Someday Unexpected Love - Bab 209 Ibu Anak Bertemuan (2)

"Kakak ipar, bukannya kamu pergi ke luar kota kerja? Mengapa kamu begitu cepatnya pulang?"

Dia naik ke atas, dan Marsha Du mengikuti.

"Sudah selesai langsung pulang."

Dia tiba-tiba begitu baik dengan kakak iparnya, dari jari kaki saja pun sudah terpikiran kenapa alasan dia demikian.

"Malam ini kamu ada waktu luang gak? Aku ingin menaktiri kamu makan.”

Dia bersiap ingin menutup pintu kamar, Marsha Du kilat masuk ke kamar.

Meletakkan koper di tangannya, dia memeluk tangan di dadanya, dengan nada bercanda berkata, "Jika ada yang ingin kamu katakan, terus terang saja, aku tak berani menerima traktiran makan kamu.”

"Sebelumnya aku yang salah. Aku ingin meminta maaf padamu ..."

Dia menggelengkan kepalanya dengan ngeri, "Tidak perlu, aku tidak membutuhkannya."

"Aku benaran tulus, sangat tulus."

Helena He mendorongnya keluar dari pintu, "Tulus atau palsu, aku tidak membutuhkannya, dan aku juga takut!"

Dulunya Karina Shi juga mengatakan hal yang sama, dan konsekuensi dari mempercayainya saat itu, dia malahan hampir diperkosa ...

"Kak ipar, kamu jangan begitu kejam!"

Marsha Du gelisah, mendorong dengan keras, pintu yang hampir tertutup itu terbuka lagi.

"Kamu sebenarnya mau ngapain? Apakah kamu takut aku akan memberi tahu Tony bahwa kamu diperkosa dengan adikku?"

Helena He memelototinya dengan marah dan melambaikan tangannya, "Jika masalah ini, aku janji tidak akan memberitahunya, jangan ganggu aku lagi."

Dia ingin menutup lagi, Marsha Du buru-buru berteriak, "Hei, tunggu, tunggu."

"Kenapa lagi?"

"Kak, aku ingin kamu memberitahuku alamat Kak Tony ..."

Helena berkata dengan marah, "Kamu sendiri tidak bisa bertanya kepadanya kah? Bukannya kamu ada memiliki nomornya."

“Ponselnya mati.” , Marsha Du menundukkan kepalanya dengan sedih.

"Kalau begitu tunggu sampai dia aktifkan ponsel baru tanya lagi."

"Beberapa hari ini dia tidak ada aktif. Aku khawatir sama dia, jadi ..."

Helena He menghela nafas, berbalik dan mengeluarkan pulpen dan kertas, dan menulis sebaris alamat, "Ini kasih kamu."

“Terima kasih, terima kasih banyak !!”, Marsha Du menerimanya dengan gembira, saking senangnya ingin bersujud terima kasih pada Helena He.

Melihat dia begitu gembira berbalik dan berlari ke bawah, Helena menggelengkan kepalanya tak berdaya, sepertinya Marsha Du benar-benar jatuh cinta.

Dia mengambil pakaian keluar dari kopernya, satu per satu meletakkannya di lemari, dan mandi air panas. Melihat sudah hampir waktunya, dia bersiap ke bawah dan pergi ke hotel untuk menemukan Dennil Du.

Tiba di hotel, Kebetulan melihat Dennil Du keluar dan Ibunya keluar dari kamar, kedua mata Nyonya Guan kelihatan merah membengkak, jelas sudah menangis sungguh lama sekali.

"Helena ,ayo, mari kita pergi makan malam bersama."

Dennil Du menggandeng tangannya dan bertiga pergi ke restoran hotel bersama-sama. Setelah duduk, pelayan datang membawa menu.

Dia sambil melihat, sambil bertanya dengan santai, "Apakah kalian ada sup jujube longan yam di sini?"

Pelayan menggelengkan kepalanya: "Tuan, ini tidak ada."

Dengan menyesal dia mengalihkan pandangannya kearah ibunya: "Bu, jika kamu ada waktu, masaklah untukku."

“Kenapa, kamu ingin minum kah?” ,Nyonya Guan bertanya dengan ramah.

"Ya, aku dulu mendengar dari ayah berkata, dia paling suka minum sup jujube longan yam. Aku selalu kira Sinta Dou adalah ibuku. Aku beberapa kali berkata padanya bahwa aku ingin minum sup ini. Dia menggunakan berbagai macam alasannya menolakku. Waktu itu aku masih belum tahu aku bukan anak kandungnya, masih kira dia hanya tidak menyukai saya. "

Nyonya Guan mengangguk dengan sedih, "Baik, kamu mau minum. Ibu akan memasakkan untukmu setiap hari."

Setelah makan malam, Helena He bertanya: "Dennil, sekarang ibu kandungmu kembali, bagaimana dengan ibu tiriku?"

Dia mengeluarkan tisu: "Biarkan dia tinggal di rumah Du saja, bahkan jika dia tidak memiliki hubungan darah denganku, bagaimanapun, dia telah tinggal bersama ayah selama bertahun-tahun, dan keluarga Du tidak boleh memperugikannya."

Helena He menatap lelaki yang dihadapannya dengan takjub, dalam hatinya tidak bisa mengatakan betapa bahagianya dia, karena suaminya adalah lelaki yang baik.

"Aku berencana sementara waktu tidak pulang ke rumah Du, disitu ada terlalu banyak kenangan yang menyakitkanku ..."

Tatapan Nyonya Guan kelihatan sedih, Helena He dengan sedih berkata, "Apakah kamu ingin terus tinggal di hotel?"

"Aku sangat senang bertemu dengan Dennil. Aku berencana untuk kembali ke Beijing dan tinggal di sana. Jika kalian memiliki anak di masa depan, saya akan pindah kembali untuk bantu kalian untuk jaga anak."

"Oh ya, bu, mengapa kamu memiliki rumah besar di Beijing?"

Helena He penasaran bertanya.

"Itu tinggalan dari Ayahku. Kedua orang tuaku beremigrasi ke Kanada ..."

"Pantesan."

Dia mengalihkan pandangannya ke Dennil Du, "Suami, pantesan kita tidak dapat menemukan rumah nenekmu sebelumnya, karena mereka beremigrasi."

"Yah" , Dennil Du mengangguk.

Setelah keluar dari restoran hotel, Dennil Du mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya dan berjanji besok pagi datang untuk sarapan bersama-sama.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu