Menunggumu Kembali - Bab 474 Welly Zhou yang tiba-tiba terangkat

Hoam Hoam…..

Merasakan kekuatan yang kuat dari ekor itu, sangat berbeda dengan dirinya yang ditekan sebelumnya dan kekuatan piton yang sulit untuk dilepaskan, Sanfiko Chen yang juga tidak berani melawan, tubuhnya melompat menjauhi ekor yang besar, tetapi dia tidak menyerah, melainkan jatuh ke tubuh ular python raksasa besar yang penuh dengan ratusan kaki itu.

Kemudian dia berlari dengan sekuat tenaga di sepanjang tubuh ulat piton menuju kepalanya, dan ketika setiap kali dengan sekuat tenaga berlari, akan mengeluarkan darah yang sangat banyak dari tubuh ulat piton.

Hoek hoek hoek….

Dengan raungan ular piton itu, saat ini Dylan Zhang mengendalikan tubuh piton itu yang sedang menyerang sekelilingnya, hampir setengah dari seluruh pulau telah menjadi puingan dalam sekejap, dan alun-alun pusat kota telah sepenuhnya hancur dan menjadi bentuk primitif.

“Bocah, kamu…aku hari ini pasti akan membunuhmu, membunuhmu dengan segala cara!”

Melihat ulat piton yang terluka parah, Sanfiko Chen bergegas menuju kepada dirinya, dan seluruh tubuh Dylan Zhang yang mengila, bahkan pada saat itu dai telah mulai memuntahkan darah, sesaat darahnya dari dadanya mulai di sebar ke tubuh piton, pada saat itu seluruh tubuhnya telah ditutupi sisik warna hitam itu.

Pada saat yang bersamaan kedua tangannya mulai gemetaran dengan hebat, tumbuh terus-menerus, lebar sisiknya yang semakin tebak membuat tangannya berubah menjadi sebuah pisau yang tajam.

“Matilah kamu!”

Tepat ketika Sanfiko Chen akan mendekat dengan kepala Dylan Zhang, sepasang mata Dylan Zhang memerah, mengulurkan tangan dan langsung menangkap Sanfiko Chen, seketika seluruh ruangan itu menjadi meledak, Sanfiko Chen mengerutkan keningnya langsung melompat dan menginjak kepala Dylan Zhang.

Sampai pada saat ini Sanfiko Chen telah merasakan kekuatan yang sebenarnya dari transmutasi darah, bahkan Sanfiko Chen sendiri juga menemukan kekuatan dalam tubuhnya dan terus merangsang darahnya sendiri sebagai lawan yang dia temui, dan tidak berhentinya membuat penyesuaian penggunaan kekuatan pada tubuhnya sendiri.

Perasaan itu seperti memiliki system misterius di dalam tubuhnya yang bisa secara otomasis dapat menyesuaikan kekuatan.

Pada saat itu juga Sanfiko Chen, setelah melewati kekerasan piton seluruh kekuatan tubuhnya meningkat lagi, ini juga penyebab alasan mengapa Sanfiko Chen bisa melangkah langsung pada tubuh piton dan membuat sebuah lubang darah, bisa di bilang pada saat ini Sanfiko Chen bisa menghancurkan kepala Dylan Zhang dengan satu kaki di depan matanya.

Tetapi tepat ketika Sanfiko Chen hendak menginjak kepala Dylan Zhang, di seluruh tubuh Dylan Zhang mulai menumbuhkan tulang merah yang berdarah, darah yang ada di atasnya, pada pandangan pertama itu karena Dylan Zhang tidak bisa menahan gerakannya yang kasar.

Boom!

Oh……

Pada saat itu Dylan Zhang berteriak dengan marah, bahkan melingkari dan melilit tubuh Sanfiko Chen, melainkan tulang taji di sekitar tubuhnya menyebar dengan gilanya pada saat ini.

Uh…..

Karena tindakan momentum Sanfiko Chen yang sebelumnya, maka pada saat ini tidak menyangka bahwa Dylan Zhang masih memiliki kemampuan seperti ini, dengan segeranya tulang taji yang bertumbuh langsung berubah menjadi sepasang kakinya, dengan cepat tulang taju itu seperti roh ular piton menghadap ke tubuh Sanfiko Chen.

“Bocah kecil, dengan kondisi begini mungkinkah kamu mati!”

Sepasang mata yang penuh dengan darah, dan pada saat ini Dylan Zhang dengan sekuat tenaga mengoyangkan ekornya, dan kemudian dengan sekuat tenaga menjerat Sanfiko Chen, dan pada saat yang bersamaan ular python besar yang menyeret Sanfiko Chen mengeluarkan suara berdengung, darah yang menakutkan pada jeratan itu mengalir keluar, saat ini seluruh kepala Dylan Zhang telah penuh dengan darah yang segar, tapi dia tetap bersemangat, dengan wajah yang penuh dendam.

“Mati… semua harus mati….”

Uh uh uh…

Tepat ketika Sanfiko Chen benar-benar dikelilingi oleh tubuh piton raksasa itu, tiba-tiba berdarah keluar dari tubuh yang meledak dengan cepat bertumbuh tulang taji yang berdarah.

“Tidak ….”

Ruangan yang pada awalnya diblokir Tomi yang melihat pemandangan ini, sekilas berbalik melihat, sebuah pedang yang panjang tidak berhentinya didorong keluar, dalam beberapa kali nafas pedang tersebut telah dikeluarkan.

Pedang menusuk pada tulang taji berdarah banyak, sesaat tulang taji itu menjadi putus.

“Arh… tidak ada yang bisa menghentikanku…”

Pada saat itu Dylan Zhang benar-benar gila, tiba-tiba saja sepasang tangannya mulai berubah, banyak sekali tulang tajinya yang keluar dari lengannya, terus-menerus membungkus tubuh Sanfiko Chen, Dylan Zhang yang pada saat itu telah tahu dirinya tidak bisa diselamatkan lagi, dia juga tahu bahwa waktu sudah tidak banyak, bahkan sudah mencapai batasnya.

Tapi tidak peduli bagaimanapun, dia harus membunuh pelakunya, sangat jelas saat dia melihat Sanfiko Chen adalah pelakunya, jika bukan Sanfiko Chen dia tidak mungkin akan bisa terpaksa melakukan sampai seperti ini.

Arh….

Pada saat itu Dylan Zhang tidak peduli tentang Tomi dengan pedang yang menakutkan menusuknya, pada awalnya rubuh ulat piton yang panjang itu telah tertusuk oleh ratusan goresan pedang, darah dan daging telah menjadi sebuah timbunan, sangat sulit untuk melihat bentuknya, tetapi karena adegan ini, memang sungguh terjadi, seluruh pulau ini hanya tersisa beberapa tubuh eksperiment, pada saat ini terdengar sebuah suara teriakkan yang menakutkan, karena adegan ini membuat mereka ketakutan.

Tetapi pada saat ini siapa yang berani pergi adalah orang yang telah ditentukan nasibnya untuk menjadi eksperiment.

“Hancurkanlah!”

Sebuah suara teriakan Jendral Guicha pada saat ini sedang memulai memberontak, pada saat yang sama seluruh jeratan pada tubuhnya telah di hancurkannya, dengan mengangkat tangan dan meraih pedang tajam, sesaat sepasang tangan yang penuh dengan darah dan tanpa mempedulikan yang lain berlari kearahnya.

Boom!

Tetapi ketika kepala monster itu diblokir, tiba-tiba muncul sebuah labu besar yang kosong terbentur di atas kepalanya.

Kekuatan labu besar ini sangat besar, hampir seluruh tubuh Jendral Guicha terbentur ke tanah.

Arh….

Dengan teriakan dari Jenderal Guicha, kemudian terdengar suara nyaring.

“Kalian semua pergi membantu bocah Sanfiko itu, aku akan menahan babi besar ini, jangan mengira kalau hanya kamu yang bisa berubah menjadi besar, jika dia berani menantangku, aku akan mendudukimu sampai mati dengan pantat besarku!”

Juga pada saat ini, melihat ekspresi menyedihkan Jendral Guicha membuat dia putus asa, pada saat ini awalnya hanya sekecil yang gemuk ternyata tubuhnya bisa bertumbuh menjadi tiga puluh kaki, jauh lebih tinggi daripada dirinya sendiri, pada saat ini tangannya menggenggam sebuah labu, labu yang tadi membentur kepalanya……

Karno dan Gumbo keduanya mengangguk kepala, dan segera melarikan diri kearah tumpukan tulang.

“Bocah Sanfiko, jika bajingan seperti kamu mati disini, ini benar-benar akan membuatmu dipandang rendah oleh orang lain….”

Welly Zhou berbicara dengan dirinya sendiri, lalu hanya menatap dengan sinis, kemudian menginjak kepala Jendral Guicha yang berjuang untuk setengah tubuhnya, ketika Jendral Guicha hanya merasa tubuhnya gemetaran.

Dengan teriakan yang menyedihkan, seluruh tubuh benar-benar terbenam ke dalam tanah….

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu