Terpikat Sang Playboy - Bab 221 Cewek, Kemari Dan Cium Aku!

Alex menyembunyikan senyumannya, berpura-pura menunjuk arah dengan serius, Tania tahu bahwa dia telah masuk kedalam jebakan Alex, bahkan orang yang bodoh pun dapat menyadarinya.

Setelah mengemudikan mobil selama hampir setengah jam, Tania tidak menyangka bahwa tempat bagus yang diakatakan Alex sangatlah terpencil, apakah ada restoran ditempat seperti ini?

"Dimana restoran yang kamu katakan itu?" Tania tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

"Kamu jalan terus saja, sudah hampir sampai" Alex menunjuk ke arah depan.

Disana sangat gelap, bahkan bayangan hantu pun tidak ada "Alex, kamu sedang mempermainkan aku ya, mana restorannya?'

"Jalan terus sedikit lagi, kamu akan melihatnya setelah sebuah belokan".

Melihat Alex yang mengatakannya dengan serius, Tania pun mengemudikan mobilnya, setelah melewati hutan willow, terlihat pintu besar berwarna merah terang, bahkan lampunya juga berwarna merah, tempat ini tidak mirip restoran, lebih mirip rumah hantu.

Didepan sudah tidak ada jalan lagi, dengan kata lain....

"Alex, jangan katakan bahwa ini adalah tempat bagus yang kamu katakan tadi?" Selama ini Tania selalu mengatakan bahwa dia tidak percaya dengan keberadaan hantu, tapi sebenarnya dalam hatinya dia juga merasa takut dengan mereka.

"Benar, ini adalah sebuah restoran pribadi, disini juga ada menyediakan penginapan, jadi jika setelah makan nanti, jika kamu masih merasa belum kenyang, kamu bisa makan makanan yang enak didalam kamar tamu." Kata Alex dengan genit sambil memainkan mata dengan Tania.

Wajah Tania memerah "Kamu makan punyamu saja, jangan berpikiran jahat terus, dasar genit".

"Takutnya kamulah yang berpikiran jahat duluan, apakah kamu pernah mendengar bahwa orang yang makan disini tidak hanya puas dengan makanan yang enak saja, tapi juga karena wangi cenada dari udara sekitar juga membuat orang merasa tenang, dan kemudian terjadilah beberapa hal" Kata Alex dengan menggunakan suaranya yang sangat menggoda, sambil mengucapkannya, dia melingkarkan tangannya dipinggang Tania.

Tania memukul tangannya "Jika makan, maka makan saja, jangan memikirkan hal lainnya".

Tania membuka pintu mobil kemudian turun dari mobil, Alex juga turun dari mobil, angin berhembus dari hutan willow yang sangat gelap itu.

"Dengar-dengar, ada anak orang kaya yang pernah mati gantung diri disana" Kata Alex untuk menakuti Tania, agar Tania berinisiatif untuk mendekatinya.

"Aku tidak takut, didunia ini mana ada...." Ada angin yang berhembus lagi, membuat Tania menelan kembali kata terakhir yang hampir dia ucapkan, tanpa disadari, dia sudah memeluk tangan Alex dengan erat "Ayo cepat masuk".

"Dasar penakut!" Alex menikmati kelembutan yang ada didepan dada Tania, Alex mengetuk pintu, tidak lama kemudian, ada seorang wanita yang mengenakan rok hitam membukakan pintu "Masuklah".

Tania meihat interior ruangan yang sangat klasik dan cantik, hanya saja pencahayaannya tidaklah seterang diluar tadi, ketika gelap semua benda terlihat menakutkan.

Alex menyeret Tania masuk kedalam ruangan, mereka duduk bersebrangan, wanita yang mengenakan rok hitam itu juga tidak menanyakan apa yang ingin mereka makan, hanya berjalan masuk kedalam dan tidak lama kemudian keluar dengan membawa beberapa sayuran yang sudah dimasak, menyalakan lilin, terciumlah wangi cendana, wanita itu mengatakan "Selamat menikmati, jika memerlukan kamar, silahkan ke kamar sebelah kiri di lantai 2".

Setelah mengatakannya, dia keluar dan tidak pernah muncul lagi.

"Disini sangat unikkan, semua masakan disini ada resep rahasianya, aku jamin nanti kamu pasti ingin datang lagi" Alex mengoper sumpit kepada Tania.

Tania juga tidak malu-malu lagi, mengambil sumpit, lalu mulai makan, ketika makanannya masuk kedalam mulut, mata Tania membelalak "Enak sekali, aku tidak menyangka masakan yang tidak menarik perhatian ini bisa seenak ini".

"Aku tidak membohongimu kan" Alex menundukkan kepalanya sambil menjepit sayuran untuk dimakan.

Pengalaman makan seperti ini sungguh sangat aneh, terasa sedikit horor, juga terasa sedikit romantis, sangat tenang, ditambah lagi dengan suasana disini, tampa sadar membuat orang berkata dengan suara kecil.

Orang kaya jaman sekarang sudah terbiasa makan di restoran mahal, sekarang semuanya ingin mencari tempat unik untuk makan.

Ketika orang merasa kenyang, secara otomatis rasa kantuk pun datang, tidak tahu apakah wewangian itu juga memiliki pengaruh tertentu, hati terasa hangat, dan geli, wajah orang yang duduk diseberang terlihat kabur dibawah cahaya lilin.

"Mau istirahat dulu baru pergi?" Tanya Alex sambil tersenyum, rasanya dia seperti seekor rubah yang licik.

Tania masih sadar "Tidak, duduk sebentar lagi baru pergi" Tania menguap, lalu bersandar di meja, tidak lama kemudian Tania tertidur.

Ketika bangun, dia sudah berada diatas ranjang, disamping ada Alex yang sedang menatapinya.

"Kamu..., Aku...." Tania menunjuk Alex, lalu menunjuk dirinya sendiri, merasa sangat kesal "Siapa yang menyuruhmu untuk meletakkankku diatas ranjang?" "Kamu tertidur, jadi aku hanya bisa meletakkanmu diatas ranjang" Kata Alex tanpa merasa bersalah.

Tania mengesampingkan tubuhnya, otaknya berputar memikirkan semua ini "Pasti lilin itu kan, dasar curang, aku tertipu lagi".

Alex tersenyum "Bukankah kamu sudah tertipu sejak awal, lagi pula kita berbaring seperti ini, aku juga tidak melakukan apapun terhadapmu, apakah hatimu tidak merasa tenang, tentu saja, aku tidak akan bisa menahan diri jika kamu memiliki pikiran yang jahat terhadapku kemudian melemparkan diri kepadaku, bagaimanapun aku juga seorang pria".

"Kamu jangan bermimpi lagi, aku melemparkan diri kepadamu?! Kamu terlalu banyak berpikir" Tania memutar bola matanya sambil tersenyum, dalam suasana tenang seperti ini, secara perlahan kebahagiaan mulai menyebar.

"Apakah kamu sangat yakin dengan kemampuan bertahanmu, jadi apakah kamu berani bermain sebuah permainan denganku?" Alex tersenyum sambil menaikkan alisnya.

Walaupun Tania tahu dengan jelas bahwa permainan yang dia katakan itu adalah permainan yang berbahaya, namun Tania benar-benar tergoda, dalam dunia milik berdua ini, membuat dia semakin tergoda "Takut apa, coba kamu katakan".

"Permainan sangat sederhana, kita suit gunting batu kertas, orang yang kalah harus mencium bagian tubuh yang ditunjuk sang pemenang, jika kalah lebih dari sepuluh kali berturut, maka harus menepati permintaan pemenang, berani bermain tidak, aku lihat kamu hanyalah seorang penakut, jika kamu tidak berani bermain, maka sekarang juga mengaku kalah saja" Alex sengaja memprovokasi Tania.

"Kalau begitu aku yang rugi dong, jika aku kalah, aku harus menciummu, jika aku menang, aku akan dicium kamu, kamu kira aku ini bodoh ya, begini saja, jika aku menang, aku akan menggambar seekor kura-kura diwajahmu, jika kamu menang, maka aku akan melakukan apa yang kamu minta, bagaimana?"

"Boleh juga!" Alex menganggukkan kepala sambil tersenyum, enyetujuinya dengan sangat cepat.

"Jangan tertawa dulu, takutnya nanti kamu yang kalah dengan sangat tragis, waktu kecil aku sering bermain permainan seperti ini, dan aku tidak pernah kalah, jika kamu takut maka mundurlah sekarang juga, agar nanti ketampananmu tidak hancur karena wajahmu dipenuhi dengan gambar kura-kura" Kata Tania menakuti Alex.

"Ayo" Alex mengepalkan tangannya, Tania juga mengepalkan tangannya, berpikir untuk pertama kali seharusnya mengeluarkan batu.

"Gunting batu kertas...." Mereka menyembunyikan tangan mereka dengan selimut, mengatakan gunting batu kertas pada saat yang bersamaan lalu membuka selimut.

Tania mengeluarkan batu, ketika melihat tangan Alex, senyuman diwajah Tania hilang seketika itu juga. Bagaimana mungkin!!!! Alex mengeluarkan kertas!!!

Alex tertawa nakal terhadap Tania, lalu menggerakkan jari telunjuknya "cewek, ayo kesini, haiya, bagusnya cium dimana ya? Benar-benar bingung".

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu