereka target?
- Bab 152 Itu pasti hanya perasaan yang salah
- Bab 153 SIngkatnya Adalah Mencari Topik Pembicaraan
- Bab 154 kamu bandit, apanya yang aku bantu?
- Bab 155 Aku akan bersamamu membuar tiga buah peraturan
- Bab 156 Dia Dianggap Barang Oleh Suaminya
- Bab 157 Aku Tidak Akan Menyembunyikannya
- Bab 158 Kalau Benar, Mengapa Dia Tidak Bilang
- Bab 159 Darah Lebih Kental Daripada Air
- Bab 160 Kapan Dia Bereaksi
- Bab 161 Pohon Besi Tua Beribu Tahun Akhirnya Berbunga
- Bab 162 Veronica, Kita Kapan Akan kembali........
- Bab 163 Pria Polos Jaman Dahulu
- Bab 164 Bagaimana Mungkin Dia Tidak Marah
- Bab 165 Akulah Orang Yang Di Tinggal Oleh Dirinya
- Bab 166 Terima kasih atas perhatiannya, aku sangat baik.
- Bab 167 Apa tujuan kedatangan Albert Du?
- Bab 168 Kalau tidak lari namanya orang bodoh
- Bab 169 Tuan Tsi, aku tidak tega menjadikanmu sebagai pion...
- Bab 170 Apakah kamu juga hamil?
- Bab 171 Dokter, apakah ada yang salah dengan tubuhku...
- Bab 172 Sebenarnya kita berdua memiliki takdir menjadi wanita simpanan
- Bab 173 Dia tidak bisa kembali lagi...
- Bab 174 Menyia-nyiakan tenagaku pada dirimu
- Bab 175 Dia ingin lamaran?
- Bab 176 Dimarah SBab 176 Dimarah Seolah Anjing Oleh Gadis sendiri eolah Anjing Oleh Gadis sendiri
- Bab 177 Jika kamu tidak naik sekarang, tapi kamu juga tetap harus naik
- Bab 178 Tuan Keempat, Kamu datang ke Shanghai?
- Bab 179 Tuan Keempat, Semua Sudah Diatasi
- Bab 180 Aku Tidak Pergi Bersama Kalian, Lepaskanlah Aku
- Bab 181 Baik, Cari Waktu Untuk Memperkenalkannya Ke Kakak
- Bab 182 Inilah Pernikahan Yang Kamu Berikan Kepadaku
- Bab 183 Mantan Pacar Bertemu Dengan Pacar Saat ini
- Bab 184 Anda Salah Paham, Aku Tidak Bermaksud Begitu
- Bab 185 Aku Berharap Dia Bisa Melahirkan Anak Secepatnya
- Bab 186 Aku ingin menikah dengan siapa, itu adalaah urusan ku
- Bab 187 Tidak mungkin bersama dengannya
- Bab 188 Ibu, Ayah Muncul!
- Bab 189 Kebersamaan Kali Ini, Apakah Ada Kontribusi Mantan Istrimu
- Bab 190 Masih Belum Menemukan Yang Cocok
- Bab 191 Wenny Merindukan Ayah
- Bab 192 Bawa Aku Mencari Ayah, ya?
- Bab 193 Ayah, Bisakah Membantu Wenny Mandi?
- Bab 194 Apakah Ia Benar Putriku?
- Bab 195 Aku Rindu Ibu
- Bab 196 Wenny Menangis Terus
- Bab 197 Malam Ini, Kamu Tinggal Di Sini
- Bab 198 Dia Masih Membutuhkan Ibunya
- Bab 199 Apa Di Sini Ada Baju Ganti?
- Bab 200 Ayah Sedang Membantu Ibu Mandi?
- Bab 201: Mengapa bisa tertinggal beberapa bekas ciuman
- Bab 202 Mantan suami dan mantan istri?
- Bab 203 Aku berjanji pada Wenny akan kesini pada malam hari
- Bab 204 Siap. Aku mencintaimu
- Bab 205: Jika suatu hari nanti, dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi
- Bab 206 Kamu Lihat, Ibu Kamu Cemburu Lagi
- Bab 207 Gadis Yang Pengkhianat!
- Bab 208 Sini, Berikan Aku, Dasar Tidak Tahu Malu
- Bab 209 Charles Tsi Adalah Orang Yang Sangat Suka Cemburu
- Bab 210 Kamu Hari Ini Kemari, Tidak Ada Lapor Dengan Charles Bukan?
- Bab 211 kamu ingin berkencan bukan, Maukah kamu berkencan denganku?
- Bab 212 Atau Jangan-Jangan kamu ingin membantunya?
- Bab 213 Vero, Kamu Tidak Harus Pergi!
- Bab 214 Ada Keluarga Baru Ada Kekerasan, Aku dan Kamu Termasuk Keluarga yang Mana?
- Bab 215 Selamam Salahku? Bukannya Kamu bersikeras mau?
- Bab 216 Kemarin semalaman masih tidak cukup?
- Bab 217. Dia hanya orang yang tidak penting
- Bab 218. Charles! Tsi! Kamu sudah cukup belum!
- Bab 219 Orang tuamu benar-benar sangat pemberani
- Bab 220 Selamat, keinginanmu akhirnya tercapai!
- Bab 221 Pesaing Cinta Paling Kecil Dalam Sejarah
- Bab 222 Paman Kecil (1)
- Bab 222 Aku Tidak Menyesal (2)
- Bab 223 Perkataan Tajam
- Bab 224 Apa Kamu Suka Dia?
- Bab 225 Aku Membantu Kalian Melihat Feng Shui
- Bab 226 Penipu Seperti Itupun Kamu Percaya
- Bab 227 Dia yang Tidak Mau Lepas Dariku
- Bab 228 Legenda Veronica Charles? Legenda Permaisuri?
- Bab 229 Kamu Menikah Dengannya Saja!
- Bab 230 Ayah Mau Mencarikanku Ibu Tiri
- Bab 231 Suara Hati Ayah
- Bab 232 Sama sekali tidak terpikirkan
- Bab 233 Kamu sangat berani
- Bab 234 Aku tidak bisa tanpamu
- Bab 235 Reaksi yang paling Lantang
- Bab 236 Menyadari keheranan
- Bab 237 Karena Kamu , lebih baik berbenahlah
- Bab 238 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 239 Tidak Dapat Membayangkan Dari Paling Disayang Menjadi Paling Dibenci
- Bab 240 Sebutkan Alasan Berutang Budi Padamu
- BAB 241 Kamu Yakin?
- BAB 242 Satu Ruangan Sangat Sepi
- BAB 243 Bagaimana Melamar Ibu?
- Bab 244 Selamat ulang tahun ayah, sini angpaonya
- Bab 245 Kamu sudah berjanji dengan aku
- Bab 246 Pemotretan putri konglomerat
- Bab 247 Bagaimana Takdir
- Bab 248 Aku Memilih Menunggu
- Bab 249 Ia Menyukaimu
- Bab 250 Dia Bukan Tanggung Jawab Kita
- Bab 251 Memberi Wenny Adik Laki-Laki
- Bab 252 Jangan Dipegang, Tambah Sakit
- Bab 253 Hal Ini Bukannya Tak Bisa Dibicarakan Lagi
- Bab 254 Pertemuan Para Nona Besar
- Bab 255 Ibu Tiri Yang Diperbincangkan
- Bab 256 Kali Ini, Aku Tak Lagi Berhutang Padamu
- Bab 257 Tak Akan Membiarkanmu Berhutang Padanya
- Bab 258 Membalas Budi
- Bab 259 Coba Saja Terus Bersombong
- Bab 260 Aku Akan Coba Bicara Dengannya
- Bab 261 Kembalikan Rumah Kepadaku
- Bab 262 Dia Tidak Mungkin Sekejam Ini
- Bab 263 Gerson dan Cornelius, Elvian dan Charles Pada Masa Depan?
- Bab 264 Apakah Kamu Mempertimbangkan Untuk Mengadopsi Anak Bersama Ricky
- Bab 265 Siapakah Lelaki itu? Sungguh tampan sekali
- Bab 266 Nanti Dia Akan Menangis
- Bab 267 Kalian Pasangan Serasi Ini
- Bab 268 Salahkan Dia Terlalu Berpura-pura!
- Bab 269 Tidak Ingin Kamu Kecewa
- Bab 270 Melahirkan Adik Laki-Laki Atau Adik Perempuan Dulu
- Bab 271 Isteri Kesayanganku
- Bab 272 Rencana yang Licik
- Bab 273 Harus Berhati-Hati
- Bab 274 Aku Memohon Padamu Biarkan Dia Pergi
- Bab 275 Rasa Simpati
- Bab 276 Berubah demi dia
- Bab 277 Melewati hari-hari yang bahagia dengan bodoh
- Bab 278 Aku tidak rela meninggalkanmu
- Bab 279 Apakah kamu perlu khawatir tentangnya?
- Bab 280 Akan ada saatnya kamu memohon padaku
- Bab 281 Ini Adalah Penyakit Yang Tidak Bisa Disembuhkan
- Bab 282 Apakah Kamu Adalah Putra Dari Veronica?
- Bab 283 Istrimu Hamil
- Bab 284 Orang Dewasa Bisa Takut
- Bab 285 Hari Ini Aku Harus Membawa Satu Orang
- Bab 286 Aku Ingin Dia Menjadi Putramu
- Bab 287 Kamu Ingin Bayi Laki-Laki Atau Perempuan?
- Bab 288 Paman, Aku Pulang
- Bab 289 Ayahku Baru Dewa Sejati
- Bab 290 Aku Harus Mengawasimu!
- Bab 291 Orang yang Spesial
- Bab 292 Kamu Antar Aku Pulang
- Bab 293 Bak Mandi Yang Besar
- Bab 294 Ada Goresan Luka Di Kaki
- Bab 295 Menangis
- Bab 296 Kenyataan yang Tidak Sempurna
- Bab 297 Kakak Adik
- Bab 298 Melewati Batas
- Bab 299 Apa Kalian Sedang Kencan Buta?
- Bab 300 Kekuatan Seorang Bintang
- Bab 301 Ego
- Bab 302 Sebuah Rahasia Besar
- Bab 303 Tidak Rela
- Bab 304 Apa Kamu Akan Mati Jika Menciumku?
- Bab 305 Dia minum Terlalu Banyak
- Bab 306 Bagaimana Jika Sudah Ada Perasaan Itu?
- Bab 307 Apakah Kamu Mencintaiku?
- Bab 308 Bukankah Salah?
- Bab 309 Bolehkah Aku Membantu Kamu Berganti Pakaian
- Bab 310 Aku Hari Ini Mau Berkencan
- Bab 311 Menghabiskan waktu dengan pemandangan yang indah
- Bab 312 Benar-benar melupakan adik karena cinta
- Bab 313 Seperti ini tidak baik
- Bab 314 Jangan mengatakan hal seperti ini di siang hari
- Bab 315 Kita tidak terlalu cocok
- Bab 316 Apa Yang Kamu Lakukan Di Sini?
- Bab 317 Itu Namanya Perasaan Suka, Tahu Tidak?
- Bab 318 Harus Pelan-Pelan
- Bab 319 Tadi Kamu Membuat Aku Ketakutan Setengah Mati
- Bab 320 Pergi Minum, Yuk?
- Bab 321 Kemarin Terlalu Banyak Minum
- Bab 322 Skandal Kalian Sudah Tersebar Di Mana-mana
- Bab 323 Rencana Besar Perlahan-lahan Dijalankan
- Bab 324 Aku Bersedia
- Bab 325 Terburu-buru Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 326 Pertanyaan Untuk Perasaan
- Bab 327 Punya Banyak Simpanan?
- Bab 328 Hatinya Mulai Lemah
- Bab 329 Kesakitan Hati Yang lainnya
- Bab 330 Aku menyukaimu
- Bab 331 Masalah ini akan kembali ke masalah ini lagi
- Bab 332 Satu lawan satu berhadapan
- Bab 333 Aku adalah asisten khusus Dennis Zhou
- Bab 334 Aku tidak akan berterima kasih padamu
- Bab 335 Keterusterangan
- Bab 336 Kebocoran
- Bab 337 Bagaimana dengan lamaran ini
- Bab 338 Apakah ini mencari seorang menantu?
- Bab 339 Publikasi
- Bab 340 Sulit untuk berhenti
- Bab 341 Dimana Ketulusanmu?
- Bab 342 Dan Terjadi Lagi
- Bab 343 Jangan Bermain-Main
- Bab 344 Apa Tidak Bisa Melakukannya di Malam Hari?
- Bab 345 Kegiatan Malam
- Bab 346 Kamu Tidak Sayang Aku Lagi
- Bab 347 Melakukan Yang Terbaik Di Saat Ini (1)
- Bab 347 Melakukan Yang Terbaik Di Saat Ini (2)
- Bab 348 Solo Dance
- Bab 349 Kamu Datang Untuk Menjemput Wenny?
- Bab 350 Istri Teman Tidak Boleh Diambil
- Bab 351 Benar-benar Menjijikkan
- Bab 352 Semua Hanya Salah Paham!
- Bab 353 Apakah Masih Belum Cukup Kacau!!
- Bab 354 Dia Adalah Nyawaku
- Bab 355 Mengganggu Warga
- Bab 356 Ternyata Kamu Mengingatnya
- Bab 357 Lihatlah Perubahannya
- Bab 358 Cinta Memiliki Rahasia
- Bab 359 Satu Kamar
- Bab 360 Apakah Kamu Sangat Mencintainya ?
- Bab 361 Tidak sadar siapa dirinya
- Bab 362 Apakah kamu percaya padaku?
- Bab 363 Hanya aku yang dapat mengganggu wanitaku
- Bab 364 Kamu pergi saja
- Bab 365 Ini zaman anak bergantung pada ayah
- Bab 366 Tidak ingin disebar terlalu cepat
- Bab 367 Jangan terlalu bangga
- Bab 368 Seperti Yang Kamu Inginkan
- Bab 369 Aku hanya ingin kamu mencintaiku
- Bab 370 Bagaimana aku tidak bisa mengetahui isi hatimu itu?
- Bab 371 Menanam Bibit
- Bab 372 Jangan Terlalu Berlebihan Membully Orang Lain
- Bab 373 Masalah Mantan Pacar
- Bab 374 Asalkan Kamu Memberikan Aku Kesempatan
- Bab 375 Kenapa Harus Mengotorimu
- Bab 376 Aku Tadinya Seperti Buddha, Bagaimana Mungkin Menjadi Iblis
- Bab 377 Kamu Mengharapkan Siapakah di Antara Kami yang Menghilang?
- Bab 378 Harus Bertemu Langsung dengan Orangnya, Barulah Bisa
- Bab 379 Apakah Kamu Salah Orang?
- Bab 380 Aku Tidak Menemukan Kebahagiaan
- Bab 381 Apakah kamu disakiti?
- Bab 382 Dia belajar kedokteran
- Bab 383 Sangat menyesal
- Bab 384 Kamu dan Paman kecilmu
- Bab 385 Ada apa dengan video tariannya? Apa ada masalah?
- Bab 386 Jangan Pikirkan Itu, Selamat Malam
- Bab 387 Tolong Kebajikan, Apakah Ini Yang Kamu Inginkan?
- Bab 388 Kamu Berutang Padaku Kali Ini
- Bab 389 Tidak Bisakah Mengalahkan Wenny Gu?
- Bab 390 Kamu Memukulku?
- Bab 391 Ayah, Aku Mau Pergi Menemani Paman Kecil
- Bab 392 Masih Tidak Minggir?
- Bab 393 Wenny, Maaf
- Bab 394 Jahe Tetap Lebih Pedas Yang Tua, Sungguh Menakutkan!
- Bab 395 Perjanjian Di Antara Kalian, Selalu Ada Batas Waktu
- Bab 396 Paman Kecil, He He He He He He
- Bab 397 Tunggu Aku Sembuh, Kita Akan Menikah
- Bab 398 Kedepannya Dennis Harus Ganti Memanggilku Ibu?
- Bab 399 Kamu Mencari Persediaan Sudah di Lingkari Yang Kamu Tempati
- Bab 400 Sapi Tua Bajingan Ini Memakan Rumput yang Lembut
- Bab 401 Aku ingin memakan kamu, apakah kamu bisa membuatku kenyang?
- Bab 402 Kamu yang seperti ini sungguh sempurna
- Bab 403 Hal apa yang lebih penting daripada kencan
- Bab 404 Berdasarkan apa kamu merebut priaku?
- Bab 405 Putri mereka sedang dibully orang
- Bab 406 Nyonya Zhou, apakah kamu masih belum memahami isi hatiku?
- Bab 407 Mulai saat ini, bukankah kamu perlu merubah panggilanmu terhadapku
- Bab 408 Dia bukan gadis yang bukan-bukan, dia adalah Wenny
- Bab 409 Mendaftarkan pernikahan?
- Bab 410 Bisakah kamu berhenti ?
- Bab 411 Jangan-jangan dia ini tidak dalam gejala Kehamilan?
- Bab 412 Pacaran Kakak Adik
- Bab 413 Tahukah Kamu, aku melihat siapa?
- Bab 414 Kamu mengikutiku
- Bab 415 Dia adalah mantan kekasihku
- Bab 416 Aku Tidak Akan Membantumu Lagi, Silahkan Cari Wanita Yang Kamu Cintai
- Bab 417 Datang Lagi Ungkapan Perasaan Dari Seseorang
- Bab 418 Kalian Tidak Menghubungi Kami Secara Langsung Maupun Online
- Bab 419 Aku Mau Kamu Memberikan Dirimu Yang Seutuhnya Kepada Lavenia Tsi
- Bab 420 Aku Berharap Dia Menerima Diriku
- Bab 421 Mungkin dia telah benar-benar tidur
- Bab 422 Maaf, sepertinya aku mengecewakanmu
- Bab 423: Senyuman kecemburuan
- Bab 424 Perjalanan Impian
- Bab 425: Dia adalah Ratu
- Bab 426 Tidak ada lagi yang lebih sempurna dari ini
- Bab 427 The End (1)
- Bab 428 The End (2)