Suami Misterius - Bab 1104 Nenek, Lollipop

Di era keterbukaan dan kebebasan berbicara ini, publik figur yang tidak ada masalah pun bisa dijadikan sebagai berita. Terlebih lagi, Daria secara terbuka diidentifikasi dan diekspos pada saat konferensi pers, meskipun ingin menyangkalnya, tetap tidak bisa.

Demi sebuah peran, menjebak seorang pendatang baru yang baru saja debut, menyogok Ibu pihak lain, membuat perangkap terhadap orang itu. Perilaku ini membuat mayoritas netizen sangat marah dan geram. Karakter dan etika artistik Daria telah dipertanyakan dengan serius.

Sejak memulai debut, orang-orang selalu mengganggap Daria sebagai peri. Sekarang, peri itu langsung ditarik turun dari awan oleh orang-orang, bahkan wajahnya yang lebih dulu menyentuh tanah.

Beberapa dukungan yang telah dinegosiasikan, semuanya sudah dihentikan. Kinerja komersial yang sudah dijadwalkan sebelumnya juga sudah diberitahu bahwa sementara waktu sudah digantikan. Beberapa merek pengiklanan telah meminta penghentian kontrak dan menuntut kompensasi. Dua drama yang akan diluncurkan pada paruh kedua tahun ini mungkin sudah tidak bisa dimainkan.

Seketika, Daria telah menjadi tikus jalanan, semua orang berteriak ingin memukul.

Meskipun perusahaan telah menangani krisis hubungan masyarakat yang terkait, tetapi Melia jelas tidak peduli dan bertindak acuh tak acuh.

Saat ini, Daria sedang bersembunyi di dalam rumah. Insiden ini sedang memuncak, Daria jangan berharap bisa keluar dari rumah. Walaupun nantinya insiden ini telah berlalu dan Daria ingin berkorban lagi, maka semuanya akan menjadi lebih sulit.

Begitu banyak pelajaran dari masa lalu, bintang-bintang yang memiliki skandal, semuanya hampir tidak bisa kembali lagi dan pada akhirnya menghilang.

Daria membuat insiden besar dan bersembunyi di dalam kamar sepanjang hari dan menangis, seolah-olah merasa sangat tidak adil.

Jay melemparkan semua tanggungjawab ini terhadap Diana, kemudian bergegas meneleponnya dengan marah dan memintanya untuk segera pulang.

Diana malas mempedulikannya dan menjawab: tidak ada waktu. Kemudian langsung menutup telepon.

Diana memang sangat sibuk.

Urusan Zara telah berakhir, sekarang banyak yang simpati dan memberi dukungan untuknya di internet. "Little Sweet" minggu depan sudah dijadwalkan untuk dimulai dan Diana akhirnya memiliki waktu kosong selama dua hari.

Diana sudah lama kembali dan tidak pernah membawa anaknya ke rumah keluarga Sunarya untuk bertemu dengan mertuanya, benar-benar tidak menghargai. Oleh karena itu, begitu ada waktu luang, Diana langsung sibuk mencari hadiah, membawa Gungun, pergi ke rumah Sunarya bersama Desta.

Dulu, Diana sering berkunjung ke rumah keluarga Sunarya, Keyra sering mengundangnya untuk menjadi tamu di rumah.

Setelah tiga tahun, semuanya tampak tidak berubah di dalam rumah keluarga Sunarya, tanaman hijau merambat di dinding dan bunga-bunga mekar penuh di halaman masih begitu cantik dan indah.

Mobil Desta perlahan melaju ke halaman, setelah tiga orang satu keluarga keluar dari mobil, Keyra langsung menyambutnya.

"Ibu memintaku untuk menunggumu di pintu. Eh, ternyata bukan tamu, mengapa harus berpura-pura seperti itu. Rumah ini, terutama kamar kakak, Diane lebih tahu jalan dan tempatnya daripada aku."

Keyra mengeluh sambil memainkan matanya pada Diana.

Pipi Diana memerah, kemudian menarik Gungun dan meminta Gungun memanggil bibi.

“Bibi.” Gungun sangat patuh, dengan suara anak-anak memanggil.

“Gungun sangat lucu. Bibi akan membawamu pergi mengambil permen, oke?” Keyra mengulurkan lengannya dan ingin memeluk Gungun, tetapi Gungun tiba-tiba bersembunyi di belakang Diana.

Lengan Keyra membeku di udara, kemudian menyimpannya kembali. Keyra sama sekali tidak canggung dan hanya tersenyum, kemudian meremas wajah kecil Gungun dengan dua jari "Eh, pria kecil itu pandai mengenali orang ya, malu-malu."

Gungun menekan bibirnya dan menatap Keyra, Gungun jelas memahami kata-kata Keyra, pipinya sedikit memerah.

Setelah itu, semuanya masuk ke dalam vila, Keyra secara alami mengulurkan tangannya dan merangkul bahu Diana "Aku tidak mendengar kabar apapun darimu selama bertahun-tahun di luar negeri. Aku telah mengirimimu begitu banyak pesan, tapi sama sekali tidak ada balasan. Apakah kita masih sahabat dekat."

"Dia sekarang adalah kakak iparmu, jangan bersikap tidak sopan, turunkan tanganmu." Desta berkata.

Keyra menjulurkan lidah padanya, lengannya masih bertumpu di bahu Diana.

"Setelah di luar negeri, tidak bisa dipakai lagi,"Diana menjawab.

“Apakah sekarang masih menggunakan nomor ponsel sebelumnya?” Keyra bertanya.

"Um." Diana mengangguk.

"Aku akan mengundangmu makan bersama dan spa di lain hari," Keyra berkata.

“Baik.” Diana menjawab sambil tersenyum.

“Kamu dan kakakku, apakah kalian sudah menikah kembali?” Keyra bertanya lagi.

Diana menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa sementara masih belum.

“Apakah perlu menandatangani perjanjian kesetiaan suami istri? Jika kakakku selingkuh di masa depan, ataupun kekerasan dalam rumah tangga, kamu boleh mengusirnya keluar dari rumah dengan tangan kosong. Jika diperlukan, kamu bisa pergi ke firma hukum mencariku, dengan diskon 20%.” Keyra berkata lagi.

Diana: "..."

Diana menoleh dan melihat ke arah Desta, bertanya dengan tatapan mata : “Apakah kamu yakin ini adik kandungmu?”

Desta: "..."

Desta juga curiga apakah orang tuanya sudah salah menggendong bayi.

Memasuki vila, Rudy dan Clara sudah menunggu di sofa. Melihat mereka memasuki pintu, Clara langsung berdiri dan menyapa mereka sambil tersenyum.

“Aku sudah mendengar suara kamu berbicara sepanjang jalan dari kejauhan, apa yang kamu bicarakan sampai begitu bahagia?” Clara bertanya sambil tersenyum.

“Key sedang mengajari Diane cara mengusirku keluar dari rumah,” Desta menjawab.

Keyra: "... Desta, kamu benar-benar kakak kandungku!"

“Kita ini seimbang,” Desta menjawab.

“Dasar gadis sialan, selalu bermain-main.” Clara mencoba memukulinya, Keyra berlari lebih cepat dari kelinci, kemudian bersembunyi tepat di belakang Rudy dan mengadu: “Ayah, istrimu menggangguku lagi, apakah kamu masih mengurusnya atau tidak."

Rudy menggelengkan kepalanya dan tertawa, kemudian mengulurkan tangan dan menepuk pundak putrinya. Mata lembut tertuju pada Diana dan anaknya "Diane sudah kembali."

Diana mengangguk, seketika langsung tidak tahu harus memanggil orang tua Desta dengan sebutan apa. Apakah paman dan bibi atau ibu dan ayah?

Setelah berpikir sejenak, Diana tetap memanggil "Ayah, ibu, aku membawa Gungun kembali."

"Syukurlah sudah kembali." Clara mengulurkan dan meraih tangan Diana, sambil berkata dengan kegembiraan yang penuh emosi.

Diana menarik Gungun "Gungun, panggil Nenek."

Gungun mengangkat wajah kecilnya, mata hitamnya berkedip dan berkata dengan sedikit bahagia dan terkejut: "Nenek, Lollipop!"

“Gungun masih ingat Nenek ya, sangat patuh.” Clara berjongkok dan memeluk Gungun, lalu mengecupnya.

Clara jelas bukan pertama kali bertemu dengan Gungun, atau bahkan lebih dari sekali, jika tidak, Gungun juga tidak akan ingat.

Diana memandang Desta dengan curiga dan hanya melihat Desta mengerutkan kening, tampaknya Desta juga tidak mengetahui hal ini.

Clara menggendong Gungun dan duduk di atas sofa. Rudy membawa sebiji permen untuk Gungun, Gungun berkata dengan suara anak-anak "Terima kasih, kakek."

Diana: "..."

Desta: "..."

Bisa dibilang, Gungun tidak hanya mengenal nenek, tapi juga kakek.

Desta kembali membawa Diana dan Gungun, Sus Rani dengan sengaja memasak satu meja penuh hidangan.

Clara terus menambahkan sayuran untuk Diana dan Gungun "Makanlah lebih banyak. Masakan hari ini semuanya adalah hidangan kesukaanmu. Ikan Tubo kukus dan ruas jari yang direbus ini dimasak oleh ayahmu sendiri."

“Terima kasih ayah, ibu.” Diana tersipu dan berkata sambil tersenyum.

Keyra tidak tahan melihatnya dan bercanda "Benar-benar setelah memiliki menantu perempuan, lalu putri sendiri dilupakan. Semua hidangan di atas mejam, tidak ada makanan kesukaanku. Apakah aku masih ada tempat di rumah ini."

“Karena kamu sudah mengetahui bahwa kamu tidak memiliki tempat lagi di sini, cepatlah cari seorang pria yang baik dan menikah.Sudah berusia dua puluhan tetapi masih belum punya kekasih. Pikiran penuh dengan kasus dan kasus. Apakah kamu ingin tinggal di rumah ini seumur hidup.” Setelah selesai berbicara, Clara mengulurkan tangan dan menyodok dahi Keyra.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu