Suami Misterius - Bab 1073 Aku Serius

“Bu, aku lapar. ” Sebelum Susana meneteskan air matanya, Diana langsung memecahkan keheningan itu.

“ Apa yang ingin kamu makan? Aku akan membelikannya untukmu. ” Susana menyeka sudut matanya dan bertanya.

“ Bubur dengan kurma merah dan biji teratai, pangsit udang, Bakpao Kacang, sayap ayam panggang, pudding stoberi, milk tes papaya, es kacang merah... ” Diana berkata sambil menunjuk jarinya. Tetapi sebelum dia selesai berbicara, dia langsung diinterupsi oleh Susana.

“ Makanan Cina, makanan Barat, makanan hongkong, apakah kamu ingin menyiksa ibumu? Apakah kamu tidak takut perutmu akan kembung setelah makan begitu banyak? ” Susana berdiri dan menekan keningnya, lalu berkata : “ Aku akan pergi ke toko sarapan di seberang rumah sakit untuk membelikanmu bubur. ”

“ Oh. ” Diana menjulurkan lidahnya dan kesedihannya tadi pun menghilang.

Susana mengambil tasnya, lalu berjalan keluar dari ruang pasien. Dan ketika dia membuka pintu, tanpa diduga dia melihat Desta berdiri di depan pintu.

“ Tuan Sunarya? Kamu datang ke sini untuk menjenguk Diane, bukan? Dia sudah bangun, masuklah. ” Susana mempersilahkan Desta masuk ke dalam dan kemudian pergi untuk membeli sarapan.

Pada saat ini, hanya ada Desta dan Diana di dalam ruang pasien.

Desta berjalan ke samping ranjang rumah sakit dan memandangnya.

Wajah Diana masih terlihat sangat pucat dan sangat lemas. Tetapi sepasang matanya yang indah terlihat hitam dan bersinar dan bulu matanya yang panjang berkedip seperti sayap kupu-kupu.

“ Apakah tanganmu sudah lebih baik? ” Dia bertanya.

“ Hm. ” Desta menjawabnya, lalu bertanya : “ Bagaimana denganmu? ”

“ Aku tidak akan mati, aku memiliki banyak nyawa. ” Diana berkata sambil tertawa dan meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya seperti biasa. Mungkin karena terkena luka di punggungnya, ekspresi wajahnya sedikit mengkerut dan kemudian dia pun menurunkan lengannya.

Desta masih berdiri di samping tempat tidur dan melihatnya yang kesakitan karena luka di punggungnya sambil mengerutkan keningnya.

Diana bersandar di tempat tidur dengan malas, lalu menoleh untuk menatapnya dan berkata : “ Desta, jika kamu datang untuk menjenguk pasien, setidaknya kamu harus membawa keranjang buah, jangan datang dengan tangan kosong. Apakah kamu tidak malu. ”

“ Aku tidak bisa keluar dari rumah sakit untuk sementara waktu ini. Buah apa yang kamu sukai? Aku akan meminta seseorang untuk membelikannya untukmu. ” Desta berkata dengan tenang.

Diana melihat Desta yang mengenakan pakaian pasien, dia pun melambaikan tangannya dan berkata : “ Lupakan saja. ”

Setelah selesai berbicara, dia menutupi mulutnya dengan tangan dan menguap. “ Apakah ada masalah lain lagi? Aku ngantuk. ”

Begitu dia selesai berbicara, dia melihatnya mengeluarkan dompet hitamnya dan mengambil kartu, lalu menyerahkannya padanya.

“ Apa maksudnya? ” Diana kebingungan.

“ Aku akan bertanggung jawab atas biaya pengobatan, biaya nutrisi dan biaya psikologi. ” Desta berkata.

“ Aku hanya bercanda. Semua orang tidak pernah menganggap serius apa yang aku katakan. ” Diana berkata dan tidak menerima kartunya.

“ Aku serius. ” Desta berkata dan meletakkan kartu itu di meja samping tempat tidurnya.

Diana mengangkat bahunya. Terserah dia saja jika dia mau menaruhnya, lagipula, dia juga tidak akan menggunakan uang di dalam kartu itu.

Desta meletakkan kartu itu dan ketika melihatnya yang sangat mengantuk, dia pun mengucapkan selamat tinggal padanya. Ketika dia berjalan sampai depan pintu, dia tiba-tiba berhenti, lalu berbalik dan berkata : “ Apa lagi yang ingin kamu makan? ”

“ Ha? ” Diana mengedipkan matanya. Kenapa pria ini selalu berbicara sembarangan.

Melihatnya tidak berbicara, Desta mengangguk, lalu berkata : “ Baiklah, aku sudah tahu. ” Kemudian, dia pun berjalan keluar ruangan.

Pintu ruang pasien perlahan di tutup dan kepala Diana penuh dengan keringat.

Apa yang dia ketahui? Apakah dia tahu bahwa karakternya sangat aneh.

Tak lama setelah Desta pergi, Susana pun kembali dengan membawa sarapan di tangannya yang berisi bubur dan sedikit sayuran.

