Terpikat Sang Playboy - Bab 343 Masih Berani Mengelak

“Haish -" Alex menghela nafas dan memutarkan pelipis, "Aku lihat dia sudah memasuki jalan buntu ini."

“Kalau begitu maka kamu harus memikirkan cara untuk membuatnya merasa nyaman, oke - kamu tidak bisa memperlakukannya sebagai wanita yang seperti sebelumnya. Wanita hamil tidak mampu untuk bertarung, dan mereka harus menahan menderita sakit fisik. Kalau kamu masih menggoreskan pisau di tubuhnya, hati-hati jangan salahkan aku tidak mengingatkanmu, akan terjadi masalah besar. Masa 9 bulan ini, kamu memperlakukannya sebagai anak kecil saja. Ketika anak itu lahir, kalian akan ada kesibukan, kecurigaan semacam ini secara alami akan hilang. Dengarkan aku, siapapun tidak salah,"kata Nico dengan penuh keyakinan.

Alex melihat ke Nico “Aku harus memberimu sebuah julukan, Pemimpin Wanita”

“Hehe kamu jangan memprovokasi aku, saya hanya melihat dari sudut pandang yang netral. Pria dan wanita, jika semua orang hanya melihat sudut pandang mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah, pasti akan berakhir dengan tidak bahagia. Lebih baik menoleransi kekurangan satu sama lain daripada berdebat satu sama lain. "Nico tersenyum dan tidak marah.

"Siapa yang tidak mengerti kata bijak ini, tapi ketika berada di posisi itu, situasinya akan berbeda. Kamu hanya orang luar, sebagai pengamat, tentu saja kamu netral, karena juga tidak berhubungan denganmu. Kalau saja kamu berada di posisi aku, aku tidak percaya bahwa kamu masih bisa netral.” Kata Alex dengan tanpa ekspresi.

"Aku tidak keberatan dengan perkataanmu, tapi kalau aku diposisi kamu,aku bisa dengan yakin 100 persen katakan kepadamu, aku pasti akan lebih baik darimu, alasannya sangat sederhana. Kepribadianku lebih baik daripada kamu." Nico berkata dengan sederhana.

Alex mengambil satu buah apel lagi dan melemparkannya.

“Hei hei, jangan terlalu sungkan, aku cukup makan 1 buah apel.” Nico tersenyum sambil menangkap apelnya.

“ Kamu jangan omong kosong denganku, berkatalah sesuatu yang berguna. Apakah kamu ada cara lain untuk mengatasi situasi seperti ini ?” Dia harus mengakui bahwa dalam hal kepribadian, Nico lebih baik daripada dia.

"Masalah utama sekarang adalah bahwa dia takut kamu akan selingkuh. Lalu untuk solusi dari pemasalahannya ini, jaminan apa yang kamu berikan ke dia juga tidak ada, karena dia tidak melihat makanya sembarangan berpikir. Jadi atau tidak, kamu bawa dia selalu berada disampingmu, atau kamu tidak perlu pergi kerja saja.

Alex menyilangkan tangan di dada “ Menurutmu apakah ini mungkin ? ini juga bukan soal sehari dua hari, aku tidak ada kerjaan tiap hari bawa dia ikut berangkat kerja? Biarkan dia duduk bego di kantor kah? Atau aku tidak perlu kerja lagi, biarkan saja kantor itu bangkrut sekalian, Solusi apaan yang kamu berikan. Sudahlah, wanita itu sungguh merepotkan. Terserah dia percaya atau tidak. Lihatlah giginya yang tercetak pada gigitan lengan aku sampai berdarah. Kamu bisa membantuku menangani ini dulu.”

“Hal ini biarkan Kak Grace saja melakukannya.” Nico dengan cemberut bersandar di sofa, frustrasi karena dia tidak bisa membuat reda orang ini.

“Dasar, kamu ingin membuat semua orang tahu bahwa aku di gigit oleh istri aku, cepatan pergi ambil kotak obat,” Alex mengedipkan ancamannya.

Nico berdiri "ok, aku akan mengambilnya, sungguh sepasang keluarga."

Dia berjalan keluar dari villa, kembali ke villanya dan mengambil kotak obat dan dia mengobati tangan Alex,lalu membungkusnya, “ Sudah, tidak peduli apakah kamu bisa berbuat mengalah atau tidak, kamu lebih baik lagi kepada Kakak ipar, kamu tidak mungkin lupa, dia sedang mengandung anakmu.”

“Aku sudah sangat baik kepadanya, memberi lengan untuk dia gigit,masih mau aku bagaimana lagi, coba lihat dia, bisa tidak sifat jeleknya ini diubah sedikit, kalau ada waktu tolong kamu pergi nasehatin dia.” Alex berkata dengan nada tenang.

“Baiklah, ada waktu aku akan pergi ngobrol dengannya, naiklah ke atas melihatnya, jangan katakan apapun, hanya cukup peluk dia dengan erat, aku rasa ini jauh lebih berguna dibandingkan kamu membuang-buang waktu menghabiskan 100 kata” Nico menepuk bahunya dan berbalik badan pergi.

Alex kembali duduk di sofa sebentar, dan melihat langit di luar gelap. Dia melihat luka yang terbungkus di lengannya, lalu menurunkan lengan baju itu, lalu berdiri dan naik ke lantai atas.

Di dalam kamar, Tania duduk di kursi, makan dengan lahap kue blueberrynya. Dia tidak seharusnya, diri sendiri yang tidak senang juga tidak boleh membuat bayinya ikutan lapar, dia tidak boleh begitu egois.

Alex mendorong pintu dan melihat bahwa dia sedang makan kue seperti hantu kelaparan. Itu sedikit membuat hatinya menjadi tidak tega.

Dia pergi ke meja dan Tania berhenti sejenak makannya, lalu melanjutkan lagi makan.

Dia menuangkan segelas air dan menyerahkannya padanya, "Minumlah air, makan perlahan, jangan sampai tersedak.”

Tania hanya diam dan tidak mengambil air yang diberikan kepadanya, masih tetap sibuk sendiri, Sebenarnya mengatakan itu marah padanya lebih baik daripada marah pada hal-hal yang membuatnya curiga, karena lagi tidak bagus moodnya, jadi tidak ingin bicara.

Kesabaran Alex berguncang lagi, tapi mengingat perkataan Nico, dia kembali bertahan dan duduk, mencari topic untuk dibicarakan : “Apakah kue ini enak ?”

“Melihat kamu makan, mulutku juga ingin mencobanya, bisakah aku berbagi denganmu?” Alex menyeka krim di mulutnya dengan jarinya dan memasukkannya ke mulutnya. Lalu dia berteriak dengan semangat “ Wah, enak sekali ya,sungguh rasa ternikmat, istriku, bolehkah aku merebut makanan denganmu? Dia memegang tangannya dan memakan kue di dalam sendok.

Tania seakan menatapnya, memandangnya, menyerbu ke dalam dekapannya dan memeluk lehernya,

Sepanjang siang ini, dia selalu berpikir dia akan segera kembali berada disampingnya, setiap menit, dan detik selalu menanti dia kembali kepadanya, semakin tinggi berharap, maka waktu akan berlalu semakin lambat, dan semakin menyakitkan hatinya.

Sendok di tangan “pong” jatuh ke bawah lantai.

Alex dengan erat membalas pelukannya "istriku, aku sangat mencintaimu, jadi jangan berpikir sembarangan lagi tentang apapun ya, aku jamin tidak akan selingkuh, kalau kamu ada merasa tekanan batin dalam hati, kamu bisa katakan kepadaku, walaupun harus ribut denganku, jangan sampai kamu tidak keluar suara dan menyiksa dirimu sendiri ya, meskipun ini adalah hukuman paling berat bagi aku, tetapi pada saat yang sama kamu melukai diri sendiri, saya tidak akan mengizinkan kamu seperti ini, dengar tidak? "

“Kamu menyebalkan, Cuma bisa membujuk orang, kalau gitu kamu katakan, kenapa rambut Katty Qin bisa berada di kasur ruang istirahat kamu? mengapa kamu memiliki sekotak kondom di laci kamu, kamu katakan kepadaku dengan jelas, jangan berpikir bahwa aku bisa dibodohi oleh beberapa perkataanmu.

Kalau kamu tidak memberikan penjelasan yang sesuai, aku tidak akan melepaskanmu.” Tania menimpuk dia lagi. Tapi apalagi kalau bukan karena mencintainya. Cinta akan membuat orang menjadi manis dan bahagia, juga akan membuatmu menjadi lemah. Sepatah kata, sebuah tatapan, satu tindakan kecil, akan mejadi ombak besar dilaut.

“Apa? Kondom dari mana? Mata kamu kabur tidak ? tidak mungkinlah” Alex melepaskannya dengan ragu.

“Apakah aku berumur tujuh puluh delapan puluh? Mata kabur? Masih mau mengelak.” Tania memukuli badannya, sambil berkata dengan emosi yang belum stabil.

“Bukannya aku ingin berdebat, tapi memang aku tidak tahu. Laci yang dekat kepala kasur itu, aku jarang membukanya, tahu. Baiklah mungkin kamu tidak salah lihat, mungkin saja dulu pernah taruh di sana tapi lupa mengeluarkannya.” Alex mengalihkannya, tapi dalam hatinya jelas-jelas tahu, dia tidak pernah membelinya. Apakah saat sekretaris Melinda pergi dan membelinya taruh di situ? Tidak mungkin Katty Qin??!!

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu