Someday Unexpected Love - Bab 237 Selamat Kamu Telah Hamil (2)

Ia juga tidak bisa menyalahkan dirinya, ia selalu banyak pikiran setiap hari, ia pasti bisa melupakan hal-hal kecil, seperti halnya menstruasi, ia memang tidak pernah mempunyai kebiasaan mencatat tanggal kapan ia menstruasi.

Jika Dennil Du mengetahuinya,ia pasti marah……

“kalau begitu kita tes urin terlebih dahulu.”

Beberapa saat kemudian,hasilnya langsung keluar,Dokter itu menyatakan:“Selamat, kamu telah hamil.”

“hamil?!”

Ia sangat terkejut:“aku hamil?bagaimana mungkin!aku selalu menggunakan pengaman!”

“apanya yang aneh,walaupun menggunakan pengaman, tidak bisa menjamin seratus persen akan efektif,melihat usiamu, kamu juga tidak terlalu muda,apakah masih belum ingin mempunyai anak?”

Ia menunduk: “Bukannya tidak mau, tapi tidak mau sekarang...”

Dokter itu bertanya:“Kenapa?Masalah ekonomi?”

“Bukan,alasannya sangat rumit”

Ia melakukan pemeriksaan lanjutan,hasilnya menunjukkan ia telah hamil selama satu setengah bulan,Dokter menegurnya:“Sudah hamil lama, tapi tidak tahu kalau dirinya hamil,kamu memang benar-benar belum memenuhi syarat untuk menjadi seorang ibu.”

Ia sangat tidak fokus, ia tidak bisa lagi mendengarkan omelan dari dokter itu, saat keluar dari rumah sakit, ia langsung pergi ke kantor Dennil Du, ia mendorong pintu ruang kerja Dennil Du dan langsung berteriak marah: “Sudah kubilang Durex itu tidak bisa dipercaya! Sekarang bisa apa?!”

Dennil Du bertanya-tanya dan menatapnya, tidak ada angin, tidak ada hujan tapi ia menjadi sangat marah: “Maksudnya apa Durex tidak bisa dipercaya?”

“Aku hamil!”

“Benarkah?”

Berbeda dari Helena He yang sangat kesal, Dennil Du terlihat sangat gembira ia berdiri dan meraih kedua pundak Helena He: “Benarkah?”

“Kenapa kamu terlihat sangat senang?”

“Aku akan menjadi ayah, bagaimana tidak senang?”

Helena He mengamatinya dari atas sampai bawah,semakin ia menatapnya semakin ia merasa ada yang tidak beres,Helena He bertanya:“ini semua ulahmu?”

Ia mulai curiga, ia mulai mengingat-ingat apakah saat mereka bercinta ada hal yang tidak beres...

“Tidak.”

Ini pertama kalinya Dennil Du berbohong di depan Helena He, sebenarnya, memang semua ini ulahnya, sudah beberapa kali ia melubangi ujung kondom yang mereka pakai dengan kuku jarinya...

“Lalu sekarang harus bagaimana?” Helena He terlihat khawatir, ia juga tidak ingin membahas lebih jauh tentang masalah Durex ini.

“Harus bagaimana apanya?,ya harus dilahirkan.”

“Dilahirkan? Apakah aku tidak ingin melahirkannya?yang penting adalah, apakah aku bisa aman sampai aku melahirkan?”

Wajah Dennil Du menjadi lesu, ia sedang memikirkan sesuatu, seperti ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit, Helena He menatapnya lama, lalu dengan khawatir berkata: “Jangan berpikir untuk mengirimku ke tempat yang jauh, aku tidak akan meninggalkanmu.”

Di kantor yang besar itu, Dennil Du dan Helena He saling berhadapan, keduanya sedang memikirkan banyak hal, untuk beberapa waktu...

“Tentang kehamilanmu, jangan sampai ada orang lain yang tahu, kita jalani bersama-sama.”

Dennil Du mengatakan hal ini pada Helena He, Helena He berpikir bahwa ia tidak bermaksud menyuruhnya meninggalkannya, dengan cepat ia menganggul: “Baiklah.”

Ini adalah takdir mereka akan dikaruniai seorang anak, tidak ada pilihan lain, Dennil Du sangat menginginkan anak ini, ia akan menggunakan segala cara untuk melindunginya, semua cara, selain membuat Helena He jauh darinya!

Malam hari, mereka makan malam di rumah keluarga Du, Helena He baru makan setengah piring, tiba-tiba perutnya terasa sangat mual, dengan cepat ia membungkam mulutnya dan berlari ke lantai atas.

Marsha Du bertanya-tanya sambil melihat punggungnya yang menjauh, lalu menoleh ke arah kakaknya: “Istrimu, mengapa makanan enak seperti ini tidak mau makan?”

“Mungkin ia sudah kenyang.”

Dennil Du menjawabnya dengan tenang, akan tetapi dalam hatinya ia sangat mengerti, ia mual karena kehamilannya.

“Kalau seperti itu bukankah harusnya ia meninggalkan meja dengan memberi salam terlebih dahulu? Langsung pergi begitu saja, mama yang lebih tua dari kita dia pikir tidak terlihat?”

Sinta Dou tidak terlalu tertarik: “Tidak apa-apa, aku sudah biasa.”

“Kalian lanjutkan makan.”

Dennil Du mendorong kursi,lalu perlahan mengikuti naik ke lantai atas.

“Mama, lihat,lihat,dalam hatinya,istrinya akan selamanya lebih penting darimu!”

Di belakang terdengar suara Marsha Du sedang menyindirnya, Dennil Du tersenyum sinis, Mama? Ia benar-benar mengotori kata ini.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu