Ternyata Suamiku Seorang Sultan - Bab 346 Ricky Cheng Yang Bersemangat

Setelah menutup telpon dari Artha, dia melihat raut wajah cucunya masih begitu masam, Sandy Cheng pun mendekatinya dan berkata sambil tertawa : “Kenapa, kamu masih tidak percaya dengan Kakek?”

Mata Ricky Cheng berbinar-binar, dan bertanya : “Kakek, apa yang dikatakan Artha?”

Dia sudah seharian ini tidak keluar dari rumah, bukan karena masalah dia telah ditampar oleh Rendi Lu, tapi melainkan dia bahkan telah dijebak sekian triliun oleh Rendi Lu.

Dan yang paling parah adalah, orang-orang yang diutus olehnya diusir begitu saja oleh Artha.

Jika dia tidak menghancurkan dan membalas Rendi Lu, bagaimana mungkin dia masih mempunyai muka untuk keluar rumah?

“Huh, Kakek sudah turun tangan sendiri, mana mungkin dia tidak menuruti apa yang Kakek perintahkan? Kecuali dia sudah tidak ingin tinggal di kota Lipovka.” Kata Sandy Cheng dengan sombong.

Dan pada saat ini, dia bagaikan diterpa angin musim semi.

Pada saat dia ditolak oleh Artha, dia sangat marah, tapi kali ini Artha telah menurut kepadanya, membuat dia merasakan Sandy Cheng bagaikan Dewa di kota Lipovka.

“Terus bagaimana Kakek akan menghabisinya?” tanya Ricky Cheng penasaran.

“Malam ini Artha akan mengundang bocah itu untuk datang ke rumah kita, barulah kita habisi dia pelan-pelan.” Kata Sandy Cheng sambil tertawa.

“Oke,oke, malam ini, aku ingin membuat dia berlutut di hadapan kita dan melihat aku menggoda istrinya.” Kata Ricky Cheng dengan penuh semangat sambil mengepalkan tangannya, mengingat wajah Linda yang begitu cantik nan indah, meskipun dia telah melahirkan seorang anak, dia bahkan tidak peduli, sebaliknya, dia malah lebih menyukai wanita yang dewasa.

“Yang penting kamu tidak merenggut nyawa orang lain saja, di kota Lipovka ini, kamu bisa berbuat sesukamu asalkan tidak merenggut nyawa orang lain.” Kata Sandy Cheng memanjakan cucunya.

“Kakek tenang saja, aku tahu tentang hal ini, aku tidak akan membunuh bocah itu, aku ingin membuatnya hidup tak segan mati pun tak mau.”

Sandy Cheng tersenyum puas.

Di kota Lipovka ini, asalkan ada kakeknya, dia tentu tidak takut apa-apa.

Malam ini dia sudah memikirkan bagaimana akan membalas Rendi Lu, bahkan dia juga telah memikirkan bagaimana akan melecehkan wanitanya.

Pada saat ini Rendi Lu sekeluarga baru saja pulang dari Bukit Arendale menuju hotel, seharian bersenang-senang, dan berfoto seharian, mereka berdua pun terlihat begitu lelah.

Ketika Rendi Lu sekeluarga sedang makan, dia mendapat telpon dari Artha.

“Bos Rendi, maaf telah menghubungimu, dan mengganggumu. Jadi begini, bukankah kamu ingin tahu asal muasal gelang darah hijau itu? Orang itu sudah datang untuk mengambil uangnya, aku dan dia sudah berjanji untuk bertemu di Vila Diagon.” Kata Artha.

“Jam berapa?” tanya Rendi Lu sambil mengangkat alisnya.

“Malam jam 8.” Kata Artha

Rendi Lu mengangkat tangannya dan melihat arlojinya, masih tersisa 2 jam, dan berkata : “Baik, aku akan sampai tepat waktu.”

Mendengar Rendi Lu menyetujuinya, Artha pun menghelakan nafas panjang.

Tapi tangannya tetap saja gemetaran menggenggam ponselnya.

Bagaimana tidak, ini adalah bos dari LKK Tekno Sains, dia berbuat demikian, merupakan suatu perlawanan dengan LKK Tekno Sains.

Kekuatan yang dimiliki LKK Tekno Sains tidak perlu dipertanyakan lagi, ini sama sekali bukan tandingannya.

Tapi ketika dia kembali teringat dengan penelpon misterius itu, dia menggertakkan giginya, terpaksa berbuat demikian.

“Jangan salahkan aku, aku juga tidak punya pilihan lain. Meskipun LKK Tekno Sains kamu adalah nomor 1 di kota Yuzoda, tapi juga kamu pasti tidak akan berani melawan bos besar yang ada di kota Jingrang, meskipun aku tidak ingin menjadi musuhmu, tapi aku tidak ingin perusahaanku hancur dalam semalam.”

Artha mengantongi ponselnya sambil bergerutu.

Setelah menutup telpon dari Artha, Rendi Lu memandang Linda dengan pandangan penuh bersalah dan dengan nada meminta maaf berkata : “Liburan kita kali ini sampai di sini aja ya, aku pasti akan mencari lain waktu untuk menemani kalian.”

“Apa karena urusan Keluarga Cheng?” tanya Linda.

“Itu urusan kecil, yang paling penting adalah masalah gelang itu, gelang itu milik Paman Martin, aku harus tahu apa yang sudah terjadi dengan Paman Martin.” Kata Rendi Lu.

Dia sudah tahu akan ada pertarungan selanjutnya, maka dari itu dia menyuruh Linda dan Kiki untuk pulang terlebih dahulu.

Selama mereka di kota Yuzoda, dengan kekuatan yang dimiliki LKK Tekno Sains, sudah cukup untuk melindungi keluarganya.

“Baiklah, kamu hati-hati, besok aku akan membawa Kiki pulang.” Kata Linda sambil menganggukkan kepalanya, Rendi Lu sudah menceritakan hal tentang Paman Martin kepada Linda, dan dia telah mengetahui hubungan yang sudah terjalin antara Paman Martin dan Rendi Lu.

“Tidak perlu, aku akan menyuruh mereka untuk menjemputmu sebentar lagi.” Kata Rendi Lu sambil menggelengkan kepalanya, kemudian segera dia menelpon Roni.

Kebetulan jarak dari sini ke Distrik Kogang sangat dekat, Roni dan yang lain tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk menjemput mereka, paling lama setengah jam untuk helikopter itu tiba.

Rendi Lu telah mempersiapkan sebuah helikopter di Distrik Kogang, bahkan dia sudah meminta izin untuk mendarat, maka dari itu tim militer tidak akan menghalangi helikopter mereka untuk memasuki wilayah Distrik Kogang.

Tapi lain dengan pesawat tempur, tapi mereka tidak perlu memakai pesawat tempur untuk antar wilayah.

Setelah selesai makan, menuju hotel dan membereskan barang-barang, tak lama kemudian, helikopter Roni dan lainnya telah menunggu mereka di atas loteng hotel.

Total ada dua helikopter yang datang, Roni telah mengatur satu helikopter untuk mengantar Linda dan Kiki kembali ke kota Yuzoda, dan satunya lagi untuk berjaga-jaga menunggu perintah.

Rendi Lu dan Roni bercengkrama sebentar, setelah waktu berlalu sekian menit, dia pun pergi sendiri ke vila yang dikatakan Artha.

Sesuai dengan lokasi yang dibagikan oleh Artha, Rendi Lu telah sampai di depan sebuah rumah mewah, ini bahkan tidak mirip dengan vila biasa, melainkan ini adalah vila paling mewah yang ada di kota Lipovka.

Melihat pemandangan yang begitu indah, Rendi Lu pun mengeluarkan senyum tipis.

Terutama ketika melihat nama Keluarga Cheng yang terpampang di depan pintu, senyum di wajahnya semakin dalam.

Setelah Rendi Lu turun dari mobil, dia sudah bisa melihat Artha yang berdiri di sana, dia pun menjalan mendekati Rendi Lu.

“Bos Rendi, sebelah sini.” Kata Artha sambil menyapa dengan hangat.

“Kamu sungguh mengatur masalah ini dengan baik, tempatnya bagus.” Sindir Rendi Lu dan melirik Artha, seketika terpancar tatapan niat membunuh di matanya.

Tidak tahu apakah dia bisa merasakan pandangan dari Rendi Lu, atau hanya sebatas perasaannya saja, mendengar perkataan Rendi Lu, jantung Artha tiba-tiba berdegup kencang.

“Aku melakukan yang terbaik demi melayani permintaan bos Rendi Lu.” Kata Artha sambil tertawa, menutupi lubuk hatinya yang merasa bersalah.

“Hm, baguslah kalau begitu, aku percaya padamu, karena kamu yang mengaturnya, tidak akan mungkin terjadi masalah.” Lirikan dan juga sindiran dari Rendi Lu, berkata seolah tidak terjadi sesuatu.

Baru saja Artha menghelakan sebuah nafas, kembali terdengar Rendi Lu berkata : “Apakah kamu tahu nasib orang yang melawan aku?”

Artha terkejut, tiba-tiba dia mulai merasa gugup.

Dia telah memilih jalan ini, juga tidak bisa berbuat apa-apa, jadi di hadapan Rendi Lu, dia tentu sangat gugup.

Tapi perkataan Rendi Lu saat ini, membuat dia tidak bisa menebak maksud dari Rendi Lu.

“Ini, aku juga kurang tahu.” Kata Artha dengan senyum canggung, dia tidak tahu harus bagaimana untuk menyambung topik pembicaraannya, hanya saja pada saat di depan Rendi Lu, dia hanya merasakan tekanan yang tak terlihat.

Selama bertahun-tahun berbisnis, pemuda inilah yang paling sulit ditembus dalam hidupnya.

Jujur saja, sebelumnya dia terus beranggapan Rendi Lu terlalu muda, dan tidak bisa menyandingi bos besar yang ada di kota Jingrang.

Tapi saat ini, dia tiba-tiba bergetar.

Apakah pilihannya benar?

“Sebentar lagi kamu juga akan tahu.” Kata Rendi Lu tersenyum sinis, kemudian berjalan memasuki vila tersebut.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu