Innocent Kid - Bab 882 Bukan Nominal Yang Kecil

Agar bisa mendapatkan sebuah jawaban, Simon dengan sengaja mengatakan identitasnya agar bisa menekan seseorang.

Gadis di resepsionis ini hanya tidak bisa menahan bibirnya.

Walaupun direktur Jin telah memerintahkan mereka, siapapun yang datang tanpa melakukan janji tidak boleh masuk kedalam.

Tetapi... orang di depannya ini adalah om dari istri direktur Theo.

Cintanya kepada istrinya itu bukanlah sebuah rahasia umum.

Pada saat ini gadis yang tidak bisa apa-apa ini hanya bisa tersenyum.

“Tuan, aku akan membantu anda untuk menghubunginya boleh?”

Kali ini Simon lebih mudah untuk di ajak bicara, “Baik.”

Sebuah lelucon, perkataan Oscar kapan lalu dia masih mengingatnya.

Jika dia memang ingin bekerja sama, dia tidak boleh menaruh diri terlalu tinggi.

Gadis di resepsionis ini menghelakan nafasnya, lalu menghubungi Oscar.

Karyawan kecil seperti dirinya ini, tentu tidak dapat menghubungi Theo secara langsung, hanya bisa menghubungi Alex.

Alex yang menutup teleponnya, dirinya bergegas kekantornya Theo, untuk mendapatkan sebuah jawaban dari dia.

Sebenarnya jika orang biasa yang tidak memiliki janji, Alex akan langsung menolaknya.

Tetapi Simon berbeda, bagaimana pun juga dia adalah om dari nyonya muda dan tentu saja dirinya tidak berani mengambil keputusan.

Secara kebetulan, Oscar dan Theo sedang berada didalam kantor.

Setelah dia mendengar ini lalu dia berkata : “Kak, jika kamu berencana tidak bekerja sama dengan Simon, maka biarkan aku saja yang menolaknya.”

Theo telah menjelaskan ini kepadanya, jika dirinya melihat dari urusan bisnis selama bertahun-tahun ini, terdapat pro dan kontra disini.

Proyek Simon ini terlalu berbahaya, dan lagi dia merasa karena Scarlett, Theo sulit untuk menolaknya maka dari itu dia menundanya.

Siapa sangka, Theo mengelengkan kepalanya, “Biar aku saja yang mengurus ini, kamu urus saja urusan kantor yang lain.”

Setelah dia berkata, dirinya berdiri dan keluar dari kantor.

Ruangan tamu.

Simon yang duduk di sofa terlihat senang, dirinya tidak tahu Theo ataupun Oscar yang akan bertemu dengan dia.

Dirinya telah menunggu 2 hari, tidak apa-apa jika menunggu lagi.

Melihat Theo yang masuk kedalam, Simon sedikit tercengang dan dia mengira akan Oscar lah yang datang untuk bertemu dengannya.

“Theo... halo direktur Theo.”

Simon awalnya ingin langsung memanggil namanya Theo, tetapi ketika dia berpikir, dirinya mengganti nama panggilan.

“Halo tuan Fang.” Theo memperlihatkan wajah formalnya, kemudian menyapa Simon lalu kaki panjangnya itu duduk di sofa.

Ini pertama kalinya Simon berbicara langsung dengan Theo.

Tanpa adanya Scarlett, Simon dapat merasakan sebuah tekanan dari Theo.

Dia duduk seperti mengaitkan kaki dan tangannya lalu berkata dengan sopan, “Halo, halo...”

“Maaf dua hari ini terlalu banyak pekerjaan.”

Suara serak Theo terdengar, seperti menjelaskan kepada Simon jika kedua hari ini dia tidak bisa membalasnya.

Hal ini membuat Simon merasa.

——Theo pasti menghargai Scarlett maka dari itu dia begitu sopan kepada dirinya, dengan kata lain dia akan menyetujui proyek ini?

“Tidak apa-apa!”

Simon mengelengkan kepalanya dengan artian tidak memperdulikan hal ini, lalu bertanya : “Proyek itu, menurut direktur Jin?”

Theo tidak terburu-buru menjawab ini, tetapi dia mengeluarkan berkas dan meletakkan di atas meja.

“Aku telah melihat isinya, sangat menarik dan menguntungkan.”

“Benar.”

Mata Simon seketika berbinar lalu berkata : “Ada hal yang sebagus ini tentu saja aku sendiri yang datang untuk memberitahu proyek ini, jadi bagaimana menurut anda untuk kerja sama ini?”

Theo mengecilkan matanya dan seperti mengunci matanya Simon dengan tatapan yang seperti melihat ke arah Simon.

“Di Itali, SA’s Corp sendiri memiliki nama yang terkenal.” Tidak menunda lagi Theo langsung mengalihkan pembicaraan ini ke SA’s Corp, dengan nada yang berbeda juga membuat orang lain tidak bisa menebaknya.

Setelah Simon mendengar ini, dirinya cukup tercengang.

Sepertinya Theo ini memang mengerti tentang semua ini dan mungkin saja dia telah melacak SA’s Corp ini.

Dia segera dia berkata, “Benar, perusahaan mereka cukup besar maka dari itu direktur Theo, anda tenang saja tidak akan terjadi sesuatu.”

Theo mengangukkan kepalanya untuk mempersiapkan serangan, dengan sepasang kaki nya yang di lipat dia berkata, “Tuan Simon aku sedikit penasaran mengapa kamu bisa bekerja sama dengan perusahaan SA’s?”

Pertanyaan ini membuat Simon tidak bisa menjawabnya.

Dia sedikit tersenyum, lalu menjawabnya, “Keluarga Fang, tentu saja direktur Jin mengetahui hal ini, di Kyoto kita termasuk keluarga yang besar, ditambah dengan koneksi kakek maka dari itu bisa berhubungan dengan sebuah perusahaan di Itali, dan tidaklah susah untuk membuat kerja sama ini.”

Alasan Simon ini terlihat memaksa.

Theo mengerutkan dahinya, lalu tidak berkata apa-apa.

Dia malah mengeluarkan jurusnya.

Kemudian bertanya : “Tuan Simon, kamu juga terlihat serius bukan untuk kerja sama ini?”

Simon sedikit terdiam sejenak, lalu dengan jujur menganggukkan kepalanya.

“Disini, pihak kedua mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan SA’s Corp tidak begitu mengambil keuntungan.”

Theo malah berbaliki bertanya, “Mengapa pihak tersebut bisa memberikan keuntungan yang tidak masuk akal?”

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang normal.

Apalagi, tidak ada keuntungan yang jatuh begitu saja.

Tetapi Simon malah lebih tercengang.

Dirinya tidak menyangka jika Theo bisa menanyakan hal ini, dalam dunia bisnis ini para pengusaha hanya memikirkan keuntungannya saja dan tidak akan mendalami hal ini.

Tetapi Simon terlalu meremehkan Theo.

Dia adalah pria muda yang mengurus Jin Corp.

“Ini, aku, aku...”

Simon sedikit terbata-bata, kedua tangannya berpeluk dengan erat dan berkata, “Maaf direktur Jin, hal ini aku tidak begitu mengetahuinya, karena yang mengurusi ini adalah Darius.”

Pasa akhirnya Simon hanya bisa melakukan permohonan maaf dan tidak bisa apa-apa.

Selama bertahun-tahun di dunia bisnis ini, tatapan terhadap semua ini selalu tepat sasaran dan menakutkan.

Perasaannya mengatakan jika Simon menyembunyikan hal ini.

Mungkin salah satu ini penting bagi dirinya.

“Tuan Fang, jika kamu tidak bisa bersungguh-sungguh dalam bekerja sama, maka silahkan kembali.”

Setelah terdiam beberapa saat, Theo bangikit dari sofanya sambil mempersilahkan lawan bicaranya.

Ini tandanya mengusir tamunya.

Simon seketika terlihat bingung dan menjelaskan, “Direktur Jin, diriku sendiri telah datang kesini, bagaimana bisa tidak bersungguh-sungguh? Jadi apakah dengan menunggumu selama 2 hari di kota Jin ini bukanlah artinya bersungguh-sungguh?”

“Dengan memberikan saham sebanyak 600 miliar ini bukanlah nominal yang kecil.”

Theo dengan pelan melihat ke bola matanya Simon dan dengan suara yang cukup dingin.

“Tuan Jin, anda dengarkan dulu penjelasanku, walaupun ini termasuk saham yang banyak tetapi jika ini berhasil maka akan sangat berguna!”

Simon terlihat terburu-buru, dan dengan segera berdiri untuk membujuknya.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu