Suami Misterius - Bab 494 Melakukan Apa Yang Ingin Dilakukan

“Wah, sedang ngobrol apa, ramai sekali.” Terdengar suara yang malas dari depan pintu, satu tangan Ramzez dimasukkan ke dalam saku, sedikit goyang berjalan masuk.

Nyonya Mirah canggung sekali, bergegas menghapus air mata di wajahnya.

Rendi Mirah meliriknya sejenak, tanpa emosi bertanya, “Ada masalah?”

“Oh, tidak ada masalah besar.” Ramzez melemparkan sebuah surat pengunduran diri ke meja. “Departemen personalia menyuruhku memberikan sebuah surat pemecatan pada Risma, mulai hari ini, kamu tidak perlu pergi bekerja lagi, kamu dipecat.”

“Berdasarkan apa!” Risma merasa tidak puas dan berteriak.

Nyonya Mirah menanyakan: “Sejak kapan tuan muda Mirah berkuasa penuh di GR, sesuka hati ingin memecat siapa langsung pecat siapa.”

Ramzez tetap dengan tampangnya yang malas dan santai, melirik mereka dengan perasaan datar, “ Risma hanya seorang asisten kecil di departemen desain, telah menghancurkan konferensi pers peluncuran produk baru perusahaan secara terbuka, aku tidak memecat dia, apakah masih tetap mempertahankan dia sebagai maskot? Jika Nyonya Mirah merasa keberatan, bisa mengadakan rapat pemegang saham seluruh perusahaan, diskusikan baik-baik masalah Risma akan pergi atau tetap tinggal di perusahaan.”

“Kamu pikir aku tidak berani!” Nyonya Mirah melawan balik.

“Sudah! Memecat karyawan saja sampai harus mengadakan rapat dewan direksi, apakah kalian ingin mempermalukan diriku!” Rendi Mirah memarahi, dia juga sudah tidak bisa mentolerir sikap Risma yang suka membuat masalah tanpa alasan jelas. “Pekerjaan di departemen desain juga tidak terlalu cocok untuk Risma, jadi sementara waktu istirahat di rumah saja. Umur Risma juga tidak kecil lagi, menikah baru hal yang paling penting.”

Raut wajah Nyonya Mirah langsung berubah, jelas sekali Rendi Mirah ingin mengusir Risma dengan memberinya emas kawin saja.

Mengungkit menikah, Risma malah bersemangat, “Ingin aku menikah, boleh, kalau begitu kamu pergi ke keluarga Sutedja untuk mengusulkan pernikahan, aku mau menikah dengan kak Hyesang.”

“Masih mengharapkan hal yang tidak mungkin terjadi, kamu ingin menikah juga harus dia bersedia menikahimu baru bisa.” Rendi Mirah berkata dengan wajah muram.

Nyonya Sutedja sama sekali tidak menyukai Risma, Hyesang juga enggan, hanya menolak dengan alasan sifat mereka berdua tidak cocok.

Saat ini, Risma masih tidak tahu malu dan menyuruhnya pergi ke keluarga Sutedja untuk mengusulkan pernikahan, Rendi Mirah tidak terbiasa menyanjung orang tapi orang itu malah bersikap dingin dan cuek.

“Pokoknya, selain kak Hyesang, aku tidak akan menikah dengan siapa pun.” Risma berkata dengan keras kepala.

“Terserah kamu, lagi pula keluarga Mirah juga masih sanggup menghidupimu.” Rendi Mirah merasa tidak sabar berkata padanya.

Risma marah hingga menghentakkan kaki, berlari keluar sambil menangis, Nyonya Mirah tidak berdaya dan mengejarnya.

Rendi Mirah merasa tubuh dan hatinya lelah sekali, melirik Ramzez Mirah sejenak, “Tidak ada masalah lagi kamu juga pulang saja.”

“Aku masih ada masalah.” Ramzez berjalan ke depan jendela Perancis, kedua lengan dilipat ke dada sambil melihat keluar jendela. “Hyesang datang mengganggu kakakku lagi, pinjam tempatmu untuk melihat keramaian.”

Rendi Mirah mengikuti pandangannya melihat ke sana, benar saja melihat di bawah, Hyesang sedang menghadang di hadapan Ahyon.

Sikap Ahyon sangat dingin terhadap Hyesang bahkan tidak peduli sama sekali, ekspresi di wajah bahkan suara juga tidak ada gejolak apa-apa. “Sekretaris Sutedja ada apa?”

“Selamat ya, konferensi pers peluncuran produk barumu sangat berhasil.” Hyesang berkata.

“Terima kasih.” Ahyon menurunkan pandangan dan berkata dengan datar. Kemudian, berjalan melewatinya ingin pergi.

Hyesang malah mengulurkan lengan, menghalangi jalannya lagi.

Ahyon sedikit mengerutkan alis, mendongak melihat ke arahnya.

Hyesang tersenyum dingin, “Ahyon, walau bukan kekasih, kita masih berteman, tidak perlu sampai seperti musuh bukan.”

Wajah cantik Ahyon tetap tidak ada perasaan apa-apa, dia hanya sedikit mengangkat dagu, melihatnya, “Maaf, aku tidak terbiasa berteman dengan mantan pacar. Jika sekretaris Sutedja suka mencari mantan pacar untuk dijadikan teman, juga bukan harus diriku saja. Bagaimanapun, kamu memiliki begitu banyak mantan pacar.”

Ahyon selesai bicara, mengulurkan tangan mendorong Hyesang, tapi pergelangan tangannya malah ditangkap olehnya.

Wajah Hyesang menjadi agak suram, mencibir dan mengejek dirinya sendiri. Bagaimana kalau dia memang hanya menginginkan dirinya saja? Dia sekali demi sekali pergi meninggalkannya, tapi dia masih tetap hanya menginginkannya. Mungkin ini yang dinamakan menghina diri sendiri.

Ahyon memberontak ingin menyingkirkan tangannya, namun, semakin dia memberontak, Hyesang semakin erat memegangnya, bahkan membuatnya kesakitan.

“Hyesang, sebenarnya apa yang kamu inginkan!” Akhirnya wajah halus Ahyon muncul ekspresi, terlihat sedikit panik dan marah.

“Aku melakukan apa yang aku inginkan?” Hyesang mengangkat alis, melengkungkan sudut bibir tersenyum jahat, mendadak lengannya bertenaga, dia menyeretnya ke dalam pelukan.

Ahyon menabrak dadanya yang kekar, baru saja ingin marah, Hyesang malah mendadak menundukkan kepala menciumnya.

Ahyon tertegun memandanginya, dalam benaknya kosong. Setelah dia menyadarinya, baru melawan secara spontan.

Lengan kuat Hyesang menahan di pinggangnya, perlawanan Ahyon tidak berguna, lalu membiarkan dia menciumnya, hanya saja tubuhnya pelan-pelan berubah jadi kaku.

Sebaliknya Hyesang bagai tersiram sebaskom air dingin, mencibir dan mendorongnya.

Sikap dingin Ahyon bagaikan sebuah pisau tajam, hampir melukai seluruh tubuhnya. Sepertinya harga diri dan rasa bangganya diinjak-injak di bawah kakinya.

“Apakah sekarang aku sudah boleh pergi?” Ahyon sedikit menggigit bibir, sambil memejamkan mata mengatakannya.

Tubuh tinggi Hyesang sedikit kaku, telapak tangan yang ada di samping badan pelan-pelan mengencang. Kemudian, melangkahkan kaki panjangnya, dengan cepat berjalan ke samping mobil, lalu mengeluarkan sebuket besar mawar sampanye warna merah dari dalam mobil, dengan dingin melemparnya ke bawah kaki Ahyon, kemudian, masuk ke dalam mobil, langsung melajukan mobil dan pergi.

Ahyon memandang bayangan mobil yang menjauh, kemudian, pelan-pelan menjongkok, mengambil buket bunga mawar yang ada di bawah, dipeluk dalam dekapan.

Mawar warna merah terang, warna merahnya menyilaukan mata.

Ahyon merasa matanya sakit sekali, sebutir demi sebutir air mata jatuh ke atas kelopak bunga. Sejernih tetesan embun.

Ayhon jongkok lama sekali, sampai ponselnya berdering.

Ahyon tidak ingin membahas masalah yang barusan terjadi dengannya, bertanya dengan acuh tak acuh, "Aku mau ke rumah sakit melihat mama, kamu mau pergi bersama tidak?"

"Aku masih harus rapat, kamu pergi temani mama dulu, setelah pulang kerja aku akan langsung ke sana." Setelah selesai bicara Ramzez langsung mematikan telepon.

Ahyon mengunakan taksi pergi ke rumah sakit, dia sudah beberapa tahun tidak menyetir. Sejak tangannya terluka, dia tidak pernah menyentuh mobil lagi, seumur hidup ini, mungkin tidak akan pernah mengendarai mobil lagi.

Taksi berhenti di pintu utama rumah sakit, setelah membayar Ahyon langsung turun.

Biasanya, bangsal Saras yang selalu sunyi, tumben hari ini ada pengunjung yang datang.

" Ayah Ah, Ahad ?" Ahyon melihat Ayah Ah dan Ahad, merasa sangat terkejut.

"Ahyon sudah pulang." Saras sambil tersenyum melambaikan tangan ke arah Ahyon, "Hari ini papamu dan Ahad baru saja tiba di kota A, datang khusus untuk menjengukku."

Ayah Ah melihat Ahyon, tersenyum dengan pandangan penuh kasih sayang.

Ahad berdiri dari tempat duduk, senyuman di wajah tampan sangat hangat, "Ahyon, lama tidak bertemu."

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu