Terpikat Sang Playboy - Bab 243 Siapa Yang Pertama Menemukannya!

Alex sangat mabuk, saat terbangun kepala sangat sakit, pikirannya juga belum sebelumnya kembali, saat Ani berbicara, benar-benar menusuk di hati, terkejut dan tersadar "Kamu bicara apa?"

"Bos meninggalkan pesan, saya dari pagi sudah bagun, lihat dia sudah tidak di kasur, lalu di meja ada sebuah kertas, kamu lihat saja." Pelayan Ani berbicara panjang lebar, memberikan kertas kepada Alex.

Vincent yang masih di ruangan, dengan cepat berlari, mengambil kertas yang ada pada Alex dan melihatnya, diatas tertulis "saya ingin pergi sendiri, tidak perlu mencari saya, saya dapat kembali sendiri."

Alex meletakkan kertas, wanita bodoh ini, ternyata kabur sendiri, setelah kemarin ribut, hatinya menjadi tidak tenang, jadi mundur.

Vincent menarik nafas panjang, membalikkan tubuh, hubungannya membuat dia kabur "apakah menurutmu dia tidak akan muncul kembali?"

"Itu tidak mungkin, saya rasa dia tidak ingin kembali bersama kita, melihat kita langsung kesal, dia hanya ingin tenang saja, kamu ingin mencarinya?" Alex membalikkan badan dan melihatnya, bertanya.

Vincent juga berbalik dan melihatnya, dengan senyum penuh arti "Kenapa saya harus memberitahu kepadamu?"

"Sepertinya kamu benar-benar ingin mencarinya, Vincent, kalau kamu begitu, kamu membuat saya kesusahan, karena saya sangat tidak ingin kamu menemukannya duluan, jadi jika kamu mencari, saya terpaksa juga harus mencari, tapi sebaiknya jangan, biarkan dia bebas dahulu bisa tidak?"Alex mengerutkan kening, membuat dia berpikir, kalian kembali dahulu, dia ingin menunggu liburan selesai, dia dapat kembali, tetapi jika dia ingin pergi, dia tidak ada cara lain.

"Kalau begitu kita lihat saja, siapa yang dapat menemukannya dahulu, dengan begitu kamu dapat melihat siapa yang lebih mencintainya, siapa yang lebih mengertinya" Vincent membalikkan badan dan kembali ke ruangan, mandi, dan beres-beres.

Alex berdiri di depan pintu, tersenyum "benar-benar tidak dapat di bicarakan, baiklah, mari bertanding, Ani, menurutmu siapa yang dahulu menemukannya?"dia melihat wanita yang berdiri disana.

Ani tertawa garing "Kak Alex, saya tidak dapat memprediksi masa depan, saya bagaimana tahu, jangan memalukan saya, ohya, kalian semua pergi, saya bilang dahulu ke pemimpin grup."

"Eng! Maaf merepotkan" Alex hanya asal berbicara, tidak ada maksud memalukannya.

"Tidak merepotkan" kata Ani, dengan cepat menghampiri Alex "Kak Alex, jangan lupa kenalkan saya dengan laki-laki ganteng, saya akan bantu kamu dari Vincent."

"Tenang saja, nanti saya kenalkan dua, dokter atau hukum terserah kamu" Alex tersenyum.

Nico dan Martin di China bersamaan bersin.

Mata Ani terang, dengan senang menarik baju Alex, dengan baik berkata "Kak Alex, saya tiba-tiba merasa, kamu yang akan menemukan bos duluan."

"Tentu saja! Saya akan pegang baik-baik, kamu silahkan pergi, keberuntungan tidak sabar menunggu kamu." Alex menikmati kegairahan saat angin bertiup.

"Semoga berhasil." Ani dengan senang pergi, dokter atau hukum, pikirannya memikirkan penampilannya, astaga, sangat penasaran, bertemu yang lebih baik dahulu, kalau bertemu bersamaan, nanti harus di bandingkan, musim semi akan segera datang, tujuannya adalah umur 23 tahun menikah.

Alex kembali ke dalam ruangan, Vincent dari dalam lemari pakaian keluar "Kamu sangat cepat, kamu tidak mengira jika keluar duluan, dapat segera menang."

"Tidak lebih banyak, hanya saja, kamu tidak akan menang." Vincent berbicara, berganti pakaian, mengucapkan perpisahan.

Alex tidak tahan tersenyum, menunggu Vincent keluar, dengan cepat membereskan barang, bercanda apa, dia tidak mungkin kalah.

Tania jam 5 subuh sudah pergi naik taksi, supir bertanya ingin pergi kemana, dia berkata kemana saja yang pemandangannya indah, supir melihatnya, merasa banyak uang, menawarkan dia pergi ke Pattaya, disana banyak pasir, laut biru, dapat makan makanan laut, juga banyak permainan yang seru.

Tania pergi kemana saja terserah, hanya ingin menenangkan diri, di negara orang lain, minum dan makan sendirian, ingin bengong, ingin bermain semua bisa, asalkan tidak pergi ke tempat yang mengesalkan.

Bersandar di dalam mobil, dia melihat pemandangan di luar, melihat langit mulai terang, cahaya matahari bersinar di atas mukanya, angin bertiup di mukanya tidak dingin atau panas, dia sudah pergi, bebas, dapat bernapas lega.

Dia tersenyum menikmati, hatinya semakin membaik.

Setelah 2 jam perjalanan, Tania membayar taksi dan turun, di dalam hotel, dia mengganti tasnya dengan ransel.

Dia jalan dan bermain, melihat pemandangan indah diam sejenak untuk melihat, menggunakan kamera memotretnya, menyapa sembarang orang, pergi ke pantai, bermain, dasar laut jernih, membuat orang merasa di dalam mimpi, selama siang hari, bermain beberapa kali, bermain sampai kecanduan.

Vincent tahu dia suka main di air, tetapi Phuket atau Pattaya dia tidak tahu.

Lebih lagi Alex tidak ada arah, hati wanita, kadang ini kadang itu, dia mana tahu dia pergi kemana, dia naik mobil, meminta sopir pergi kemana saja, biar dia memilih dari beberapa tempat itu, dia hanya dapat mendengar suara Tuhan, seperti main lotre, semua keberuntungan.

Sudah gelap, hari ini Tania main sangat bahagia, sama sekali tidak memikirkan Alex atau Vincent, pikirannya hanya di penuhi dengan kesenangan, dia begitu, jika takut saat paling sakit, saat paling mengesalkan, jika menyenangkan diri sendiri, dia dapat bermain sampai kesenengan, sederhana.

Di pantai bertemu sepasang kekasih orang Thailand, mereka mengenalkan restaurant makanan laut terbaik disana, dia dengan senang mentraktir mereka.

Di dalam restaurant walaupun ramai tetapi tidak berantakan, Tania memesan semeja penuh makanan, botol besar bir, 4 orang laki perempuan Thailand, dia mendengarkan kisah cinta mereka, dan merasa sekitarnya seperti berubah tidak asli, santai dan sedikit ngantuk.

Wanita sepertinya suka bercerita dari lahir, terlebih lagi mendengar cerita.

"Tan, kamu ada pacar? cerita biarkan kami dengar." Seorang wanita Thailand di pelukan laki-laki berkata, tersenyum manis kepada Tania.

Tentu saja, Tania tahu dia tidak ada maksud buruk, karena setiap wanita yang bahagia mengira laki-lakinya adalah yang terbaik dan terunik, membuat orang lain iri, dia seperti mempunyai perasaan yang sama, tetapi semakin dipikirkan semakin tidak jelas "Saya tidak ada hal yang dapat dibicarakan, kalian saja."

Beberapa orang mendengarkan Tania, tetapi Alex dan Vincent di pinggir pantai dari dua taksi yang berbeda keluar, melihat satu sama lain, mereka seperti di permainkan oleh Tuhan.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu