Suami Misterius - Bab 1220 Sangat Rindu Ketika Diam Tak Melakukan Apa-Apa

Gerald mengerutkan kening, sudut bibirnya bergerak, kelihatannya dia ingin menjelaskan. Tapi Keyra terlalu malas untuk mendengarkan itu, dia langsung bertanya: "Apa anak Zindy adalah anakmu?"

"Tidak." Jawab Gerald tanpa ragu-ragu.

“Yakin?” Tanya Keyra lagi sambil menaikkan alisnya dengan tatapan mata yang tajam.

" Zindy dan aku hanya berteman. Aku tidak pernah berhubungan seks ataupun punya hubungan intim dengannya, jadi mana mungkin tiba-tiba punya anak. Apa jangan-jangan, bahkan kamu juga tidak mempercayaiku?” Kata Gerald.

“Kuharap begitu,” Keyra selesai berbicara, lalu segera membawa Dina dengan cepat menaiki tangga dan berjalan masuk rumah sakit.

Efisiensi kerja Dina selalu sangat cepat. Prosedur jaminan pembebasan bersyarat diselesaikan keesokan harinya dan Shakira telah dibawa pulang oleh orang tuanya.

Dalam satu minggu berikutnya, Keyra dan Dina sudah hampir setiap hari berada di rumah sakit untuk mengamati lokasi kejadian dan menanyakan kepada seluruh pihak terkait dan berhubungan dengan kasus ini. Termasuk para dokter, perawat yang bertugas pada saat kejadian dan juga teman kerja Shakira dan Zindy.

Dari penilaian teman kerja mereka, Shakira adalah orang yang berparas cantik, kepribadiannya juga baik. Sifatnya pun juga baik. Tidak peduli orang lewat ataupun dokter, perawat bahkan pasien di rumah sakit ini, tidak ada satupun yang tidak suka dengannya.

Shakira adalah seorang pekerja yang sangat aktif di rumah sakit. Setiap kali ada acara donor darah, dia selalu hadir dan ada di sana. Ditambah lagi dengan penampilannya yang mempesona, prestasi kerjanya yang bagus. Dia selalu menjadi perawat khusus bangsal VIP. Tapi setahun yang lalu tiba-tiba dia dipindahkan untuk bekerja di poli anak. Semua orang merasa aneh dan tidak masuk akal dengan kabar ini.

Tapi Shakira selalu tenang menghadapi semuanya selama ini. Anak-anak di poli anak atau pediatri sangat suka sekali dengannya.

Sedangkan Zindy, dia adalah keponakan kepala rumah sakit. Dia selalu berjalan dengan angkuhnya di rumah sakit ini. Tidak ada orang yang berani cari gara-gara dengannya. Dia juga merupakan perawat di bangsal VIP. Dia sering dikeluhkan oleh pasien karena kesombongan dan profesionalisme yang biasa saja. Tapi, dia memiliki latar belakang yang kuat di belakang, jadi tidak ada yang berani melakukan apapun padanya. Enam bulan lalu, kepala perawat mengundurkan diri dan Zindy pun mengambil alih sebagai kepala perawat.

Saat Gerald dirawat di rumah sakit karena kecelakaan mobil, Zindy merawatnya dan Zindy juga yang menyumbangkan 600 ml darahnya.

Setelah itu, Gerald memberikan banyak hadiah berharga dan mewah padanya, bahkan juga memberikan perhiasan kepada Zindy untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya. Selama itu, Zindy kerap pamer kepada yang lain dengan kalung ruby yang diberikan Gerald.

Saat itu, semua orang di rumah sakit mengira Zindy akan naik posisi dan akan segera menikah dan masuk ke keluarga yang sangat kaya raya dan terpandang. Tapi, siapa juga yang mengira, Gerald malah menikah dadakan dengan Shakira.

Mereka belum sampai setengah tahun melewati proses perkenalan sampai ke jenjang pernikahan. Hal ini membuat banyak orang sangat terkejut dan tidak percaya.

Gerald dan Shakira begitu mesra dan tampak saling menyayangi sejak pernikahan mereka. Orang luar juga dapat melihat dengan jelas, apa seorang wanita bahagia atau atau tidak. Hampir setiap hari Shakira selalu tersenyum bahagia. Berangkat maupun pulang kerja, selalu saja suaminya yang mengantar dan menjemputnya. Kemudian ketika Shakira hamil, semua orang merasa kalau dia sudah mengamankan posisinya sebagai istri tuan muda kaya raya dan membuat semua orang sangat iri karena keberuntungan hidupnya yang besar.

Namun, setelah Shakira hamil, hubungan suami istrinya dengan Gerald entah kenapa memburuk. Banyak rekan kerjanya yang pernah melihat Shakira bersembunyi di ruang tugas diam-diam menyeka air matanya.

Setelah itu, Gerald dan Zindy malah lebih sering berkomunikasi daripada dulu. Semua orang curiga Gerald pacaran dengan Zindy selama Shakira sedang masa hamil.

Lagipula, tidak jarang pria berselingkuh ketika istrinya sedang hamil karena istrinya tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagai istri untuk memenuhi hasrat suami.

Desas-desus di rumah sakit menyebar dengan cepat dan itu pasti sampai ke telinga Shakira. Shakira sudah menyerahkan laporan pengunduran dirinya, tapi tidak tahu karena alasan apa, surat pengunduran dirinya belum juga disetujui. Lalu, terjadilah peristiwa Shakira mendorong Zindy jatuh dari tangga.

Pada saat ini, Keyra dan Dina sedang duduk di tangga yang telah diputari garis polisi.

Setelah terus mengunjungi rumah sakit selama beberapa hari terakhir, mereka berdua mulai wajah sampai seluruh kepala terlihat sangat lelah sekali. Keyra merasa, bahkan napasnya penuh dengan bau disinfektan yang mencekiknya.

"Sudah berapa kali kita mengunjungi ‘tempat kejadian perkara’ ini. Tapi tidak ada satupun petunjuk yang kita dapat. Apalagi, sedikit sekali orang yang akan melewati jalan yang bergaris polisi ini. Tidak ada orang yang lewat ketika peristiwa itu terjadi. Hanya ada satu cctv saja, yang hanya memvideo belakang punggung mereka berdua. Sama sekali tidak menunjukan apakah Shakira mendorong Zindy atau tidak. Kasus ini benar-benar menemui jalan buntu. "

Dina menghela nafas dengan menompang pipinya dengan kedua tangannya, lalu lanjut berkata, “Menurutku, kita tidak usah lagi menyia-nyiakan tenaga kita. Anak dalam perut Shakira adalah jimat keberuntungannya. Bahkan jika ditahanpun, itu hanyalah penahanan sebentar untuk masa percobaan. Begitu masa percobaan penahanan selesai, maka dia tidak akan dapat masalah lagi.”

"Bahkan jikapun dia tidak masuk penjara, tapi dia pasti meninggalkan catatan kriminal. Jika dia benar-benar tidak bersalah. Ini sangat tidak adil untuknya. Apalagi, yang paling aku pedulikan dalam kasus ini bukanlah hasil akhir kasus ini. Tapi kenyataan sebenarnya di kasus ini.” kata Keyra.

Dina mengangguk setelah mendengarkannya, lalu bertanya ragu-ragu "Apa menurutmu Gerald adalah pria bajingan?"

Setelah Keyra merenung sejenak, dia menggelengkan kepalanya "Dari pemahamanku selama mengenalnya sampai saat ini, harusnya dia bukanlah orang yang akan berselingkuh ketika sudah ada di sebuah pernikahan. Bahkan, meskipun dia menyadari kalau setelah menikah mereka tidak cocok, ataupun berempati dengan yang lain. Tapi, Shakira bukanlah penguntit ataupun orang yang suka memukul orang lain. Perceraian mereka pasti akan diselesaikan dengan baik-baik. Tidak perlu membuat masalah yang memusingkan seperti ini selama pernikahan mereka. Tapi sayangnya, banyak sekali orang di rumah sakit yang merasa kalau Gerald punya simpanan wanita lain di luar hubungan pernikahan ini. Sikapnya pasti ada yang tidak pada tempatnya.”

Dina tidak mengomentari hal ini. Sebab, melalui kunjungan-kunjungannya belakangan ini, dia tidak memiliki kesan yang baik kepada Gerald.

Ketika seseorang mengatakan kamu adalah pria bajingan. Atau mungkin ada prasangka buruk padamu, tapi ketika semua orang mengatakan kamu adalah pria bajingan maka sembilan puluh persen kenyataan, orang itu adalah pria bajingan.

“Kita sudah mencari kemana-mana hingga menjungkar-jungkirkan semua tempat di rumah sakit ini, sekarang apa rencanamu selanjutnya?” Tanya Dina.

“Aku belum selesai memikirkannya. Pulang dulu untuk tidur.” Selesai bicara, Keyra berdiri dari anak tangga lalu berjalan keluar dari tempat yang dikelilingi garis polisi.

Setelah itu, mereka berdua pun kembali ke hotel.

Setelah pulang dari rumah sakit, Keyra merasakan bau desinfektan dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Jadi, hal pertama yang dilakukannya setelah kembali ke kamar adalah mandi.

Dia baru saja selesai mandi dan membungkus tubuhnya dengan handuk mandi. Dia berdiri di depan cermin kamar mandi dan mengusapkan produk perawatan kulit, lalu hendak mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Tapi, tiba-tiba dia mendengar ponselnya berdering.

Keyra pun menggosok rambutnya yang masih meneteskan air dengan handuk kering kecilnya dengan asal-asalan. Lalu, membungkus seluruh rambutnya dengan handuk itu, lalu keluar dari kamar mandi dengan kaki telanjang.

Ponselnya ada di meja kopi di ruang tamu dan terus berdering tanpa henti.

Keyra berjalan mendekat, lalu mengambil ponselnya dan melihat ke ID penelepon, ternyata Alfy yang menelepon.

Tanpa sadar Keyra menarik sudut bibirnya tersenyum, lalu menjawab panggilan itu.

Di telepon, suata Alfy begitu hangat dan merdu.

“Masih sibukkah?” Tanya Alfy.

"Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku. Ini baru pulang ke hotel.” Kata Keyra, selesai bicara dia pun balik bertanya, “Bagaimana denganmu?”

“Untung saja aku sedang tidak sibuk untuk saat ini. Namun, mungkin akan sangat sibuk sebentar lagi.” Jawab Alfy sambil tersenyum hangat.

Keyra tahu Alfy punya banyak sekali pekerjaan jadi dia tidak bertanya secara detail. Sebaliknya dia bertanya "Bagaimana kondisi paman?”

"Dia sembuh dengan baik setelah keluar dari rumah sakit." kata Alfy.

"Baguslah kalau begitu.” Keyra tersenyum. Kondisi Erwin sudah stabil, jadi Alfy tidak perlu khawatir lagi.

Setelah itu, ada keheningan singkat antara satu sama lain. Lalu, tiba-tiba mereka bicara secara bersamaan, “Merindukanku kah?”

Begitu ucapan ini keluar, mereka berdua pun tertawa.

Setelah tertawa sejenak, Keyra pertama kali yang berkata "Rindulah. Siang hari aku cukup sibuk, tapi aku jadi sangat rindu ketika sudah diam dan tak melakukan apa-apa. Aku sangat merindukanmu, sangat sangat merindukanmu.”

“Aku juga merindukanmu,” kata Alfy.

Begitu suaranya jatuh, Keyra mendengar bel pintu kamarnya berbunyi.

"Mungkin itu Dina" kata Keyra sambil memegang ponselnya. Dalam keadaan normal biasa, tidak ada yang akan mengetuk pintu kamarnya kecuali Dina dan pelayan hotel.

Keyra masih memegang ponselnya dan tak mengakhiri panggilan telepon. Dia pun berjalan ke arah pintu kamar dengan bertelanjang kaki.