Someday Unexpected Love - Bab 115 Perjodohan Gagal (1)

Helena He membuang-buang waktu di luar selama sehari baru kembali ke keluarga Du. Dia tidak pernah merasa segagal ini. Dia mau membawa sepasang pria dan wanita menjadi kekasih, hasilnya, mereka tidak menjadi kekasih tapi malah menjadi kakak adik. Jika Dennil Du tahu, dia tidak akan menertawakannya...

Ini benar-benar sangat memalukan, percuma dia menyombongkan, apa itu Romeo dan Juliet, Dennil Du ini pasti akan berkata, lihat kamu, mau menjodohkan orang yang malah menjadi kakak adik, kamu tidak boleh begitu...

Helena He. Dia diam-diam tergulat , Dennil Du tiba-tiba muncul di depannya, menatapnya: Sedang berpikir apa, berdiri di luar pintu dan tidak masuk?

Mereka tidak berhasil. Helena He seperti burung phoenix yang jatuh.

Oh. Dennil Du dengan datar mengangguk.

Ekspresi acuh tak acuh Denni Du membuatnya heran. Dia meraih lengannya dan mengerutkan kening: "Apa kamu tidak penasaran kenapa itu tidak berhasil?"

Apa yang perlu dipenasarankan tentang ini, kamu lupa bahwa aku sudah mengatakan dari awal itu tidak mungkin, itu hanya angan-angan kamu sendiri.

Dennil Du, kamu tidak tahu sejauh apa hubungan mereka.

Hei, apa yang terjadi? Dia menjadi penasaran ketika melihat wajah Helena He yang tertekan.

Helena He menceritakannya dari awal sampai akhir, setelah Dennil Du selesai mendengarkan, dia tidak bahagianya tertawa: ini adalah hasil dari kegilaan kamu.

Potong, jika tahu dari awal aku tidak akan membuang-buang waktuku.

Dennil Du berpikir sejenak dan tiba-tiba berkata: Bagaimana kalau kamu memperkenalkan Margaret ke Yoshua? Dia punya latar belakang keluarga yang bagus, orangnya romantis, tetapi tidak apa-apa. Pria yang jatuh cinta dengan mudah karena dia belum bertemu wanita yang pantas dicintai dengan tulus. Jika Yoshua tertarik pada Margaret Chu, maka...

Tidak! Helena He menolaknya tanpa berpikir, matanya berkedip memberikan penjelasan Yoshua Fei tidak cocok untuk Margaret Chu.

Kenapa tidak cocok?

Margaret Chu... Margaret Chu tempernya kuat, dan tidak bisa melihat ada pasir di matanya. Jika Yoshua punya hubungan yang tidak jelas dengan wanita di luar, dia sangat ada kecenderungan untuk bunuh diri, minum obat, menabrak dinding, atau apa ...

Apakah seserius itu? ... kalau begitu sudahlah, jangan sampai membuat orang bunuh diri.

Pikiran Dennil Du datang dengan cepat dan pergi dengan cepat, Helena He dengan pkamungan tidak tenang berkata: Aku pergi mandi dulu.

Melarikan diri dari Dennil Du, dia mengambil napas panjang. Faktanya, bunuh diri, menabrak dinding semuanya tidak berarti, poin sebenarnya adalah kata-kata yang dikatakan Yoshua Fei di atas kapal malam itu, dia khawatir jika Yoshua Fei mendengar mereka mau mengenalkan sesorang padanya, ada saatnya dia tidak bisa mengontrol diri dan mengatakan sesuatu yang tidak seharunya dikatakan, maka dia benar-benar akan merasa bersalah, dan tidak bisa dikatakan akan seberapa sedih Dennil Du. Hanya si gila Sean Ou yang bisa membunuhnya sendirian. Saat itu jika dia punya seratus mulut untuk menjelaskanpun, dia tidak akan bisa membersihkan kejahatan menghancurkan persaudaraan mereka!

Memikirkan Yoshua Fei, dia sangat jengkel hingga membenturkan kepalanya ke dinding kamar mandi: Kenapa harus menyukaiku? Begitu banyak wanita di dunia ini, jenis seperti apapun, kenapa harus menyukai wanita yang sudah menikah seperti aku, yang juga istri sahabat kamu! Itu benar-benar membuatku marah!

Dia bergumam pada dirinya sendiri dan jatuh ke kesedihan tanpa akhir...

Pada hari ketiga Tony Lou dan Margaret Chu menjadi saudara angkat, Helena He tiba-tiba mengetahui bahwa Tony Lou terluka, luka tembak yang sangat serius, saat itu dia tidak sempat untuk menyapa Dennil Du, dan langsung naik taksi ke kediamannya.

Ruang tamu yang besar dipenuhi tumpukan pria, dan sebagian besar dari mereka terluka. Dia mendekati mereka dengan sedih dan bertanya: Bagaimana dengan Tony Lou?

Salah satu dari pria sedang membalut kasa di kepalanya. Dia menunjuk ke arah kamar tidur: bos baru saja dioperasi dan sekarang sedang beristirahat di dalam.

Apa yang terjadi pada kalian? Dia ingat percakapan yang dia dengar malam itu: bertemu lawan yang kuat?

Tidak, kami sedang diplot!

Laki-laki lain dengan cepat menyela: sialan, ternyata ada pengkhianat di dalam, sialan Anton Yang, biarkan aku menangkapnya, aku akan membuatnya hanya tersisa tengkorak!!

Ekspresi wajah semua orang sangat marah dan bermartabat, dan Helena He memindahkan pkamungan matanya ke kamar Tony Lou, dan berjalan mendekat.

Dia mendorong pintu hingga terbuka, dan orang yang berbaring di tempat tidur masih dia temui dua hari yang lalu. Pada saat itu, dia tertawa seperti angin musim semi, tapi pada saat ini bahkan wajahnya pucat tidak ada darah.

Tony ...

Helena He berjalan ke samping tempat tidurnya, meraih tangannya, dan air mata mulai mengalir.

Tony Lou terbangun oleh tangisannya yang sedih. Meskipun orang yang baru saja dioperasi sangat lemah, tetapi melihat Helena He sangat sedih untuknya, dia masih mencoba untuk mengeluarkan senyum: Kenapa menangis? Aku masih belum mati.

Kenapa kamu begitu tidak berguna? Bukankah kamu bos? Aku belum pernah melihat bos diplot orang seperti ini, Kamu masih tidak punya otak!

Helena He merintih dan menjerit padanya, dan air mata tidak bisa berhenti, dia melihat ekspresi canggungnya, dan membayangkan lebih dari satu dekade dia sampai ke posisi ini...

Aku tidak punya otak, aku tidak memikirkan apa pun kecuali kamu.

Tony Lou menatapnya, mengulurkan tangan, dan dengan lembut menghapus air mata di wajahnya.

Di mana kamu terluka? Helena He menghisap hingusnya dan dengan cepat bangkit untuk memeriksa lukanya.

Tidak apa, di pundak, setelah beberapa hari istirahat akan baik-baik saja...