Mendadak Kaya Raya - Bab 515 Hadiah

“Rupanya begitu.”

Desta tersenyum lega, lalu berjalan ke hadapan wanita tersebut dan berkata :” Bibi Mu, namaku Desta Chu, keturunan keluarga Chu yang berada di Dunia Dungeon, juga merupakan pacarnya Vero, pertama kalinya bertemu tetapi tidak membawa hadiah apapun, semoga jangan berkenan.”

Pada sangat mengatakan hal tersebut, Desta juga terkesan segan.

Sebenarnya bukan karena dirinya yang tidak ingin menyiapkan hadiah pertemuan, namun dikarenakan orang Old Town belum tentu menyukai emas dan permata yang berada di Dunia Dungeon.

Harta dan permata istimewa yang dikumpulkannya ketika di Pulau Star Sky, sudah hampir dihabiskan dirinya pada proses belakangnya, sehingga dia tidak membawa hadiah apapun ketika bertemu dengan ‘ibu mertua’ tersebut.

Bibi Mu mengerut bibir dan tersenyum ringan, lalu menatap Desta dan berkata :”Tidak perlu begitu segan, aku juga sudah sangat senang kalau kamu telah berniat, tetapi aku seorang biksuni, tidak terlalu mengharapkan barang duniawi, aku malahan akan kesusahan kalau kamu benaran membawa barang ke sini.”

“Kakak Desta, kamu tenang saja, Bibi Mu tidak akan marah padamu hanya karena hal ini.”

Vero juga menghiburnya.

Namun Rarara malah mencibir bibir dengan gaya tidak senang, lalu menoleh kepalanya.

Dia pertama kalinya melihat ada menantu yang datang berkunjung ke rumah ibu mertua dengan tangan kosong, lalu ibu mertua dan pacarnya membantu meredakan keadaan dan kecanggungan, benar-benar lucu sekali.

Tidak lama kemudian, Desta dipersilakan untuk masuk ke sebuah kamar, dikarenakan Bibi Mu adalah seorang biksuni, sehingga sebagian besar di waktu sebelumnya dia hanya berjamaah di dalam pegunungan, meskipun halaman kecil ini adalah miliknya, namun dia juga jarang tinggal di tempat ini, oleh sebab itu sama sekali tidak ada pembantu yang bekerja di halaman tersebut.

Dengan demikian, biasanya Bibi Mu sendiri yang mengurus masalah rebus air dan menyiapkan teh, hal ini membuat Desta merasa sedikit kaget, sehingga buru-buru berdiri untuk membantunya.

Pada pertemuan pertama kalinya, adegan kedamaian di saat ini membuat Desta merasa sulit percaya.

Dia masih ingat ketika dirinya tinggal di keluarga Chen, betapa jahatnya sikap Wulan yang sebagai ‘mertua pasti’ terhadap dirinya, dibandingkan dengan Bibi Mu yang berada di hadapannya pada saat ini, jarak perbedaannya bagaikan jarak antara langit dan laut, sama sekali tidak dapat dibandingkan.

Pada proses percakapan, Bibi Mu tidak terlalu memedulikan latar belakang keluarga Desta, bagaimanapun kekayaan dan kemiskinan di Dunia Dungeon sama sekali tidak ada perbedaannya apabila di dalam pandangan orang Old Town.

Dikarenakan orang Old Town dapat merengut nyawa manusia dalam seketika, meskipun kamu adalah seorang hartawan yang telah memiliki harta sebanding negara, namun sama sekali tidak ada gunanya juga apabila telah kehilangan nyawa.

Oleh sebab itu Bibi Mu jauh lebih peduli dengan kepribadian beserta sikap Desta.

Setelah mengobrol sepanjang sore, dia sangat puas terhadap sikap dan kepribadian Desta, dalam hatinya diam-diam mengeluh, rupanya penilaian anak perempuannya jauh lebih hebat daripada dirinya sendiri.

“ Bibi Mu, sebenarnya kali ini selain menemani Vero untuk bertemu denganmu, aku masih ingin memastikan satu hal lagi!”

Setelah lumayan lama mengobrol, Desta merenung dan ragu sejenak, akhirnya tetap saja memutuskan untuk mengeluarkan pertanyaan di dalam hatinya.

“Kamu mau tahu apa langsung tanya saja, Bibi Mu pasti akan menjawabmu selagi tahu.”

Bibi Mu tersenyum lembut dan berkata kepada Desta.

Desta terdiam sejenak, lalu lanjut berkata :” Bibi Mu, kamu pernah dengar dengan Judge Dread?”

“ Judge Dread?”

Senyuman di wajah Bibi Mu kejang sejenak setelah mendengar nama tersebut.

Beberapa saat kemudian dia baru memperlihatkan sebuah senyuman kaku, “Kenapa kamu bisa mengungkit ini? Kamu sudah pernah bertemu dengan mereka ya?”

Desta menarik nafas dalam, lalu menceritakan kejadian bertemu dengan Judge Dread saat di viila.

Bibi Mu langsung menatap ke arah Rarara setelah mendengarnya, “ Rara, kenapa kamu tidak memberitahuku kalau telah terjadi masalah seperti ini?”

Rarara sedikit merinding dan berkata dengan nada segan :”Ini tidak seberapa juga, hanya sebuah organisasi yang menamai diri dengan sebutan Hakim Tunggal, mungkin saja orang lain akan takut padanya, tetapi aku tidak takut, saat itu kalau bukan karena aku belum ada persiapan, aku mana mungkin bisa kalah dengan mereka!”

“Haih…”

Bibi Mu mengeluh nafas dan berkata dengan tidak berdaya :” Rara, kenapa kamu begitu tidak pengertian, Judge Dread sudah begitu lama menetap di Old Town, kalau dia hanya sekedar organisasi yang tidak seberapa, mengapa kita beberapa keluarga jurus bela diri tidak memusnahkan mereka, mengapa kita tidak melakukannya? Selain karena beberapa keluarga di Old Town yang tidak kompak, alasan paling pentingnya dikarenakan kemampuan Judge Dread memang besar sekali!”

“Apabila kita kompak, mungkin saja dapat memusnahkan organisasi tersebut, tetapi tandanya akan ada satu atau dua keluarga yang musnah berkorban di dalam peperangan ini, namun siapakah yang rela menjadi keluarga yang berkorban itu? Apakah kita keluarga Ra, atau keluarga Long, atau bahkan keluarga Xu?”

Rarara tidak dapat membantah apapun setelah mendengar demikian.

Meskipun sikap dirinya cenderung angkuh, namun tidak menandakan bahwa dirinya sangat bodoh, setelah mendengar didikan dari Bibi Mu, dia telah mengerti dalam seketika.

Desta hanya diam-diam mendengar di samping, akhirnya membuka mulut dan berkata : “Kalau begitu Bibi Mu, mengapa orang Judge Dread harus menyerang Vero dan kamu, mereka bahkan bilang kalau kamu dan Vero tidak pantas hidup di dunia ini, sebenarnya mengapa?”

“Karena keturunan darahku dan Vero memang tidak berasal dari dunia ini….”

Bibi Mu sedikit memejamkan mata, lalu melontarkan kalimat yang membingungkan Desta.

Pada saat Desta ingin bertanya penjelasannya, Bibi Mu tiba-tiba menatapnya dan berkata dengan nada dingin :”Desta, kamu sekarang jangan bertanya lagi tentang detail permasalahannya, tidak ada keuntungan bagimu kalau mengetahui hal ini, intinya kalau ke depannya bertemu dengan orang Judge Dread, kalian hindari saja semampu mungkin, kalau memang tidak bisa menghindar lagi, tandanya hanya bisa bertarung saja!”

“Terus aku berharap untuk mendapatkan sebuah jawaban darimu, seandainya pada suatu hari, Tarot akan diserang secara langsung oleh Judge Dread, mereka bahkan mengeluarkan kekuasaan yang dapat memusnahkan seluruh keluargamu untuk mengancammu agar dapat menyerahkan Tarot, apakah kamu akan mengalah pada mereka?”

Setelah pertanyaan tersebut dilontarkan, keadaan di dalam kamar menjadi sunyi dalam seketika.

Tatapan Bibi Mu kelihatannya sangat lembut, namun membawa jejak ketajaman yang dalam.

Awalnya Vero ingin mengatakan sesuatu, namun langsung dihalang oleh tatapan Rarara, pada saat seperti ini tidak boleh mengganggu renungan Desta, keputusan Desta di saat ini memang sangat penting.

Akan tetapi Desta sama sekali tidak banyak berpikir dan malahan langsung menjawab :” Bibi Mu, yang ini kamu tidak perlu khawatir, tidak peduli permasalahan dan bahaya apa yang akan Vero hadapi, aku pasti akan berdiri di sisinya dan melindunginya, meskipun raja yang datang mencariku, tetap saja jangan berharap bisa merebut Vero dari tanganku!”

“Mengenai keluarga, aku juga akan melindunginya dengan semampuku, aku tidak mungkin membiarkan keluargaku musnah begitu saja, namun juga tidak mungkin menyerahkan Vero hanya karena ingin melindungi keluargaku, paling tidak, biarkan saja mereka menginjak di atas jenazahku!”

Setelah mendengar penegasan Desta, reaksi Bibi Mu yang serius mulai kembali mereda, lalu menggantikannya dengan senyuman yang datar.

Mata Vero telah kemerahan karena terharu, tatapannya terus melekat pada tubuh lelaki di sampingnya.

“Haih, kata-kata sanjungan memang enak dibilang, takutnya di saat itu kamu tidak bisa mewujudkannya!”

Rarara tidak bisa bertahan untuk menyindirnya.

Desta diam-diam melotot wanita tersebut, dia menarik sudut bibirnya, lalu pada sudut yang tidak dilihat oleh Bibi Mu dan Vero, dia menunjuk ke arah bagian bawah tubuh Rarara.

Di dalam otak pemikiran Rarara langsung muncul adegan ketika Desta mengisap racun yang berada di tubuhnya, wajah Rarara yang cantik juga merona merah dalam seketika, bagaikan udang yang telah masak direbus!

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu