Suami Misterius - Bab 1115 Pria Lembut Dan Sopan

Setelah memesan makanan, Keyra menyerahkan menu makanan pada pelayan.

Di saat menunggu makanan, keduanya terdiam, waktu seolah-olah menjadi lambat.

Keyra berusaha menenangkan nafasnya, otaknya sangat kacau. Dia tidak tahu mengapa dirinya akan tertarik dengan pria yang baru pertama kali bertemu.

Meskipun Alfy berpenampilan sangat tampan, tapi Keyra kebal terhadap pria tampan. Ayah dan kakaknya adalah pria tampan, Paman Raymond dan Paman Aldio juga memiliki kelebihan masing-masing. Anak kembar dari keluarga paman ketiga Hyesang telah mewarisi kecantikan bibi ketiga, memiliki wajah yang menawan.

Oleh karena itu, hal seperti jatuh cinta dalam pandangan pertama, benar-benar bukan hanya melihat wajah. Itu seperti sebuah kunci dan gembok, Keyra merasa pria yang duduk di depannya ini seperti kunci, memiliki ketertarikan yang fatal padanya.

Keyra memegang bagian jantungnya, dia khawatir jantungnya yang tidak bisa diam akan meloncat keluar. Keyra bahkan tidak berani memandang matanya, dia selalu menundukkan matanya, pandangannya kebetulan tertuju pada tangannya di atas meja, jari tangannya ramping, bersih dan indah.

Ada sebuah buku diletakkan di samping tangan Alfy, itu merupakan kumpulan puisi dari Fiersa Besari , sepertinya telah dibolak-balik berulang kali. Dia seharusnya mengambilnya dari rak di restoran ketika menunggunya.

Pandangan Keyra lumayan baik, dia bisa melihat dengan jelas tulisan yang tercetak di halaman buku itu: Bagus kalau kamu mengingatnya, tapi sebaiknya kamu melupakannya. —— Fiersa Besari , Tidak sengaja.

Keheningan berlanjut, suasana menjadi rumit.

Alfy menutup erat bibirnya, melihatnya selalu menatap fokus pada buku itu, Alfy bertanya dengan acuh tak acuh: “Apakah kamu suka membaca puisi?”

“Bagaimana mungkin aku memiliki waktu membaca buku puisi seperti ini, lebih baik menyelesaikan tuntutan hukum, menguntungkan negara dan rakyat.” Keyra sedang melamun jadi menjawab tanpa memikirkannya.

Setelah berkata, dia tidak sabar ingin menggigit lidahnya sendiri.

Mulai sejak duduk di depannya, kecerdasannya terus menurun. Benar saja, jatuh cinta akan menghancurkan kecerdasan.

Setelah mendengar, Alfy mengangkat sudut bibirnya tersenyum, mengambil kopi di atas meja dan meminum dengan santai, kemudian berkata: “Ya, sangat masuk akal.”

Keyra tertegun memandangnya, dia merasa rohnya telah terpikat padanya. Alfy tersenyum padanya

Kemudian, pelayan mengantarkan makanan.

Dia memegang pisau di tangan kanan dan tangan kirinya memegang garpu, Keyra memotong steak dengan anggun dan hati-hati, kemudian memakannya.

Dia baru memakan dua potongan, ponsel di atas meja mulai berdering dan bergetar.

Keyra tiba-tiba teringat, sebelum datang dia memerintahkan asistennya untuk meneleponnya satu jam kemudian, agar dia bisa menyelesaikan kencan buta yang membosankan ini.

Keyra mengulurkan tangan menutup telepon dengan terburu-buru dan tersenyum padanya.

Dia mengambil kembali garpu dan pisau, belum sempat makan, ponselnya berdering lagi.

“Tidak menjawabnya?” Alfy mengangkat kepala menatapnya dan bertanya dengan nada suara tenang.

Keyra mengambil ponsel di atas meja, langsung mematikan ponsel. Kemudian menjawab “Itu hanya panggilan telepon yang mengganggu.”

Alfy mengangguk dengan ramah, dia meletakkan peralatan makan di tangannya, lalu menggunakan tisu menyeka sudut bibirnya, dia memandang jam di pergelangan tangannya tanpa meninggalkan jejak.

Meskipun dia tidak mengatakan apapun, tapi Keyra adalah orang pintar, dia tahu kencan buta kali ini telah berakhir dan Alfy tidak tertarik padanya.

Kencan buta Nona Sunarya yang pertama kali dalam hidupnya berakhir dengan kegagalan.

Dia melihat sosok kepergian Alfy, tiba-tiba memiliki perasaan ingin merebutnya kembali menyembunyikannya dan menjadikan suami simpanan.

Keyra menghela nafas, kemudian mengeluarkan ponsel dan menghidupkannya.

Layar ponsel kembali terang, kemudian bergetar beberapa kali, mengingatkannya ada belasan panggilan telepon yang masuk ketika ponsel dalam keadaan mati, semuanya dari asisten.

Keyra meneleponnya kembali,dan terdengar suara asisten yang cemas dari dalam telepon “Pengacara Sunarya, mengapa kamu mematikan ponsel? Direktur mencarimu, sangat terburu-buru.”

“Oke, aku akan segera kembali.”

Keyra mengendarai mobil kembali ke kantor hukum, asisten telah menunggunya di dapur.

“Ada apa? Akhir pekan pun tidak membiarkan orang hidup tenang.”

Asisten menggelengkan kepala dan mengingatkannya “Direktur tidak berkata tapi wajahnya terlihat buruk.”

Keyra mengenakan sepatu hak tinggi, berjalan melewati lorong yang panjang dan berjalan menuju ke kantor Direktur, riasan indah di wajahnya tidak terlihat takut sama sekali.

Dirinya tidak melakukan kesalahan, suasana hati Direktur tidak baik, apa hubungan dengannya, mungkin telah mendekati menopause.

Keyra berhenti di depan kantor Direktur dan mengetuk pintu, segera terdengar 'silakan masuk' dari dalam.

“Direktur, kamu mencariku?” Keyra mendorong pintu, berjalan masuk dan berhenti di depan meja.

Direktur Ralia dari Kantor Hukum Paris adalah wanita paruh baya yang berusia empat puluhan tahun, rambut pendek, sangat berpengaruh di kalangan, dia adalah pengacara pembela kriminal terkenal di dalam negeri.

Setelah lulus dari universitas, Keyra langsung magang di Kantor Hukum Paris. Di sini, selain Ralia, tidak ada yang tahu dia adalah Nona dari keluarga Sunarya, oleh karena itu, awalnya dia adalah asisten Ralia, mengikuti Ralia pergi ke pengadilan. Dapat dikatakan Ralia mengajarinya banyak hal dan sebagai gurunya.

"Key, kasus warisan di tanganmu......."

"Sudah hampir siap, jangan khawatir, aku berjanji tidak akan mempermalukanmu." Keyra berkata.

"Key, aku telah memutuskan untuk menyerahkan kasus warisan pada Vanvan , aku berharap kamu menangani kasus ini." Ralia berwajah penuh permohonan maaf dan menyerahkan sebuah salinan materi.

Keyra melirik sampulnya dengan santai, "Menggunakan sebuah kasus kecelakaan lalu lintas mengganti gugatan warisan miliaran, bos, apakah kamu yakin tidak bercanda? Lagipula, materi litigasi untuk kasus warisan telah aku siapkan, tinggal pergi ke pengadilan. Vanvan jelas mendapat keuntungan."

“Tidak berdaya, ayahnya adalah klien terbesar di firma hukum kita.” Ralia berkata dengan tak berdaya.

"Memamerkan ayah secara terang-terangan.... seolah-olah orang lain tidak memiliki ayah." Keyra berkata dengan kesal.

“Kamu memiliki ayah, tapi kamu tidak memamerkannya, siapa yang ingin kamu salahkan? Selesai berkata, Ralia memberikan materi padanya. “Dalam kasus pelarian kecelakaan lalu lintas ini, terdakwa Adella Mona adalah aktris populer, sekarang kasus ini sangat menarik perhatian dan biaya pengacara lumayan mahal, aku merasa kamu seharusnya akan tertarik."

"Biarkan aku melihat file kasusnya dulu." Keyra berkata sambil mengambil data di atas meja.

"Aku menganggapmu telah menyetujuinya, Vanvan telah menerima gugatan warisan itu." Ralia berkata.

Keyra mencibir, segera membolak-balikin data di tangannya dan mengangguk dengan enggan.

Setelah meninggalkan firma hukum, dalam perjalanan kembali, dia melewati toko buku dan masuk berputar tiga kali baru menemukan koleksi puisi Fiersa Besari di rak.

Dia menyandarkan tubuhnya di rak buku dan membuka halaman buku dengan santai, lalu melihat tulisan yang tercetak di halaman buku: Setidaknya harus ada sekali dalam seumur hidupku, melupakan diriku sendiri untuk seseorang, tidak harus mendapat hasil, tidak meminta untuk bersama, tidak meminta untuk memilikinya, bahkan tidak meminta untuk mencintaiku, hanya memohon dapat bertemu denganmu pada usiaku yang terindah!

Keyra: “.......”

Dia telah mengatakan bahwa hal semacam ini adalah erangan tanpa perasaan sakit. Sangat tidak mudah dapat bertemu seseorang dalam seumur hidup, tapi tanpa keinginan, sepertinya sedang bercanda.

Begitu bertemu orang yang kita sukai, bukankah harus berusaha mendapatkannya dan bersama selamanya?