Suami Misterius - Bab 1308 Penipuan Pernikahan

"Alfy mencintaimu, jadi bertoleransi padamu. Tapi cinta dan pernikahan perlu dijaga dan dikelola. Melakukan secara sewenang-wenang, cepat atau lambat pasti akan menghabiskan cintanya padamu. Keyra, apakah kamu tidak khawatir, kamu tidak melahirkan anak untuknya, dia akan pergi mencari wanita lain untuk melahirkan."

Wajah Clara menjadi agak muram, itu sebagai peringatan, dan juga pengingat.

Sekarang mereka baru menikah, dan masih penuh kasih sayang, Alfy menyayangi Keyra, tentu saja tidak memiliki kekhawatiran seperti itu. Namun setelah beberapa tahun, kalau mereka masih belum memiliki anak, keluarga Sanusi pasti akan memberikan tekanan pada mereka. Ditambah lagi keinginan Alfy sendiri ingin memiliki anak, pasti akan terjadi konflik di antara mereka. Perasaan adalah hal yang paling tak tertahankan. Tunggu hingga perasaan berubah, dan Alfy menimbulkan pikiran lainnya, Keyra benar-benar akan terlambat untuk menangis.

"Kalau dia melakukan sesuatu yang bersalah, kami hanya akan bercerai. Tidakkah dia takut kehilangan semuanya?" Keyra berkata dengan keras kepala.

"Apakah menurutmu sebuah kontrak benar-benar dapat membuatnya kehilangan semuanya? Key, perjanjian pranikah yang diberikan Alfy padamu adalah janjinya padamu, bukan ancamanmu padanya. Di masa depan, kalau kalian bertengkar, Keluarga Sanusi dan keluarga Sunarya juga akan terjadi perselisihan, dan akan ada lebih banyak hal yang terlibat, itu jelas bukan hanya masalah kalian berdua."

Clara menghela nafas dan bertanya, "Kamu tidak menginginkan anak. Apakah kamu pernah berdiskusi dengan Alfy sebelum menikah?"

“Apa yang harus didiskusikan tentang hal kecil ini. Dua orang menikah karena saling mencintai, bukan karena ingin punya anak. Emangnya wanita hanyalah alat untuk melahirkan anak?”

Clara benar-benar tercengang setelah mendengar kata-kata Keyra. “Kamu pantas menjadi pengacara, benar-benar pandai membantah. Menikah dan melahirkan anak adalah peristiwa penting dalam hidup. Kalau kamu menjelaskan pada Alfy sebelum menikah, dia tahu bahwa kamu tidak ingin punya anak dan bersikeras menikahimu, kamu masih punya alasan. Tapi sekarang situasinya adalah kamu tidak memberitahunya sebelum menikah, dan setelah menikah, kamu mengatakan bahwa dirimu tidak ingin memiliki anak. Keyra, apakah kamu sedang melakukan penipuan pernikahan! "

Keyra: “………”

Keyra tidak dapat membantah, dia hanya bisa bergumam, "Ada begitu banyak keluarga DINK, begitu banyak orang yang tidak dapat memiliki anak, mereka tetap hidup dengan baik. Dulu, paman ketiga tahu bahwa bibi ketiga tidak dapat memiliki anak, dia juga bersikeras ingin menikahinya. Kalau Alfy tidak dapat menerima aku tidak menginginkan anak, itu hanya menunjukkan bahwa dia tidak cukup mencintaiku."

"Kamu benar-benar pandai memikirkan masalah dari sudut pandangmu sendiri. Lalu aku bertanya, dari sudut pandang Alfy, kamu bahkan tidak ingin melahirkan anak untuknya, apakah itu berarti kamu juga tidak cukup mencintainya!"

Clara berwajah dingin, dia sangat kesal dengan Keyra.

"Memang benar, ada banyak keluarga DINK. Tapi tidak bisa punya anak dan tidak ingin punya anak adalah dua konsep. Bibi ketiga jelas tidak cocok untuk memiliki anak, tapi dia tetap mempertaruhkan nyawanya melahirkan Maul dan Mahen. Karena dia tidak ingin paman ketigamu hidup dalam penyesalan.

Key, tidak peduli itu pria atau wanita, hidupnya tidak akan lengkap tanpa ada anak yang terhubung dengannya. Seperti pepatah lama, pria dan wanita harus memiliki daging dan darah yang sama baru dapat menjalin kekeluargaan, dan satu pikiran. Pepatah lama telah diucapkan begitu lama, pasti ada maknanya, jadi kamu berpikirlah baik-baik."

Keyra menggerakkan bibirnya, tapi tetap tidak mengatakan apapun.

Clara memegang tangannya, dan membujuknya dengan penuh perasaan.

"Key, hal-hal lain mudah untuk dibicarakan, tapi soal tidak ingin punya anak, jangankan Alfy dan keluarga Sanusi, bahkan ayahmu dan aku juga tidak akan mendukungmu. Jangan beritahu kami bahwa melahirkan anak itu bahaya. Sekarang, perawatan medis begitu maju, dan tubuhmu tidak memiliki masalah, resiko melahirkan anak sangat kecil.

Setelah anak lahir, kalau kamu tidak ingin menjaga anak, bisa meminta bibi pengasuh untuk menjaganya. Kalau kamu khawatir dengan bibi pengasuh, Sus Rani dan aku juga dapat menjaganya untukmu. Ini bukan masalah.

Jadi Key, kamu harus berpikir dengan baik-baik. Kamu begitu ceroboh merampas hak Alfy menjadi seorang ayah, ini tidak adil baginya dan juga terlalu egois."

Keyra menundukkan kepala, tidak dapat membantah.

Keduanya baru saja selesai berbicara, kebetulan Alfy masuk menggandeng tangan Gungun. Gungun bermain dengan sangat senang, tidak berhenti berbicara seperti burung pipit kecil.

Alfy terlihat sangat sabar, dia tersenyum, dan berbicara bersama Gungun dengan sabar.

Setelah Diana keluar dari dapur, Alfy menyerahkan Gungun padanya, dan memberitahunya dengan sangat teliti, "Gungun keringatan, pakaiannya sedikit basah. Bawa dia pergi mengganti pakaian, jangan sampai masuk angin."

Diana membawa Gungun kembali ke kamar untuk mengganti pakaian, setelah mereka turun dari atas, makanan sudah disiapkan.

Sekeluarga makan bersama, suasana makan malam sangat bagus.

Setelah makan, Alfy dipanggil pergi bermain catur di ruang studi oleh Rudy.

Alfy dan Rudy bermain catur, dan kebanyakan berakhir seri. Keduanya bermain catur sambil mengobrol tentang topik lain. Meskipun Alfy adalah seorang pengusaha, tapi dia memiliki pemahaman yang baik tentang urusan dan politik saat ini. Bagaimanapun juga, perubahan kebijakan nasional berdampak besar pada pengusaha, terutama konstruksi dan industri real estate.

Alfy adalah orang pintar, dengan pemikiran yang cermat dan pengetahuan yang baik tentang situasi. Rudy semakin menyukai menantunya ini.

Alfy juga pandai menyenangkan ayah mertuanya, mereka bergaul dengan gembira.

Setelah makan malam, Alfy dan Keyra tidak pergi, mereka berencana untuk menginap satu malam dan kembali besok.

Meskipun Keyra bukan anak tunggal, tapi dia adalah anak kesayangan orang tua dan kakaknya. Di masa depan, Alfy dan Keyra akan lebih sering tinggal di keluarga Sunarya.

Malam hari, Alfy dan Keyra kembali ke kamar.

Kamar Keyra tidak berubah sama sekali, ada pembantu yang menggemasnya setiap hari, seprei dan selimut juga baru diganti.

Setelah mandi, Keyra duduk di sofa depan jendela, dia mengeringkan rambut sambil melamun melihat ke luar jendela.

Ada suara samar air mengalir di kamar mandi. Setelah suara air berhenti, Alfy keluar dari kamar mandi hanya dengan menutupi handuk mandi putih besar di pinggangnya, tubuh bagian atasnya telanjang dan terlihat otot-ototnya yang kuat.

Dia duduk di samping Keyra, rambutnya yang pendek masih basah. “Apa yang kamu pikirkan, mengapa selalu melamun?”

Keyra memutar kepala, dan bersandar dalam pelukannya, lalu bertanya: “Alfy, kalau sebelum menikah aku memberitahumu bahwa diriku tidak ingin memiliki anak, apakah kamu akan menikahiku?”

Bagi Alfy, pertanyaan yang diajukan Keyra benar-benar sulit dijawab.

Dia terdiam lumayan lama, kemudian menjawab: “Aku tidak tahu.”

Kalau Alfy ingin menghiburnya, dan membuatnya senang, dia bisa memberitahunya bahwa dia akan tetap menikahinya. Mumpung, mereka sudah menikah, sudah menjadi kenyataan, asumsi ini sama sekali tidak sah.

Tapi Alfy tidak ingin membohonginya. Dia adalah seorang pria yang tradisional, dia tidak pernah berpikir ingin menjadi keluarga DINK. Menikah dan memiliki anak, baginya tidak bisa kurang satupun. Lagipula Alfy benar-benar sangat menyukai anak-anak, dia ingin memiliki anaknya sendiri.

Alfy akan memanjakannya dan mencintainya, melihatnya tumbuh besar sehari demi sehari, dia akan berusaha menjadi seorang ayah yang baik, memberikan kebahagiaan pada anaknya.

Tapi, di hari pertama pernikahan, Keyra malah memberitahunya, bahwa dirinya tidak menginginkan anak-anak, ini benar-benar membuat Alfy sedikit tidak berdaya.