Istri ke-7 - Bab 267 Ending 10 (1)

*Kota Yan = Surabaya

-----------------------------

Sudah lama meninggalkan kota Yan setelah menginjak tanah yang rasanya asing tak asing ini, suasana hati Josephine Bai sangat bahagia.

Kali ini dia datang kesini dengan suasana hati yang sangat nyaman dari pada sebelumnya, dia bahkan tidak peduli dengan orang yang berada di sekitarnya, ketika dia menutup matanya merasakan udara segar di kota ini dengan kedua tangan terbuka dan mendesah bahagia: “Ah! Kampungku ... Akhirnya aku pulang juga.”

Claudius Chen melihatnya sekilas. Dia tersenyum menggandeng Jesslyn dan menirunya: “Ah, Kampung ibu, aku telah datang!”

"Ah, kampung ibu. Ayah juga telah datang ...” Jesslyn terkikik.

Josephine Bai melihat ke arah Ayah dan anak yang menirunya dan berkata: “Ayah sering kesini.”

“Tidak terlalu sering.” Claudius Chen berdiri, dia memeluk bahunya: “Setelah kamu pergi ... Aku tidak sanggup datang kesini karena aku rasa seperti ada sesuatu yang janggal, jika ada tugas dinas, Asisten Yan akan mewakiliku untuk hadir disini.”

"Bagaimana untuk saat ini? Tidak ada yang janggal lagi?"

"Tidak ada.” Claudius Chen menggeleng, menatapnya dan berkata: “Bagaimana denganmu? Seharusnya juga tidak ada?"

"Tidak ada sama sekali." Josephine Bai tersenyum dan berkata: “Saat ini kita sangat bahagia. Bagaimana jika kita menginap di sebuah hotel dekat laut?"

"Yayy! Aku ingin tinggal di hotel pinggir laut! Aku ingin bermain pasir setiap hari.” Jesslyn bersorak gembira.

Claudius Chen dan Josephine Bai saling menatap dan tersenyum, sepertinya hanya bisa menginap di hotel pinggir laut.

-----

Sebenarnya mereka tidak perlu menginap di hotel, Keluarga Chen memiliki sebuah villa dekat laut, namun tidak ada yang pernah tinggal di dalamnya.

Sebelum mereka tiba di Kota Yan, Claudius Chen telah menyuruh orang untuk membersihkannya dan bisa langsung tinggal di dalam.

Sekeluarga bertiga telah sampai di villa, Jesslyn langsung berlari mengarah ke pantai dengan gembira.

Josephine Bai bersandar di pagar villa dan melihat Jesslyn yang tersenyum bahagia. Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman yang indah.

Claudius Chen berjalan keluar dari dalam rumah, dia melihat senyuman di wajah Josephine Bai dan Jesslyn yang berada tidak jauh dari pandangannya dan memeluknya: “Apa yang membuatmu bahagia, bolehkah membagikannya padaku?”

Josephine Bai masih menatap lekat Jesslyn yang sedang berlari di pantai dan berkata: “Tiba-tiba aku merasakan kehidupan kita berjalan dengan tidak terduga. Waktu itu kita hanya berdua kesini, sekarang kita telah bertiga kesini, bahkan anak kita sudah bisa berlari dan melompat.

“Iya, aku ingat pertama kali kesini, Jesslyn masih berada di dalam perutmu, dan kamu menyembunyikannya dengan rapat dariku.”

"Apakah kamu sedang menyalahkan diriku?"

“Meskipun setiap kali aku ingin marah padamu ketika teringat kejadian itu, tapi apakah itu berguna?”

"Tidak berguna," Josephine Bai tersenyum dan menggeleng.

“Nah itu makanya, kamu sekarang bahkan tidak takut lagi padaku.” Claudius Chen berpura-pura sedih sembari mendesah: “Haizz, semakin hari aku semakin tidak ditakuti olehmu, aku rindu dengan diriku yang cukup sekali berdeham, kamu langsung gemetaran.”

“Itu telah berlalu, dan aku tidak takut lagi padamu.” Josephine Bai tersenyum.

Claudius Chen menggeser tubuh Josephine Bai pada pagar dan menundukkan kepala di lehernya: "Wanita ini!”

Josephine Bai menghindarinya dan tersenyum kemudian mendorong dirinya menjauh: “Sudahlah, jika dilihat oleh Jesslyn, dia akan berpikir bahwa kita sedang berkelahi.”

Claudius Chen melirik sekilas Jesslyn kemudian melepaskannya.

Josephine Bai merapikan bajunya, menatap villa di hadapannya dan bertanya: “Ini juga punya Keluarga Chen? Dulu kenapa kamu tidak pernah membawaku kesini?”

Claudius Chen tersenyum: "Industri Keluarga Chen tersebar di seluruh negeri. Aku akan pelan-pelan membawamu mengelilinginya.”

“Tidak perlu, aku hanya menyukai Kota Yan karena aku tumbuh disini, aku sangat merindukan kota ini, yang lainnya aku tidak terlalu tertarik.”

"Suka kota ini?”

"Suka.”

"Kalau begitu kita tinggal lebih lama disini, anggap saja sedang berlibur."

"Kamu tidak perlu bekerja?"

“Bukannya kamu yang bilang bahwa uang tidak akan habis untuk dicari.” Claudius Chen meletakkan kedua tangannya pada pagar Villa dan melihat ke arah Jesslyn: “Uang tidak akan habis dicari, tapi Jesslyn akan tumbuh besar, jika kita tidak menghabiskan lebih banyak waktu menemaninya dan menggendongnya, dia akan tumbuh dewasa dan tidak membutuhkan kita lagi.”

“Apakah kamu bisa untuk tidak merusak suasana?” Josephine Bai menatapnya dengan ekspresi pasrah.

Jika bukan ini yang di bahas, dia juga tidak akan merasa sedih, Claudius Chen tersenyum membelai rambutnya: “Maaf, akhir-akhir ini aku tidak terlalu sibuk dan mempunyai banyak waktu, jadi aku berpikir lebih banyak.”

Josephine Bai menyandarkan tubuhnya dalam pelukannya, memeluknya dan berkata: “Sebenarnya apa yang dikatakan kamu tadi benar, jika Jesslyn telah dewasa dan menikah, dia akan merasa terganggu jika kita masih mengikutinya.”

“Kenapa sekarang giliranmu?” Claudius Chen menatapnya dan tersenyum lucu.

“Itu semua gara-gara kamu.” Josephine Bai menatapnya sekilas dan mendengus.

Claudius Chen menarik tangan mungilnya: “Baiklah, aku yang salah, tadi aku sudah minta maaf. Sekarang kita jangan memikirkan yang lain lagi, kita cukup menemani Jesslyn bermain saja ya?”

Saat itu juga, dia menarik tangan Josephine Bai menuju pantai.

Jesslyn melihat mereka menghampirinya, dia melambaikan tangannya: “Ayah, Ibu ... Disini ada banyak kerang, ayo kesini bantu aku!”

Ketika mendengar suara Jesslyn, Josephine Bai segera menunduk pada kakinya dan berkata dengan senang: “Benaran ada, bahkan sangat banyak.”

Claudius Chen juga menundukkan kepala dan melihat ke bawah kakinya berkata: “Tempat ini dilarang dilewati oleh turis, jarang ada yang lewat jadi sangat banyak.”

Josephine Bai mengambil sepotong kerang menghadapkan pada matahari dan berkata: “Orang kaya sangat hebat, bahkan kerang yang bisa dikutip pun lebih banyak dari orang lain.”

Claudius Chen tersenyum meraih tangannya dan berjalan mendekati Jesslyn.

“Ayah, tolong pegangin.” Jesslyn menyerahkan kerangnya kepada Claudius Chen.

Claudius Chen menerimanya, kemudian Jesslyn lanjut mengutip dengan cepat, perlahan-lahan dia tidak sanggup menahannya lagi.

“Sayangku, Ayah tidak sanggup membawanya lagi, lain kali kita datang lagi dan membawa kantong ya?”

Jesslyn menatapnya dan berjalan mendekatinya kemudian mengangkat baju bagian bawahnya: “Ayah kok bodoh ya, ini kan bisa ditahan pakai baju.”

“Iya, Ayah bodoh ya ...” Josephine Bai meniru suara Jesslyn.

Claudius Chen tidak pernah bertingkah seperti ini dengan menahan barang di atas bajunya, dia mengeluh: “Sayangku, bagaimana jika menahannya dengan menggunakan gaunmu, pasti bisa menahan lebih banyak.”

“Aku tidak mau, aku ingin mengutip kerang dan bermain air.”

"Ayah juga ingin bermain air dan mengutip kerang."

“Ayah, kamu adalah orang dewasa, kamu tidak boleh seperti anak kecil.”

“Dengar tuh, kamu adalah orang dewasa, tidak boleh seperti anak kecil bermain air dan mengutip kerang.” Kata Jospehine Bai.

“Atau kamu yang menahannya saja ya.” Claudius Chen mengulurkan tangannya ingin menarik gaunnya, Josephine Bai langsung berteriak dan berlari menjauhinya: “Claudius Chen, awas yaaa ...”

“Apa yang kamu takutkan, tidak ada yang melihat kita.” Claudius Chen meletakkan seluruh kerangnya di atas pasir dan berlari mengejar Josephine Bai.

Jospehine Bai menghindarinya dan berteriak: “Claudius Chen, buah hati kita menyuruhmu mengambil kerang, mengapa kamu malah menyuruhku? Kamu .... Ahhhhh ......!”

Josephine Bai ditarik Claudius Chen dan keduanya berbaring di atas pasir, kemudian dia refleks memutar badannya ingin menjauhinya, keduanya saling berguling di atas pasir.

Jesslyn melihat tingkah kedua orang itu yang berguling di atas pasir dan kemudian berakhir dengan saling mencium, dia berkata dengan pasrah: “Ayah, Ibu, apakah kalian bisa berhenti berkelahi? Guruku bilang kalau ada sesuatu yang terjadi harus dibicarakan baik-baik, tidak boleh berkelahi.”

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu