Someday Unexpected Love - Bab 184 Rahasia Kotor yang Tidak Bisa Diungkapkan (2)

Dennil Du melangkah kedepan, Helena He berdiri di sisi, dia berada di tidak jauh dari posisi Michelle Yang, jadi asal mereka berbicara, dia semua juga pasti kedengaran.

"Michelle."

Dennil Du berjalan ke samping Michelle Yang, dengan pelan memanggil dia.

Dia mengangkat kepala, merenung melihat dia beberapa saat kemudian baru berkata, "Kalau ada orang yang ingin mencari aku, kayaknya hanya kamu yang dapat ketemu."

"Kamu lari kesini ngapain?", tanya dia.

"Disini ada kenangan indahku, duduk disini aku tidak bakal merasakan derita, dan masih bisa merasakan beberapa tahun yang lalu begitu indah..."

Dennil Du begitu saja menatapnya, beberapa saat kemudian baru berkata, "Michelle, hati kamu ada kederitaan apa, kamu beritahu pada aku, aku bakal seusaha mungkin bantu kamu."

"Bantu aku?", Michelle Yang hanya depresi tertawa-tawa, "Kamu tak bisa membantu aku, tiada orang yang bisa membantu aku."

"Didalam hati kamu tersimpan rahasia apa yang tidak bisa diungkapkan? Kamu bilang keluar mungkin tak bakal merasa derita lagi!"

Michelle Yang dnegan kaku mengalihkan pandangan kearah jurang didepan, dengan santai berbicara, "Cara yang terbaik untuk bisa melupakan segala kederitaan, adalah menyelesaikan nyawa aku."

Dennil Du menangkap perggelangan tangannya, dengan emosi berteriak, "Mati emang benar adalah cara baik untuk menyelesaikan masalah kah? Kalau setiap orang terkena sedikit masalah langsung berpikir untuk mati, bumi ini duluan hancur."

"Dennil, kamu tahu kah?", Dia dengan depresi berdiri, pelan-pelan melangkah kedepan, "Sebenarnya aku juga berharap tiga tahun yang lalu benaran terkena celaka, karena hidup bagi aku bukanlah hal yang menyenangkan."

"Michelle! Kamu beritahu aku, kamu sebenarnya terkena masalah apa? Tiga tahun yang lalu terjadi masalah apa?!"

Dennil Du sedikit kehilangan control, dia begitu melihat Michelle Yang, hati begitu represi.

"Kamu kenapa terus memaksa aku? Itu adalah Rahasia yang tak ingin kubicarakan, telan dalam perut, adalah sebuah mimpi yang kotor, kamu kenapa terus memaksa aku untuk mengingatkan hal yang membuat aku frustasi!"

"Aku hanya ingin tahu kamu kenapa terus tidak dapat berjalan keluar dari bayangan kamu, walaupun kita tiada hasil, aku juga berharap kamu juga hidup dengan baik."

Di puncak gunung yang sejuk, Michelle Yang kemudian mengangkat air matanya, dengan suara gemetaran tanya pada lelaki yang dihadapannya, "Kamu benaran ingin tahu kah?"

"Ya!", jawab dia dengan yakin.

"Baiklah, aku beritahu pada kamu, lagian kamu juga tidak mencintai aku lagi, aku wanita yang bagaimanapun juga bukan hal yang penting lagi...."

Helena He meluruskan telinga, takut dengar ketinggalan satu kata, hati dia tergantung ditengah langit, bahkan napas saja tidak berani pakai terlalu bertenaga, takut mengejutkan Michelle Yang, malah dia menyesal untuk berbicara isi rahasia dalam hatinya.

"Tiga tahun yang lalu, aku tidak naik pesawat, bukannya aku tidak ingin naik, malahan karena terjadi suatu hal, aku mimpi saja tidak dapat kepikir hal ini, waktu itu, aku begitu senang, begitu gairah, dengan penuh harapan aku ingin ke Australia pergi cari kamu, tapi kamu tahu kah? Aku barusan keluar dari rumah, langsung ditarik dengan beberapa lelaki kedalam satu mobil, aku berusaha untuk meronta, tapi tiada gunanya, aku sudah dibuang didalam satu kamar yang tertutup oleh mereka, sekitar selain satu pintu, bahkan jendela saja juga tidak ada, bagaimanapun aku teriak juga tiada orang yang mendengar suara pertolongan aku...."

Suara Michelle Yang jadi serak, dia menunduk kepala, lubuk hatinya terus meronta, sepertinya selanjutnya adalah mimpi buruk yang memulai.

Helena He terduduk di lantai dengan lemas, sekejap merasa sangat dingin, sangat dingin, siapa yang kepikiran, Michelle Yang dulu mengalami hal yang begitu depresi!

Saat ini, perasaan hati terlalu berat.

Dennil Du kaku seperti batu, dia berhadapan dengan Michelle Yang sudah nangis begitu hingga robek hati, kiranya ini hanya adalah sebuah mimpi.

mungkin, ini adalah hal yang nyata yang susah diterima, orang dulu yang dicintainya ternyata....

"Saat aku terakhir kehilangan sadar terus bangun, aku sudah dibuang ke tepi laut yang asing, hampir tiada ragu, aku perlahan-lahan menuju kearah air laut, aku tahu, walau cuci di laut seumur hidup, aku tidak bakal cuci bersih lagi, aku sudah pasti tidak cocok lagi dengan kamu, aku pikir seumur hidup ini tidak mungkin lagi, kalau gitu masa yang akan depan lagi, mungkin masih ada kesempatan, asal aku mati, baru kamu tidak bisa melihat aku yang begitu kotor, bahkan aku sendiri juga merasa kotor!"

Dennil Du memeluk dia dengan kuat, dengan suara gemetaran hibur dia, "Michelle, kamu tidak kotor, benaran tidak kotor, kenapa waktu itu tidak pulang cari aku? Kamu pulang, aku tak bakal benci padamu."

"Siapa orang itu? Si brengsek siapa? Kamu beritahu padaku, aku bakal mematikan mereka hingga tiada tempat untuk makam!!"

Dennil Du benaran sangat gairah, penuh dengan emosi, urat dia semua muncul, kedua tangan mencubit tangan Michelle Yang dengan erat, sepasang mata memerah hingga menakutkan, dia tidak tahan orang dulu yang ia cintai begitu terkena hina!

"Aku tidak tahu siapa mereka...aku tidak tahu apa-apa..."

Suara tangisan Michelle Yang ditiup angina hingga terdengar di seluruh puncak gunung, seperti wanita yang penuh dengan dendam, mengejutkan dunia, menangiskan dewa hantu.

"Kenapa harus hidup, Dennil aku kenapa harus hidup, kalau waktu itu mati begitu saja, aku tidak perlu hidup begitu derita mengingatkan hal yang dulu, kamu juga selamanya tidak bakal tahu aku begitu kotor...."

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu