Mbak, Kamu Sungguh Cantik - Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
Aku sedikit terkejut. kakak keempat memintaku untuk pergi ke perusahaannya sebenarnya untuk melindungiku. Brondi sudah menyebarkan rumor di jalan bahwa dia mau membuat Rena terlihat baik dan juga ingin kekasih Rena mati. Dia bermaksud membunuhku, jika aku pergi ke perusahaan kakak keempat , maka aku akan menjadi orang nya dan dia akan mempunyai alasan untuk melindungiku, sedangkan untuk Rena , kakak keempat tidak bisa mengontrolnya.
"Aku pernah mendengar tentang Brondi . Dia adalah orang yang kejam. Jika kamu datang ke perusahaanku, dia tidak akan berani menyentuhmu. Apakah kamu mengerti maksudku?"
Aku menganggukkan kepala dan berterima kasih kepada kakak keempat dengan tulus. Karena hingga saat ini dia masih memikirkanku. Aku berpikir sejenak dan kemudian menggelengkan kepala: "Kak, anda baru saja mengatakan bahwa aku sudah dewasa, aku tidak bisa terus bersembunyi di belakangmu terus kan, ada beberapa hal yang harus dihadapi, ada beberapa orang yang harus aku hadapi sendiri! "
“Dia akan membunuh?” kakak keempat menatap dan memperingatkanku.
Brondi sudah pernah membunuh dan bukan hanya satu orang saja. Ricko pada awalnya memulai bisnisnya dengan meminjamkan uang. Brondi adalah kartu utama dari Ricko dan masalah pengejaran hutang akan dilakukan oleh Brondi .
Cinta pertamaku diperkosa oleh Brondi karena hal ini, hatiku sakit. Aku pun menggelengkan kepala menolak kebaikan kakak keempat .
kakak keempat kecewa namun dia juga tidak marah.
"Aku akan menyuruh Tarjo mengikutimu. Mungkin akan berguna di saat-saat kritis. Beberapa saat terakhir ini lebih baik kamu berhati-hati."
"Baik!"
Tarjo adalah supir kakak keempat . Dia tidak datang mencariku sendirian, dibelakangnya ada pemuda berkulit hitam mengikutinya. Pada hari pameran seni, aku meminta Tarjo untuk memperkenalkanku kepada orang yang sama seperti dia. Orang ini adalah orang yang dia siapkan.
"Pak Rey , panggil saja dia Blacky !"
Aku mengangguk, Blacky benar-benar berkulit gelap, namun terlihat sangat cekatan, seperti macan tutul. Melihatku yang menatapnya, Blacky pun menunjukkan senyuman yang rendah hati.
Senyuman ini sangat menipu. Jika Tarjo tidak mengatakan bahwa sebelumnya Blacky adalah pengintai, Aku hampir akan mengira dia adalah seorang pekerja migran.
Pengintai sangat menakutkan. Pengintai di pasukan khusus adalah jenis senjata yang tajam. Aku menebak Tarjo sudah menjelaskannya kepada Blacky dan Blacky sangat percaya padaku.
" kakak keempat sudah memberitahuku, Pak Rey , apa yang akan anda lakukan?"
Setelah masuk ke dalam mobil, aku mendengar Tarjo bertanya kepadaku dan aku bertanya kembali kepadanya: "Menurutmu apa yang harus dilakukan?"
"Jika mau dilakukan, langsung ditumpas saja!"
Aku terkejut tapi Tarjo tidak mempedulikannya *. Blacky juga seperti tidak mendengar, mendengar Tarjo berkata: “Aku sering mendengar kakak keempat berkata bahwa jika mau menjadi hal besar, maka tidak boleh menyepelekan hal kecil, apalagi orang seperti Brondi ini, ada beberapa hal jika bukan dia mati maka aku yang mati. Jika anda setuju, biar aku dan Blacky yang menanganinya. "
Tarjo bermaksud membunuh Brondi . Dia berjanji tidak akan meninggalkan jejak apa pun. Blacky mengangguk dengan acuh tak acuh: "Biar aku saja yang pergi, beri aku informasi dirinya, biar Pak Rey bisa melihat metode yang aku lakukan!"
Aku tidak dapat berkata-kata,. "Jangan mengatakan ini dengan terlalu santai, bagaimanapun ini adalah sebuah nyawa!"
"Aku juga bukannya belum pernah membunuh orang, aku sudah membunuh sepuluh nyawa, dulu semua bisa selesai dengan satu tekakakan. Sekarang aku sudah pensiun sehingga sedikit lebih merepotkan, tapi masih bisa dilakukan."
Blacky menyeka lehernya dengan tangannya, "Aku telah membunuh orang seperti Brondi , ini jauh lebih sederhana daripada gembong narkoba."
Beberapa gembong narkoba punya senjata dan anggota. Blacky bukanlah Rambo, dia belum sampai pada tahap itu. Tapi untuk orang seperti Brondi , dia tidak perlu menyiapkan apapun.
Kamu seorang masyarakat kecil, menakut-nakuti orang, bagi orang seperti Blacky yang melakukan penindasan orang yang melakukan ketidakharmonisan di masyarakat, Brondi tidak sesulit yang aku bayangkan.
Aku tidak pernah berpikir untuk membunuh orang, selain itu Brondi masih tidak tahu bahwa aku adalah kekasih Rena .
“Tunggu perintahku saja!” Aku ingin menolak, tetapi ketika kata-kata itu sudah sampai di ujung lidah, aku mengubah apa yang aku katakan, untuk berhasil melakukan hal besar tidak bisa menyepelekan hal kecil, mungkin di dalam hatiku tersimpan seekor binatang buas.
Hari ini Rena tidak seperti biasanya dan mempunyai waktu, dan pergi mencariku untuk pergi berbelanja. Masalah perceraian membuatnya beberapa saat terakhir sangat kesal. Brondi menolak untuk menandatanganinya, bahkan jika Rena memberikan beberapa aset kepadanya pun tidak ada gunanya. Brondi hanya ingin mengenalku dan kemudian membunuhku.
“Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu!” Bahkan saat berbelanja, Rena memikirkan keselamatanku dan terus berusaha menghiburku.
"Aku juga kenal beberapa orang jalanan, Hal yang paling parah aku tinggal melawannya saja."
“Kak, aku tidak ingin menjadi anak yang dilindungi.” Aku tersenyum, aku mengerti apa yang ingin disampaikan oleh Rena . Sebenarnya apa yang dia pikirkan dan kakak keempat pikirkan adalah sama.
"Aku sekarang sudah mulai berbisnis, ketika nanti ada masalah tidak mungkin selalu minta anda untuk membantu kan? kakak keempat juga sudah memberitahuku, aku harus memiliki posisi sendiri, posisi ini adalah tempat berdiri bagi laki-laki yang tidak boleh dihilangkan, saat ini kamu adalah asetku, Jika Brondi akhirnya mengetahuiku apa yang akan terjadi?"
Aku menarik napas dalam-dalam dan menatap Rena dan berkata, "Aku sudah siap menghadapinya."
Rena kaget dengan sikap ku ini, dia pun ikut terdiam dan tidak memiliki niat untuk berbelanja lagi, bagi kami saat ini,cara terbaik untuk mengatasi depresi adalah dengan berhubungan badan.
Di dalam hotel, setelah bersenggama, Rena memelukku dan menangis: "Ini semua kesalahanku. Jika bukan karenaku, Brondi tidak akan mengincar kamu! ~"
Aku berpura-pura dengan santai dan tertawa berkata: "Aku sudah menidurimu, apakah ini masih kesalahanmu?"
Tubuhku bergerak sedikit, Rena langsung merasakan, "Seperti ini."
Aku menggendong Rena , dia duduk di atas tubuhku, kami berpelukan dengan erat. "Meniduri istri orang. Tidak bisa dihindari jika orang itu datang ingin membalas dendam. Mengapa aku tidak mengontrol kemaluanku?"
Beberapa kata genit ini membuat Rena tertawa dan memarahiku karena tidak tahu malu. Siapa yang pada saat ini masih bisa menahan malu.
Rena dan Aku menghabiskan sepanjang sore di kamar hotel. Ketika Aku berpakaian dan berencana untuk pergi, seseorang mengetuk pintu.
Tok..Tok!
Rena dan Aku terkejut, tidak ada yang tahu kami ada di sini
" Rey , keluarlah sekarang juga!"
Clarisa , orang yang datang ke sini ternyata adalah Clarisa , Apakah aku tertangkap basah olehnya?
Aku membuka pintu dan melihat bahwa ternyata Clarisa benar-benar ada di luar, Di tangannya dia memegang ponsel yang sedang membuka sebuah peta.
Clarisa langsung mendorong pintu dan masuk tanpa berkata apa-apa. Ketika aku menutup pintu dan berbalik, aku melihat Clarisa duduk di ruang tamu dan ketika melihat Rena dia langsung memaki, "Pelacur, kamu adalah pelacur, dasar tidak tahu malu."
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
Aku yang mendengarnya langsung marah, " Clarisa , jangan keterlaluan ya!"
“Aku keterlaluan? Yang keterlaluan itu aku atau kamu? kamu adalah suamiku.” Clarisa menunjuk Rena , dengan tidak tahu malu berkata: “Siapa dia, paling hanya orang ketiga.”
Aku pikir Clarisa kesurupan, hak apa yang dia miliki untuk mencari masalah denganku.
"Aku pikir kamu salah, hubungan kita bukanlah hubungan yang bisa membuatmu mempunyai alasan untuk menunjuk aku dan Rena . Kami hanya pasangan suami istri kontrak. Secara hukum, ini sama sekali tidak berguna. Paling banyak hanyalah kontrak kerja saja!"
Clarisa terkejut. Namun karena dia datang mencariku, dia pun sudah mempersiapkan dirinya, Clarisa mengeluarkan kontrak dan melemparkannya ke depanku dengan tiba-tiba, "Oke, jika kamu mau membicarakan kontrak, maka kamu jalankan kewajibanmu."
Clarisa langsung berdiri, seakan Rena tidak ada disana dan mulai membuka pakaian di depan kami. Setelah beberapa saat tinggal tersisa pakaian dalamnya saja, aku tidak bisa merespon, Rena yang sudah mengambil kontrak langsung tertawa: "Dia memintamu untuk menidurinya. Dalam kontrak, dia dapat menunjukmu untuk melakukan apapun yang tidak ilegal."
"Apakah ada tertulis disana?"
Rena memegang kontrak dan menyerahkannya kepadaku dan menunjuk pada halaman terakhir kontrak, "Kalian sudah membuat janji sebelumnya untuk tidak melakukan hubungan, namun pada halaman terakhir membuat perbedaan, dia bisa kapanpun membatalkan, secara sederhana bisa dikatakan untuk melihat moodnya, kamu tidak bisa terlebih dahulu menyentuhnya, namun jika dia yang lebih dulu menyentuhmu tidak akan ada masalah. "
"Ini tidak adil, kan!"
Rena tertawa terbahak-bahak: "Ini keuntungan buatmu kan, ada hal yang gratis kamu ambil saja, aku tidak masalah kok, bagaimanapun aku juga sudah puas."
Rena memandang Clarisa sambil tersenyum, setelah berpikir sejenak dan kemudian dengan tenang berkata: "Apakah saudaraku sudah tidak menginginkanmu? Dia memiliki orang baru yang disukainya?"
Clarisa tidak menjawab, namun Rena sudah menebak, "Kakakku adalah orang yang seperti itu, bagaimana bisa tidak mempunyai wanita, bagaimana mungkin demi kamu berpisah dengan kakak iparku, apakah kamu sekarang menyesal? Sekarang ingin mempertahankan dan tidak melepaskan Rey ."
Aku berkata dalam hati bahwa tidak ada gunanya buat dia untuk menangkapku karena tidak ada hal yang pantas baginya untuk dipertahankan,
Tetapi perkataaan Rena membuatku mengerti bahwa Aau tidak sama dengan aku yang sebelumnya, aku akan berkembang. Clarisa mengejar Ricko , bukan hanya karena Ricko mempunyai banyak uang namun Ricko adalah orang besar di pandangan orang biasa. Yang disukai Clarisa adalah perasaan menjadi wanita yang besar.
"Kamu pasti sudah tahu hubungan antara Rey dan kakak keempat ? Jadi sekarang merasa Rey akan berkembang dan kamu tidak mau melepasnya? Clarisa , apakah kamu mau mempermainkan aku lagi ?"
Rena terus mencibir. Awalnya ketika dia mendengar bahwa Ricko dan Clarisa berhubungan, aku langsung merasa bahwa Clarisa sangat sombong, dia menginginkan lebih banyak, tidak seperti wanita lain yang hanya ingin uang dari Ricko .
Rena tidak menyukai Clarisa . Sejak awal, dia sudah merasa ambisi Clarisa terlalu besar. Clarisa hanya bergantung dengan kontrak, dia sama sekali belum pernah melihat hubungan antara Clarisa dan Ricko . Luna adalah istri Ricko . dia berpura-pura tidak tahu Ricko yang bermain wanita di luar. Rena pun tidak memiliki keadilan hingga tahap itu.
Ricko tidak akan menceraikan Luna . Tidak ada yang lebih tahu dari Rena . Luna menahan kelemahan dari Ricko . Terakhir kali, Luna untuk pertama kalinya menangkap basah Ricko , hal itu langsung membuat anak buah Ricko terkesima. Hal ini membuat Ricko tidak bisa mengangkat kepalanya di beberapa lingkaran.
Namun sebaliknya, Luna dihormati oleh banyak orang. Bahkan seorang wanita setingkat kakak keempat telah mendengar tentang Luna . Terakhir kali pertemuan di Villa Destiny , Rena dapat mengajak Luna untuk berpartisipasi, hal ini berarti Luna sudah masuk di dalam pandangan kakak keempat dan menjadi salah satu bagian di dalam lingkaran ini.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Lady Boss
GeorgeThe Great Guy
Vivi HuangTen Years
VivianStep by Step
LeksPengantin Baruku
FebiPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMbak, Kamu Sungguh Cantik×
- Bab 1 Menjadi Seorang Pria Harus Tahu Menaati Tiga Peraturan Dan Empat Kebijakan
- Bab 2 Diberi Obat
- Bab 3 Berhasil
- Bab 4 Memberitahu Kakakku
- Bab 5 Tidur Di Atas Lantai
- Bab 6 Berpura-Pura Tetapi Melakukan Tindakan Nyata
- Bab 7 Permintaan Rena
- Bab 8 Kecuali Menjadi Wanitaku
- Bab 9 Wanita Ini Mesum
- Bab 10 Aku Memeliharamu Versi Pria
- Bab 11 Kelinci Akan Menggigit Ketika Terpaksa
- Bab 12 Keputusan Ibu Halim
- Bab 13 Tinggal
- Bab 14 Toko Pijat
- Bab 15 Riska Cahyana
- Bab 16 Dua Orang di Rumah
- Bab 17 Cinta Pertama
- Bab 18 Kebetulan
- Bab 19 Istirahat Siang
- Bab 20 Masa Lalu Sandra Suntin
- Bab 21 Trainer
- Bab 22 Kemarahan Jeki
- Bab 23 Toko
- Bab 24 Pesta
- Bab 25 Uang Bukan Segalanya
- Bab 26 Kakak Keempat Yang Berani
- Bab 27 Lukisan Palsu
- Bab 28 Kemampuan Orang Berbudaya
- Bab 29 Gunakan Kekuatanmu
- Bab 30 Ibu Mertua Marah
- Bab 31 Tidak Ada Yang Bodoh
- Bab 32 Rahasia Di Dunia Seni
- Bab 33 Butuh Kakak Membantu Kamu Tidak
- Bab 34 Hubungan Yang Tidak Diketahui Orang
- Bab 35 Seniman Yang Hebat Itu Seniman Yang Telah Meninggal
- Bab 36 Aku Yang Memberikan Kehidupanmu
- Bab 37 Lukisan Rose
- Bab 38 Bertemu Lagi Dengan Elang
- Bab 39 Aku Tidak Mengerti Dengan Cara Pikir Wanita
- Bab 40 Misi Blue Sky Nature
- Bab 41 Ketakutan Wanita Klub Malam
- Bab 42 Lelucon keluarga Halim
- Bab 43 Masih Punya Trik Dan Gaya Bermain
- Bab 44 Video Putriku, Ibu Sudah Melihatnya
- Bab 45 Tolong Tinggalkan Kehidupanku
- Bab 46 Aku Akan Berjuang Dan Tidak Takut Berkorban Demi Jalan Hidupku
- Bab 47 Masalah Posisi
- Bab 48 Perjuangan Sia-Sia Juga Tidak Berguna
- Bab 49 Masalah Sikap Dalam Menangani Masalah
- Bab 50 Tidak Ada Gunanya Berjuang Sia-Sia
- Bab 51 Wanita Yang Hampa. Tamat