Terpikat Sang Playboy - Bab 67 Foto

Jantung Tania berdetak sekejap, segera lari menuju Villa, dengan pembantu nyapu teriak:” koran mana, koran hari mana?”

“o…, Nyonya, ko…korannya belum datang” pembantu berkumur-kumur berkata.

“segera bawa kemari” muka Tania dingin, tak boleh terbantang berkata.

Pembantu lihat tidak bisa dipendam lagi, akhirnya pergi mengambil koran, memberikan kepadanya.

Ketika lihat judul koran itu, foto tertempati 40% pada halaman itu, Tania mata sekejap terlihat rabun, hampir saja pingsan.

Diatas lelaki dan wanita setegah badan tidak memakai baju berbaring di atas kasur, wanita itu berbaring dipelukan lelaki itu, terlihat punggung yang indah, tak terlihat muka, lelaki itu berbaring lurus, muka bergaris berbentuk sempurna itu, benar adalah suaminya Alex.

Seluruh organ tubuh terasa tergoncang, sakitnya membuat dia ingin muntah, melihat lelaki dan wanita lain tidur bersama, ternyata begitu membuatnya sakit banget.

Luar pintu terdengar suara kaki, Alex pulang, Tania dengan muka dingin berlari ketempatnya, dengan tinjuan menyapanya, tapi tangan belum sampai muka, sudah ditahan pergelangan tangannya.

“Kamu gila apa?”

“Aku gila? Bagus dari pada cowok yang sembaranganseperti kamu tiap kali mencari lubang terus, Alex, kamu brengsek, kamu brengsek…”Tania dengan penuh emosi dan sakit hati berkata.

“Jangan lupa kamu kemarin-kemarin membiarkan lelaki lain tidur bersamamu, bilang aku kuda penanam, kamu sering juga anjing jiinak” alis alex berbawa senyum, menghina habis-habisan.

Tania bermata merah, dengan tajamnya melihat dia, napas tak beraturan”Alex, kita selesai, cerai, cerai…”

Alex berubah ekspresi, kediam disana, tidak percayanya melihat dia” Kamu bilang apa?”

“Cerai, aku mau cerai denganmu, kamu kotor, brengsek, gak tahu malu, aku ingin putus total dengan kamu” Tania penuh emosi dalam dada, membangkarnya sampai dia serasa sangat sakit, bagai ada orang memakai pisau menusuknya langsung.

Nico dari pintu luar lari masuk kedalam, memisahkan mereka berdua, berkode mata dengan pembantu” Membawa nyonya kalian kekamar istirahat dulu, jaga baik baik”.

“Baik, Tuan Nico” dua ornag pembantu dengan hati-hati membawa Tania naik keatas.

Nico dorong Alex untuk duduk di sofa” Kak, kali ini gak ada yang bisa membantumu, kamu kali ini kelewatan, kakek dan paman kemungkinan sudah melihat korannya”.

“Koran apa?” Alex bingung.

“Kak, gak mungkin kan, kamu belajar meniru Felix memamer foto mesraan, kamu sendiri gak tahu” Nico beneran ingin pingsan, mengambil koran taruh didepannya,” Kamu lihat sendiri”.

Alex mengambil koran itu, melihat fotonya, langsung berubah ekspresi, ini siapa lakukan?

“ok, aku ingin tahu, foto wanita yang terlihat punggung indah ini siapa?” terlihat dia juga kaget, Nico percaya dia juga baru tahu sekarang.

“Gak tahu” Alex menggeleng kepala, dia benaran gak tahu, sampai foto itu kapan dipotret aja gak tahu.

“Ai…, Kalau begitu kamu tahu sendiri akhir akhir ini kamu mencari cewek lain”

“akhir-akhir ini gak ada, tapi foto ini pasti setelah married baru difotoin dengan orang lain” Alex bermuka serius, alis bersikut-sikut.

“Kata ini bermasuk akal, sekarang yang dipentingkan, harus segera memutuskan gosip ini, kakek dan keluarga Tania sana, kamu harus mempersiapkan mental, dia bisa-bisa datang kemari” Nico sambil membuat tangan berkesot dileher punya gerakan.