Benar-benar sangat hambar. Diana melihatnya sambil mengedipkan matanya, jelas-jelas dia sangat lapar, tetapi dia sama sekali tidak nafsu makan.

“ Makanlah buburnya selagi panas. ” Susana menyerahkan sendok padanya.

Diana pun memakan bubur itu.

Begitu dia ingin mengatakan bahwa dia tidak nafsu makan, tiba-tiba pintu ruangannya diketuk.

Susana pergi untuk membuka pintu dan terlihat seorang pemuda yang berpakaian formal dan sopan. Dia membawa banyak kotak makan dan juga satu keranjang buah besar.

Susana tertegun sejenak, lalu menoleh ke Diana dan bertanya : “ Diane, apakah kamu memesan makanan? ”

“ Tidak. ” Diana menggelengkan kepalanya.

“ Kami tidak memesan makanan, mungkin kamu telah mengirim ke kamar yang salah. Tanyakanlah ke kamar lain. ” Saat Susana hendak menutup pintu, pemuda itu menahan pintunya dan berkata sambil tersenyum : “ Tuan Sunarya yang memintaku untuk membawakannya untuk Nona Diana. ”

Pemuda itu tersenyum dengan sopan, lalu membawa makanan itu ke dalam ruangan dan meletakkannya ke atas meja dan kemudian dia pun pergi.

“ Tuan Sunarya yang mengirimkan semua ini untukmu? ” Susana melihat ke meja yang penuh dengan makanan dan bertanya.

Diana mengangkat bahunya dan tampak seperti tidak tahu. Matanya menyapu ke meja dan tanpa sadar dia pun menelan air liur.

Bubur dengan kurma merah dan biji teratai, pangsit udang, Bakpao Kacang, sayap ayam panggang, pudding stoberi, milk tes papaya, es kacang merah dan satu keranjang buah besar yang berisi berbagai jenis buah impor yang segar... Ingatan Desta memang bagus, sama seperti yang dikatakannya dan tidak ada yang kurang.

“ Bu, aku ingin makan bubur dengan kurma merah dan biji teratai. ” Kata Diana. Bagaimanapun, Desta juga sudah mengirimkannya, jadi dia tidak perlu sungkan lagi.

Susana memberikannya bubur dengan kurma dan biji teratai, lalu duduk di samping tempat tidurnya dan menatapnya dengan serius.

Diana sedang memakannya dengan gembira dan Susana tiba-tiba bertanya dengan sungguh-sungguh : “ Apakah kamu berpacaran dengan Tuan Sunarya?

Mulut Diana sedang dipenuhi dengan roti kukus yang dimakannya dan ketika dia mendengar perkataan Susana, dia pun langsung tersedak, wajahnya memerah dan menepuk keras dadanya dengan tangan.

Melihat situasi itu, Susana langsung memberinya segelas air. Diana meminum air itu dan merasa lebih baik.

“ Bu, jangan berpikiran yang aneh-aneh, aku tidak akrab dengan Desta. ”

“ Jika kalian tidak akrab, lalu kenapa dia meminta seseorang untuk membelikan makanna untukmu dan juga ada apa dengan kartu ini? ” Susana melihat kartu di atas meja dengan tatapan yang sedikit kebingungan.

“ Aku hanya terlalu terobsesi dengan pekerjaanku. Setiap aku melihat ada orang yang terluka, aku pasti akan langsung pergi untuk membantunya. Dia memberiku makanan ini untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya. Sedangkan untuk kartu ini adalah untuk biaya pengobatan sebagai kompensasinya. ”

Setelah mendengarnya, ekpsresi Susana terlihat lebih baik. Tetapi dia masih tidak merasa lega, jadi dia pun mengingatkannya : “ Baguslah jika kalian tidak ada hubungan apa-apa. Keluarga Sunarya adalah keluarga papan atas. Selain itu, aku merasa bahwa Tuan Sunarya juga bukanlah orang yang mudah diajak bergaul, jangan pernah menyinggungnya di masa depan. ”

“ Hm, aku tahu. ” Diana berkata dengan santai.

Satu minggu kemudian, Diana keluar dari rumah sakit.

Susana gemetaran karena takut Jay akan menegur Diane karena telah ikut campur urusan orang lain lagi.

Namun, ketika sampai di rumah, dia baru menyadari bahwa Jay dan Daria tidak ada di rumah. Setelah menanyakannya kepada pelayan, ternyata Jay dan Daria, serta Novanya pergi ke rumah Keluarga Sunarya untuk berterima kasih karena Desta telah menyelamatkan Daria.

Setelah mendengarnya, Diana pun tersenyum menyeringai. Daria benar-benar gila, dia bahkan berpikir untuk memanjat tinggi. Dia telah menyebabkan masalah besar dan juga menyebabkan Tuan muda Keluarga Sunarya terluka. Bagaimana Keluarga Sunarya bisa menerimanya dengan begitu saja.

Benar-benar sangat memalukan.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu