Someday Unexpected Love - Bab 21 Karena Mencintainya (1)

Menatap bayangan yang semakin lama menjauh, Dennil Du tersenyum dengan paksa, tapi terlihat sangat lembut dan menyenangkan, juga sangat berpengetahuan tinggi.

Dia melepas blazernya yang kotor dan meninggalkan kafe dengan tenang, lalu tiba saatnya menghadapi sebuah hujan badai ...

Terletak di pusat kota, baik pemandangan dan lingkungan semuanya lebih unggul. Rumah keluarga Du yang megah penuh dengan keagungan dan mengesankan. Kedua singa batu di depan pintu terlihat jelas, menggabungkan konsep konstruksi modern dan kuno mencerminkan keindahan mereka.

Ada banyak orang kaya dan berkuasa. Di mata beberapa generasi, entah kekuasaan ataupun kekayaan selamanya tidak akan pernah didapat oleh orang lain.

Dennil Du menghentikan mobil dan melihat Rolex di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 9 lebih 38 menit, dalam waktu dua jam jangan sampai dia ingin keluar dari gerbang rumah.

Sangat mudah untuk masuk tapi sangat susah untuk keluar, ini merupakan alasan mengapa ia hidup sendirian.

Menekan bel pintu, yang membuka pintu adalah ayah Karina, Hadi Shi. Selama bertahun-tahun dengan suara yang tenang berkata:Tuan muda, sudah pulang.

Dennil Du mengangguk dan bertanya dengan lembut: Tuan, bagaimana kondisi tubuhmu akhir-akhir ini?

Saya baik-baik saja, silakan masuk, Tuan dan Nyonya sedang menunggu Anda. Hadi Shi mengingatkannya.

Melewati koridor yang panjang, suara air yang mengalir damai mengelilingi telinga, tampaknya kedamaian memurnikan pikiran manusia, tetapi ia tahu bahwa ini hanyalah ketenangan sebelum hujan badai tiba.

Di aula yang luas dan terang, dua orang sedang duduk di sofa bergaya Eropa, satu adalah ayahnya dengan temperamen meledak-ledak, Albert Du; dan yang satu lagi adalah ibuku, Sinta Dou.

Ayah, Ibu. Dennil Du berjalan mendekat, wajahnya tenang dan tidak ada ketegangan yang terlihat.

Plak ——

Koran yang digenggam erat oleh Sinta Dou dibanting keras ke atas meja. Bertanya dengan marah: Tanpa persetujuan siapapun, wanita yang bersikeras ingin dinikahi, apakah dia?

Dennil Du secara tidak sengaja melirik, terlihat wajah Helena He yang sedang diwawancarai seseorang. Rambutnya agak berantakan dan wajahnya terlihat terkejut dan bingung . Ini semua tidak penting, yang penting adalah judul yang tertulis besar : Dongeng Cinderella dan sang pangeran, drama legendaris dari generasi ke empat Keluarga Du.

Ya Dia menjawab dengan kuat dan matanya menyipit.

Sinta Dou mengambil koran itu dan berjalan menghampirinya, jarinya gemetar dan menunjuk ke foto Helena He: Layak kah? Hah? Apakah ini layak? Bahkan bentuk yang paling dasar pun tak ada. Apakah di dalam hatimu ingin membuat keluarga Du malu?

Dennil Du mengambil koran dan melihatnya dengan teliti. Dia berkata dengan bercanda: Penulis ini benar-benar tidak dapat mengambil gambar. Dia jauh lebih cantik daripada di koran.

Plak ...

Baru saja membuka suara, tamparan Albert Du yang berat mendarat di wajahnya. Meskipun ia memiliki temperamen yang meledak-ledak, tapi itu adalah pertama kalinya memukul putranya. Dulu, waktu Dennil semaunya sendiri, ia hanya menutup mata saja, membiarkan dia memlih jalan dan kehidupannya sendiri. Tapi, hari ini dia sangat amat marah, setelah mengetahui anak tidak sama dengan ayahnya, mengapa tiba-tiba anaknya mengumumkan pernikahan, dia tau dengan jelas alasannya.

Karena Michelle kah? Albert Du dengan dingin menegur: Hanya demi dia, kamu mau menjadi sekonyol apa?

Ada rasa sakit yang membakar di pipi sebelah kiri, tetapi tidak mencapai 10% dari kesakitan di hatinya.

Dennil Du mengangkat matanya yang dingin dan berkata dengan acuh tak acuh: Bukan karena siapa pun, jika ayah terus beranggapan seperti ini, terserah.

Selama membahas tentang dia, Dennil selalu bersikap sinis.

Anggap saja kamu ingin menikah, kamu harus memilih yang berkelas, mengapa harus memilih wanita ini?

Sinta Dou menatap pipi putranya yang sedikit bengkak, matanya tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, tetapi nadanya masih merupakan kemarahan yang tidak dapat ia terima.