Mendadak Kaya Raya - Bab 139 Bereskan Gayus

"Siapa, siapa itu Vero ?!"

Wajah Lada menjadi pucat, bertanya dengan gelisah.

Sebenarnya, dia tahu siapa Vero itu, Dia juga tidak bodoh, Tepat setelah mereka menangkap seorang wanita, sudah langsung ada orang yang datang menyerbu ke markas mereka untuk mencari, sudah pasti khusus untuk gadis itu.

Tetapi pada saat ini Lada masih tidak berani mengakuinya, apalagi Gayus sekarang sudah masuk ke dalam kamar, tidak ada yang tahu Gayus sudah melakukan apa terhadap gadis itu di kamar.

"Mana wanita itu?" Desta menyeringai dan menatap Lada dengan erat-erat.

"Aku......." Lada terlihat sedikit malu, hatinya juga merasa sangat frustrasi. Untuk pertama kalinya, dia dipaksa seperti ini oleh seorang orang yang lebih muda darinya, Dia benar-benar marah.

"Aku beri kamu waktu tiga detik, Jika kamu tidak mau mengatakannya, kamu selamanya tidak akan pernah bisa mengatakannya lagi."

Desta tidak memberi Lada banyak waktu untuk berpikir lagi, dan berkata dengan dingin.

"Siapa kamu? berani sekali kamu melakukan ini padaku di daerah Sanbaku kamu …."

Sebelum Lada selesai berbicara, Desta memotongnya dengan acuh tak acuh,

"Kamu telah membuang waktu tiga detik, saatnya untuk memberi dia sedikit pelajaran."

"Siap!"

Dua bawahannya yang berdiri di belakang Desta segera menanggapi, dan segera menerjang ke arah Lada, Mereka memukul dan menendang, tidak lama kemudian, Lada sudah terkapar tidak berdaya.

Lada bisa dibilang adalah orang yang hidup di lingkungan serba berkecukupan, otomatis dia bukan lawan dari para tukang pukul professional ini.

Lada ditekan di tanah dan berteriak, "lepaskan aku, Aku ini saudaranya Gayus, kalian berani sentuh aku, apa kalian sudah bosan hidup?"

"Gayus, ternyata masalah ini ada hubungannya dengan dia, waktu itu aku sudah pernah memberinya kesempatan, sepertinya dia tidak bisa menghargai!"

Desta mencibir, ini membuat wajah Lada langsung berubah.

“Jadi kamu itu mahasiswa yang kenal dengan Violeta?” Lada bertanya dengan wajah pucat.

"Huh, ternyata kamu tahu tentang aku, tapi kamu masih berani menyentuh wanitaku, Kamu itu sudah jelas bosan hidup!"

Desta memberi perintah dengan nada dingin dan berkata, "semuanya bergerak, walaupun sampai tempat ini kita robohkan, harus menemukan keberadaan Vero."

"Siap!"

Sekelompok tukang pukul yang dibawa Desta menjawab serempak dan berpencar untuk menemukan jejak Vero. Lada yang diinjak ditanah, saat ini wajahnya makin pucat.

Gayus saja tidak berdaya dengan orang ini, apalagi dia yang hanya sebagai pemilik restoran kecil, Bagaimana mungkin dia bisa menjadi lawan bagi Desta.

Namun, Gayus takut pada pemuda ini karena Violeta, Hari ini, dia tidak melihat Violeta di sini, Beraninya dia begitu liar? Ibaratnya dia pakai bulu ayam sebagai anak panah.

Asalkan Gayus sudah mengetahui ada sesuatu yang terjadi di sini dan membawa orangnya turun ke bawah, situasi akhirnya mungkin susah diprediksi.

Karena Gayus hanya takut pada Violeta, tetapi dia sekarang diinjak dan tidak bisa bergerak, dia juga tidak ingin menunggu nasibnya dengan pasrah.

Pikiran Lada perlahan-lahan mulai tenang.

Lima menit kemudian, perkelahian sengit pecah di lantai atas.

Tukang pukul dari Desta bertarung dengan orangnya Gayus, dalam hati Lada terbersit harapan, tetapi sesaat kemudian, dia langsung kecewa.

Tak lama kemudian, sekelompok pria yang rambutnya dicat dengan warna-warni diseret oleh para tukang pukul yang terlatih dari Desta, yang membuat Lada lebih putus asa adalah Gayus ternyata ada di antara mereka.

Desta hanya melirik Gayus dengan jijik dan bertanya kepada anak buahnya, "Kalian ada melihat Vero?"

"Dia ada disini."

Sebelum para tukang pukul Desta sempat menjawab, tiba-tiba sebuah suara yang jernih terdengar dari luar pintu.

Desta menoleh dan melihat Violeta sedang memegang Vero yang dalam keadaan tak sadarkan diri, dan berjalan perlahan masuk.

"Huh, Ini persis sama dengan yang aku kira." Desta menghela nafas dan tersenyum.

Violeta berjalan sampai ke depan Desta dan menyerahkan Vero. "Apakah kamu tahu aku akan kemari?"

"Aku percaya kamu."

Desta tersenyum kecil, dan menjawab dengan datar.

Meskipun Desta tidak tahu banyak tentang Violeta, tatapan mata yang dalam dan tenang Violeta membuatnya secara alami bisa memercayai wanita yang sangat mempesona ini.

Kali ini terjadi sesuatu pada Vero, Violeta tidak muncul, Desta tidak berpikir Violeta mengabaikan tugasnya, Dia percaya bahwa Violeta pasti melakukan sesuatu yang tidak dia ketahui di tempat lain.

Sekarang Violeta tiba-tiba muncul dengan Vero, ini membuat Desta tahu bahwa dia tidak salah menebak, Jika bukan karena Violeta melakukan sesuatu diam-diam, takutnya Vero akan bertemu dengan sesuatu yang tidak terduga.

"Gayus, kita bertemu lagi!"

Detas menatap Gayus yang diinjak di tanah dan berkata dengan sinis.

Hati Gayus tercekat, dia hanya menatap Desta, Dia sangat berharap bisa menelan bocah itu hidup-hidup.

Dia adalah raja bawah tanah yang diakui dan nyata di daerah Sanbaku

Sekarang dia dibikin malu dan tak berkutik oleh Desta, Dia memang takut pada Violeta, tetapi takut tidak berarti harus ciut nyali, Sekarang dia telah diinjak orang, dia mana bisa tidak takut.

"Violeta, aku selama ini hormati kamu, bukannya aku takut padamu, Jangan keterlaluan!" Gayus berteriak histeris.

"Kamu salah paham, Aku bukan pemeran utama di sini."

Violeta melipatkan tangannya didada, berkata dengan acuh tak acuh.

Mata Gayus ke arah Desta, sambil menggertakkan giginya, berkata,"Desta!

Aku sudah memeriksa informasi tentang kamu, Kamu adalah sampah yang di buang oleh keluarga Chen, Mengapa Violeta mau mendengarkanmu?"

"Selain itu, kebetulan saja malam ini aku tidak bawa terlalu banyak anak buah, kalau tidak, kamu pikir bisa begitu gampang mengalahkan aku?"

"Gayus, kamu masih tidak bisa terima kenyataan ya?" Desta memandang Gayus dengan tatapan kasihan.

Gayus mendengus, tubuhnya langsung lemas seperti balon kempis.

Dia bukan orang bodoh, Apa yang dia katakan barusan, tujuan utamanya adalah untuk menyelamatkan mukanya.

Tetapi pada kenyataannya, Gayus dapat melihat kekuatan tukang pukul yang dibawa oleh Desta, Bahkan jika semua anak buahnya datang, mereka jelas bukan lawannya.

Desta mampu mengarahkan orang-orang seperti ini, ini sudah membuktikan bahwa latar belakangnya Desta ini pasti luar biasa. Adapun peristiwa tentang dia yang dibuang oleh keluarga Chen, itu hanya gambaran palsu yang sengaja Desta kasih lihat kepada orang lain, Hanya orang-orang bodoh dari keluarga Chen yang bisa memperlakukan Desta yang begitu berharga ini sebagai sampah dan mengusirnya.

"Aku ngaku kalah, Mulai sekarang, kamu adalah raja dunia bawah tanah di daerah Sanbaku."

Gayus mengeluarkan kemarahannya sepenuhnya dan berkata dengan ekspresi putus asa.

Tepat ketika dia mengira Desta akan mengumumkan kematiannya, terdengar suara acuh tak acuh yang sangat pelan dari Desta.

"Aku tidak pernah bilang mau merampas tahtamu ini, tapi aku akan memberimu dua jalan."

"Apa?"

Gayus tiba-tiba mendongak, matanya secara alami tersirat sebuah harapan baru.

"Menyerah dan patuh padaku, atau menjadi orang biasa." Kata Desta dengan senyum datar di bibirnya.

Setelah mengkonfirmasi bahwa Vero tidak terluka, Desta menjadi lebih tenang, dan pikirannya menjadi lebih terbuka.

Keluarganya memang kebetulan ingin Desta membangun kekuatannya sendiri di daerah Sanbaku Gayus tampaknya bisa menjadi pilihan yang bagus dan cocok.

Bagaimanapun, masalah yang menimpa Vero, yang harus disalahkan adalah keluarga Chen, Gayus tidak mengenal Vero, jadi bukan sengaja mencari masalah dan memprovokasinya.

Mata Gayus berkedip dan dia berkata: "Aku memilih yang pertama."

Mendengar ini, Lada yang disamping terlihat sangat terkejut.

Desta tidak terkejut dengan pilihan ini, Desta adalah pria yang pintar, Dia tahu kapan dan apa yang harus dipilih adalah yang terbaik untuknya.

Tidak masalah jika Gayus tidak benar-benar menyerah padanya, Bagaimanapun, kedua belah pihak bisa saling menguntungkan, Dan selama Desta mampu memberikan keuntungan yang cukup, Gayus tidak akan pernah mengkhianatinya!