Lelaki Greget - Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
"Bagaimana ... bagaimana mungkin ini ..."
Seorang pria muda berkata dengan suara bergetar dan berteriak dengan keras seperti orang gila, kemudian mundur kebelakang berlari menjauh. Erik Luo menggerakan tangannya dan menembakkan sebuah pisau terbang, dan belum sampai sepuluh langkah jauhnya dia berjalan, dia telah tertusuk di bagian hatinya, dan perlahan jatuh di tanah.
Erik Luo sambil memutar pisau terbang di tangannya berkata: "Percayalah padaku, bahkan jika kalian mencoba untuk berlari pulang pun, maka pisau terbangku ini masih dapat mengenai kalian. Siapa yang ingin menjadi berikutnya?"
"Ayo semua orang saling bahu membahu ..."
Seorang lelaki pemberani baru saja berteriak, dan suara itu berhenti tiba-tiba, memegang pisau terbang di tenggorokannya, melolong beberapa kali, dan jatuh ke tanah.
"Ini ... ini adalah Guru Besar Tianjing!"
Mendengar kata Guru Besar Tianjing ini, semua orang terdiam dan tidak berani bergerak sedikitpun.
Apa itu Tianjing, Tianjing adalah seorang dewa yang dapat membelah gunung, dan bagi Guru Besar Tianjing mereka hanya orang-orang kecil tidak dapat sebanding dengan dirinya.
“Angkat mayat di tanah itu dan bawa aku ke rumah Keluarga Lin” kata Erik Luo memerintahkan lelaki yang masih hidup itu.
Orang-orang ini tidak berani untuk tidak menurut, dan dengan cepat mengangkat tubuh di tanah itu dan membukakan jalan di depannya.
Sungguh lucu sekali, tiga orang aliran huajin yang terkuat saja bisa mati semua, dan mereka hanya bisa untuk menurut perkataannya dalam menghadapi Guru Besar Tianjing.
Pada saat itu, di villa Keluarga Lin sangat ramai, Steven Lin secara khusus mengundang koki dari Beijing, memasak beberapa masakan untuk bersiap merayakan kemenangan dan kembalinya tiga pria tua tersebut.
Dua keluarga lainnya juga berkumpul bersama-sama. Steven Lin sambil bersulang berkata: "Untuk berterima kasih atas kedua keluarga yang saling bantu membantu, Keluarga Lin bersulang untuk kalian, dan mengucapkan selamat atas kemenangan tiga pria tua yang telah mengatasi bahaya dari Keluarga Ye".
Pria paruh baya di sebelahnya tertawa dan berkata: "Jangan khawatir, kak Lin, tiga pria tua telah turun tangan bersama-sama, maka tidak ada masalah yang tidak terselesaikan di Kota Hedong. Keluarga Ye itu tidak ada apa-apanya, hari ini kita telah berkumpul bersama-sama, jadi kita harus bersenang-senang, adalah kentut. Hari ini kita tidak bisa bersama, bersenang-senang, mungkin sekarang menantu Keluarga Ye itu telah mati, maka dari itu saudaraku, kamu sekarang hanya menunggu tiga orang tercantik di Keluarga Ye itu saja! Haha! "
Steven Lin juga sangat bangga. Dia telah menghabiskan banyak uang untuk dua keluarga itu turun tangan, dan salah satu keinginannya adalah mendapatkan tiga orang perempuan di Keluarga Ye. Malam hari ini dia dapat menikmati orang yang paling cantik di Kota Hedong!
"Ayo...ayo..., kita minum!"
Semua orang mengangkat gelas mereka bersama-sama, dan tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan kepala berdarah dilemparkan ke atas meja makan. Steven Lin hendak memarahi, tapi tiba-tiba terkejut melihat kepala yang dilempar itu dan berkata: "Pa...Paman...! "
Kemudian dua kepala lain juga dilemparkan ke atas meja, dan wajah tiga keluarga itu menjadi pucat.
Erik Luo berjalan perlahan, orang-orang di belakangnya meletakkan tubuh itu di tanah dan berdiri di samping mereka.
"Kamu..., kamu ..." Steven Lin menunjuk Erik Luo untuk waktu yang lama, suaranya bergetar, dan dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
“Kamu tidak tahu tentang Keluarga Lin kami, jadi jangan terlalu sombong!” Tiba-tiba seorang pemuda menunjuk hidung Erik Luo dan memarahi dirinya. Pemuda itu mengatakan seluruh hal yang ingin dikatakan oleh semua orang. Ketiga keluarga ini memang selalu sombong dan bagaimana bisa membiarkan orang lain menduduki kepala mereka.
“Sangat bagus!” Erik Luo duduk di meja makan, mengambil sumpit, dan melemparkannya, dan pemuda yang baru saja berbicara itu mati di tempat dengan menerima serangan di tenggorokannya.
Orang lain menjerit ketakutan dan terjatuh, Bagaimana bisa seorang pria muda yang biasa-biasa ini begitu hebat dan dapat dengan mudah membunuh, dan tidak ada lagi orang yang berani berkata apa pun.
Melihat meja yang penuh makanan, Erik Luo tersenyum dan berkata: "Makanan yang sangat mewah, kamu menunggu aku mati, dan kemudian membagi harta keluarga Ye dan menghina istriku ya?"
Steven Lin sungguh tidak dapat mengira hasilnya bisa jadi seperti ini, lalu dia tersenyum dengan muka tidak enak dilihat dan berkata: "Ini hanya salah paham saja, Keponakan Luo!"
Erik Luo menamparnya sampai dia terjatuh, mengambil sumpit dan makan masakan tersebut dan berkata: "Rasanya sangat enak, tetapi ketiga pria tua ini tidak bisa menikmatinya lagi".
Orang-orang di ruangan itu memandang kepala berdarah di atas meja tersebut dan kaki merekapun menjadi lemas dan tidak berani untuk bicara.
Lalu Erik Luo menghela napas dan berkata: "Aku ini dapat membedakan mana balas budi dan balas dendam, Dani Lin dan Andri Lin sangat menginginkan nyawaku, jadi aku juga ingin nyawanya. Jika kalian menurut padaku maka kita tidak akan ada masalah apapun. Tetapi kalian tiga keluarga terus saja mengajakku untuk bertarung, dan haruskah aku menyerang balik?”
"Iya..iya...pantas sekali!"
Ada beberapa orang di ruangan itu mengatakan iya.
Erik Luo berkata lagi: "Kamu telah melakukan begitu banyak kejahatan selama ini, dan kamu benar-benar tidak memiliki hati nurani, maka dari hari ini, tiga keluarga keluar dari Kota Hedong dan seluruh sumber daya diberikan kepada Keluarga Ye dan besok aku akan menyuruh orang untuk melakukan serah terima. Jangan bilang aku tidak memberikan kalian jalan keluar ya, dan jadilah seorang pebisnis yang baik, dan semuanya masih dapat menghasilkan uang, dan jika aku melihat kalian masih melakukan tindakan-tindakan yang tidak baik, maka kalian akan sama seperti tiga pria itu, bagaimana menurut kalian?"
“Mulai hari ini, aku dari Keluarga Huang akan menuruti dan menghormati semua perkataan dari Keluarga Ye!”, lalu orang-orang dari keluarga Huang membungkuk dan memberikan penghormatan. Kemudian dilanjutkan juga oleh Keluarga Zhao dan Keluarga Lin, demi untuk menyelamatkan sebuah nyawa, maka berkorban sedikit itu tidak masalah.
Erik Luo kemudian berdiri dan berjalan ke para seniman bela diri tersebut. Dia mengulurkan tangannya dan menepuk punggung setiap orang tersebut. Beberapa orang mutah darah dan jatuh ke tanah. Mereka hanya dapat menghabiskan separuh hidupnya dengan penyakit yang ada, dan tidak mungkin untuk belajar seni bela diri lagi.
Setelah Erik Luo pergi, Steven Lin duduk di kursinya dan bergumam: "Siapa sebenarnya orang ini, dan bagaimana dia bisa membunuh tiga pria tua kita!"
Seorang pemuda yang terbaring di tanah dengan luka ringan itu berkata: "Dia adalah Guru Besar Tianjing".
"Apa itu maksud Guru Besar Tianjing?" Satu demi satu orang lain pun bertnya, dan mereka hanya mengurusi bisnis, sehingga untuk masalah bela diri sangat tidak tau sama sekali.
Pemuda itu tidak tahu bagaimana menjelaskannya, dan berpikir untuk waktu yang lama: "Alasan mengapa Keluarga Tang begitu kuat di Beijing karena ada seorang Guru Besar Tianjing!"
Orang-orang di rumah itu benar-benar tercengang, mereka tidak bisa memikirkan Keluarga Ye dapat menemukan dan mendapatkan seseorang yang begitu kuat dan memiliki talenta, maka dari itu Keluarga Ye cepat atau lambat dapat dibandingkan dengan Keluarga Tang di Beijing? Wajah Steven Lin pucat dan benar-benar putus asa.
Keesokan harinya, berita besar muncul di komunitas bisnis, dan tiga keluarga besar di Kota Hedong benar-benar menyerahkan sumber daya yang tak terhitung jumlahnya dan secara resmi mengumumkan kepada media untuk melayani Keluarga Ye.
Berita itu menyebar ke seluruh Hedong seperti gelombang yang bergejolak, dan hampir tidak ada yang bisa percaya bahwa setengah bulan lalu perusahaan ini tidak lebih baik dari perusahaan kecil Han Jinquan, lalu sekarang berada di posisi teratas, mengalahkan tiga keluarga besar dan menjadi bos di Kota Hedong.
Beti Ye hampir sibuk setiap hari untuk menandatangani kontrak. Dia dulu sering memandang rendah dirinya, tapi sekarang dia di panggil Direktur Ye, dan dia tahu semua yang dia miliki sekarang ini adalah hasil dari suaminya, dan dia merasa sangat bangga sekali.
Kemanapun empat anggota Keluarga Ye pergi, mereka selalu mendapatkan penghormatan. Mengurusi suatu masalah juga jauh lebih mudah, bahkan terkadang hanya membuka mulut saja, langsung ada orang yang menyelesaikan dan mengurus hal tersebut. Erik Luo menjadi orang terpenting di Keluarga Ye. Tetapi tidak orang yang tahu dulu dia dipanggil menantu dari keluarga Ye.
Erik Luo juga tidak peduli. Dia tidak tahu apa-apa tentang bisnis dan mengabaikannya. Dia hanya pergi ke perusahaan tersebut saja dan tidak melakukan apapun, lalu hanya menjadi sopir sekaligus pengawal bagi Beti Ye.
Sore itu Beti Ye buru-buru meminta Erik Luo untuk mempersiapkan mobil dan menjemput orang penting di bandara. Setelah pergi dia baru tahu itu adalah kakak sepupu Beti Ye, dan merupakan keponakan Santi Tang, yang bernama Vini Tang. Dia telah kuliah di luar negeri dan kepulangan dia ini untuk membantu Beti Ye mengurus urusan perusahaan.
Saat mengingat sepupunya ini, wajah Erik Luo merasa bangga.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranAdieu
Shi QiBlooming at that time
White RoseMy Charming Wife
Diana Andrika1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaYour Ignorance
YayaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)