Terpikat Sang Playboy - Bab 287 Koma Dan Tidak Sadar!

Alex memeluknya erat, mencium keningnya "Ada aku, semua akan baik-baik saja."

Operasi sudah berlangsung 5 jam, hasilnya masih belum keluar, ada Tania Alex dan juga Martin, duduk di luar juga sudah menunggu 5 jam.

Lewat jam 12, Siska menelepon, sedangkan handphone Tania sudah mati, dia masih belum memikirkan harus bicara apa.

Noda darah di jas Vincent, handphone juga terus berdering, Siska khawatir akan anak perempuannya, juga terus mengomel malam sebelum menikah tidak lancar, mengurus keluarga, juga tidak dapat tertidur.

Langit di luar jendela, dari abu gelap berubah menjadi hijau terang, lampu ruang operasi akhirnya padam.

Nico dari dalam keluar, melepaskan masker putih, sangat kelelahan.

Tania menegapkan tubuh dan melihat dia, napas gagap, hatinya sangat berharap, tidak ingin mendengar kabar buruk.

"Dia sudah lepas dari bahaya, tetapi masih dalam kondisi koma, kapan sadar, tidak ada yang tahu, pisau menusuk jantung bagian kirinya, jika semalam kamu menggerakkan pisau itu, mungkin akan mengenai arteri besar, 24 jam berikutnya adalah kunci, apakah dapat selamat melewatinya, tinggal waktu penyembuhan, intinya, dia tidak mati, sudah mujizat luar biasa" Nico duduk di sebelah Martin.

2 hari 2 malam ini, akan seperti perang!

4 orang duduk berbaris, diam tidak berbicara, juga dengan tenang!!

Vincent keluar dari ruang operasi, Tania berdiri dan diam-diam mengikuti kasurnya, Alex melihat bayangannya, hatinya terasa hampa, dia tidak seharusnya ada pikiran seperti itu, dia sekarang hanya ingin bertanggung jawab saja, bukan peduli!

Yang dia cinta adalah dia, semalam, dia sangat mengetahuinya!

"Alex..... aku juga senang kamu selamat, tetapi kamu tahu tidak, Tania hampir mati 3 kali, hampir terkena batu bata dari atas, terkena kayu di kepalanya, punggungnya juga tertusuk, semua nyaris, tetapi dia tidak mundur, kamu ini beruntung, ada orang yang sangat mencintai kamu, jadi, kamu harus menjaganya baik-baik, selamanya jangan melukai dia" Nico menepuk pundaknya, dengan sangat jujur berbicara.

Alex membalikkan kepala, melihat Nico dengan senyum datarnya, kembali terpikir yang dia ucapkan tentang cinta, menunduk "Nic, terimakasih! aku bersungguh-sungguh" Selain Tania, dia dapat memberikan semua kepadanya.

"Lihat, bulu kudukku naik" Nico gemetar, memperlihatkan tangannya pada Alex.

3 orang tertawa, Martin tersenyum, dengan tiba-tiba, lalu serius berbicara kepada mereka "Aku ingin minta maaf kepada kalian! Lex, maaf banget, aku bodoh menganggap kamu sangat dingin, keras, Nic, aku minta maaf, selalu menganggap kamu berprasangka buruk dengannya, jadi tajam kepadanya, aku salah, aku tidak membuka mata dengan lebar."

"Aku sama denganmu, sama tidak membuka mata, kita merasa pintar, sebenarnya, kita sangat bodoh, jadi tidak perlu merasa bersalah" Alex menepuk pundah Martin, semua menghiburnya.

Nico disana tertawa "Kalian, sebenarnya kita dibuat buta oleh kehangatannya, hanya saja aku terlebih dulu sadar akan maksudnya, tetapi kalian tetap sangat bodoh, aku sudah menegaskan kepada kalian, kalian tidak percaya, apalagi kamu Martin, dibanding Alex lebih keras, lalu di permaikan oleh wanita itu, tetapi, aku tetap memaafkanmu."

Alex diam-diam tersenyum, Martin tidak dapat melawan, semua adalah kebenaran, dia memberikan tangannya ke Nico "Lain kali, kita masih saudara."

Nico menjabat tangannya, tersenyum lebar "Pasti!"

Mereka karena Linda hubungannya jadi tidak baik, karena perkataan jujur ini, semua seakan hilang.

Tania mengikuti sampai ruangan, suster tidak mengizinkan dia masuk, dia hanya dapat duduk di luar, melihat dari kaca, melihat orang yang tidak berdaya tiduran di atas kasur, dia juga terpikir nantinya Alex karenanya akan melakukan hal yang sama, benar-benar wanita sial.

Jam 8, keluarga Tania semua datang, kerabat dan juga teman dekat, tetapi pengantin belum juga dapat di hubungi, ini ada masalah apa.

Laki-laki menggunakan seragam rapi, duduk bersama.

"Johan, kamu pergi ke apartemen Vincent cari dia, jika ketemu telepon kami, jika hari ini mereka tidak muncul, aku dapat segera memberi tahu yang lain" Ayah Tania berbicara kepada anak laki-lakinya.

"Baik....., aku segera pergi." Johan berdiri dan keluar dari sana.

Di dalam rumah sakit, Alex menemani Tania menunggu di luar ruangan, Nico dan Martin juga duduk sebentar, dia baru tersadar masih ada urusan keluarga yang belum di selesaikan.

"Ohya, masih ada masalah, Linda memberikan rekaman kepada orang yang tidak akan aku temukan, jam 12 siang akan di sebar, menurut kalian bagaimana, semoga tidak tersebar" ini adalah akar dari masalah.

"Seorang yang tidak akan aku temukan?! Perkataan ini sangat ambigu, kecuali orang itu sudah mati atau alien, kalau tidak mana ada yang tidak mungkin ditemukan" Nico tidak percaya, mengira Linda menakutinya.

Martin berkata dari sampingnya "Aku bersamanya 10 tahun di kota yang sama bekerja, temannya aku kenal semua, tidak ada yang aneh dari temannya."

"Setiap sadar dari mabuk, dia sendiri menghampiriku, video ini di copy kebeberapa CD, juga ada di dalam laptop, CD aku temukan, laptop juga, dia bahkan tidak ada membahas teman, aku rasa, dia membohongimu, setelah mabuk adalah perkataan yang jujur, ditambah dia bersumpah padaku, jadi kamu jangan khawatir, kita tidak akan menemukan orang itu, juga tidak akan tersebar" Alex mengelus pundaknya, menahannya.

Mendengar perkataan mereka, Tania merasa lega "Dipikir lagi, saat aku menangkapnya, dia dengan gugup membalikkan badan, mungkin sedang berbohong."

Lewat setengah jam, Nico dan Martin pergi dari situ, Tania terus menunggu di luar, Alex juga tidak pergi, dia akan menemaninya.

"Ayah Vincent adalah penjudi, saat dia kecil, dia membuang ibunya dan dia, akhirnya karena ibunya tidak tahan dengan ancaman ayahnya, bunuh diri, dia melihat sendiri ibunya bunuh diri, dia sama sekali tidak ada keluarga, dia sangat kesepian." Tania berbicara dan merasa sedih, saat Alex sakit, banyak orang mengkhawatirkannya, di depan juga di jenguk banyak orang, tetapi Vincent apapun tidak ada, keadaan seperti ini, membuatnya sangat sedih.

Alex bersamaan menatap Vincent, dalam hati berkata, Hey, kamu harus sadar, kalau tidak, aku tidak ada hari baik lagi.

Johan pergi ke apartemen dan tidak menemukan, dia juga tidak tahu harus mencari kemana, tiba-tiba tim perusahaan, meneleponnya!

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu