Menunggumu Kembali - Bab 176. Maaf, aku telat datang

Uhuk uhuk uhuk...

Tegukan teh yang tadi membuatnya langsung tersedak, tidak santai sedari tadi.

Akan tetapi tiga orang yang berada di tempat kejadian sama sekali tidak peduli dengan Jovitasari yang tadi ingin berdiri dari kursi dan terjatuh.

"Kak Charles, hasil dari obatnya bagus kan ? Haha... ini itu sangat sulit didaptakan, sebelumnya aku sangat tidak rela untuk menggunakannya..."

Irwan dengan pelan berdiri, lalu dengan pelan berjalan ke hadapan Jovitasari, kemudian menyeringai tersenyum.

Saat ini Charles juga dengan pelan berdiri.

Sebenarnya disaat dia pertama kali melihat Jovitasari yang di hadapannya, seluruh tubuhnya sudah mulai tidak tenang.

Wanita ini lebih cantik dan menggoda dari apa yang dia pikirkan, bukan hanya itu, dia juga tidak pernah melihat wanita seagung dan seelegan Jovitasari, itu adalah pesona tersendiri.

"Iya iya, bagus bagus..."

Charles dengan pelan berjalan kearah Jovitasari.

Saat ini Jovitasari yang samar juga dapat mendengar percakapan diantara kedua orang.

"Kamu... direktur Irwan, kamu... kamu..."

Saat ini Jovitasari sangat ingin bangun, tapi dia malah merasakan tidak ada tenaga pada seluruh tubuhnya, bahkan disaat ini dia mulai merasakan sudah tidak bisa menahan tangannya lagi.

"Hahaha, Jovitasari, kamu pikir kamu siapa, kamu datang hanya bisa selesai membahas masalah ini ? tapi, haha, kalau kamu menurut dan menemani kak Charles dengan baik, mungkin aku aku bisa mempertimbangkan tidak menahan saluran pembangunan Industri Sorgum Sanjaya, ahaha.."

Sambil berkata, saat ini Charles sudah langsung mengulurkan tangan, menahan leher Jovitasari yang putih, dan langsung mengangkatnya.

Ah...

Uhuk uhuk...

Jovitasari yang saat ini yang memang sudah tidak ada tenaga sama sekali, bagaimana mungkin adalah lawan Charles yang tinggi dan kokoh, hanya membiarkan Charles mengangkatnya.

Dia ingin memberontak, tapi malah tidak ada tenaga sama sekali.

"Bagus, tubuhnya benar - benar bagus..."

"Hahaha..."

Saat ini semua orang tertawa besar.

Dan Jovitasari langsung dibuang dengan sembarang ke sofa yang di samping, Jovitasari langsung batuk terus menerus, wajah yang merah hingga menakutkan orang, dan seluruh tubuhnya yang basah karena keringat...

Dia hampir menggigit lidahnya untuk membuatnya tetap pada kesadarannya.

Saat ini tanpa sadar terpikir dengan Sanfiko, terpikir dengan ponsel yang diberikan Sanfiko tadi.

Kepanikan yang seperti itu...

"Sanfiko, sanfiko... kamu dimana ? aku sangat takut..."

Saat ini air mata tidak bisa ditahan dan mengalir keluar, sangat panas hingga membuatnya merasakan dirinya sendiri sudah demam hingga empat puluh derajat, kepalanya sudah mulai muncul ilusi.

"Hahaha..."

"Kak Charles, kamu pelan - pelan menikmatinya, kami keluar dulu !"

"Haha, sekalian pergi melihat Sanfiko itu sudah datang belum ?"

"Baik, baik, harap anak itu datang lebih awal, dengan begitu aku baru bisa mulai tahap yang paling penting, hahaha..."

Saat ini Irwan dan beberapa orang langsung keluar dari kamar.

Dalam kamar hanya tersisa Charles.

"Hmm, wanita cantik, tenang... hahaha..."

Saat ini seluruh tubuh Jovitasari bergetar, seluruh tubuhnya tanpa henti melengkung, lalu dengan sekuat tenaga menjaga tubuhnya.

.....

Yusdi yang berdiri diluar kafe saat ini dengan pelan mengeluarkan ponsel.

Sedang berpikir sekarang seharusnya saatnya menelepon Sanfiko.

Tapi disaat dia baru saja membuka ponsel, menelepon Sanfiko, belum saja sambung, sebuah mobil Hummer yang bergemuruh dari tidak jauh seperti kuda liar dengan cepar mengarah ke pintu "Golden Cafe".

Reaksi kedua orang yang berdiri di pintu Golden Cafe paling cepat, langsung menghindar, Yusdi yang berdiri dengan biasa di pintu dengan begini langsung ditabrak dan terbang.

"Ah..."

Prank...

Selanjutnya Sanfiko mundur.

Kemudian menghentikan mobil dan keluar dari mobil.

Membawa ponsel dan berjalan beberapa langkah ke depan, berjalan ke depan Yusdi yang sepertinya satu kakinya tertabarak.

Saat ini seluruh tubuh Yusdi penuh dengan darah, sakit hingga membuatnya sangat marah, tapi disaat dia dengan jelas melihat Sanfiko yang di hadapannya, dalam sesaat seluruh dirinya seperti disetrum oleh petir.

"Kamu tidak perlu menelepon, aku sudah datang..."

Selanjutnya Sanfiko menginjak ponsel Yusdi, kemudian menarik Yusdi ke depan mobil Hummer.

Kemudian masuk ke mobil...

Gerakan ini terlalu cepat, dua orang berbaju hitam yang menjaga pintu di tempat kejadian seperti masih tertegun, malah melihat mobil Hummer yang sangat cepat tadi kembali berjalan lagi.

Suara jeritan, saat ini dalam sesaat membuat Yusdi merasakan ancaman kematian.

"Ahh... ahh... tolong.. tolong..."

Mobil yang seperti kuda liar yang cepat, langsung mengarah ke Yusdi, Yusdi langsung menggertakkan gigi di lantai dan terus berguling.

Tapi pada akhirnya tetap tidak lebih cepat dari mobil Hummer itu, kaki yang tadi ditabrak putus, sekarang langsung digiling menjadi kabut darah.

Jeritan berhenti, saat ini Yusdi langsung pingsan.

Akan tetapi mobil Hummer yang saat ini masih belum selesai.

Karena dia sudah tahu Jovitasari di dalam, dan karena ada orang yang ingin mencelakai Jovitasari, maka dia juga tidak peduli dengan semua orang disini digiling mati.

Whoo, whoo, whoo...

Mobil Hummer mundur lagi.

Langsung dengan kekuatan yang penuh, kemudian langsung menhancurkan pintu kaca putar.

Prank !

Dua orang terkejut yang awalnya berada di tempat kejadian langsung ditabrak terbang, sama sekali tidak sempat untuk menghindari, tidak tahu hidup atau mati.

"Terjadi masalah apa..."

Saat ini seorang pria berbaju hitam berlari keluar dan menjerit, akan tetapi belum saja suaranya keluar, orangnya sudah ditabrak dan terbang.

Dan disaat ini, dalam sesaat banyak orang berlarian keluar.

Sanfiko hanya melihat sekali, kemudian membuat sebuah gerakan yang sangat gila, yaitu tidak menunggu orang - orang ini membuka suara, dia langsung dengan mobil Hummernya berlari - lari dengan gila di aula.

Kualitas mobil Hummer ini juga bagus, juga sudah diperbaiki oleh kak Aji, oleh karena itu dalam waktu kurang dari satu menit, seluruh orang dalam aula sudah ditabrak hingga luka berat, ada beberapa mati di tempat.

Hingga akhirnya mobil Hummer disudutkan pada pojok, disaat sama sekali tidak bisa bergerak.

Barusan terdengar suara Irwan.

"Sial, bunuh dia !"

Prank !

Akan tetapi baru saja Irwan selesai berkata, dalam seaat pintu mobil Hummer yang sudah tidak terbentuk dengan satu tendangan ditendang oleh Sanfiko, langsung memukul empat sampai lima anak buah berbaju hitam yang membawa pisau dan terpukul pada lantai dengan sangat sia - sia.

Dan sesosok manusia keluar dari dalam mobil.

Dan langsung mencekek leher Irwan.

Saat itu seluruh tubuh Irwan langsung tercengang.

Orang sialan ini superman ?

"Dimana Jovitasari ?"

Tanpa banyak omong, sepasanya mata Sanfiko yang dingin seperti es langsung mengarah ke Irwan.

"Di..."

Sanfiko tidak mengatakan perkataan lain, dan langsung dengan begini mengangkat Irwan, kemudian berjalan kearah yang ditunjuk oleh Irwan.

Berbalik ke sebuah koridor, hati Sanfiko semakin takut.

"Jovitasari, Jovitasari... Jovitasari.. aku sudah datang..."

Saat ini seluruh tubuh Jovitasari sudah ditahan oleh Charles diatas sofa.

Bahkan pakaian dalam Jovitasari saat ini sudah langsung dikoyak.

Jovitasari yang saat ini sudah mencapai batas limitnya, dan sudah mencapai titik jatuhnya.

Dia bahkan sudah tidak jelas melihat siapa orang yang berada di hadapannya.

Dia hanya ingin tidak ada orang yang mendekatinya.

"Hehe... ada suami ? Hahaha.. seharusnya suamimu juga akan segera sampai.. sampai saat iti aku masih bisa membiarkannya menikmatinya sesaat... haha..."

Charles yang saat ini sudah menyelesaikan kesenangannya.

Dia tidak pernah melihat wanita yang yang sudah memakan obat seperti ini masih bisa menolak seperti ini, akan tetapi juga dengan seperti ini semakin menunjukkan tubuh wanita ini benar - benar sangat susah untuk didapatkan.

Dengan wanita yang sangat langkah dan sangat bagus ini, Charles sudah sangat tenggelam dalam kesenangan daritadi.

Tapi malah semakin seperti ini dia merasa harus bermain dengan lebih baik, harus bermain dengan serius dan teliti...

"Kamu..."

Saat ini Jovitasari akhirnya merasakan sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, seluruh tubuhnya dengan begini bersandar di sudut sofa diatas karpet, hanya tersisa nafas yang sangat cepat.

"Hahaha..."

Sepasang mata Charles yang saat ini senang dan berjalan ke hadapan Jovitasari...

Disaat ini.

Pintu dengan tiba - tiba ditendang buka, dan sebuah monster yang besar terbang lansung ke arah Charles, membuat Charles yang tidak sabar terguling jatuh ke lantai...

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu