Suami Misterius - Bab 563 Melakukan Sesuatu Yang Tidak Perlu

"Sebuah kue tart saja, bisa ada maksud apa?"

Rudy bertanya balik, sedikit menyipitkan mata melihat sekilas anak yang ada di sampingnya.

Tadi, anak ini yang menggunakan pandangan sangat mendambakan untuk melihat kue tart ini.

Mungkin dia juga seorang ayah, jarang sekali Rudy muncul rasa simpatik, menyuruh supir memesan lebih banyak kue tartnya.

Tapi jelas sekali Rahma salah artikan maksudnya.

"Rudy, apakah kamu ingin menggunakan sebuah kue untuk menghinaku! Tidak salah, sekarang hidupku memang menyedihkan, tapi aku tidak butuh belas kasihanmu."

Rahma sangat emosi mengatakan: "Kuemu, kembalikan padamu."

Rudy sedikit mengerutkan kening, mata melihat sekilas ke kue tart, nada bicara tetap tenang tanpa gejolak, "Buang saja, kelihatannya aku yang sudah melakukan sesuatu yang tidak perlu."

Rudy selesai bicara, membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, perlahan-lahan mobil melaju ke depan.

Di kaca spion, Rahma sedang berselisih dengan putranya, Bobo memeluk kue tart tidak mau melepaskannya, sambil menangis berkata: "Paman yang memberiku kue tart ini, kenapa harus membuangnya, aku benci mama, benci mama!"

"Bobo, bagaimana mama mengajarimu, tidak berguna sama sekali!”

Rahma sangat marah dan memukul anaknya beberapa kali, kemudian, secara paksa merebut kuenya, dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di samping.

Bobo menangis dengan sangat sedih, Rahma memeluknya, juga menangis keras.

Dia tidak pernah merasa menyesal seperti sekarang ini, jika saat itu dia bukan karena gegebah sesaat dan berselingkuh dengan Santos Rugos, anaknya juga tuan muda kecil yang lahir dalam gelimang harta, juga akan bahagia seperti Wilson.

“Bobo, maaf, mama yang bersalah padamu!”

….…saat ini, mobil Bentley Mulsanne Rudy sudah melaju jauh.

Di dalam mobil, Clara seperti memikirkan sesuatu menatap kaca spion, di kaca, sosok Rahma dan putranya benar-benar sudah menghilang.

Clara sedikit memiringkan kepalanya, melihat Rudy, dengan nada menggoda, “Tampaknya tuan muda keempat Sutedja sudah ikut campur urusan orang yang memang tidak perlu dilakukan.”

Selain itu, ikut campurnya dalam urusan mantan tunangan lagi.

Rudy mengatupkan bibir tipisnya, nada bicara sangat datar, “Dia adalah orang yang selalu memiliki harga diri tinggi, aku hanya tidak menyangka dia akan curahkan amarahnya pada anak kecil.”

“Terkadang harga diri yang tinggi juga bukanlah hal yang baik, bagaimanapun, orang juga harus tunduk pada kenyataan.”

Clara berkata sambil menghela nafas, kemudian, mencoba bertanya: “Kelihatannya kehidupannya tidak terlalu baik.”

“Eng.”

Rudy menyipitkan mata, tanpa perasaan apa-apa menjawab sepatah, jelas sekali tidak terlalu ingin melanjutkan topik pembicaraan ini.

Dalam ruang mobil yang sempit, terjadi keheningan singkat.

Clara memiringkan kepala melihat pemandangan yang terus menerus mundur di luar jendela, ada semacam perasaan bingung seolah-olah kehilangan sesuatu.

Melihat tampang Rahma, lelah, kuyu, bahkan terdapat kebencian dan banyak perubahan besar, memang tidak mirip seorang wanita yang menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan.

Pada waktu itu, Rahma dan Rudy membatalkan pertunangan, karena pihak wanita berselingkuh.

Calon suami yang begitu baik dan unggul tidak mau, malah memilih berselingkuh, itu berarti bahwa pria itu lebih menarik baginya.

Seorang wanita, bisa bersama dengan pria yang dicintai, bersama-sama memiliki dan membesarkan anak dari buah cinta mereka, walaupun kondisi ekonomi sedikit sulit, seharusnya kehidupan yang dijalani juga bahagia baru benar.

Kalau begitu, dari mana kebencian dalam mata Rahma?

Clara terus termenung, bahkan Wilson panggil dia juga tidak mendengarnya.

“Apa yang sedang dipikirkan?”

Rudy mengulurkan tangan menggenggam telapak tangannya yang agak dingin.

Clara baru tersadar, menggeleng kepala, sambil tersenyum mengatakan, “Tidak apa-apa.”

Rudy mengangkat tangan, mengelus keningnya dengan lembut, membantu dia merapikan rambut halus yang ada di kening ke belakang telinga.

“Wilson sedang bicara denganmu, kamu mengabaikannya.”

Clara tersenyum, memeluk Wilson sambil bertanya: “Apa yang Wilson katakan pada mama?”

“Mama, hari ini di kelas kami ganti guru baru, namanya Pupu.”

“Oh, ganti guru baru ya.

Lalu di mana guru sebelumnya?”

Clara tersenyum dan bertanya secara asal-asalan.

“Guru Yuyu melahirkan baby kecil.”

Wilson selesai bicara, wajah penuh kebingungan bertanya, “Mama, apa itu melahirkan baby kecil?”

Clara: “…….pertanyaan ini mama juga tidak tahu, tanya papamu saja.”

“Papa?”

Wilson memiringkan kepala, melihat ke arah papanya.

“Melahirkan adalah langkah terakhir dalam proses kehamilan seorang wanita, itu berarti lahirnya seorang bayi.”

Rudy berkata.

Wilson: “……..” Pria kecil mendengarnya dengan wajah serius, dalam hati berpikir: pantas saja mama juga tidak tahu, melahirkan anak kedengarannya sungguh memiliki makna yang sulit dipahami.

Clara: “……” dia mengulurkan tangan memegang kening, merasa tak berdaya mengatakan: “Rudy, jika Wilson bertanya bagaimana datangnya dia, apakah kamu akan memberitahunya: dia adalah pembuahan yang berhasil antara sel sperma dan sel telur, kemudian tertanam dalam rahim, tumbuh dan berkembang jadi janin, lalu dilahirkan dari rahim ibunya.”

“Apakah bukan seperti itu?”

Rudy bertanya balik dengan serius.

Clara: “……” dia merasa tidak bisa berkomunikasi dengan pria ini.

“Jika dia bertanya padamu, bagaimana sel sperma dan sel telur bisa berhasil terjadi pembuahan, semoga kamu juga bisa menjelaskan secara ilmiah.”

Clara mengatakan lagi.

“Ini tidak perlu dijelaskan, kelak setelah dia dewasa akan mengerti sendiri.”

Rudy berkata.

Clara: “…….” dia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Mobil berhenti di depan apartemen Jalan Gatot Subroto, sekeluarga turun dari mobil, satu tangan Wilson memegang papa, satu tangan lagi memegang mama, penuh kegembiraan berjalan ke tangga.

Setelah tiba di rumah, hal pertama yang dilakukan pria kecil adalah membuka kotak kue tart.

“Wilson, cuci tangan dulu, boleh tidak?”

Clara menjongkok di depan Wilson, memegang sepasang tangan kecilnya, berkata dengan sabar: “Wilson baru kembali dari luar, tangan penuh dengan kuman, jika tidak cuci tangan, kuman akan kemakan dalam perut, akan sakit perut.”

Begitu sakit perut harus pergi ke rumah sakit, betapa sakitnya kalau disuntik.”

“Wilson tidak mau disuntik.”

Wilson mengerutkan kening berkata.

“Kalau begitu Wilson ikut mama pergi cuci tangan, kemudian baru makan kue, boleh tidak?”

Clara memegang tangan kecil Wilson, jalan bersama ke dalam toilet lantai satu.

Wilson menginjak tangga kecil bercorak kartun, berdiri di depan wastafel, tangan Clara memegang tangan kecilnya, tangan mereka berdua penuh gelembung sabun, sambil cuci tangan, sambil bercanda.

Rudy mengganti pakaian rumah, berjalan menuruni tangga, langsung mendengar suara tertawa dari dalam toilet.

Punggungnya yang tegak bersandar di depan pintu, pandangan lembut dan hangat melihat mereka tertawa dan bercanda, tanpa sadar sudut bibir naik ke atas.

Wilson menggunakan tangan yang penuh gelembung menyentuh wajah Clara, menggosok wajah Clara hingga penuh gelembung sabun, Clara menarik tangan kecilnya, di letakkan di bawah keran untuk membilasnya, air memercik ke seluruh tubuh mereka.

Jelas-jelas hanya cuci tangan, akhirnya, ibu dan anak keluar dari toilet, pakaian juga sudah basah.

“Ganti pakaiannya, jangan sampai kedinginan.”

Rudy memberikan sebuah handuk bersih pada Clara, kemudian, menggunakan handuk besar membungkus Wilson, menggendong pria kecil ke dalam pelukan.

Setelah Wilson selesai ganti pakaian, tuk tuk tuk berlari ke lantai bawah, pria kecil terus memikirkan kue tartnya.

Akhirnya tiba saat memotong kue, Wilson sangat patuh, pertama memotong sepotong kue untuk mamanya dulu, masih memberi sepotong untuk Sus Rani.

Kemudian, mengulurkan kedua lengan kecilnya, agak memeluk kotak kue dan berkata, “Sisanya milik Wilson.”

“Wilson, kenapa tidak kasih papa?”

Clara bertanya.

“Papa tidak suka makan makanan manis.

Papa pernah mengatakan, jangan memaksa orang melakukan hal yang tidak disukainya.”

Wilson berkata dengan serius.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu