Suami Misterius - Bab 1324 Pacaran

Mahen mengendarai mobil kembali ke rumah, baru saja memasuki rumah, sebuah cangkir teh langsung dilempar ke arahnya, untungnya reaksinya cukup cepat, kalau tidak pasti akan terluka.

Cangkir teh jatuh di lantai, meskipun tidak pecah, tapi air di dalamnya tertuang, celana Mahen juga basah.

Dia mengerutkan kening, mengangkat kepala menatap Ahyon yang berwajah dingin duduk di sofa dan berkata dengan nada malas “Bu, perlukah kamu melakukan ini? Aku adalah anak kandungmu.”

“Mengapa aku bisa melahirkan anak brengsek sepertimu, menculik, mengurung, memperko……. Mengapa kamu berani melakukan hal keterlaluan seperti ini, apakah kamu menganggap hukum negara bisa dimainkan sesuka hatimu!”

Ahyon menunjuk Mahen dan berteriak marah.

“Sabar, sabar.” Melihat situasi ini, Hyesang mengambil cangkir teh dan menyerahkan padanya.

Ahyon mengulurkan tangan mendorongnya dan memelototinya dengan ganas “Ini semua salahmu, telah memanjakannya menjadi begini, benar-benar keterlaluan. Bagaimana kalau gadis itu menuntutnya? Kalau kamu terus memanjakannya, kamu akan langsung memasukkannya ke penjara! Menunggu setelah pensiun, kamu bisa mengantarkan makanan ke penjara untuk putramu.”

Ahyon memegang bagian dadanya, dia merasa sakit hati dengan pasangan ayah dan anak ini.

Sejak kecil, sifat Mahen sangat sombong dan sulit diurus, setiap kali Ahyon ingin menegurnya, Hyesang selalu memihaknya, sehingga menyebabkan Mahen yang tidak takut pada siapapun.

Hyesang terjepit diantara istri dan putranya, benar-benar sangat kasihan. Dia membujuk Ahyon, sambil memelototi Mahen dan berkata dengan tidak berdaya “Segera meminta maaf pada ibumu.”

Mahen duduk di sofa depan orang tuanya dengan santai, dia berpenampilan acuh tak acuh, mengangkat cangkir teh dan meminumnya, lalu mengangkat alis dan berkata “Kalian menyelidikiku?”

Menyelidikinya dengan begitu teliti, pasti kerjaan ayahnya. Tapi malah diketahui ibunya, ini sama dengan menyebabkan perang keluarga.

Sebenarnya, Hyesang lumayan kasihan. Dia menyelidiki hal buruk yang dilakukan putranya, sudah tidak sempat baginya untuk menutupinya, bagaimana mungkin berani diketahui Ahyon. Tapi disaat sekretaris melaporkan padanya, tanpa sengaja didengar oleh Ahyon.

Setelah mengetahuinya, Ahyon langsung meledak.

“Emangnya kami tidak boleh menyelidikimu? Kalau tidak menyelidikimu, bagaimana kami tahu hal buruk yang telah kamu lakukan.” Ahyon berkata dengan kesal.

“Apa yang telah aku lakukan? Emangnya aku pacaran juga bersalah?” Mahen menyesap teh dan menjawab.

“Masih saja membantah, pacaran seperti apa kamu?”

“Emangnya ada apa? Siapa yang menentukan tidak boleh berhubungan seks ketika pacaran. Kalau tidak, kamu tunjukkan padaku bagaimana memulainya? Aku akan mengikuti langkah-langkah yang kamu katakan.” Mahen bertanya dengan santai.

Ahyon benar-benar sangat marah, tapi dia tidak dapat menjawab sepatah katapun. Anak brengsek yang dia lahirkan ini benar-benar pandai membantah sejak kecil.

“Oke, oke, aku tidak dapat mengalahkanmu. Kalau kamu berpacaran dengan serius, akhir pekan ini bawa pacarmu kembali untuk makan bersama.” Ahyon berkata dengan kesal.

“Tidakkah terlalu cepat bertemu dengan orang tua? Kami baru saja mulai.” Mahen berkata.

Ahyon memelototinya dengan ganas, mereka sudah berhubungan seks, masih saja memikirkan masalah cepat atau lambat.

Mahen melihat wajah ibu kandungnya telah berubah, dia segera berkata “Oke oke, aku pasti membawanya datang, kalau dia tidak ingin datang, aku akan mengikatnya datang.”

“Dasar……” Ahyon mengambil cangkir teh di atas meja ingin melemparnya, tapi direbut oleh Hyesang di sebelahnya.

“Sudahlah, jangan sampai benar-benar melukai putramu. Putramu telah berjanji akan membawa pacarnya kembali.” Selesai berkata, Hyesang melambaikan tangan pada Mahen “Kalau tidak ada urusan lain, cepatlah kembali, bukannya pekerjaanmu sangat sibuk, jangan sampai menunda kerjaanmu.”

“Ayah ibu, aku akan kembali melihat kalian lagi.” Mendengar ini, Mahen segera meletakkan cangkir di atas meja dan segera melarikan diri.

Ahyon hanya bisa melampiaskan emosinya pada Hyesang “Lihatlah, bagaimana kamu memanjakannya.”

“Sifat Mahen memang tidak bisa diam, tapi dia lumayan tahu diri, tidak akan menyebabkan masalah yang terlalu besar.” Hyesang tersenyum berkata.

“Selama dia tidak menghancurkan bumi, kamu selalu merasa masalahnya kecil.” Ahyon menghela nafas.

“Sebenarnya tidak separah yang kamu pikirkan. Itu hanyalah hubungan antara pria dan wanita. Aku telah menyelidiki Diva, meskipun status keluarganya tidak terlalu tinggi, tapi lumayan berpendidikan. Palingan kita menikahinya, menjadi menantu keluarga Sutedja tidak akan merendahkannya.” Hyesang mengambil kembali cangkir teh dan menyerahkan padanya.

Meskipun apa yang dilakukan Mahen pada Diva memang agak keterlaluan, tapi setidaknya tidak menyebabkan keributan. Diva cukup pintar, pengertian dan tahu diri. Kalau Diva dapat menikah dengan Mahen dan dapat mengendalikannya, Hyesang sangat senang melihat hasil seperti ini.

Meskipun banyak hal yang menyebalkan dalam keluarga Maveris, tapi bagi keluarga Sutedja, itu hanyalah hal sepele.

Ahyon mengambil cangkir teh dan meminumnya, tapi mendesah dengan tidak berdaya.

….……

Mahen ditegur oleh ibunya tanpa alasan, dia merasa sangat kesal. Tapi yang membuatnya lebih kesal adalah Diva mulai menghindarinya, dia bahkan tidak kembali ke apartemen.

Mahen bersandar malas di kursi kantor, mengayunkan kakinya, mengambil ponsel dan menghubungi sebuah nomor.

Setelah panggilan terhubung, terdengar sebuah suara gemetar dari dalam telepon.

Mahen mengangkat alisnya, berkata dengan nada malas "Hey, aku tidak memperhitungkan denganmu, kamu malah mengabaikanku. Tuan muda Bone, kapan kamu berencana mengantar tunanganmu ke ranjangku…... Jangan terlalu banyak beromong kosong, aku tidak ingin mendengar alasanmu. Aku akan memberimu waktu dua hari, kalau tidak mengantarnya ke sini, aku berjanji, akan membuat keluarga Bone sepenuhnya hilang dalam bidang industri."

Setelah selesai berbicara, Mahen langsung memutuskan panggilan.

Dia melemparkan ponsel ke atas meja, lalu menopang pipinya, tetap berpenampilan malas.

Bukannya Diva pandai bersembunyi? Dia benar-benar menyangka dirinya dapat terlepas dari telapak tangannya.

Selama dia menginginkannya, Diva tetap harus datang padanya dengan patuh. Keluarga Bone seharusnya tidak akan mengecewakannya.

……

Pada saat yang sama, sejak menerima panggilan telepon Mahen, Iqbal merasa sangat tidak nyaman.

Dia memegang tangan Nyonya Bone dengan gemetar dan terus bertanya "Bu, apa yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan?"

“Apa lagi yang bisa kita lakukan, tentu saja, mengantar orang ke sana. Bagaimana kita bisa menyinggung Tuan muda kedua.” Nyonya Bone menjawab.

"Tapi, Diva…...." Tatapan Iqbal penuh keraguan.

"Kamu dan Diva bukanlah tunangan sebenarnya, kalian menandatangani perjanjian kesepakatan, tapi dia sama sekali tidak menghargaimu. Kenapa kamu harus peduli padanya. Selain itu, kita tidak memintanya pergi mati, hanya tidur bersama Tuan muda kedua." Nyonya Bone berkata lagi.

Iqbal adalah seseorang yang tidak memiliki pikiran sendiri, kemudian menatap ayahnya lagi.

Ayah Bone menghela nafas tak berdaya dan berkata "Apa yang ibumu katakan benar. Kita tidak mampu menyinggung Tuan muda kedua. Kalau Tuan muda kedua menekan kita lagi, keluarga Bone benar-benar akan berakhir. Sedangkan Diva, kita membiarkannya memanipulasi dana keluarga Bone untuk membantunya merebut perusahaan Maveris, kita tidak berhutang padanya. Sekarang, memintanya berkorban sedikit untuk keluarga Bone, dia seharusnya mengerti."

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu