Suami Misterius - Bab 1276 Orang Yang Tidak Ramah

Keyra duduk di samping nenek Sanusi, sementara di sofa seberang duduk beberapa wanita asing tua dan muda. Satunya tampak berusia lebih dari 40 tahun, wanita itu memiliki riasan lengkap dan menyebut dirinya sebagai bibinya Alfy. Wanita tersebut menanyakan banyak pertanyaan kepada Keyra, bahkan lebih rinci daripada penyelidikan pendaftaran rumah tangga oleh Biro Keamanan Umum.

Contohnya tentang pekerjaan, keluarga, pekerjaan orang tua.

"Aku adalah seorang pengacara.... bukan anak perempuan tunggal, aku memiliki seorang abang laki-laki... ayahku adalah seorang tentara, ibuku adalah seorang aktris" Keyra menjawab dengan jujur.

Menantu yang dinikahi keluarga Sanusi semuanya adalah anak gadis keluarga kaya. Jadi, pengenalan Keyra seperti ini sama sekali tidak mencolok.

Alfy memiliki seorang adik sepupu, dia mengenal Keyra adalah pengacara yang mewakiliki kasus Adella Mona dan merasa sangat kagum kepada Keyra. Dia merasa penampilan Keyra waktu berdiri di pengadilan benar-benar sangat keren.

Para paman dan bibi keluarga Sanusi sangat baik, anggota generasi muda mereka juga sangat damai. Bersama dengan mereka, Keyra tidak merasa tidak nyaman.

Usia nenek Sanusi sudah sangat tua, setelah berbicara dengan Keyra sebentar, nenek langsung terlihat lelah. Setelah itu bibi keluarga Sanusi pun membantu nenek kembali ke kamar untuk istirahat.

Yang tersisa hanya anggota generasi muda yang sedang berbicara dengan bising dan damai.

Karena takut Keyra merasa tidak nyaman dengan orang-orang asing, Alfy pun membawa Keyra untuk jalan-jalan di taman bunga.

Taman bunga keluarga Sanusi benar-benar sangat spesial, hampir tidak menanam bunga apa pun. Yang mereka tanam hanya pohon cemera, semak dan bluegrass.

"Nenekku tidak menyukai bunga. Dia merasa bunga tidak bisa sering mekar, tetapi rumput dan kayu bisa subur sepanjang tahun. Jadi taman bunga kami tidak ada pemandangan yang terlalu bagus" Alfy menjelaskan.

"Subur seperti ini sebenarnya juga bagus" Keyra tersenyum. Dia memegang tangan Alfy dan bertambah "Keluarga kamu baik-baik semuanya. Nenek sangat baik hati dan kebersamaan para paman juga sangat rukun"

Alfy menganggguk dengan senyuman "Kakek dan nenek sangat pandai mendidik anak-anaknya. Sementara, pembagian properti keluarga Sanusi sangat adil. Seribu rupiah pun akan dibagi rata. Antara saudara tidak pernah khawatir tentang hal itu, orang tua juga tidak memihak, jadi antara saudara kandung tidak akan ada rebutan harta. Pada akhirnya kasih sayang keluarga akan menjadi dominan dan semuanya akan saling mendukung"

Keyra mengangguk dengan setuju, makanya keluarga Sanusi bisa berkembang dan berdiri di dunia bisnis selama bertahu-tahun.

Berbanding dengan keluarga Sanusi, keluarga Sunarya benar-benar sangat buruk, semua anggota keluar Sunarya memiliki perhitungan sendiri dan mereka akan berkelahi sampai saling melukai demi kekayaan.

Setiap tahun baru, Keyra akan merasa sakit kepala. Karena asal para bibi dan tante keluarga Sunarya bergadung, mereka pasti akan ribut dan membuat masalah.

"Semua anggota keluarga aku sangat ramah. Meskipun ketemu dengan yang tidak ramah, kamu juga tidak perlu peduli kepadanya. Ada aku, kamu tidak perlu merasa sedih ataupun tertekan karena siapa pun" Alfy berkata sambil memegang tangan Keyra.

Keyra "......."

Kenapa dia merasa kata-kata Alfy memiliki pengertian lain?

Keyra dan Alfy duduk di taman bunga yang dipenuhi rumput subur untuk beberapa saat, setelah itu pembantu pun mempersilahkan mereka untuk kembali ke dalam rumah.

Alfy melihat ke jam tangannya, acara seharusnya sudah dimulai.

"Ayo, sudah waktunya mengambil tempat" Alfy membawa Keyra kembali ke dalam rumah, pada saat mereka baru memasuki rumah, mereka mendengar suara mesin mobil yang berdering dari halaman, setelah itu suara langkah kaki dan kedatangan 3 orang.

Melihat orang-orang yang datang, Alfy pun mengerutkan alisnya secara refleks.

Yang datang adalah kakak sepupu dan kakak ipar sepupu Alfy.

Waktu Alfy masih kecil, dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kakak sepupunya ini. Kakak sepupunya memperlakukan Alfy seperti adik kandung, dia akan memberikan semua makanan enak dan mainan bagus kepada Alfy. Setelah Alfy sekolah ke luar negeri pun mereka tetap saling kontak.

Setelah itu, kakak sepupu menikah ke kakak ipar sepupunya yang bekerja di departemen keamanan publik. Kakak ipar sepupu memiliki seorang adik yang bernama Nafisha Simang.

Kakak sepupu sudah lebih dari satu kali mau menyatukan Nafisha dan Alfy, hal ini membuat Alfy sangat tidak berdaya.

Bahkan pernah sekali, kakak sepupu mengajak Alfy untuk bertemu dan berkata ada urusan yang sangat penting. Setelah Alfy bergegas ke lokasi perjanjian dengan buru-buru, orang yang menunggu di sana malahan adalah Nafisha.

Waktu itu Alfy sangat marah dan bermaksud untuk pulang langsung. Tetapi Nafisha malah melarangnya dan berkata kalau Alfy tidak berjanji menikahi dia, dia akan melapor ke polisi bahwa Alfy mencoba untuk melakukan pelecehan seksual kepadanya.

Alfy tentu saja tidak menerima ancamannya, dia langsung memberikan ponselnya kepada Nafisha dan menyuruh dia untuk menelpon polisi "Kamu seorang gadis saja tidak tahu malu, aku tentu saja tidak apa-apa"

Nafisha tentu saja tidak berani melapor polisi, dia melarikan diri dengan malu dan besoknya kakak sepupu mencari Alfy dan berkata Alfy tidak penurut sampai membuat kakak sepupu dimarahi oleh ibu dan ayah mertuanya.

Sejak itu, hubungan Alfy dan kakak sepupu pun semakin menjauh.

Sementara kakak sepupu malah membawa orang asing seperti Nafisha ke acara reuni keluarga Sanusi, tidak tahu apa yang mau mereka lakukan lagi.

Keyra sama sekali tidak mengetahui hal itu. Melihat kedatangan orang asing, dia menarik sudut baju Alfy secara refleks agar Alfy memperkenalkan mereka kepadanya.

Sementara sebelum Alfy bersuara, Nafisha sudah menghampirinya dan langsung memegang lengan Alfy sambil memanggil dengan masrah "Bang Alfy"

Wajah Alfy mendingin dan dia langsung mendorong tangan Nafisha sebelum menyapa dengan suara berat "Nona Simang"

Setelah itu, Alfy melingkari pinggang Keyra dan memperkenalkan kakak sepupu dan suaminya kepada Keyra secara sederhana.

Setelah menjumpai Keyra, kakak ipar sepupu melamun sejenak sebelum memasang ekspresi kaget. Tetapi dalam waktu pendek, ekspresinya langsung kembali menjadi tenang dan dia pun menyapa Keyra dengan senyuman.

Kakak ipar sepupu Alfy memiliki tubuh yang gagah, sedikit gemuk dan penampilan yang menengah. Waktu tersenyum dia terlihat sangat ramah.

Sementara sikap kakak sepupu Alfy terhadap Keyra hanya biasa saja, sepertinya dia lebih mempedulikan perasaan adik suaminya. Dia melihat ke Alfy dengan tatapan menyalahkan, jelas, sedang memarahi sikap Alfy terhadap Nafisha tadi.

Alfy mengabaikan tatapan kakak sepupunya dan berbicara dengan kakak ipar sepupu dengan sikap termasuk sopan.

Keyra "......"

Dalam hati Keyra berpikir, apakah beberapa orang ini adalah 'orang tidak ramah' yang dikatakan Alfy tadi?

Setelah itu, semua orang pun mengambil tempat masing-masing.

Bibi Sanusi membantu Nenek Sanusi untuk memasuki aula acara. Melihat Nafisha yang berdiri di samping kakak sepupu, ekspresi nenek sedikit tenggelam dan dia pun melihat ke cucu gadisnya dengan tatapan yang menyalahkan.

Di rumah ini, nenek Sunasi yang sudah berusia sangat tua masih sangat dihormati. Kakak sepupu menghindari tatapan nenek dan menundukkan kepalanya dengan sikap yang sangat waspada.

Kakak sepupu menikah ke keluarga Simang yang termasuk kelas tingkat tinggi. Hubungan dia dengan suami termasuk lumayan bagus, tetapi karena melahirkan dua anak gadis, mertuanya tidak begitu menyukainya sehingga dia hanya bisa mendekati saudara iparnya.

Kakak sepupu juga tahu membawa orang asing seperti Nafisha ke acara reuni keluarga Sanusi adalah tindakan yang sangat tidak sopan, tetapi Nafisha terus ribut mau datang ke sini, dia yang tidak berani menolak ataupun menyinggungnya hanya bisa menuruti.

Nenek Sanusi melihat ke kakak sepupu dan Nafisha yang jelas terlihat gelisah dengan tatapan dingin yang dipenuhi peringatan, kemudian dia pun mengangkat tangannya dan menyapa Keyra dengan senyuman.

"Key, sini, duduk samping nenek"

Keyra berjalan ke sisi nenek dan memegang lengannya, kemudian duduk bersamanya.

Karena Alfy sangat disayangi di keluarga Sanusi, semua orang tidak merasa terkejut ataupun berpendapat lain dengan adegan ini. Hanya kakak ipar sepupu Alfy yang tersenyum dan bercanda dengan ramah.

"Alfy membawa istri barunya pulang, kita sebagai para 'orang-orang tua' harus berdiri di samping. Nenek, anda tidak boleh terlalu memihak"

"Kamulah yang paling banyak bicara. Apakah aku ini masih kurang memihak kepada kamu?" Nenek Sunasi menjawab dengan senyuman.

"Iya, waktu kamu menjadi menantu baru. Kami sekeluarga memperlakukan kamu dengan baik. Kamu mengambil banyak barang bagus nenek" Bibi Sanusi juga berkata dengan senyuman kemudian memberi kode mata kepada Keyra "Kamu harus banyak belajar dengan kakak iparmu. Kalau tidak semua barang bagus nenek ditelan oleh kakak iparmu sendiri"

Semua orang ikut tertawa dengan damai. Di tengah suasana yang harmonis ini, tiba-tiba ada sebuah suara dingin berkata "Apakah latar belakang keluarga Nona Sunarya ada buruk sampai dia harus menginginkan barang-barang nenek?"

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu