Suami Misterius - Bab 1330 Pemegang Saham Baru

Seorang pria yang memakai setelan jas sambil membawa tas kantor berjalan masuk.

Dia berdiri di depan ruang rapat dan mengambil sebuah dokumen dari dalam tasnya “Aku adalah pengacara tuan Mahen Sutedja, dalam beberapa jam yang lalu, Gordon Minto, Juna Iskak dan beberapa orang lainnya telah mengalihkan saham Shinee Movie mereka kepada tuan Mahen, ini adalah fotokopi perjanjian pengalihan saham yang akan segera berlaku, silahkan dilihat.”

Perkataaan pengacara membuat semua orang kembali terkejut. Tuan Muda Kedua Sutedja sungguh hebat, dalam waktu singkat dan secara diam-diam telah membeli 10% saham milik Direktur Minto dan yang lainnya, sehingga ia menjadi pemegang saham besar di Shinee Movie.

Diva juga cukup terkejut dengan hal ini, dia menatapnya dengan heran.

Terhadap tatapannya yang bingung dan heran, Tuan Muda Kedua Sutedja masih seperti biasa dengan tampang tidak seriusnya menatapnya sambil tersenyum, bahkan ia sedikit jahil mengulurkan tangan memegangi punggung tangan Diva.

Diva “….”

Dengan tidak berdaya Diva menyingkirkan tangannya dan menatapnya dengan sedikit kesal.

Tuan Muda Kedua Sutedja tidak merasa marah karena tangannya yang telah disingkirkan oleh Diva, ia masih tetap tersenyum kepadanya kemudian ia melihat ke arah Guan dan seluruh pemegang saham “Bukankah sedang mengadakan rapat direksi, ada masalah apa segera katakan, aku sangat sibuk, tidak ada waktu untuk bermain-main dengan kalian.”

Tuan Muda Kedua Sutedja masih harus membina hubungan yang baik dengan orang yang dicintainya, waktunya mepet dan itu adalah hal yang penting, jadi tidak bisa membuang waktu dengan orang-orang yang tidak penting ini.

Guan menjadi sangat marah hingga badannya bergetar yang disebabkan oleh Diva dan Mahen, ia terus berusaha untuk menahannya dan berkata “Walaupun kamu mempunyai dukungan dari Tuan Muda Kedua Sutedja, namun aku tetaplah pemegang saham terbesar di perusahaan dan juga merupakan direktur utama Shinee Movie, keputusan masih ada di tanganku. Mulai dari sekarang kamu sudah bukan CEO Shinee Movie.”

“Memecatku apakah Direktur Maveris sudah memiliki pengganti yang lebih baik?” Diva bertanya dengan datar.

“Hal ini tidak perlu kamu khawatirkan.” Guan menjawab dengan kesal.

“Bagaimana tidak khawatir, walaupun aku bukan CEO utama perusahaan, aku masih memiliki 25% saham Shinee Movie…”

“35%.” Mahen memotong pembicaraannya dengan wajah serius mengkoreksi perkataannya.

Diva “….”

Diva melotot kepadanya, sepertinya ia merasa Mahen sudah terlalu banyak bicara.

Tuan Muda Kedua Sutedja dengan patuh menutup mulutnya, kembali menatapnya dengan manja dan tidak ikut campur lagi.

“Walaupun aku bukan CEO perusahaan, namun aku tetap adalah pemegang saham besar di Shinee Movie, tentu saja aku mempunyai hak untuk mengetahui seperti apa sosok CEO baru perusahaan, apakah pantas untuk menduduki posisi ini.” Diva berkata dengan tenang.

“Betul, mengurus perusahaan bukanlah hal main-main, mudah-mudahan Direktur Maveris tidak menetapkan Tuan Muda Maveris sebagai CEO yang baru, jika tidak Shinee Movie akan menjadi harem Tuan Muda Maveris.” CEO Li menambahkan dengan nada bicara mengejek.

Wajah Guan menjadi semakin tidak enak dilihat.

Dia memang ingin menjatuhkan Diva dan membiarkan putranya yang menjabat. Akan tetapi anaknya memang tidak dapat diandalkan, pendidikannya biasa saja, suka minum minuman keras dan berjudi, tahun lalu ia mengatur anaknya untuk magang di perusahaan, dengan pemikiran agar anaknya dapat memberikan prestasi yang bagus sehingga para pemegang saham dapat mengakuinya.

Akan tetapi akhirnya bukan hanya tidak berprestasi malah mempunyai seorang anak di luar nikah dengan seorang artis perusahaan. Guan sangat marah hingga penyakit jantungnya kambuh. Guan memiliki semangat yang tinggi, dia ingin anaknya menikah dengan wanita terkenal yang memiliki latar belakang tinggi, bagaimana mungkin dia mengizinkan anaknya menikahi seorang artis kecil yang tidak memiliki latar belakang keluarga.

Oleh karena itu Keluarga Maveris menghabiskan banyak uang untuk berdamai dengan artis tersebut dan memintanya untuk menggugurkan anaknya.

Guan menahan amarah dan berkata “Aku sebagai Direktur Utama juga akan menjabat sebagai CEO perusahaan. Shinee Movie didirikan oleh aku, apabila aku yang mengemban tugas ini seharusnya tidak ada yang keberatankan.”

Mendengar perkataannya Diva tersenyum tipis dan mengambil sebuah data dari asistennya. “Tidak keberatan, namun aku mengkhawatirkan kesehatan anda.”

Selesai berkata, Diva membuka data yang ada di tangannya dan berkata kepada para pemegang saham “Ini adalah hasil pemeriksaan kesehatan Direktur Maveris minggu lalu, tidak hanya tekanan darah tinggi, lipid darah dan gula darahnya juga tinggi, selain itu terdapat penyakit jantung, perlemakan hati serta ada penyumbatan kecil pada pembuluh darah otak. Dengan kondisi tubuh Direktur Maveris ini, sungguh tidak cocok untuk menjadi CEO perusahaan.”

“Aku mengerti akan kondisi tubuhku sendiri, kamu tidak perlu cemas.” Guan berkata dengan wajah dingin.

Diva meletakkan hasil pemeriksaan kesehatan dan melanjutkan perkataannya “Bahkan apabila mengabaikan masalah kesehatan Direktur Maveris, akan tetapi Direktur Maveris berkali-kali menggunakan uang perusahaan untuk menyelesaikan masalah Tuan Muda Maveris, aku sebagai seorang pemegang saham sungguh tidak menyetujuinya.”

Diva mengeluarkan sebuah dokumen lagi dan menyuruh asistennya untuk membagikannya kepada setiap pemegang saham yang hadir. “Aku rasa semua pemegang saham di sini masih ingat, tahun lalu Tuan Maveris berpacaran dengan artis yang dibina oleh perusahaan yang menyebabkan hamil di luar nikah. Artis ini sedang naik daun dan sangat berpotensi, oleh karena itu perusahaan sangat fokus membinanya. Karena hamil di luar nikah, tidak hanya merusak karirnya dan malah menyebabkan beberapa endorse dan syuting drama film yang sedang berlangsung menuntut kita karena melanggar kontrak. Direktur Maveris tidak hanya mengganti rugi atas pelanggaran kontrak juga memberikan sejumlah uang kepada artis tersebut, semua uang itu di ambil dari pembukuan perusahaan.”

Beberapa pemegang saham saling bertatapan dan terlihat raut wajah yang berbeda-beda. Bahkan raut wajah Direktur Tabani yang selama ini terus mendukung Guan juga menjadi berubah.

Guan menggunakan dana perusahaan untuk menyelesaikan masalah anaknya, itu sama saja dengan mengambil keuntungan dari para pemegang saham, mereka tentu saja merasa marah namun tidak berani berkata apa-apa.

Orang lain merasa marah namun tidak berani berkata apa-apa, tetapi tidak untuk Tuan Muda Kedua Sutedja, dia berkata dengan malas dan nada bicara yang menghina “Wah, ternyata Direktur Maveris sangat suka menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, kalau begitu bagaimana cara menjamin keuntungan dari para pemegang saham seperti kami ini?”

Perkataan Tuan Muda Kedua Sutedja mewakili isi hati para pemegang saham yang hadir saat ini, sorotan mata semua orang tertuju kepada Guan menunggunya memberikan jawaban yang memuaskan.

Guan terdiam lama lalu berkata “Aku jamin hal yang sama tidak akan terjadi lagi.”

“Oke, kalau begitu sekali lagi kita akan menaruh kepercayaan kepada Direktur Maveris, apabila tidak ada masalah lain lagi maka sudahi saja rapat ini.” Tuan Muda Kedua Sutedja mengakhiri perkataannya, dia menarik tangan Diva untuk meninggalkan tempat itu.

“Kalau begitu Direktur Maveris besok sudah tidak perlu datang lagi ke perusahaan, apabila perusahaan mengadakan rapat direksi maka aku akan menyuruh orang untuk memberitahumu.” Guan berkata kepada Diva.

Diva mengerutkan alisnya, saat ia baru akan berbicara, Mahen menyela “Sepertinya pelajaran matematika Direktur Maveris diajarkan oleh guru bahasa, saham kalian bertiga apabila digabungkan juga belum mencapai 50%, dengan dukungan yang tidak melebihi setengah tetapi ingin mencopot jabatan CEO, apakah kamu bercanda!”

Selesai berkata, Mahen langsung menarik Diva untuk bangkit dari tempat duduknya dan memeluknya, dengan nada bicara tidak bersemangat dan kesal berkata “Sudah bubar ya sudah, aku tidak ada waktu menemani kalian bermain.”

Selesai berkata, sambil memeluk Diva ia berjalan keluar dari ruang rapat tanpa menoleh kebelakang lagi.

Tuan Muda Kedua Sutedja memang selalu begitu arogan, mendominasi juga semena-mena, tetapi tidak ada orang yang berani menyinggungnya.

Guan dengan marah bangkit dari tempat duduknya dan saat ia ingin menyerang kembali namun dicegah oleh Direktur Tabani yang berada di sampingnya.

“Pak Maveris, redakan amarahmu terlebih dahulu.” Selesai berkata, Direktur Tabani dengan tersenyum berkata kepada pemegang saham yang lainnya “Rapat pemegang saham hari ini sampai di sini saja, anda sekalian sudah boleh pulang, sudah merepotkan semuanya.”

Setelah mendengar perkataan tersebut, para pemegang saham satu persatu meninggalkan ruang rapat, sebelum pergi mereka memandangi Guan dengan rasa kasihan.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu