Suami Misterius - Bab 15 Skandal Anak di Luar Nikah

"Oh ya, bawa uang sebanyak 40 juta rupiah dan berikan pada Manajer Wu dari perusahaan perantara itu. Kita dari dulu selalu mencari pelayan darinya untuk dipekerjakan. Minta dia untuk memikirkan cara agar keponakan perempuanmu yang bernama Vivi itu bisa bekerja di rumah."

"Aku mengerti maksud Non," kata Wulan sambil menganggukkan kepalanya. Lebih baik mereka mengambil tindakan terlebih dahulu, sebelum Rina membawa mata-mata ke dalam rumah.

Setelah Clara selesai menyampaikan hal tersebut, dia merasa sedikit lelah, sehingga dia tidur lebih awal.

Keesokan paginya, dia terbangun oleh dering ponselnya.

Telepon itu ternyata dari kepala departemennya yang bernama Profesor Rudy. Dengan nada bicara yang serius, dia meminta agar Clara segera kembali ke sekolah karena ada sesuatu yang mendesak.

"Non, ada masalah apa?" tanya Wulan dengan cemas sambil membawa sarapan pagi ke dalam kamar.

"Sepertinya ibu dan anak itu berulah lagi," kata Clara sambil menyeringai.

Dia masih belum tahu tipu muslihat apa yang sedang mereka lakukan, tetapi dia harus mengambil tindakan untuk menghadapinya.

Setelah itu, Clara berganti pakaian dan memakan sarapannya, kemudian dia pergi keluar.

Saat ini, Clara merupakan seorang mahasiswi senior jurusan Penyiaran dan Jurnalistik di Universitas A. Pada awalnya, Evi yang memilihkan jurusan ini untuknya. Clara adalah seorang gadis yang baik, dia sangat mematuhi perkataan ibunya.

Setibanya di kampus, dia segera menuju ke asramanya.

Satu kamar asrama di Universitas A berisi empat orang mahasiswi. Novi dan Tiara sedang tidak ada di asrama, hanya ada Melisa seorang diri.

"Clara, kamu tahu tidak kalau kamu sedang dalam masalah besar!" kata Melisa dengan panik sambil menyerahkan ponselnya ke hadapan Clara.

Ternyata pada pagi ini, ada seseorang yang mengirimkan sebuah postingan tanpa nama di forum kampus yang mengungkapkan skandal Clara tentang anak di luar pernikahan itu.

Belum sampai dua jam postingan tersebut diunggah, sudah banyak orang yang melihatnya. Komentar yang diberikan pun bermacam-macam. Clara menjadi terkenal dalam sekejap, tetapi ini jelas bukan merupakan suatu hal yang baik baginya.

Clara mengambil ponsel itu dari Melisa. Dia melihat-lihat isi postingan tersebut dan kemudian menyeringai. Dia mengira ada cara apa yang dilakukan oleh Elaine dan Rina, ternyata hanya cara murahan saja.

"Clara, kamu tidak benar-benar memiliki anak di luar nikah, kan?" tanya Melisa. "Pada paruh pertama tahun ini, kamu juga tidak begitu sering datang ke kelas. Selain itu, ketika ujian akhir kemarin, kamu juga mengenakan jaket yang sangat tebal, hingga terlihat gendutan."

"Aku mengidap penyakit yang serius waktu itu. Laporan sakit yang dibuat oleh dokter itu mungkin saja salah. Aku disuntik dengan hormon untuk menyembuhkan penyakit ini, hingga akhirnya menjadi gemuk," jawab Clara dengan hati-hati.

Hubungan antara Clara dan Melisa hanya sebatas teman sekamar saja, belum sampai pada tahap bisa saling terbuka satu sama lain.

"Tapi......" Melisa tidak begitu memercayainya. Dia terus menatap Clara.

Dua bulan yang lalu, tubuh Clara begitu gemuk hingga tampak seperti sebuah bola, tetapi sekarang, tubuhnya langsing dan cantik.

"Setelah sembuh, tentu saja aku mati-matian menurunkan berat badan. Lagipula, aku akan magang sebentar lagi," jawab Clara dengan santai sambil mengembalikan ponsel itu kepada Melisa.

"Bagaimana dengan postingan di forum itu?" tanya Melisa dengan cemas. "Apa kamu akan memberikan penjelasan sendiri? Atau meminta pembuat postingan itu untuk menghapusnya?"

"Biarkan saja, nanti akan terkuak yang sebenarnya. Pihak kampus akan menghapus postingan tersebut kalau masalah itu menjadi besar nanti," jawab Clara.

Tak lama kemudian, pintu kamar asrama itu dibuka oleh seseorang dari luar. Ketua kelas menjulurkan kepalanya ke dalam dan berkata, "Clara, Profesor Dani memintamu untuk datang ke kantornya."

Clara menghela napas. Dia sudah tahu kalau Profesor Dani mencari dirinya pasti karena ingin membicarakan tentang masalah postingan tersebut.

Ada sebuah lapangan besar dan pusat media yang memisahkan area asrama dengan area pengajaran. Clara berjalan selama lebih dari 20 menit sebelum akhirnya tiba di depan pintu kantor Profesor Dani.

Hanya ada Profesor Dani seorang diri di dalam ruangan tersebut. Pria tua yang biasanya ramah itu, sekarang terlihat sangat dingin.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu