Mendadak Kaya Raya - Bab 14 Menebus Barang Penting

"Aku menyuruhmu berlutut!" Ikat pinggang Wulan dilibas ke tubuh Vero, lengannya yang terpampang diluar dalam sesaat berbekas noda darah.

"Outong~"

Tekanan yang kuat didepan, Vero berlutut di depan pintu.

"Apa? Desta yang mentraktirmu? Kamu membohongi setan ya? Si miskin itu mau menghidupi dirinya saja sudah susah, dia bisa mentraktirmu makan di Musik Angsa ? Dan memesan tempat nomor satu yang berada di tengah? Kamu kira aku tidak mencaritau? Makananmu itu setidaknya menghabiskan 60 juta !"

60 juta, gadis ini menghabiskannya seperti ini?

Dia tidak bisa menahan, lalu melibaskan beberapa kali dengan ikat pinggang lagi, Vero menggertakkan giginya kuat, diam tak bersuara.

"Sudahlah, jangan pukul terus, jangan sampai wajahnya lecet, kedepannya mau berbisnis masih harus mengandalkan wajah, yang penting sudah dihukum saja." Gito Chen berkata.

"Aku hari ini berkencan dengan Andre, gengsiku sudah hilang semua, sungguh sabaran yang panjang, bahkan berani memalukanku? Saat kamu melihatku memberikan posisi itu, apakah hatimu senang sekali? Ehn?" Sambil berkata, Vina berjalan dua langkah, menahan dan mencubit wajah Vero, memutarnya dan bertanya.

"Tidak.......Aku tidak ada pemikiran seperti itu." Ekspresi Vero menunjukkan tidak adil.

"Berpura-pura kasihan untuk siapa lihat?" Lihat ekspresinya itu, Vina langsung merasa jijik, tidak menahan lalu menamparnya.

"Berhenti." Gito Chen sedikit tidak sanggup melihatnya.

"Tiga haris lagi adalah ulang tahun kalian, seperti musuh saja, semua karena Desta itu, apa pantas diributkan sampai seperti ini? Tunggu beberapa hari lagi dia sepenuhnya diusir dari keluarga Chen, siapa yang masih berhubungan dengannya?"

Sambil mengatakannya, Gito Chen kembali ke sofa, menghisap rokoknya.

Wulan masih emosi.

" Gito Chen, gadis ini kalau tidak diajar kedepannya bukan makin menjadi? Sekarang saja sudah berani menyimpan uang, dan juga dihabiskan sembarangan? 60 juta bukan jumlah kecil, aku masih ingin menukar mobil, gadis ini malah menghabiskannya dalam sekali makan!"

"Sudah dihabiskan, lalu mau bagaimana lagi?"

"Aku tidak bisa menerimanya!" Wulan berdecih pelan, Gito Chen juga tidak bisa melakukan apa-apa, sama sekali tidak ingin berdebat.

"Gadis tak tau diri, cepat selesaikan proyeknya, dari Grup Diamond Blink sana dapatkan berapa banyak uang untuk kerumah, rumah kita bisa beli rumah ganti mobil atau tidak, semuanya harus lihat bagaimana kamu mengurusnya, kalau sampai aku tau kamu sembarangan menghabiskan uang, aku akan mematahkan tanganmu!" Wulan memperingati, baru saja berbaring di atas sofa, berbahas dengan suara pelan dengan Gito Chen.

"Ma, aku pergi cari Andre, dia bilang mau membawaku mencari angin." Vina tanpa melihat Vero, langsung turun ke bawah dari sebelahnya.

Sekeliling menjadi tenang, saat ini Vero baru berdiri dari lantai, mengusap air matanya, sendirian kembali ke kamarnya.

"Sudah sampai rumah? Mereka tidak mempersulitmu bukan?"

Baru saja membuka handphone, langsung mendapatkan pesan dari Desta.

Vero tersenyum dan mengusap air matanya, membalas, "Tidak apa-apa, tapi kedepannya tidak boleh sembarangan menghabiskan uang lagi, cari uang tidak mudah, kedepannya aku juga belum tentu bisa menyimpan uang untuk membantumu, mereka menjagaku ketat sekali."

"Kalau ada uang habiskan untuk diri sendiri saja, aku seorang pria dewasa, untuk apa kamu pikirkan? Sudahlah, cepat istirahat, sampai jumpa besok."

Terdengar suara dering, balasan pesan dari Desta.

Setelah Vero selesai membacanya lalu tersenyum dan menutup handphone.

Hari kedua Desta tidak bersantai, dia pergi ke bank BCA membuat m-banking, lalu pergi ke seluruh pegadaian di daerah Sanbaku, bertanya satu per satu toko, ingin menebus kembali gelang giok yang dijual Vero, bagi Vero gelang giok itu mempunyai makna sangat spesial, kalau bukan karena tidak ada uang membeli hadiah untuk nenek, dia juga tidak akan menggadaikannya.

Lalu pergi ke sepuluh pegadaian, tapi semuanya tidak ada informasi gelang giok ini.

Akhirnya, Desta tak berdaya hanya bisa menelepon Vero, bertanya padanya dengan jelas.

Mengetahui Desta yang pergi kemana-mana mencaritau gelang gioknya, Vero menghangat.

Jujur saja, lahir di keluarga besar, kehangatan yang diberikan keluarganya yang sudah hidup begitu lama dengannya, masih tidak bisa dibandingkan dengan kehangatan yang diberikan Desta kepadanya, dia benar-benar seorang pria baik, Vero tidak mengerti kenapa kakaknya tidak memperhatankannya......sekarang janji pernikahan mereka sudah dibatalkan, meskipun nantinya dia menyesal juga sudah tidak ada guna.

"Kak Desta, aku sudah bilang tunggu nanti aku ada uang aku akan menebusnya kembali, kamu jangan sibuk lagi, lagipula, sudah pergi ke Musik Angsa, kamu darimana ada uang lagi?" Vero berkata dengan lembut.

" Vero kalau kamu percaya padaku, datang cari aku di depan gerbang sekolah, kita pergi menebus kembali gelang giok itu sama-sama." Nada Desta serius sekali.

Pada akhirnya Vero gagal, masih tetap menurut pada Desta.

Tapi dia sudah memutuskan dihatinya, Desta menghabiskan berapa banyak uang, kedepannya akan membayarnya kembali! Tanpa terasa, utangnya kepada Desta semakin banyak.

Hari ini Vero memakai dress berwarna biru dangkal, kedua tangannya disatukan, diletakkan didepan badannya, tampaknya sedikit tidak tenang.

"Gelang giokku dijual di pasar barang antik, tidak digadaikan." Setelah bertemu, Vero berkata dengan sedikit malu.

"Benar-benar......kalau tidak ada uang, kasih hadiah murah saja, kakakmu dan Andre itu memberikan lukisan palsu, nenekmu juga tidak mengatakan apa-apa, hanya kamu saja yang bodoh sekali, menjual giok kesukaanmu." Desta tidak bisa menahan menggesek ujung hidungnya.

Sampainya di pasar antik, karena hari kerja, orang yang disini tidak termasuk banyak, mengikuti Vero ke lantai dua di depan Rumah Mode.

"Kamu menjualnya kepada Rumah Mode ?" Desta melihat papan bertulisan emas, kelopak matanya tertarik, dia adalah member diamond Rumah Mode.

"Iya, kujual seharga 60 juta, aku mengira akan lebih mahal dari itu."

"Sekarang ingin menebusnya kemabli, 60 juta mereka pasti tidak mau......" Vero mengeluarkan lidahnya.

"Aku tidak peduli berapa, hari ini sudah datang, maka tidak berencana pulang dengan tangan kosong." Desta langsung menariknya masuk.

Nona resepsionis, Atun setelah selesai mencocokkan pembukuan mengangkat kepalanya melihat punggung Desta yang masuk kedalam, "Sedikit familiar, itu bukan? Apakah tuan Chu yang datang mengurus member diamond eberapa hari lalu bukan?"

"Cepat telepon suruh bos kita kembali sebentar, pelanggan penting datang lagi!"

Sambil berkata, Atun langsung meninggalkan pekerjaannya, menelepon kepada bosnya.

"Kak Desta, kita tidak ada uang bisa tunggu lagi, aku tidak buru-buru, beberapa hari lagi kita baru datang......" Berjalan sampai daerah barang antik, telapak tangan Vero keringatan, dia tanpa terasa melambatkan langkahnya.

"Siapa yang memberitahumu aku tidak ada uang?" Desta membalikkan kepalanya, dia melihat ketakutan di mata Vero, setelah berpikir untuk membuatnya tenang, dia memutuskan mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya, "Kamu lihat ini apa? Ini adalah kartu member diamond Rumah Mode."

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu