Husband Deeply Love - Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
Malam itu, Gilbert Lang membawa Vheren Xie ke UGD rumah sakit. Untung saja, dia hanya keseleo, akan sembuh setelah beristirahat di tempat tidur selama beberapa hari.
Vheren Xie menatap langit-langit, dia tidak pernah menyangka dia yang baru berusia dua puluhan tapi sudah menjalani hari dimana makan harus disuapi dan memakai baju harus dibantu, dia berbaring di atas tempat tidur bagaikan panekuk, tidak peduli dalam posisi apa pun dirinya merasa tidak nyaman?
"Kakak ipar, kamu sungguh ceroboh, tidak bisakah kakakku berhati-hati sedikit?"
Dolly Lang disuruh Gilbert Lang datang untuk menjaga Vheren Xie, sejak dia berjalan masuk wajahnya penuh dengan raut wajah kebingungan dan tidak tahu apa-apa, sehingga membuat Vheren Xie tidak tahu harus bagaimana memberikan penjelasan kepadanya.
"Tidak ada hubungannya dengan Gilbert Lang, aku hanya..."
"Aku tahu, kalian masih muda, tapi kakakku benar-benar sudah berubah, dulu selain kepada aku dan ibuku, aku tidak pernah melihatnya baik terhadap lawan jenis, kamu sungguh pandai mengendalikan suamimu!"
Sambil berkata, Dolly Lang menyerahkan buah yang sudah dia potong kepada Vheren Xie, sambil tertawa jahil.
"Hehe"
Vheren Xie tertawa sambil memakan buah pear, dia juga tidak tahu bagaimana dia harus menjelaskannya. Bagaimanapun, dia benar-benar tidak merasa ada perubahan pada Gilbert Lang.
Dolly Lang dapat langsung mengerti apa yang ada di pikiran Vheren Xie. Dia menggosok tangannya dan melihat tatapan Vheren Xie yang sedikit ragu-ragu.
"Kakak ipar, apakah kamu tahu? Dulu kakakku tidak seperti ini yang terkadang hampir tidak tersenyum sepanjang tahun, dingin seperti es yang tidak bisa mencair, saat masih kecil dia suka tertawa. "
Sambil berkata, Dolly Lang menatap Vheren Xie sambil tersenyum, lalu mendadak air matanya mengalir begitu saja.
"Kalau bukan karena kejadian itu, kakakku tidak akan seperti sekarang ini."
"Jangan menangis, bukankah sekarang kakakmu sudah lebih baik? Ini adalah hal yang baik."
Melihat Dolly Lang seperti ini, Vheren Xie bersiap untuk bangun dan membantunya menghapus air mata di wajahnya, tetapi ketika dia bergerak, pinggang yang memang tidak boleh digerakkan langsung terasa sakit.
"Kakak ipar, kamu tidak mengerti. Seharusnya kakakku masih belum memberitahumu mengenai hal ini. Jika bukan karena kakakku, aku tidak akan mengambil jurusan psikologi."
Melihat keadaan Vheren Xie, Dolly Lang bergegas membantunya berbaring di atas tempat tidur. Dia melepas sepatu dan duduk di samping Vheren Xie, Dolly seperti sedang mengenang sesuatu.
"Apakah Gilbert Lang pernah memiliki pengalaman pahit? Kenapa aku tidak pernah mendengarnya mengungkitnya?"
Vheren Xie berbicara dengan sangat hati-hati, karena takut tidak sengaja membuatnya menangis.
"Dia memiliki temperamen yang kuat, bagaimana mungkin dia memberitahumu. Kakak ipar, kamu pasti sudah melihat ruangan yang ada di rumah Nenek kan?"
Dolly Lang berkata, sambil menunjukkan sebuah foto dari ponselnya, pria tua yang energik di dalam foto adalah kakek Gilbert Lang — Samuel Lang.
"Dia adalah kakekku. Dulu setelah meninggalkan militer, dia melaut untuk berbisnis bersama dengan nenekku. Dulu Keluarga Lang masih belum sehebat sekarang, tetapi sudah cukup untuk menghidupi keluarga."
Vheren Xie menatap Dolly Lang, dan tidak memotong ucapannya.
"Tapi Kakek semakin tua, dan banyak hal yang sudah tidak sanggup untuk dia kerjakan, jadi dia ingin mewariskan bisnisnya kepada anak-anaknya tetapi dia dan nenekku memiliki lima anak, tidak menghitung bibiku, masih ada empat anak laki-laki."
Sambil berbicara Dolly Lang mengambil tisu dari samping dan mengelap igusnya.
"Seharusnya kakak ipar cukup memahami drama pertikaian keluarga semacam ini, tetapi siapapun tidak ada yang menyangka bahwa paman tertua dan paman keduaku cemburu karena kakekku menyerahkan bisnis yang paling menguntungkan kepada ayahku, jadi mereka bersekongkol dengan orang luar untuk menculik kakakku. Saat itu, kakakku masih berumur tujuh tahun. "
Tangan Dolly Lang mencengkeram seprai dengan erat, meskipun masih ada senyuman di wajahnya, tapi senyuman itu sudah penuh dengan kepahitan.
"Apakah ayahmu tahu tentang semua ini?"
Mendengar kata-kata Dolly Lang, tiba-tiba Vheren Xie teringat pada saat pesta ulang tahun Bonnie Zhou, kelihatannya tidak ada yang aneh dengan Gregory Lang.
"Ayahku tidak tahu tentang semua ini, semua ini aku cari tahu sendiri. Dia selalu mengira semua ini adalah perbuatan saingan bisnis, bagaimanapun saat itu ada tender yang sangat penting. Sampai sekarang dia masih mengira semua saudaranya memperlakukannya dengan tulus. "
Dolly Lang tersenyum dengan tidak berdaya, kemudian dia bersikap seakan masalah ini sudah tidak begitu penting lagi.
Bagaimanapun , Gregory Lang sudah tua, jika sekarang dia diberitahu tentang semua ini, juga akan berdampak tidak baik terhadap kesehatannya.
"Saat itu orang tuaku ada di luar negeri, aku dan kakekku yang mengantarkan uang untuk menyelamatkan kakakku, tapi aku tidak tahu kenapa penculik itu tiba-tiba berubah pikiran. Ketika kakekku hendak pergi, dia membunuhnya."
Raut wajah Vheren Xie perlahan-lahan berubah. Meskipun dia tahu bahwa pada dasarnya orang-orang kaya ini tidak berkemanusiaan, tapi membunuh ayah sendiri
sungguh tidak berperasaan!
"Kakek ditusuk dengan belasan tusukan oleh penculik demi melindungi kakakku, lalu dia ditembak hingga mati di hadapan kakakku. Kemudian ketika polisi khusus tiba, ada tiga mayat di sebelah kakakku dan satu orang yang menyandera kakakku dan ingin kabur, tapi orang itu di bunuh di tempat . "
Tanpa sadar Vheren Xie mengerutkan dahinya sambil membayangkan kejadian yang dijelaskan oleh Dolly Lang.
Apakah ini alasannya wajah Gilbert Lang tidak memiliki ekspresi sepanjang hari?
"Setelah itu, kakakku selalu beranggapan kakekku terbunuh karena dirinya. Dia hanya kembali ke kediaman lama saat imlek dan saat ada perayaan atau pada saat ulang tahun nenek."
“Bagaimana dengan dalangnya?” tanya Vheren Xie.
"Dalang? Dua dalang itu sudah dibunuh oleh kakekku, yang satu ditembak kepalanya. Tidak ada yang tahu siapa mereka dan apa alasan mereka menculik kakakku, dan kakakku juga tidak mengatakan apa-apa mengenai kejadian waktu itu.
Setelah Dolly Lang selesai berbicara, dia bersandar dan berbaring di tempat tidur, dengan sebelah tangannya menopang dagunya dia melihat Vheren Xie mengerutkan dahinya.
"Lalu kepolisian menyatakan para penculik sudah ditangkap semuanya jadi tidak ditindak lanjuti lagi. Setelah kakakku mengambil alih perusahaan, ia baru mulai menyelidiki kebenaran dibalik insiden ini.
"Jadi, apa yang akan kakakmu lakukan?"
Vheren Xie menghela nafas, dia merasa topik pembicaraan ini sedikit berat.
"Aku tidak tahu. Kakakku tidak pernah membiarkanku ikut campur dalam urusan perusahaan. Dari caranya mengatakannya, aku seorang gadis kecil hanya perlu sekolah dengan baik, dan aku tidak perlu mengkhawatirkan hal lain."
Dolly Lang memanyunkan bibirnya, melihat raut wajah Vheren Xie yang murung, dia menjulurkan tangan dan menepuk kakinya.
"Tapi biar bagaimanapun hal ini sudah berlalu, bahkan jika kakakku benar-benar ingin melakukan sesuatu, dia akan mempertimbangkanmu dan tidak akan bertindak gegabah, tapi kakak ipar, aku sedikit penasaran bagaimana kamu dan kakakku bertemu? "
Begitu Dolly Lang mengajukan pertanyaan ini, wajah Vheren Xie langsung berubah, dia benar-benar tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini.
"Aku dan kakakmu ... jatuh cinta pada pandangan pertama!"
Dolly Lang menatap Vheren Xie dengan penuh kecurigaan, dia menoleh untuk melihat sekeliling kamarnya, lalu kembali bertanya.
"Kalau begitu kenapa kamu tidak tinggal bersama kakakku?"
"Kakakmu, aku merasa tempatnya sangat tidak hangat, dan aku merasa sedikit tidak nyaman tinggal disana, jadi aku tinggal disini. hehe"
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanMy Perfect Lady
AliciaMore Than Words
HannyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaBack To You
CC LennyHusband Deeply Love×
- Bab 1 Apakah Nona Xie bersedia menikah denganku?
- Bab 2 Maaf, semoga kalian bahagia.
- Bab 3 Berakting sesuai kondisi.
- Bab 4 Jauhi putriku, semakin jauh semakin bagus.
- Bab 5 Tak disangka berani-beraninya Gilbert Lang mengambil keuntungan darinya
- Bab 6 Sekamar dengan Gilbert Lang
- Bab 7 Bermain kelewat batas
- Bab 8 Membohongimu, aku tidak sudi!
- Bab 9 Pesta yang menyesakkan
- Bab 10 Apakah aku perlu mengajari kalian bagaiamana caranya berpacaran?
- Bab 11 Memamerkan istri
- Bab 12 Suntikan modal Gilbert Lang
- Bab 13 Mendatangkan pelakor
- Bab 14 Merebut pasangan orang
- Bab 15 Di atas ranjang dan di bawah ranjang
- Bab 16 Menantu bertemu dengan ayah mertua
- Bab 17 Memahami satu sama lain
- Bab 18 Merebut rumah orang lain
- Bab 19 Kamu terlalu keterlaluan
- Bab 20 Keputusan akhir Perusahaan Besar Xie berada di tanganku
- Bab 21 Perdebatan perihal saham
- Bab 22 Menghilangkan kepura-puraan
- Bab 23 Peringatan Kematian
- Bab 24 Kedatangan sahabat
- Bab 25 Masa lalu Federica Qiao
- Bab 26 Datang tanpa diundang
- Bab 27 Hubungan paman dan keponakan yang aneh
- Bab 28 Nenek Gilbert Lang
- Bab 29 Tak kenal puas
- Bab 30 Sakit
- Bab 31 Gangguan stres pasca trauma
- Bab 32 Aku mencari Hendra Gu!
- Bab 33 Kekecewaan yang mendalam
- Bab 34 Mengalami krisis sekali lagi
- Bab 35 Bawa keluar, jangan bunuh dulu.
- Bab 36 Bukankah kamu masih memiliki aku?
- Bab 37 Kembalikan putriku
- Bab 38 Dunia memang sempit
- Bab 39 Dolly Lang kembali
- Bab 40 Masa lalu Gilbert Lang
- Bab 41 Dapur Meledak
- Bab 42 Berpikiran Sempit
- Bab 43 Pelelangan
- Bab 44 Harus Mendapatkannya
- Bab 45 Bertemu di Bar
- Bab 46 Garis Awal Kerjasama
- Bab 47 Apa masalahmu?!
- Bab 48 Kesombongan Yang Tidak Terkontrol
- Bab 49 Aku adalah bosmu
- Bab 50 Wawancara Eksklusif
- Bab 51 Masuk Ke Dalam Pelukan
- Bab 52 Gilbert Lang Yang Mabuk
- Bab 53 Kamu Harus Bertanggung Jawab Padaku
- Bab 54 Gilbert Lang Menghilang
- Bab 55 Mencari Orang
- Bab 56 Penculikan dan ancaman
- Bab 57 Keselamatan Gilbert Lang
- Bab 58 Menyelamatkan diri sendiri
- Bab 59 Aku datang
- Bab 60 Bala bantuan tiba
- Bab 61 Kembali Dengan Selamat
- Bab 62 Identitas Vheren
- Bab 63 Datang Menjenguk
- Bab 64 Ini Karena Aku Mencintai Kamu
- Bab 65 Manja adalah suatu penyakit
- Bab 66 Menjenguk
- Bab 67 Masa Lalu
- Bab 68 Keluarga Xie
- Bab 69 Aku Tidaklah Tertarik dengan Monyet
- Bab 70 Tolong Datang
- Bab 71 Vheren adalah istriku
- Bab 72 Satu keluarga
- Bab 73 Total lima ratus juta!
- Bab 74 Orang yang tidak tahu malu, pasti akan melakukan hal apapun
- Bab 75 Kalau bukan mempunyai sifat yang sama, tidak akan menjadi keluarga
- Bab 76 Serakah
- Bab 77 Wanita Paling Berbahaya
- Bab 78 John Liu di Depan Pintu
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Sebuah Hadiah yang Besar
- Bab 81 Pembatalan Pernikahan Keluarga Liu
- Bab 82 Simpan Sebentar
- Bab 83 Merekomendasikan Seseorang
- Bab 84 Gumpalan Darah di Bagian Kepala
- Bab 85 Kekhawatiran Gilbert
- Bab 86 Vheren Xie Sudah Sadar
- Bab 87 Dokter Yang Datang Dari Amerika
- Bab 88 Hendra Gu Datang
- Bab 89 Wanitaku
- Bab 90 Tolong Jangan Menunda Waktu Anakku
- Bab 91 'Anjing' tidak patuh, karena ayahnya yang tidak bertanggung jawab?"
- Bab 92 Rencana Operasi Bedah
- Bab 93 Jamuan Malam
- Bab 94 Orang Keluarga Gu
- Bab 95 Terpukul di Hadapan Publik
- Bab 96 Awal Konspirasi
- Bab 97 Keluarga Gu Bertamu
- Bab 98 Pikirkan Baik-Baik
- Bab 99 Kontrak
- Bab 100 Ayah Hendra Gu
- Bab 101 Masalah waktu itu
- Bab 102 walau awalnya tidak tetapi untungnya berhasil
- Bab 103 Federica Qiao keluar dari rumah sakit
- Bab 104 Teman ayah
- Bab 105 Velly Shen
- Bab 106 Wawancara Dimulai
- Bab 107 Cantik
- Bab 108 Permisi, Ini Suamiku
- Bab 109 Maksud Hati
- Bab 110 Penggalangan Dana
- Bab 111 Rumah kemasukan Perampok
- Bab 112 Gilbert Lang terluka
- Bab 113 aku tidak ingin kamu cemas
- Bab 114 Kemunculan Hantu Batin
- Bab 115 )rang pintar yang memilih pemimpin tepat untuk memimpin
- Bab 116 Kehidupan Kecil yang Penting
- Bab 117 Pemaksaan Mendatangkan Pengawal
- Bab 118 Mencurigai
- Bab 119 Musuh yang Datang
- Bab 120 Mission Impossible
- Bab 121 Kebetulan bertemu Alberson Lang
- Bab 122 Wanita Cantik Diatas Kasur
- Bab 123 Mencoba Mendapatkan Keuntungan Tetapi Malah Menjadi Lebih Buruk.
- Bab 124 Jatuh Cinta
- Bab 125 Apakah Kamu Yakin Menyukai Ku?
- Bab 126 Berita Keluarga Gu
- Bab 127 Membatalakan Kerjasama
- Bab 128 Pasangan yang Sudah Ditakdirkan Bersama
- Bab 129 Telepon Dari Ibu Mertua
- Bab 130 Acara Makan Malam
- Bab 131 Istirku Hanya Ada Satu
- Bab 132 Erin Fang Melompat Dari Gedung
- Bab 133 Hidup Dan Mati Adalah Takdir
- Bab 134 Membutuhkan Makanan Dan Hubungan Seks
- Bab 135 Harus Banyak Bergerak Jika Ingin Hidup Bahagia
- Bab 136 Jujur dan tulus hati
- Bab 137 Pemikiran Aurora Tang
- Bab 138 Tidak ada bedanya
- Bab 139 Diikuti
- Bab 140 Balas dendam
- Bab 141 Pemecatan
- Bab 142 Semua Untuk Kebaikanmu
- Bab 143 Di Pikiranku Penuh Dengan Kamu
- Bab 144 Pahlawan Menyelamatkan Si Cantik
- Bab 145 Serangan Mendadak
- Bab 146 Pesta ulangtahun
- Bab 147 Aku menyukaimu
- Bab 148 Radang usus buntu akut
- Bab 149 Sesuatu terjadi pada Dolly Lang
- Bab 150 Penculik ditangkap
- Bab 151 Kembali Dengan Aman
- Bab 152 Marchella Xie Datang
- Bab 153 Rusa Kecil Terbunuh
- Bab 154 Urusan 'Publik' Rutin
- Bab 155 Ancaman Keluarga Gu
- Bab 156 Kaki Tangan Untuk Melakukan Hal Jahat
- Bab 157 Restoran Vegetarian
- Bab 158 Aku Tidak Sengaja
- Bab 159 Musuh Dari Musuh
- Bab 160 Pesta Keluarga Gu
- Bab 161 Mendapatkan Apapun Yang Diinginkan
- Bab 162 Apa Aku Tidak Boleh Bahagia?
- Bab 163 Kedatangan Ibu Mertua
- Bab 164 Aku Tidak Akrab Denganmu
- Bab 165 Paman Liu Mengalami Kecelakaan
- Bab 166 Kejadian buruk terjadi lagi
- Bab 167 Merkurius yang Surut.
- Bab 168 Video dalam Memori USB
- Bab 169 Gilbert Lang Kembali
- Bab 170 Cemburu
- Bab 171 Masalah Demi Masalah
- Bab 172 Minta Maaf Secara Langsung
- Bab 173 Fotografi Bawah Air (1)
- Bab 173 Fotografi Bawah Air
- Bab 174 Tatapan yang Berbeda
- Bab 175 Federica Tidak Tenang
- Bab 176 Mobil yang Hilang
- Bab 177 Undangan Ke Pesta Minuman
- Bab 178 Alergi Terhadap Alkohol
- Bab 179 Memangnya Dia Siapa?
- Bab 180 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
- Bab 181 Kamu Tahu Apa Kesalahanmu?
- Bab 182 Di mana Gilbert Lang?
- Bab 183 Orang Jahat yang Masih Belum Lenyap
- Bab 184 Pengaturan Dari Perusahaan
- Bab 185 Demi Mengejar Uang
- Bab 186 Hubungan ibu-anak yang tidak akrab
- Bab 187 Tidak Menghormati Senior
- Bab 188 Akhir dari Alfred Zheng
- Bab 189 Telepon dari Nyonya Tua Xie
- Bab 190 Meminta Bantuan
- Bab 191 Tindakan yang mantap sekali
- Bab 192 Wartawan yang tidak berhati nurani
- Bab 193 Penyelesaian yang mencanggungkan
- Bab 194 Mengenal orang yang tidak baik
- Bab 195 Kampung halaman Federica
- Bab 196 Kenapa Yang Mati Bukan Kamu?
- Bab 197 Upacara Pemakaman
- Bab 198 Masalah Keluarga
- Bab 199 Kehidupan Sangat Berharga
- Bab 200 Perbuatan Cari Mati
- Bab 201 Paman Liu Sudah Bangun
- Bab 202 Pemberhentian Pembantu
- Bab 203 Aku Bukan Ibumu
- Bab 204 Lotus Putih Abadi
- Bab 205 Perjamuan Khusus
- Bab 206 Pembicaraan Antara Ibu dan Anak
- Bab 207 Rencana Bulan Madu
- Bab 208 Tiba-Tiba Terkenal
- Bab 209 Telepon dari Lenny
- Bab 210 Aku Sungguh Menyukaimu
- Bab 211 Benar-Benar Tidak Terpikir
- Bab 212 Pacar Lenny
- Bab 213 Pintar Berwawasan Luas
- Bab 214 Harus Berperan Sempurna
- Bab 215 Gillan Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 216 Yenny Pan Masuk Rumah Sakit
- Bab 217 Ini Adalah Menantu Perempuanku
- Bab 218 Gillian Ge Meminta Maaf
- Bab 219 Jangan Masuk ke Rumah Jika Bukan Bagian Dari Keluarganya
- Bab 220 Keraguan
- Bab 221 Kecelakaan Dolly Lang
- Bab 222 Vheren Xie Terluka
- Bab 223 Gilbert Lang yang Marah
- Bab 224 Hendra Gu yang Sial
- Bab 225 Minum Air Dingin Saja Gigi Bisa Bolong
- Bab 226 Kamu ini pembawa nasib buruk
- Bab 227 Halo Paman kedua, sampai jumpa Paman kedua
- Bab 228 Mengantarmu pulang
- Bab 229 Mertua dan menantu berbicara tentang isi hati
- Bab 230 Kamu tidak akan pernah mendapatkanku
- Bab 231 Rekan Tim Bodoh
- Bab 232 Tiga Wanita Dalam Satu Permainan
- Bab 233 Mengurangi Kontak Dengannya
- Bab 234 Menghadiri Resepsi
- Bab 235 Orang Sombong
- Bab 236 Sedikit Berisi
- Bab 237 Luka dan Lelah
- Bab 238 Restoran Privat
- Bab 239 Aku Akan Mempertimbangkannya
- Bab 240 Pertemuan di Bar
- Bab 241 Maaf, Tapi Ia adalah Suamiku
- Bab 242 Selamat Tahun Baru
- Bab 243 Anak ini bermarga Lang
- Bab 244 Kesepakatan
- Bab 245 Kedatangan Bibi Kedua
- Bab 246 Kamu tidak patut mengajari wanitaku
- Bab 247 Lebih baik bertemu
- Bab 248 Tes Kehamilan
- Bab 249 Ini Nenek
- Bab 250 Anak Alberson Lang
- Bab 251 Konfrontasi di Depan Umum
- Bab 252 Menurutku Lebih Baik Menikah
- Bab 253 Demi Kebaikanmu
- Bab 254 Awal Dari Kehancuran
- Bab 255 Tidak Ingin Berhubungan Denganmu
- Bab 256 Siluman, Kembalikan Kakekku
- Bab 257 Brengsek
- Bab 258 Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 259 Membahas Pernikahan
- Bab 260 Menantu Bertemu Mertua
- Bab 261 Menyapu Pemakaman
- Bab 262 Paman Liu Siuman
- Bab 263 Epilog