Suami Misterius - Bab 927 Calon Ayah Memang Semuanya Bermasalah Otaknya

“Tentu saja, bos kami ini jelas bonus dan hukuman...” “Sudahlah, banyak sekali omong kosongmu.” Kata Rudy memotong ucapan Reymond dengan dinginnya.

“Ya sdah kalau begitu, laporanku sudah selesai. Aku ini akan pergi.”

Raymond tahu diri, dia berbalik berjalan ke pintu ruang kerja. Baru berjalan sebentar, dia kembali lagi, “Bos, uang susu bubuk anakku?”

“Iya tahu.”

Rudy melambaikan tangannya dengan tidak sabar.

Raymond menyeringai dan berjalan ke arah pintu ruang kerja itu. Sebelum keluar, dia tidak bisa menahan senyumnya lalu menyeletuk, “Kakak ipar kecil, kalian lanjutkan saja, lanjutkan saja.”

Pintu ruang kerja pun kembai ditutup. Dua tangan Clara memegang pipinya, dia merasakan pipinya yang hangat jadi semakin panas.

“Rudy, kedepannya kamu tidak boleh mengijinkan bawahanmu membicarakan masalah kantor di rumah.”

Kata Clara dengan emosi karena dia marah sekali.

Tapi pipinya memerah, tampak gelombang bergejolak di matanya. Suara marah yang dikeluarkannya malah terdengar manja, dan orang yang mendengarnya malah merasa itu sangat imut sekali.

Rudy geleng-geleng kepala sambil tersenyum, lalu mengulurkan tangannya menarik Clara ke dekapannya.

“Kesal kenapa lagi?”

Tanyanya tersenyum.

“Malu sekali.”

Kata Clara menutupi wajahnya lalu bersandar di dekapannya.

Rudy tersenyum. Lalu mengecup pipi Clara, “em, Raymond memang agak ceroboh. Lain kali aku akan mengingatkannya.”

“Oh iya, ada lagi, sebenarnya bagaimana masalah Petty itu?”

Tanya Clara, dia sangat bersemangat untuk menanyakan seluk beluk masalah ini.

Selesai mendengar, sikap Rudy begitu santai dan lembut, dia berkata, “Tidak ada yang penting untuk dikatakan kok.

Ibu dan anak itu terlalu berisik. Berkurang satu orang, telingaku jadi bisa lebih bersih dan tenang.

Petty bukannya sangat suka mengambil barang orang lain. Jadi aku mau membuatnya mengerti kalau barang itu juga bisa menggigit orang.”

“Kamu memasukkan Petty ke dalam penjara, apa kamu tidak khawatir nenek akan cari masalah dan penjelasan untuk ini padamu?”

Tanya Clara.

Lekuk bibir Rudy tidak berubah, tapi dia tersenyum dan terlihat jelas lebih dingin.

Jika bukan karena takut akan mengejutkan nenek Sunarya, mungkin dia juga tidak akan melepaskan Astrid.

“Penjelasan apa yang mau dia minta. Bukan aku juga yang menghukum Petty masuk penjara.”

Gumam Rudy.

“Orang yang memasukkan kalung itu ke dalam tas Petty adalah adik sepupu Raymond. Selama cermat, pasti bisa menemukan dan menyadari hal ini. Nenek juga bukanlah orang bodoh, tidak mungkin bisa dengan mudah dibodohi.”

Kata Clara mengingatkannya.

“Nenek tidak punya energi, dia tidak akan begitu memperhatikan masalaah Petty ini

Terlebih lagi, bahkan jikapun dia tahu, apa yang akan dia perbuat padaku. Yang satu adalah cucu langsung darinya dan satu cucu perempuan dari luar yang tidak ada perasaan sama sekali. Dia pasti bisa lebih memilih mana yang lebih penting.”

Clara berpikir sejenak, lalu mengiyakan, “Petty baru berumur dua puluhan tahun. Jika harus berada di dalam penjara puluhan tahun, dia benar-benar telah menghancurkan dan menghabiskan masa mudanya di dalam.”

Selesai mendengar itu, Rudy merangkul Clara lalu bergumam tanpa terdengar sedikit belas kasihan, “Siapa juga yang menyuruhnya mengganggu istriku, pantas dia mendapatkannya!”

Clara tertegun lalu dia pun terkekeh.

Dia baru pertama kali mendengar ucapan kesal Rudy yang bagai anak kecil. Dan itu terasa sangat berbeda.

Clara tersenyum, tiba-tiba mengulurkan tangan mengelus perutnya sambil bergumam aduh.

“Kenapa?”

Tanya Rudy panik.

Clara tersenyum lalu geleng-geleng kepala, menarik tangan Rudy dan menekannya ke bagian perutnya, “Tidak apa-apa. Dia hanya menendangku saja.”

Telapak tangan Rudy yang hangat menempel di perutnya. Dia bisa merasakan tubuh bayi kecilnya itu yang bergerak.

“Tidak baik-baik ya kamu, jangan macam-macam dengan mama.”

Katanya sambil tersenyum.

Clara merangkul leher Rudy, tiba-tiba dia teringat dengan candaan yang dilontarkan oleh Lena dulu.

Lena berkata, “Ketika bayi bergerak di perut, ayahnya akan merasa kalau anaknya nakal. Kemudian ayahnya akan berkata, Bayiku, yang baik dong.

Ketika bayi itu sudah diam dan tidak bergerak sembarangan, wajah ayahnya akan tampak khawatir lalu berkata, Bayiku kamu kenapa, bergeraklah.

Calon ayah memang semuanya bermasalah otaknya. Bayi bergerak salah tidak bergerak salah, bayinya pasti sedih dan bingung.

Clara memikirkan ini, lalu tertawa.

“Diam-diam menertawakan apa?”

Tanya Rudy.

“Tidak mau memberitahumu.”

Jawab Clara sambil tersenyum merapatkan bibirnya, kepalanyaperlahan-lahan bersandar di dekapan Rudy.

.....lalu, pada saat itu malah ada satu orang yang tidak bisa tertawa lagi.

Ahmed marah sekali dan melemparkan seluruh alat tehnya karena masalah Petty yang masuk penjara.

“Menyelesaikan langsung dari akarnya, Rendi benar-benar cukup hebat. Memasukkan Petty ke dalam penjara, dengan begini Keluarga Sunarya jadi tenang dan aman.”

Sehingga kalau keluarga Sunarya tidak berantakan, maka Ahmed yang akan susah mengambil keuntungan dari masalah ini.

Walaupun jabatan dan posisinya sudah aman, tapi dia telah melewatkan kesempatan untuk lebih maju kedepan dan berkembang selangkah. Mungkin, jalan masa depannya hanya bisa berhenti sampai di sini.

Ini benar-benar adalah hal yang membuatnya sangat emosi dan marah.

Su Loran duduk di sampingnya melihat Ahmed yang meluapkan semua kemarahan dan emosinya, sedangkan dia tidak bisa menahan senyum dingin di hatinya.

Ahmed selalu saja ingin bersaing dengan Rendi dalam segala hal. Tapi kenyataannya, bahkan dia sama sekali tidak sebanding sedikitpun dengan Rendi.

Ahmed hanya berani sok berkuasa dan marah di sini saja. Bahkan di depan Talia, dia sudah jadi anjing yang mengikuti dan melayani majikannya.

Su Loran menunggunya selesai meluapkan segala emosinya, baru setelah itu dia pun membersihkan dan membereskan ruangannya.

Lalu, duduk bersandar di pelukan Ahmed, dia pun bertanya, “Masalah Petty masuk penjara, apa perbuatan Rendi?”

“Kalau tidak?

Petty wanita itu walaupun sebodoh apapun, dia juga tidak akan berani mencuri perhiasan secara terbuka di toko perhiasan.

Aku sudah menyuruh bawahanku untuk menyelidikinya, orang yang tidak sengaja bertabrakan dengan Petty itu punya hubungan kekerabatan dengan Raymond.”

Kata Ahmed sangat marah dan tak berdaya.

“Hal yang bisa kamu selidiki ini, apa nenek Sunarya dan Bahron bisa tidak tahu?”

Tanya Su Loran lagi.

Ahmed mendesah kesal, “Tahu pun mau bagaimana. Bahron melindungi pun, pasti akan melindungi putranya.

Nenek seberapapun dia suka dengan cucu perempuan, tapi tidak akan mungkin lebih mementingkan orang luar.

Kalau harus menyalahkan, ya tinggal salahkan Astrid dan anaknya itu yang terlalu bodoh. Dia bisa-bisanya masuk begitu saja dalam jebakan.”

“Aku dengar, setelah Petty masuk penjara, Astrid jatuh sakit. Sekarang sedang dalam perawatan di rumah keluarga Sunarya.”

Kata Su Loran lagi.

Petty masuk penjara, tapi Astrid kembali lagi ke rumah keluarga Sunarya.

Selama ada Astrid di dalam wilayah keluarga Sunarya, maka Ahmed dan Su Loran masih punya kesempatan membuat rumah itu jadi kacau berantakan.

“Astrid sakit, apa kamu tidak mengunjunginya?”

Tanya Ahmed.

Su Loran meengulurkan tangan menunjuk ke perutnya. Dia sekarang jelas-jelas sudah hamil, bahkan keluar saja dia harus menggunakan baju yang sangat longgar untuk bisa menutupi kehamilannya.

Untungnya sekarang musim dingin. Nanti kalau cuaca sudah menghangat, perutnya ini pasti sudah tidak bisa disembunyikan lagi.

Dia sekarang khawatir kalau Ahmed akan mengirimnya ke luar negeri. Keluarnya mudah, tapi kalau mau kembali itu yang akan susah.

Jadi, dia harus sebisa mungkin membuat Ahmed merasa dia berguna.

“Sekarang tubuhku tidak terlalu mudah bergerak. Ditambah lagi, keluarga Sunarya tidak akan menyambutku.”

Kata Su Loran sambil menghela napas.

“Astrid seharusnya tidak sampai sakit hingga tidak bisa turun ranjang sendiri. Kamu dua hari ini janjian saja untuk bertemu dengannya, lalu memberitahunya kalau orang dibalik kasus Petty yang masuk ke penjara ini adalah Rendi.”

Kata Ahmed memerintahkan.

Su Loran mengangguk, lalu langsung mengeluarkan ponselnya menelepon Astrid.

Pada saat ini di rumah keluarga Sunarya.

Astrid memang sakit cukup parah, setiap harinya hanya berbaring di ranjang seperti tak bernyawa. Dia membawa anaknya pulang ke negara ini dengan harapan agar mereka bisa terbebas dari kesulitan hidup di inggris. Dia berharap anaknya bisa menikmati hari-hari yang dia inginkan.

Dia sama sekali tidak menyangka malah jadi seperti ini. Sisa hidup Petty hanya akan dihabiskan di dalam sel penjara.

Nenek Sunarya baru saja menemani Astrid mengobrol, mungkin karena kesehatan tubuh yang tidak terlalu mendukung jadi nenek Sunarya pun kembali beristirahat di kamarnya.

Setelah nenek Sunarya pergi, Astrid mulai duduk menangis di atas ranjangnya.

Dia tidak bisa menahan diri untuk mengeluhkan ibu dan kakaknya yang tidak berperasaan itu. Walaupun keluarga Sunarya tidak sehebat Tuhan tapi setidaknya kekuasaan yang mereka miliki cukup besar.

Cukup dengan menghubungi relasi mereka, pasti mereka bisa menyelamatkan dan mengeluarkan Petty dari penjara, Mereka hanya tidak mau repot saja.

Semakin Astrid memikirkannya, semakin dia merasa menderita.

Dia menyeka air matanya, ketika dia mau meletakkan ponselnya di samping, tiba-tiba ponsel itu berdering.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu