Mendadak Kaya Raya - Bab 506 Kejadian Menghebohkan

“Kamu kenapa masih tidak bergerak?”

Setelah melihat Desta yang masih tidak bergerak dan juga bagian bawah tubuh yang telah terasa dingin, Rarara akhirnya bertanya juga.

Saat ini Desta berkata dengan tampang kesusahan : “Bukannya aku yang tidak mau bergerak, tetapi lukamu sudah beracun, aku mesti mengeluarkan racunnya dulu baru bisa mengobati lukanya.”

“Kalau begitu kamu cepat keluarkan saja, buat apa bertele-tele, Tarot sudah mau masuk!”

Rarara buru-buru mendesaknya.

“Baiklah kalau begitu!”

Tatapan mata Desta muncul jejak keteguhan, lalu langsung membungkuk badannya.

Setelah itu Rarara merasakan sejenis tenaga pengisapan pada lukanya, awalnya lukanya masih terasa gatal, namun saat ini langsung kembali normal.

Akan tetapi, bagaimana cara Desta mengeluarkan racunnya?

Dikarenakan penasaran dengan hal tersebut, Rarara diam-diam menolehkan kepalanya, namun pemandangan yang muncul di depan mata membuat dirinya langsung pingsan seketika.

Pada sejenak sebelum pingsan, di dalam otaknya hanya muncul satu pemikiran.

“Kesucian diriku….”

Pada saat Desta sedang fokus untuk mengisap racun Rarara, awalnya tubuh nona kecil tersebut masih terasa kaku, namun saat ini malahan menjadi lemas dan lemah, sehingga Desta juga merasa kebingungan.

Oleh sebab itu dia menolehkan kepala untuk memperhatikannya, setelah itu baru menyadari ternyata Rarara sudah pingsan di tempat.

“Nona kecil ini fobia darah pula, tidak berguna sekali.”

Desta diam-diam berbisik, lalu lanjut membungkuk badan dan mengisap racun di luka Rarara.

Sebenarnya dia bukan sengaja untuk bertindak tidak sopan terhadap Rarara, namun dikarenakan lukanya mendekati sebuah urat nadi, apabila tidak mengisap lewat mulut dan malahan mengeluarkannya lewat tenaga tubuh, mungkin saja akan memutuskan urat nadinya, sampai saat itu akan mengakibatkan pendarahan besar.

Desta yang tidak berdaya hanya bisa memilih cara yang paling ampuh ini.

Setelah yakin bahwa tidak ada racun yang tersisa lagi, Desta baru mulai membersihkan luka Rarara, lalu mengenakan obat dan memakaikan kain kasa.

Setelah selesai mengurusnya, Vero berjalan masuk.

“Kak Desta, sudah selesai?”

“Barusan selesai.”

Desta tersenyum sekilas, lalu menarik Vero ke dalam pelukannya dan berkata :”Barusan takut?”

“Masih mending, saat kamu pulang aku sudah tidak merasa takut lagi.” Vero menatap Desta dengan tatapan yang penuh dengan rasa terharu dan perasaan dalam.

“Oh ya Kakak Desta.”

Tiba-tiba Vero sepertinya telah kepikiran sesuatu, lalu menatap Desta dan berkata dengan reaksi serius :”Aku sudah selesai berpikir, aku mau pulang ke Old Town.”

“Kamu ingin pulang menjenguk ibumu ya?”

“Bukan hanya demikian!”

Vero berkata dengan nada teguh :”Aku ingin menanyakan identitasku, mengapa mereka bilang keberadaanku akan membawa bencana untuk dunia ini? Aku bukannya hanya manusia biasa ya? Mana ada kehebatan seperti ini!”

“Kamu jangan percaya dengan kata-kata mereka, mereka pastinya harus mencari alasan yang masuk akal untuk mendukung aksinya, agar mereka dapat bertindak seenaknya.”

Desta tersenyum sambil menghiburnya.

“Tidak, aku merasa mereka tidak berbohong, intinya anggap saja aku pulang untuk menjenguk ibuku, Kakak Desta, kamu pasti akan mendukungku, iya kan?”

Vero menatap Desta dengan tampang kasihan.

“Kamu ya…”

Desta paling tidak sanggup menolak kemanjaan Vero, oleh sebab itu dia langsung mengangkat tangan dan mengalah :”Kalau begitu tunggu luka Rarara sudah sembuh, kita sama-sama pergi ke Old Town.”

“Bagus sekali, Kakak Desta memang terbaik! Muach!”

Vero yang senang gembira langsung melompat di tempat, lalu memeluk Desta dan mengecup kuat pada pipinya.

Beberapa hari selanjutnya, luka Rarara juga sembuh dengan cepat, namun tidak tahu apa yang terjadi, apabila pada saat mengganti obatnya, Rarara akan melarang Desta yang bertindak membantunya, jika Desta menginjak masuk ke dalam kamarnya, Rarara akan bersembunyi di dalam selimut dan pura-pura tidur.

Dalam menghadapi keadaan seperti ini, Desta tentu saja juga mengetahui alasannya, namun dia juga tidak berani melontarkannya, sehingga hanya bisa berlagak bodoh saja.

Satu minggu kemudian, luka di tubuh Rarara juga telah sembuh total, Desta dan Vero juga merencanakan untuk berkunjung ke Old Town, namun pada saat ini juga, Desta tiba-tiba menerima sebuah panggilan telepon dari nomor yang asing.

“Halo, dengan siapa ya?”

Desta mengangkat telepon dan bertanya dengan nada rendah.

Dengan kedudukan dirinya di saat ini, orang yang mengetahui nomor ponsel pribadinya sebenarnya sangat terbatas.

“Apa kabar, apakah anda adalah tuan Desta?”

Pada sisi lain dari telepon, terdengar suara seorang pria yang sedang berbicara dengan logat aneh.

“Aku sendiri, kamu siapa?”

Desta semakin kebingungan setelah mendengar suaranya, sepertinya dirinya tidak memiliki teman dari negara asing.

“Begini, apakah anda kenal dengan nona Violeta Ever?”

“Violeta, aku kenal, dia kenapa?”

Desta sedikit mengerut alis dan bertanya.

“Tuan Desta jangan panik, aku seorang dokter, tiga hari yang lalu aku menemukan nona Violeta yang sedang pingsan di halaman rumah kami, lukanya sangat parah, namun sebelum pingsan, dia terus menyebut nama anda, aku membuka kontak di ponselnya dan berhasil menemukan nomor ponsel anda.”

“Dia terluka? Apa yang terjadi?” Hati Desta kaget sejenak, jelasnya tidak menyangka bahwa Violeta yang hebat bahkan juga bisa terluka, sepertinya lukanya juga sangat parah.

“Kalau yang ini aku tidak jelas, aku seorang dokter, bukan seorang detektif.”

Pria di sisi lain dari telepon berkata dengan nada tidak berdaya :”Sementara kondisi nona Violeta di saat ini sudah terkendali, namun di luarnya masih ada orang jahat yang ingin menangkapnya, aku khawatir kalau mereka akan menemukan tempatku, apabila memang terjadi, aku yang ingin membela diri pastinya harus menyerahkan nona Violeta kepada mereka, jadi apabila anda ingin menolongnya, tolong cepat kemari.”

Dokter tersebut berkata dengan terus terang, Desta bahkan tidak dapat membantah apapun lagi.

Namun setelah itu dia langsung berkata :”Baik, aku mengerti, tolong mengirimkan lokasimu ke nomor ponsel ini, aku sekarang langsung ke sana!”

Setelah selesai berkata, Desta langsung memutuskan sambungan teleponnya.

“Kenapa? Kakak Desta mau keluar ya?”

Setelah mendengar pembicaraan Desta, Vero yang sedang membereskan koper langsung mengangkat kepala dan bertanya.

“Iya, Violeta terjadi sesuatu, keadaannya sangat bahaya, aku mesti pergi melihatnya!” Desta berkata dengan terus terang.

Vero juga mengenal dengan Violeta, sebelumnya Violeta juga pernah bertugas untuk melindunginya, sehingga setelah mengetahui bahwa Violeta sedang dalam keadaan berbahaya, Vero juga langsung berkata :”Kalau begitu kakak Desta cepat pergi saja, jangan sampai telat!’

“Tetapi kalau kamu….”

Desta merasa sedikit khawatir.

“Tidak perlu khawatir, masih ada aku.”

Desta masih belum sempat menyelesaikan pembicaraannya, nada Rarara yang terkesan malas sudah muncul di arah tangga.

Desta mengangkat kepala untuk menatapnya, Rarara langsung menolehkan kepala untuk menghindari tatapan Desta.

“Kamu sanggup ya?”

Setelah melihat gaya Rarara yang begitu angkuh, Desta tidak bisa bertahan untuk menantangnya.

“Jangan basa basi, jangan-jangan kamu sanggup ya?”

Rarara membalikkan bola mata dan berkata dengan nada kesal :”Lagi pula asalkan aku masuk ke dalam Old Town, orang keluargaku akan datang menjemputku, sampai saat itu jangankan hanya Judge Dread, bahkan Raja Neraka yang datang aku juga tidak merasa takut!”

“Seandainya demikian, kalian berangkat saja dulu.”

Desta mempertimbangkan lagi dan berkata :”Aku bantu temanku menyelesaikan permasalahannya dulu, setelah itu langsung berangkat ke Old Town untuk mencari kalian, Rarara kamu tinggalkan cara masuk ke dalam Old Town untukku.”

“Kamu sedang berpikir apanya, Old Town bukan tempat yang bisa masuk sembarang oleh orang kalian.”

Rarara mengerut alis dan berkata, lalu mengeluh sinis dan berkata dengan tampang tidak sabar, “Tetapi aku boleh memberikan sebuah peluit untukmu, kalau kamu tiba di area pintu masuk Old Town, kamu meniup peluit tersebut, sampai saat itu orang keluargaku akan menjemputmu masuk ke Old Town.”

“Begitu gampang ya?”

Desta sedikit heran.

“Gampang karena kebetulan tahun ini keluarga kami yang bertugas dalam menjaga pintu masuk Old Town, apabila keluarga lainnya yang bertugas, kamu mana bisa masuk!” Rarara tersenyum sinis dan balik menantang.

Mengenai keadaan demikian, Desta hanya menggerakkan pundak sendiri, sama sekali tidak berkenan terhadap sindiran Rarara.

Satu jam kemudian, Desta telah tiba di bandara, dia terbang keluar negeri dengan pesawat yang pagi, agar dapat cepat menyelesaikan permasalahan Violeta, setelah itu baru berkunjung ke Old Town untuk bertemu dengan Vero.

Namun tanpa kepikiran, pesawat yang dinaiki dirinya baru saja terbang ke atas langit, kota Yunhai telah terjadi sebuah kejadian besar yang menghebohkan seluruh kota.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu