Suami Misterius - Bab 503 Berpapasan

Heru menunjukan lembaran penanggung jawab aset, dan terus berkata :”Pada awalnya, aku memang memanfaatkan cara gelap, melakukan penyogokan dan menghindari pajak, bahkan dengan adanya persetujuan artis wanita, aku mengenalkan mereka dengan pengusaha kaya, memanfaatkan hal ini untuk memperoleh keuntungan.”

Clara melotot lebar matanya yang bulat, lalu menatapnya dengan tatapan kaget.

Ketika Heru memberitahukan hal ini, wajahnya juga menampakkan sedikit kesan canggung, “Kamu tenang saja, semua ini hanya tindakan terpaksa pada awalnya saja, aku sudah menghapus semua jejaknya. Beberapa tahun ini, perusahaan dikelola dengan mengikuti aturan, tidak ada pelanggaran apapun. Seandainya, seandainya semua masalah ini ketahuan, aku orang yang bertanggung jawab secara langsung, aku akan menanggung semua risiko dan tanggung jawabnya, pasti tidak akan melibatkan kamu.”

Clara tetap saja terus menatapnya, dengan sepasang bola matanya yang hitam dan jernih.

“Kenapa begitu menatapku, tidak kenal aku ya ?” Heru dengan jarangnya mulai bercanda, senyuman di wajahnya sangat lembut.

Clara malah mengangguk dengan jujur, “Merasa dirimu yang sekarang, sama sekali tidak mirip dengan Heru yang aku kenal.”

Dia bahkan mencurigai kalau lelaki di depan matanya telah kerasukan sesuatu.

Heru tersenyum sekilas, lalu mengangkat gelasnya dan meminum air, “Itu karena kamu tidak pernah benar-benar mengenal aku. Meskipun aku tidak bermaksud menjadi orang baik, tetapi aku juga ada batasan prinsip sebagai manusia. Barang yang bukan milikku, aku tidak akan mengulurkan tangan untuk mengambilnya.”

Heru melirik sekilas dokumen yang berserakan di atas meja dengan tatapan datar, dokumen ini mencatat semua aset Tianxing media.

“ini, sebenarnya memang milikmu. Dulu, kamu masih muda, aku membantumu untuk mengurus ini. Sekarang, kamu sudah dewasa, juga sudah hebat, tidak perlu perlindungan aku lagi.”

Pada sebelumnya, dia akan toleransi terhadap Yanto, memilih untuk menyerahkan bayaran tinggi sebagai pegawai negeri, dan bekerja keras di Tianxing media, alasan utamanya adalah ingin membantu Clara untuk melindungi semua asetnya.

Jika tidak, pada saat ini harta kekayaan Tianxing media telah habis diterkam oleh Yanto dan Rina.

Clara selesai mendengarnya, menjadi sangat kaget sekali.

Di dalam kesannya yang tertanam di hati, Heru hanyalah pembantu Rina, semua tindakannya akan mengutamakan keuntungan Rina dan kedua anaknya.

Pada saat ini, lelaki di hadapannya telah membalikkan kesan yang tertanam di hatinya. Dia berusaha susah payah untuk mengelola perusahaan, sekarang, malah mengembalikan semuanya ke dalam tangannya.

Heru sedang memperhitungkan apa lagi ?

Seandainya sedang berakting, maka bahkan raja film juga tidak sehebat dirinya.

Lagi pula, Clara juga bukan orang bodoh, dia masih bisa membedakan tulus dan palsu. Pada saat ini, kata-kata yang dikatakan Heru kepadanya, semuanya berasal dari ketulusan hatinya, sangat tulus sekali.

Clara yang kekagetan tidak dapat mengeluarkan kata apapun, dia menggerakkan bibir, akhirnya mengeluarkan dua kata, “Terima kasih.”

“Tidak perlu segan.” Heru tersenyum tulus, lalu menunduk kepalanya dan terus menjelaskan dokumen yang menumpuk di hadapan Clara.

Dikarenakan datanya yang terlalu banyak, sehingga tidak dapat dijelaskan dengan sekaligus, namun Heru sangat sabar, dia menjelaskan golongan dan inti utama kepadanya dengan sederhana.

Bagian mana adalah dokumen penting perusahaan, bagian mana adalah dokumen keuangan, dan yang mana adalah dokumen operasional. Pada akhirnya, dia mengeluarkan satu dokumen dari tumpukan dokumen aliran dana.

“Setelah aku mengelola perusahaan, ini adalah jumlah dana yang dipindahkan oleh ayahmu Yanto dari Tianxing media, semuanya ada catatan dan bukti transfer, kalau kamu tetap nekat, boleh menagih kembali padanya dengan berdasarkan bukti ini.”

Clara membuka selembar demi selembar untuk melihat, akhirnya melirik sekilas pada nominal totalnya, jumlahnya telah mencapai seratus lima puluh miliar. Pantas saja karir politik Yanto dapat begitu lancar, ada Tianxing media yang menjadi gunung emas untuk digalinya, dia membuka jalan karir politiknya dengan uang, tentu saja pasti lancar.

Yantos Santoso bahkan sangat loyal terhadap Wini yang menjadi wanita simpanan, dia sedang berfoya-foya dengan uang keluarga Qin, tentu saja tidak merasa sakit hati.

“Aku sudah berusaha semampu mungkin untuk mengurangi nominalnya, tetapi identitasku sedikit canggung, duduk di posisi ini, terlalu banyak hal yang tidak berdaya. Seharusnya kamu mengerti juga.” Heru menjelaskannya dengan nada tidak berdaya.

Seandainya membiarkan Yanto mengambilnya dengan seenak hati, nominalnya pasti bukan hanya seratus lima puluh miliar saja. Heru terus berusaha susah payah untuk membantu dirinya mempertahankan dana yang ditinggalkan oleh kakek Qin.

“Aku mengerti, terima kasih.” Clara mengutarakan terima kasih lagi dengan sikap tulus.

Heru tersenyum, tiba-tiba merasakan kepuasan batinnya. Hanya dengan mendapatkan satu ucapan terima kasih dan pengertian darinya, pengorbanan dirinya beberapa tahun ini sepertinya tidak menjadi sia-sia juga.

Dia dengan refleksnya memegang gelas, air di dalamnya sudah mulai dingin. Sementara apa yang perlu dijelaskan juga sudah selesai dijelaskannya. Sisanya hanya masalah menjalankan saja.

“Mengenai masa depan perusahaan, kamu ada rencana apa ?”

Clara menggeleng-geleng kepalanya, dia sama sekali belum memikirkan masalah ini. Dikarenakan bahwa, dia sama sekali tidak kepikiran kalau Heru akan mengembalikan perusahaan dengan begitu mudah.

“Aku paling telat mengundurkan diri di musim selanjutnya, kamu boleh diskusi dulu sama CEO Sutedja. Seandainya, kamu ingin mengurus sendiri perusahaannya, sekretaris aku Dwi akan tetap tinggal untuk membantumu, dia sangat jelas dengan operasional perusahaan. Seandainya, kamu tidak berminat, juga boleh mencari manager yang profesional, aku mengenal beberapa manager yang lumayan bagus, boleh mengenalkan ke kamu.”

“Aku pikirkan dulu baru mengabarkan ke kamu lagi.” Clara menjawab.

Heru mengangguk dan tersenyum.

“Kalau kamu, setelah meninggalkan Tianxing media, apa rencana apa ?” Clara bertanya padanya.

“Aku rencananya pindah ke luar negeri, mungkin ke depannya tidak akan pulang lagi. Bagaimanapun, aku juga tidak ada saudara lagi di sini.” Heru menjawabnya.

Clara selesai mendengarnya, hanya mengangguk-angguk, tiba-tiba merasa bahwa lelaki yang kesepian ini sedikit kasihan.

Heru mengangkat pergelangan tangannya, melihat jam tangan, lalu tersenyum dan berkata, “Kantor masih ada masalah yang perlu diselesaikan, aku sudah harus pulang. Bagaimanapun, tetap harus bertanggung jawab sesuai jabatan.”

Dia selesai bicara, lalu berteriak ke arah pintu, “Bayar.”

Mereka jalan bersamaan keluar dari kafe, baru saja turun dari tangga, langkah Clara langsung berhenti, dan menatap ke arah depan yang tidak jauh darinya.

Heru melihat mengikuti arah tatapannya, pada sudut jalan di depan, sebuah mobil Mercedes hitam yang menarik perhatian sedang parkir di sana, Rudy memakai setelah jas berwarna hitam yang formal, punggungnya yang tegap sedang menyandar pada pintu mobil, matanya sedikit dipejamkan, dan sedang menghisap rokok dengan gaya santai.

Berbagai puntung rokok berserakan di bawah kakinya, kelihatannya dia telah lama menunggu.

Rudy yang selalu angkuh dan berkuasa, orang yang sanggup membuat dirinya menunggu dengan penuh kesabaran, sepertinya hanya Clara saja.

“Dia sudah datang menjemputmu, cepatlah ke sana.” Heru menatapnya, lalu tersenyum dan berkata, mungkin hanya dirinya saja yang mengetahui betapa pahitnya senyuman ini.

Clara tersenyum dan melambaikan tangan padanya, setelah itu, berlarian cepat menghampiri Rudy. Langkahnya yang begitu lincah, begitu ingin langsung terbang ke sisinya.

Heru melihat dia berlari ke dalam pelukan Rudy, mereka berdua sedang berpelukan dengan mesra. Setelah itu, Rudy melingkar di pinggang Clara, namun tatapannya malah menatap ke arahnya, tatapan yang membawa kesan maksud tertentu.

Sifat dan pemikiran Clara memang sangat polos, namun Rudy adalah orang yang begitu cerdik, mana mungkin tidak menyadari perasaan dirinya terhadap Clara.

Akan tetapi, apa gunanya juga ! Dia bahkan tidak ada hak untuk menjadi saingan Rudy.

Dikarenakan dirinya bermarga Muray, maka sudah ditakdirkan bahwa selama hidupnya hanya boleh berpapasan saja dengan Clara.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu