Lelaki Greget - Bab 123 Gerald Yi
Bulan menjulang tinggi.
Penglihatan Erik Luo ribuan meter jauhnya. Bagi orang lain, tampaknya tidak ada apa-apa di permukaan laut, tetapi dia dapat dengan jelas melihat seorang pria berdiri di deck kapal. Dia berpakaian putih dan memiliki wajah yang bersih, ada seniman bela diri biasa, sepertinya mereka adalah orang-orang dari keluarga Yi.
"Lazt Yi ..."
Erik Luo tidak memiliki sedikit kesabaran padanya. Orang ini berulang kali mengganggunya dan ingin menyingkirkannya. Selama sisa waktu yang ada, dia tidak menikmati hidup yang tenang besama Beti Ye.
Dia tetap diam, menemani Beti Ye menyelesaikan makan malam, kemudian berdiri dan berkata: "Angin di malam sangat besar, di dalam kabin ada KTV, pergilah bernyanyi".
"Baiklah, aku ingin mendengar ayah bernyanyi." Bella Ye bertepuk tangan. Seluruh keluarga memandang Wahyu Ye dengan penuh harapan. Wahyu Ye bertanya-tanya: "Aku benar-benar tidak mengerti mengapa kalian keinginan kalian selalu sama".
Beberapa orang memasuki kabin satu demi satu. Erik Luo yang terakhir, kemudian menarik David Li dan berkata, "Saat masuk ke perairan internasional panggil aku, dan suruh Andre Liu untuk bersiap tempur".
Butuh waktu lama bagi kapal di belakang untuk mengejar, dan saat mencapai daerah perairan internasional, dia bisa melakukannya apa saja tanpa ada keraguan.
Kapal pesiar itu melaju kencang, dan tidak butuh waktu lama ada seseorang yang memberitahu bahwa kapal telah mencapai di perairan internasional.
Tiba-tiba ada ledakan keras di luar, Erik Luo segera bangkit dan berjalan keluar, dan berkata pada Beti Ye: "Kamu jangan keluar."
Dia bergegas keluar kabin dengan ledakan keras lainnya. Dia kebetulan melihat David Li telah mengenakan Black Armor, dengan melihat kejadian di udara sebuah bom bertabrakan. Keduanya bertabrakan dengan ledakan yang mengetarkan bumi. David Li terlempar terbalik sampai ke kapal, tetapi di bawah perlindungan Black Armor dia aman.
Pria berpakaian putih yang berdiri di sisi berlawanan dari deck berkata dengan kagum: "Yang dikatakan Lazt Yi tidak salah, armor yang kalian punya itu benar-benar harta paling berharga di dunia! Tembak!"
Ketika suara itu jatuh, puluhan peluru ditembakkan dari sisi yang berlawanan. Erik Luo menembak dengan kedua tangan, dan puluhan pisau terbang mencegat semua bom, kemudian bom meledak di langit malam, seperti pesta kembang api yang indah.
"Turunkan kapal!"
Erik Luo berteriak, dan speedboat segera turun dari kapal pesiar. Dia melompat ke speedboat dan berkata kepada David Li dan yang lainnya di atas: "Kalian pergi dulu, dan aku akan mengikuti."
"Guru!"
David Li melihat bahwa lawan memiliki senjata Thermal, sehingga mereka mengkhawatirkan keselamatannya, tetapi tidak berani melanggar perintah guru, jadi dia harus membiarkan orang-orang terus berlayar, tetapi kapal akan berhenti setelah dua kilometer, karena itu tidak lagi dalam jangkauan tembakan bom. Di bawah sinar bulan, laut bersinar sangat terang dari kejauhan, Erik Luo tampak seperti perahu kecil, di seberangnya ada kapal pesiar yang bagian gunung besar.
Beti Ye dan yang lainnya di kabin kaca melihat dari kejauhan dengan sangat gugup. Meski Erik Luo hanya satu orang, dia berada di depan kapal pesiar lainnya dengan kekuatan yang tidak bisa ditandingi.
Pria berpakaian putih yang berdiri di depan kapal berkata: "Aku telah mendengar tentang nama Dewa Petil Cilik, aku berharap itu benar. Kamu memang benar-benar seorang praktisi spiritual, sampai mana kamu berlatih, sampai Tingkat Alam Perputaran Qi? Atau sampai Tingkat Pemusatan?"
Erik Luo mengepalkan tangannya, dan melihat ke atas bulan berkata: "Kamu dan Lazt Yi adalah seorang rendahan, tidak ada gunanya banyak bicara, coba saja langsung, maka kalian akan tahu".
Pria berpakaian putih itu tertawa keras: "Jangan salah paham. Meskipun aku memiliki hubungan kerabat dengan Lazt Yi, tapi aku tidak tertarik dengan ambisinya. Aku datang kepadamu kali ini, hanya ingin mendapatkan Armormu, jika kamu dengan baik-baik memberikannya, maka kamu bisa menukarkan dengan senjata lain denganku, bagaimana? "
"Kamu ..." Erik Luo ingin berbicara, dan pria berpakaian putih itu menyela: "Ya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Gerald Yi dan berasal dari Kuil Qinling. Jika aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan, maka Pemimpin Kuil akan mengirim seseorang untuk mengambilnya, sampai mendapatkannya, kamu harus memahami tekad pemimpin kuil kami".
Orang ini secara khusus menyela Erik Luo ketika dia mau berbicara, hanya untuk mendapatkan sedikit momentum. Erik Luo mengetahuinya dengan jelas dan tersenyum ringan: "Aku belum pernah mendengar tentang kuil yang kamu bicarakan. Jika pemimpin kuil hanya mengirim seorang yang lemah sepertimu untuk melakukan tugas, maka dia akan menerima kekecewaan".
Benar saja, wajah Gerald Yi berubah sedikit, dan dia menyipitkan matanya dan berkata, “Sepertinya kamu benar-benar keras kepala!” Dia mengambil pisau panjang berwarna merah darah dari tangan orang di sekitarnya, dan menunjuk ke arah Erik Luo yang di bawah.
Tiba-tiba dua bom ditembakkan ke arah Erik Luo. Jarak yang tidak lebih dari sepuluh meter membuatnya tidak bisa bereaksi cepat. Setelah ledakan keras, Erik Luo masih berdiri di laut, tetapi speedboatnya sudah hancur lebur. Setelah diperiksa lebih dekat, hanya ada busa seukuran telapak tangan di bawah kakinya.
Wajah Gerald Yi tampak serius, dan dia memandang Erik Luo lagi dan berkata: "Aku sedikit meremehkan kamu, kamu sudah dalam tingkat pemusatan, tetapi sayangnya, kamu hanya sendiri, jauh dari orang-orang Kuil Qinling kami!"
Dia melompat ke depan dan menebas Erik Luo dengan pisau.
Sebelum orang itu tiba, laut di sekitarnya sudah digulingkan oleh angin kencang. Erik Luo melangkah mundur, menginjak laut dengan jari-jari kakinya, orang itu sudah puluhan meter jauhnya, dan tangannya telah menembakkan pisau terbang, Gerald Yi berteriak, pisau panjang jatuh, dan permukaan laut terpotong menjadi seperti jurang sepanjang 30 sampai 40 meter, semua pisau terbang yang ditembakkan oleh Erik Luo terhempas, tetapi masih ada aura pisau, yang menembak ke arah Gerald Yi.
Gerald Yi terkejut, dan buru-buru mengambil pisaunya untuk berdiri, dengan suara yang tajam, pisau terbang berubah menjadi tumpukan besi tua, Gerald Yi terkejut sampai lengannya mati rasa, dia berkata sambil tersenyum panjang: " Aku harus mengakui bahwa kamu memiliki sedikit kemampuan, tetapi itu masih belum cukup! "
Dia mengarahkan dirinya ke Erik Luo lagi, pisau di tangannya menari bayangan merah darah di depannya, menghalangi semua pisau terbang yang ditembakkan oleh Erik Luo.
Jarak keduanya telah menjadi sepuluh meter dalam sekejap mata, dan Gerald Yi tertawa dan berkata, "Aku ingin lihat apakah pisau terbangmu itu masih bisa dilempar atau tidak".
Dia awalnya berpikir bahwa lawannya hanya pandai melempar pisau, dan kemampuan jarak dekatnya pasti lemah, tetapi dia tidak menyangka Erik Luo tidak menghindar, tetapi maju ke depan dan melangakah maju dengan pukulan.
Tinju Broken Star!
Ini adalah salah satu dari tiga teknik rahasia yang tercatat dalam Kitab Lautan Bintang, dan satu pukulan, sudah membuat seolah-olah dunia telah kehilangan warnanya.
Booomm!
Setelah suara keras, keduanya terbang kembali, pisau panjang berwarna merah darah di tangan Gerald Yi menghilang, dan ternyata formasi jimat itu telah dipukul berkeping-keping, Akibatnya, kekuatan senjata spiritual ini sangat berkurang.
Erik Luo tidak terluka, berdiri dengan santai di permukaan laut, dengan sepotong busa di bawah kakinya.
“Kamu berani menghancurkan pisauku!” Gerald Yi menggertakkan gigi dan mengeluarkan Mutiara biru muda dari lengannya.
Begitu mutiara ini muncul, air laut di sekitarnya menjadi mendidih.
“Ini adalah mustika mutiara laut dari kuil, yang digunakan untuk melawanmu, dan ini lebih dari cukup untuk melawanmu.” Wajah Gerald Yi tidak peduli, dan mutiara di tangannya bergerak ringan, dan menyala cahaya biru muda. Air laut di sekitarnya langsung menyemburkan dua buah pilar air, seolah-olah ada dua seekor naga air menyerang Erik Luo.
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioPria Misteriusku
LylyCinta Yang Tak Biasa
WennieBlooming at that time
White RoseThe Gravity between Us
Vella PinkyIstri Yang Sombong
JessicaEverything i know about love
Shinta CharityLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)