Suami Misterius - Bab 1181 Betapa Dalamnya Cinta Alfy Padamu

“Cuman ciuman.” Pipi Keyra agak merah, menceritakan dengan singkat tentang apa yang terjadi kemarin.

Dina tersenyum mesra setelah mendengarkannya, "Pria seperti Alfy hampir punah dalam masyarakat modern ini. Jika dia menciummu, itu tandanya kalian sudah resmi berpacaran. Jika dia menidurimu, dia pasti akan menikahimu."

“Kalau dia hanya bertanggung jawab untuk menikahiku, apa artinya pernikahan ini.” Bantah Keyra.

Begitu Keyra selesai berbicara, Dina menjentik dahinya dengan kuat.

“Apa yang kamu lakukan, sakit sekali.” Keyra mengulurkan tangan untuk mengusap dahi yang sakit, memelototi Dina dengan tidak puas.

“Menyadarkanmu.” Keyra, kamu terlalu tidak memahami pria itu. Sesuai temperamen Alfy, dia tidak akan berhubungan seks denganmu jika dia tidak mencintaimu. Nona Liu yang menelanjangkan diri untuk merayunya bahkan tidak berhasil.

Jadi, jika kamu ingin mencoba betapa dalamnya cinta Alfy padamu, kamu cukup menyerahkan dirimu. Jika suatu saat kamu ingin menikah dengannya, kamu cukup menyerahkan diri juga. Jika dia menyentuhmu, keinginanmu terkabul. Jika tidak, kalian sudah boleh putus, jangan buang waktu satu sama lain."

Kata-kata Dina membuat Keyra merenung sejenak.

Melihat Keyra diam, Dina melambai-lambaikan tangan di depan matanya, bercanda: "Kamu tidak benar-benar berencana menyerahkan diri, bukan?"

“Untuk saat ini belum ada rencana seperti itu.” Jawab Keyra, “Aku sedang berpikir bagaimana cara meminta Alfy untuk membujuk stafnya bersaksi.”

“Apa yang perlu dipikirkan dengan ini. Dia adalah pacarmu sekarang, kamu cukup bermanja-manja padanya dan merayunya, dia pasti akan membulatkan semua permintaanmu.” Dina tersenyum, mencubit pipi Keyra, “Semangat, Keyra, aku hanya dapat membantumu sampai di sini."

Usai bicara, Dina berdiri, meregangkan pinggang, berbalik dan berjalan keluar dari kantor.

“Kamu mau ke mana?” Tanya Keyra.

“Pulang untuk tidur. Aku tinggal di kantor sampai dini hari. Setelah pulang, aku sibuk mengecek dokumen. Aku belum sempat tidur.” Selesai jawab, Dina pergi perlahan.

Keyra sibuk memilah-milah dokumen dan informasi. Ketika hendak pulang kerja, dia mengambil ponsel, ragu-ragu untuk menelepon Alfy.

Pada hari pertama setelah mereka mengkonfirmasi hubungan, Alfy tidak meneleponnya sama sekali. Bukankah itu terlalu cuek?

Layar Keyra berhenti di halaman informasi kontak, tapi dia belum memutar nomor Alfy.

Mengapa dia yang selalu mengambil inisiatif, tidak bisakah Alfy sesekali mengambil inisiatif?

Tengah Keyra sedang kesal dan ragu-ragu, ponsel di telapak tangan tiba-tiba berdering. Nama Alfy terpampang di layar.

Keyra melihat ke layar ponsel, sudut bibir terangkat tanpa sadar, menjawab panggilan tanpa ragu-ragu.

Di sisi lain ponsel, suara Alfy yang rendah dan lembut masih begitu menarik dan enak didengar.

“Masih sibuk?” Tanya Alfy.

"Tidak, aku akan segera pulang kerja." Jawab Keyra.

“Uhm, aku di bawah kantormu. Apakah mau makan bersama?” Tanya Alfy.

Keyra agak tertegun, berdiri, dan berjalan ke jendela. Letak kantornya tidak terlalu bagus, tapi dia masih bisa melihat dengan jelas sebuah BMW hitam diparkir di pintu.

Senyuman di bibir Keyra semakin dalam, "Tunggu aku, aku segera datang."

Dia mematikan telepon, buru-buru mengeluarkan tas kosmetik dari tas tangannya, sekilas merias wajah, memakai mantel, keluar dari kantor dengan langkah cepat.

Dia melangkah cepat melintasi tangga, berjalan ke mobil Alfy, mengulurkan tangan untuk membuka pintu penumpang bagian depan.

Setelah Keyra masuk ke dalam mobil, Alfy memutar setir, mobil melaju pelan. Dia bertanya dengan lembut, "Kamu mau makan apa?"

"Makanan Chinese." Jawab Keyra.

Alfy tersenyum sambil mengangguk, akhirnya mobil berhenti di depan supermarket besar.

Alfy turun lebih dulu, berjalan ke sisi lain mobil, mengulurkan tangan dan membuka pintu.

Setelah Keyra turun dari mobil, dia terbiasa melingak-linguk ke sekeliling. Dia cukup akrab dengan tempat ini, dia tidak ingat ada restoran Chinese di sini.

Faktanya, Alfy memang tidak berencana membawanya ke restoran Chinese. Alfy menggandengnya dan berjalan ke supermarket.

“Kamu suka makan apa?” Tanya Alfy dengan lembut sambil mendorong kereta belanjaan.

Keyra merangkul lengannya, menyandarkan kepala dengan ringan di bahunya, senyuman yang terpasang di mulut sangat manis, "Tuan Alfy berencana masak sendiri?"

"Iya." Alfy mengangguk, "Tapi, kemampuan masakku biasa saja. Aku tidak bisa memasak semua jenis lauk."

“Kalau begitu, masak lauk yang paling mahir, aku tidak pilih-pilih makanan.” Tutur Keyra sambil tersenyum. Pria idaman mau memasak untuknya, hatinya berbunga-bunga, tentu saja dia tidak akan pilih-pilih.

Keduanya berkeliling di supermarket. Alfy memilih beberapa bahan yang bisa dibuatnya. Lalu, dia mendorong kereta ke meja kasir.

Keyra menggandeng lengan Alfy. Pria dan wanita yang baru saja pacaran lagi tenggelam dalam kemesraan, tapi tiba-tiba seseorang memanggil Keyra dari belakang.

" Kiti."

Keyra menoleh ke belakang. Dengan pandangan sekilas, dia langsung menemukan Gerald berdiri tidak jauh di belakangnya. Orang yang memanggilnya Kiti hanya Gerald Ron dan Rimi. Mereka bertiga seumuran dan suka menyapa satu sama lain dengan sebutan unik. Kiti, Rimi, Geri.

Gerald mengenakan pakaian kasual dengan wajah berseri. Dia terlihat lebih cantik daripada wanita saat dia tersenyum.

Dia berjalan mendekati Keyra, tubuh tinggi dan jangkung kira-kira setinggi Alfy.

“Benar-benar kamu, aku kira aku salah lihat.” Kata Gerald sambil tersenyum.

“ Geri, kapan kamu pulang, kamu tidak meghubungiku setelah pulang, apakah kamu masih menganggapku sebagai teman.” Keyra mengepalkan tinjunya dan meninju bahu Gerald.

Gerald pergi ke universitas di Kota A, kemudian lanjut ke sekolah pascasarjana. Setelah lulus, dia langsung mengambil alih perusahaan Keluarga Sutedja di Kota A. Dalam beberapa tahun terakhir, dia terus berkarier di Kota A.

Gerald tersenyum sambil mengusap bahu. Mata Keyra tajam, dia langsung menemukan cincin di jari manis tangan kirinya.

“ Geri, apa situasinya, apakah kamu sudah menikah?” Keyra menarik tangan Gerald, bertanya dengan sedikit terkejut.

“Baru saja menerima akta nikah dan berencana untuk mengadakan pesta pernikahan saat tahun baru. Kiti, siapkan amplop merahmu.” Kata Gerald sambil tersenyum, lalu matanya tertuju pada Alfy yang berada di samping.

"Kamu tidak berencana mengenalkannya padaku?"

“Alfy, pacarku.” Keyra merangkul lengan Alfy dan memperkenalkan kedua pria itu.

Alfy dan Gerald bertukar sapaan secara sederhana. Gerald harus naik pesawat untuk pulang ke Kota A, jadi dia pergi lebih dulu.

Selanjutnya, Keyra dan Alfy membayar belanjaan dan keluar dari supermarket. Alfy menyetir dan mengantar Keyra kembali ke apartemen.

Alfy memiliki apartemen duplex di dekat perusahaan, sebagian besar waktunya tinggal di apartemen ini.

Apartemen didekorasi dengan gaya modern dan simpel berwarna hitam putih, selaras dengan estetika Alfy.

Setelah masuk ke pintu, Alfy membawa bahan-bahan tersebut ke dapur.

Keyra berjalan ke jendela dari lantai ke langit-langit sendirian. Pemandangan di dalam kompleks bisa dilihat dari jendela. Pohon-pohon platanus tinggi berdiri dalam barisan rapi, dedaunan rimbun bergoyang tertiup angin.

Keyra mengulurkan tangan untuk membuka jendela, ingin mencium aroma tumbuhan luar ruangan. Tapi sepasang lengan yang kuat tiba-tiba melingkari punggungnya. Detik berikutnya, seluruh tubuhnya menempel di kaca jendela yang dingin.

Dia secara naluriah mengangkat kelopak, bertemu dengan mata Alfy yang gelap dan dalam tanpa peringatan awal.

Tatapan Alfy mendalam. Setelah dia menatap Keyra dalam-dalam, dia menundukkan kepala dan menciumnya.

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu