My Goddes - Bab 433 Memperolehkan Empat Kali Kemenangan

Hening, Jilson serta tujuh ketua mengambil kartu di depan mereka. Saat mereka membuka mata, muncul lah data delapan tim di layar besar tersebut.

Terdiri dari empat ronde pertandingan, dan pertandingan akan berakhir dalam empat hari.

Hari pertama ronde pertama, kelompok Royal Kin melawan tim Shaolin.

Turmalin tersenyum tipis saat menatap data-data di layar besar.

"Amitofo!" Jojo merapatkan kedua tangan, memejamkan kedua mata, menggigit bibir, dan kedua alisnya terus bergerak.

Ia tidak beruntung, bertemu pasukan Kansas yang telah di eliminasi, Keluarga Yehenara bagian utara yaitu kelompok Royal Kin!

Hari kedua ronde kedua, tim Immortal melawan tim Vanfour.

"Luar biasa," melihat Jasper mendapatkan tim Vanfour, anggota tim Immortal yang tengah terduduk di auditorium melegakan hatinya.

Kemampuan tim Vanfour juga luar biasa, setelah mengalami sebuah perperangan dan penambahan pil dewa, serta latihan ketat dalam beberapa hari. Kini, tujuh anggota tim Vanfour sudah menjadi master tingkat dewa menengah.

Namun sayangnya, tujuh anggota tim Vanfour bukanlah lawan tim Immortal, Jasper serta Gavin adalah murid Dragon, Alex adalah murid organisasi Heaven, murid dari dua belas dewa emas yaitu Ivan Chen, bahhkan Davis adalah master tingkat xianxia. Daffin, Adelio, dan Farel adalah orang jago yang dipilih oleh berbagai departemen.

Tim Immortal terdiri dari master tingkat xianxia, enam master tingkat dewa lanjutan. Tim Pau Line benar-benar tidak pantas menjadi lawan tim Immortal.

"Sepertinya kalah," wajah anggota tim Vanfour memucat.

Wajah Doko berubah memucat juga saat menatap Jasper yang tengah berdiri di hadapannya.

Bukankah lawan ia adalah Jilson? Mengapa ia bisa kalah melawan organisasi Immortal?

Hari ketiga ronde ketiga, tim Phoenix melawan tim Dragon.

"Kelar....." anggota tim Phoenix merasa tidak mempunyai harapan.

Ryna menatap Dragon yang tengah berdiri di sebelahnya lalu tersenyum paksa, "Kak Dragon, sepertinya kali ini aku akan kalah melawan kalian."

"Katakanlah, bagaimana tim kamu ingin melawan kita? Seperti saat latihan atau berusaha melawan?" Dragon menaikkan alisnya, tatapan Dragon terlihat membanggakan diri.

"Sekitar dua puluh pasukan militer khusus, kini hanya tersisa dua tim. Sudah, melawan kita seperti saat latihan saja. Memberi kamu sisa kemampuan untuk memperjuangkan juara pertama," Ryna mengerucutkan bibir sembari berkata.

"Aku akan mentraktir kalian hot pot jika memperolehkan kemenangan," Dragon mengedipkan mata terhadap Ryna.

"Satu orang mentraktir satu kali!" Ryna berkata.

"Kamu ini luar biasa, ya? Baiklah, aku mewakili mereka menyetujui permintaanmu," Dragon tepuk tangan bersama Ryna.

Roy benar-benar merasa iri terhadap kemesraan Dragon dengan Ryna.

Dalam lubuk hati ia berpikir, mengapa aku bukan master tingkat dewa lanjutan?

Mengapa aku tidak boleh mengikuti kompetisi militer?

Sepertinya aku dilahirkan sebagai orang biasa.

Perlahan, tatapan Roy berubah menjadi sedih......

Hari keempat ronde keempat, tim Jilson melawan tim Pau Line.

Tim Jilson terdiri dari dua master tingkat dewa lanjutan serta empat master tingkat dewa menengah. Tim Pau Line terdiri dari satu master tingkat dewa menengah serta enam master tingkat dewa dasar.

Ini adalah ronde beruntung lagi bagi tim Jilson.

Gadis-gadis Keluarga Lin bersorak kembali, Zoony segera bangkit dari tempat duduk dan memeluk Cheary dengan perasaan bahagia. Navier juga bersorak lalu memeluk Zoony serta Cheary. Navier menatap sekilas, lalu melepaskan pelukan secara sepihak dengan wajah dingin.

Janita menggenggam erat tangan kanan, sedangkan Jessy menghela napas.

Meskipun William tidak melontarkan apa pun, namun mimik wajah William tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya. Fanny serta Keluarga Li juga bersorak dengan intonasi besar, Hesti menatap ke arah data dua tim tersebut, perbandingan kemampuan tim Pau Line serta tim Jilson tidak berbeda jauh. Sepertinya tim Pau Line tidak bisa mengalahkan tim Jilson, dan ia melegakan hati karena hal tersebut.

"Menang, guruku menang lagi! Ia memasuki empat besar, hahaha. Komando Palagan Utara akan memasuki empat besar!" Fanny menarik tangan Monika sembari berkata dengan semangat.

"Iya!" Monika tersenyum tipis sembari mengangguk kepalanya dengan semangat.

"William, kamu memperolehkan hasil yang baik di Komando Palagan Utara. Tidak hanya kemampuan yang baik, tapi kamu sungguh beruntung juga. Hah?" pemimpin Komando Palagan Selatan menatap ke arah William.

"Biasa saja, aku hanya lebih beruntung dibanding Komando Palagan Selatan milik kalian. Sepertinya setelah kompetisi berakhir, aku sudah tidak bisa melihat kalian bertanding lagi, sungguh disayangkan."

William benar-benar menyombongkan diri, kompetisi tahun ini benar-benar membuat Jilson serta ia berubah menjadi terkenal. Bahkan ia mewakili Komando Palagan Utara memasuki delapan besar, dan akan segera memasuki empat besar. Ia tengah terduduk di dalam kompetisi bela diri, bagaikan anaknya memperolehkan juara pertama dan ia sebagai orang tua yang mengikuti rapat, rasanya benar-benar membanggakan!

Sedangkan William dan pemimpin Komando Palagan Selatan selalu tidak memiliki hubungan yang baik, mereka telah bertengkar secara diam-diam selama bertahun-tahun. Mereka membandingkan jumlah orang luar biasa serta juara di Komando Palagan.

Emosi pemimpin Komando Palagan Selatan kian memuncak, ia berkata kepada William, "Kamu menunggu saja. Setelah pertandingan ini berakhir, kita melawan."

"Aku menunggu!" William terbahak-bahak.

Biasanya, tentara memiliki kepribadian yang tangguh dan bebas, meskipun mereka sudah berkepala enam hingga tujuh, namun mereka bagaikan anak muda. Meskipun berkelahi secara diam-diam namun terlihat konyol.

"Ardham, kita mendukungmu!" mendadak, penonton bersorak. Salah satu gadis tidak bisa menyembunyikan perasaan suka ia terhadap Ardham, lalu ia mendorong penggemar lain dan mengangkat spanduk miliknya.

"Ardham Ardham, kamu terhebat! Ardham, wajib menang! Ardham, semangat!"

"Benar-benar mengganggu!" Melihat Jilson memperolehkan keuntungan, suasana hati Rendra semakin tidak membaik. Saat mendengar sorakan penggemar, ia pun membalikkan tubuhnya dan berteriak terhadap penggemar tim Jilson.

"Mengapa kamu marah, Rendra? Bukankah kamu adalah anak dari pemimpin seni bela diri? Sungguh luar biasa?" penggemar sungguh fanatik, mereka bahkan tidak menganggap Rendra, dan menatap sinis terhadap Rendra.

"Sialan....." emosi Rendra kian memuncak karena penggemar Ardham.

"Kak Rendra, mereka sudah menggila terhadap Ardham, mereka benar-benar menyukai Ardham. Menjaga sikapmu, jangan marah terhadap mereka," Abraham menegur Rendra dengan intonasi kecil.

Abraham adalah orang ahli yang bisa memasuki delapan besar juga, namun ia dikalahkan oleh tim Phoenix saat pertandingan enam belas besar, oleh karena itu ia seperti dengan Rendra.

Saat penggemar Ardham terus bersorak, mendadak seseorang mengangkat sebuah spanduk dan bersorak nama Gina, "Gina, aku adalah penggemarmu. Kamu harus semangat!"

"Iya?" Gina menatap ke arah penggemarnya dengan terkejut.

Hanya melihat sepuluh penggemar tengah menatap Gina dengan tatapan mendukung, karena Gina adalah anggota tim Ardham. Penggemar Ardham penuh kasih sayang, oleh karena itu ikut bersorak nama Gina.

Semenjak melawan tim Wudang, Gina pun berubah menjadi artis kompetisi bela diri. Diberikan perhatian banyak oleh orang ahli di bidang militer serta penonton.

Melihat banyak orang mendukungnya, perlahan Gina tersenyum pahit.

"Jilson, kita sebagai tim Pau Line akan mengalahkanmu!" melihat banyak penggemar mendukung tim Jilson, bahkan pertandingan belum mulai, ia merasa akan mengalahkan tim Pau Line. Ketua tim Pau Line menunjukkan ekspresi tidak senang, ia memberikan tanda jempol untuk Jilson lalu secara perlahan menurunkan jempolnya ke arah bawah.

Tinggi badan ia mendekati dua meter, wajahnya penuh dengan lemak. Pakaian kamuflase yang tengah ia kenakan menampakkan ototnya yang terus bergerak.

"Kita sebagai tim Jilson akan memperolehkan empat kali kemenangan," Jilson tersenyum lalu melempar kertas undian yang terletak di meja, lalu membalikkan tubuh dan menuju ke arah penonton.

Memperolehkan empat kali kemenangan?

Gina merasa terkejut saat Jilson melontarkan kata-kata seperti itu.

Jika seperti itu, mau bagaimana pun ia tidak boleh kalah......

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu